Anda di halaman 1dari 17

STUDI KELAYAKAN BISNIS STARBUCK

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Weny Rosilawati, SE, MM

Disusun oleh :

Rahmat Setiawan 1951040402


Rizky Arnando Pratama 1951040414
Sinta Rahayu 1951040428
Siti Afifah 1951040430
Wiliardi Lexy Ley Ley 1951040454
Winda Ariyanti 1951040455
Yuli Asmawati 1951040463

Kelas : F

PRODI MANAJEMEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2022 M / 1433 H

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya, baik
berupa fisik maupun akal fikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah pada mata
kuliah Study Kelayakan Bisnis dengan Pokok Bahasan “Studi kelayakan bisnis Starbuck”
dengan baik dan rentangan waktu yang telah ditentukan.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Kami sadar
bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi kita semua pada umumnya dan bagi pembaca pada khususnya.

Bandar Lampung, 21 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Aspek Hukum Starbuck .......................................................................................... 3


B. Aspek Pasar Dan Pemasaran Starbuck ................................................................... 3
C. Aspek Keuangan Starbuck...................................................................................... 7
D. Aspek Teknik Dan Operasi Starbuck...................................................................... 7
E. Aspek Manajemen Dan Organisasi Starbuck ........................................................ 8
F. Aspek Ekonomi Dan Sosial Starbuck ..................................................................... 9
G. Analisis Masalah Dan Dampak Lingkungan Starbuck ........................................... 10
H. Sistem Pengelolahan Strarbuck............................................................................... 11

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Starbucks merupakan nama dari sebuah kedai kopi yang bertaraf internasonal.
Pertama kali didirikan di Seattle, Washington oleh 3 orang yaitu Jerry Baldwin, Zev
Siegel, dan Gordon Bowker pada tahun 1971. Pada awalnya starbucks hanya menjual
biji kopi dan peralatan yang berhubungan dengan pembuatan kopi namun pada tahun
1982, seorang pebisnis bernama Howard Schultz bergabung dalam perusahaan
Starbucks dan menyarankan agar starbucks tidak hanya menjual biji kopi dan
peralatannya saja tapi juga menyajikan minuman kopi tersebut. Ide tersebut ditolak
pemilik asli Starbucks dikarenakan anggapan bahwa kopi merupakan minuman
rumahan sehingga akhirnya Howard Schultz membuat sendiri kedai kopi bernama Ir
Giornale. Pada tahun 1987 pendiri asli dari starbucks memutuskan untuk menjual
Starbucks ke Il Giornale milik Howard Schultz, kemudian Howard Schultz mengganti
nama Ir Giornale menjadi Starbucks dan membuka cabang di tempat lain.
Starbucks Corporation sekarang memiliki jaringan kedai kopi dari Amerika
Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai
kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Starbucks menjual kopi,
minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan,
serta cangkir dan biji kopi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek hukum starbuck?
2. Bagaimana aspek pasar dan pemasaran starbuck?
3. Bagaimana aspek keuangan starbuck?
4. Bagaimana aspek teknik dan operasi starbuck?
5. Bagaimana aspek manajemen dan organisasi starbuck?
6. Bagaimana aspek ekonomi dan sosial starbuck?
7. Bagaimana analisis masalah dan dampak lingkungan starbuck?
8. Bagaimana sistem pengelolahan strarbuck?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana aspek hukum starbuck
2. Untuk mengetahui bagaimana aspek pasar dan pemasaran starbuck
3. Untuk mengetahui bagaimana aspek keuangan starbuck
4. Untuk mengetahui bagaimana aspek teknik dan operasi starbuck
5. Untuk mengetahui bagaimana aspek manajemen dan organisasi starbuck
6. Untuk mengetahui bagaimana aspek ekonomi dan sosial starbuck
7. Untuk mengetahui bagaimana analisis masalah dan dampak lingkungan starbuck
8. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolahan strarbuck

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Hukum

Bisnis etnis dan berikut resmi diizinkan standar, Persaingan yang sehat: Starbucks
bergantung pada hukum persaingan yang sehat dan mendukungdalam pasar bebas.
Namun, Starbucks harus memiliki perjanjian dengan pesaingatau pemasok sesuai
dengan peraturan seperti tidak berbicara tentang harga,produk atau pasar dengan
pesaing atau pelanggan tidak mencoba untukmengontrol dll pasar

1. Supplier
Starbucks telah membuat hubungan jangka panjang dengan pemasok
danpenjual serta bekerja sama dengan mereka. Perusahaan telah mendukung
setiapaspek seperti perdagangan Fair, menawarkan kredit keuangan, pendidikan
danbahkan perumahan. Starbucks memesan untuk mendapatkan produk-
produkberkualitas tinggi dan harga kontrol serta memprotes lingkungan di mana
bijikopi ditanam dan juga meningkatnya pendapatan petani juga.
2. Praktek penjualan dan iklan
Organisasi berfokus pada kebenaran dan kejujuran kepada pelanggan.Tidak
hanya produk dan layanan, tetapi juga iklan
3. Informasi rahasia
Selama bekerja dengan Starbucks, ada karyawan mengungkapkan
semuainformasi publik non perusahaan kepada siapa saja di luar organisasi.
PadaTanggal Sebaliknya, informasi yang tujuan perusahaan hanya
sepertipengetahuan, teknologi, rencana bisnis dan sebagainya.

B. Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Strategi Pemasaran
Jerry Baldwin, Gordon Bowker dan Zev Siegel mempunyai dua
persamaan. Mereka bertiga berasal dari Academia, dan mereka juga sama-sama
menyukai minuman kopi dan teh. Kesamaan tersebut membuat mereka

3
memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk sebuah toko pinggir jalanan di
kota Seattle, Amerika Serikat.
Di awal 1971, toko pertama mereka dibuka dengan fokus utama
berjualan biji kopi. Inspirasi mereka bermula dari seorang entrepreneur
terkemuka bernama Alfred Peet yang tenar akibat tokonya yang menjual biji
kopi arabica yang diimpor langsung ke Amerika Serikat pada sekitar tahun
1950. Saat ini, toko dari ketiga pemuda tersebut bahkan jauh menandingi dari
milik Alfred. Mereka mengubah fokus penjualan dari bisnis biji kopi menjadi
kopi seduh yang telah mempunyai total 27.399 cabang di seluruh dunia. Toko
kopi terkenal itu adalah Starbucks. Fyi, nama Starbucks dipilih ketiganya
berdasarkan sebuah karakter fiksi dari novel populer berjudul Moby Dick.
Berdasarkan segmentasi pasar secara demografi bahwa perusahaan
Starbucks mengidentifikasikan pelanggan terdiri dari laki-laki dan perempuan
yang rata-rata umurnya 25-54 tahun baik yang sudah menikah maupun yang
belum menikah dengan jenis pekerjaan sebagai mahasiswa dan karyawan.
Segmentasi pasar secara geografis bahwa perusahaan Starbucks cakupannya
adalah luar negeri dan dalam negeri. Diluar negeri cakupannya adalah Amerika
Utara, Amerika Tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Afrika, dan Oseania.
Sedangkan, di dalam negeri cakupannya adalah Asia Tenggara, Asia Timur,
Asia Selatan, Asia Barat, dan Asia Utara. Segmentasi pasar secara psikografis
bahwa perusahaan Starbucks mengidentifikasikan pelanggan yang status
ekonomi sosialnya merupakan masyarakat menengah ke atas dengan gaya hidup
yang glamour.
Dalam menentukan target atau sasarannya bahwa perusahaan Starbucks
hanya memilih mall atau kawasan kalangan menengah atas untuk membuka
outletnya karena produk yang dijual dapat laku keras di kalangan tersebut.
Kegiatan promosi pemasaran ini pas dilakukan dan tepat sasarannya dengan
segmen pasar yang dituju yaitu pada konsumen yang menginginkan
pengalaman minum kopi yang baik.
Untuk posisi pasar, Starbucks berhasil membangun merk yang kuat di
hati pelanggan sehingga menjadi pelanggan yang setia. Artinya, pelanggan
tidak mempertimbangkan merk lain dimana ketika para pelanggan pergi untuk
membeli kopi, maka segera akan memilih Starbucks karena itu adalah kopi
untuk siapa saja yang sungguh-sungguh mencintai kopi.
4
2. Strategi Pemasaran Starbucks
Di Indonesia, harga sebuah kopi Starbucks bertaksir antara 30-60 ribu
rupiah. Untuk ukuran sebuah kopi, harga itu memang terbilang sangat mahal.
Namun siapa sangka jika Starbucks tetap mampu bertahan di tanah air. Bahkan
hingga saat ini ratusan cabang juga sudah ada saat ini, jumlah itu mungkin bisa
bertambah. Lantas, bagaimana strategi pemasaran Starbucks yang bisa
membuat mereka bertahan hingga saat ini? Dalam artikelnya, Notesmatic
menjabarkan jika toko kopi asal Amerika Serikat tersebut mengutamakan dua
hal, yakni kualitas pelayanan serta strategi pemasaran.
a. Kualitas Produk
Starbucks selalu menempatkan posisi mereka sebagai sebuah brand
premium yang mengandalkan kualitas dari cita rasa kopi yang unik.
Akan tetapi, mereka tidak hanya menawarkan produk dalam bentuk
kopi saja namun juga fasilitas tempat yang nyaman. Tanpa sadar,
Starbucks ternyata sangat peduli dengan kenyamanan pelanggan
mereka. Untuk itu, mereka membuat sebuah toko kopi secara mewah
dengan standar kualitas tertentu. Dengan begitu, pelanggan selalu
meninggalkan kesan baik ketika menutup pintu untuk keluar dari
toko. Target dari Starbucks adalah mereka yang berada di level kelas
menengah ke atas dimana meminum kopi bukan lagi hanya menjadi
ajang untuk memenuhi kebutuhan saja, melainkan juga ajang
ngobrol dengan teman ataupun pacar. Itulah kenapa mereka
membuat tempat yang sangat nyaman. Singkatnya, Starbucks tidak
hanya membicarakan mengenai minuman tetapi juga bagaimana
tempat mereka menjadi sebuah zona kenyamanan bagi para
pelanggan mereka yang ingin melepaskan diri dari situasi yang
penat.
b. Pemasaran yang tidak biasa
Alat Pembayaran Digital Apa yang membuat Starbucks spesial
dibandingkan dengan jenis toko kopi lainnya? Jawabannya adalah
cara mereka memperlakukan pelanggan. Starbucks sangat sadar jika
customer retention merupakan salah satu cara yang membuat mereka
bisa bertahan di bisnis yang semakin sengit

5
“Customer retention adalah metrik yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan agar dapat membuat pelanggan mereka kembali lagi
dalam membeli produk mereka” Starbucks pernah membuat promo
potongan harga untuk pelanggan yang memiliki gelar mereka. Itu
adalah dari sekian banyak contoh yang pernah mereka lakukan.
c. Iklan yang Jor-joran
Pada awalnya, Starbucks tidak pernah melakukan strategi
pemasaran yang konvensional, seperti melakukan pemasangan
billboard, pembuatan flyer hingga membuat iklan di tv. Semuanya
mulai berubah ketika Starbucks go internasional, tepatnya pada pada
tahun 2007. Jumlah tersebut terus bertambah seiring semakin
banyaknya cabang mereka di seluruh dunia. Pada tahun 2018 lalu,
mereka mengeluarkan uang mencapai 260 juta dollar untuk
melakukan pemasaran di seluruh dunia. Hasilnya, Starbucks
semakin terkenal dan cabang mereka terus bertambah, termasuk di
Indonesia. Lebih lanjut, mereka tidak hanya membuat iklan secara
konvensional melainkan juga merambah ke dunia digital. Di
Instagram, mereka mempunyai pengikut kurang lebih 18 juta dengan
beragam konten yang menarik. Mereka menggunakan beberapa jenis
konten, mulai dari produk branding, testimonial hingga kampanye
tertentu. Tak hanya itu, Starbucks juga membranding diri mereka di
beberapa sosial media lain, seperti Facebook dan Twitter dalam
bentuk tulisan. Dari sisi visual, mereka juga melakukan strategi
pemasaran menggunakan Youtube.
d. Iklan Gratis dari Game of Thrones
Beberapa waktu lalu, Starbucks untung besar dari penayangan
Game of Thrones. Serial tv dari HBO tersebut secara spontan
menayangkan sebuah scene yang memperlihatkan gelas dengan
lambang berwarna hijau. Fans yang peka melihatnya sebagai sebuah
bercandaan di media sosial. Bercandaan itu tampaknya
menguntungkan bagi Starbucks. Menurut Stacy Jones, CEO Sebuah
Perusahaan Marketing di Hollywood, Starbucks beruntung sebab
mereka mendapatkan iklan gratis yang estimasi nilainya mencapai
2,3 miliar dollar. Jones menyebutkan jika Starbucks mendapatkan
6
lebih dari 10 ribu mention di berbagai media periklanan, mulai dari
media sosial, media cetak hingga televisi nasional hanya dalam
waktu 48 jam. Di forum Talkwalker, pembicaraan mengenai
Starbucks malah tembus sampai 198 ribu mention yang
mengakibatkan brand awareness mereka meningkat pesat.

C. Aspek Keuangan
Penjualan bersih perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS) Starbucks tumbuh
8,1 persen senilai US$6,8 miliar atau setara Rp95,2 triliun pada kuartal ketiga 2019
(tahun buku internasonal). Berdasarkan laporan keuangan Starbucks, penjualan di gerai
yang baru beroperasi tumbuh 6 persen secara global pada kuartal ketiga periode tahun
buku AS. Perusahaan ini secara agresif membuka gerai lebih banyak, meningkatkan
teknologi, mengembangkan produk baru, dan memperluas program promosi. Strategi
tersebut itu diklaim membuahkan hasil. Tahun lalu, Johnson menetapkan sejumlah
prioritas strategis untuk mencapai skala pertumbuhan, terutama dengan menambah
gerai lebih banyak. Pada kuartal ketiga, perusahaan membuka 442 gerai baru, sepertiga
di antaranya berada di China. Perusahaan penjual kopi itu menutup periode kuartal
ketiga dengan lebih dari 30.600 gerai.
Starbucks juga menjadikan program hadiahnya lebih menarik. Hal itu diklaim
membantu menambah 14 persen lebih banyak pelanggan aktif hingga mencapai 17,2
juta orang secara keseluruhan. Perusahaan juga berfokus pada peningkatan pengalaman
pelanggan di kedai kopi dan memperluas cakupan pengiriman

D. Aspek Teknik Dan Operasi


 Internasional
Budaya ngopi sangat populer di kalangan masyarakat internasional. Ditunjang
dengan pengelolaan dan brand image yang memang sudah kuat, membuat
Starbucks mampu menembus pasar asing dengan mudah lewat
strategi franchising dan akuisisi. Bahkan Starbucks memiliki bargaining
power yang sangat tinggi dalam proses seleksi franchising.
 Teknologi

7
Starbucks menerapkan teknologi free wi-fi untuk mengakomodasi kebutuhan
para konsumennya, yang mayoritas berasal dari kalangan aktif. Selain itu,
Starbucks juga menerapkan penjualan online (di luar Indonesia).
 Sosial Budaya
Di kalangan masyarakat Eropa yang notabene beriklim dingin,
budaya ngopi adalah kebutuhan untuk menghangatkan tubuh. Terutama
masyarakat di Skandinavia yang telah dibuktikan oleh data statistic yang benar-
benar akurat sebagai Negara yang tidak mampu melepaskan kebiasaan minum
kopi tertutama di pagi hari. Desakan iklim tersebut menyebabkan tradisi minum
kopi yang masih dipelihara oleh kalangan masyarakat Nordic.
 Pelanggan
Pelanggan Starbucks mayoritas berasal dari kalangan aktif. Karena Starbucks
memberikan harga yang reasonable dan terjangkau untuk produk dan
kenyamanan yang ditawarkan, maka di Amerika seorang buruh pabrik mampu
menikmati segelas Vanilla Frappucinno seperti yang biasa dipesan oleh para
artis Hollywood.
 Pesaing
Pesaing Starbucks adalah kedai-kedai kopi mewah lain seperti Coffee Bean and
tea Loaf dan Gloria Jean’s n Coffee. Terutama telah muncul pesaing di
Indonesia yang memberi diversivikasi lebih luas dengan logo mirip yang hampir
menyerupai Starbucks, yaitu J.Co

E. Aspek Manajemen Dan Organisasi


Pada tanggal 1 Desember 2016, format baru struktur organisasi Starbucks
diumumkan yang menurutnya Kevin Johnson, presiden dan COO serta anggota Dewan
Direksi Starbucks, akan memperluas tanggung jawabnya dan memikul peran dan
tanggung jawab presiden dan kepala eksekutif, efektif pada 3 April 2017.
Struktur organisasi Starbucks di tingkat eksekutif per April 2017 Pola struktur
organisasi Starbucks saat ini diperkirakan akan mengalami perubahan sampai batas
tertentu oleh CEO baru Kevin Johnson, karena analis bisnis mencatat bahwa Johnson
tidak takut untuk melakukan perubahan besar. Secara khusus, seperti yang
diilustrasikan, terdiri dari 35 wakil presiden senior dan 12 wakil presiden eksekutif,
struktur organisasi Starbucks sangat hierarkis. Kevin Johnson dapat berupaya

8
mengurangi inisiatif pelapisan dalam struktur organisasi untuk membuat pengecer kopi
lebih fleksibel agar dapat lebih cepat menyesuaikan perubahan di pasar global
F. Aspek Ekonomi Dan Sosial
Rogram csr di perusahaan : Pada dasarnya CSR merupakan sebuah pendekatan
yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi standar lingkungan, ekonomi dan sosial
(Montiel,2008 dalam Schoneherr dkk,2017) . CSR di perusahaan dapat dipahami dalam
tiga hal pokok yaitu pertama, sebagai peran yang sifatnya sukarela (Voluntary)
sehingga perusahaan memilki kebebasan untuk melakukannya atau tidak. kedua,
program CSR sebagai kegiatan kedermawanan (Filantropi) yaitu untuk pemberdayaan
sosial dan perbaikan kerusakan akibat eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan
perusahaan. Ketiga, yaitu sebagai bentuk kewajiban (Obligation) sehingga program
CSR ini dipandang sebagai sebuah keharusan perusahaan dalam mengentaskan krisis
kemanusiaan dan lingkungan (Marnelly, 2012). Selain dilakukan untuk menyelesaikan
permasalah yang ada dimasyarakat program CSR ini digunakan untuk memjalin sistem
hubungan dengan para stakeholder dan juga untuk meningkatkan performa bisnis
secara sosial, lingkungan dan ekonomi (Schoneherr dkk,2017) dengan kata lain melaui
CSR perusahaan berusaha meningkatkan kualitas hidup dari para stakeholder baik
internal ataupun eksternal.
Di Indonesia itu sendiri ada empat model atau pola CSR yang umum digunakan
di perusahaan yaitu (1) dengan melibatkan secara langsung, perusahaan menjalankan
program CSR secara langsung kepada masyarakat tanpa perantara. (2) Melalui yayasan
atau organisasi perusahaan (3) bermitra dengan pihak lain seperti dengan lembaga
sosial/organisasi non-pemerintah, instansi pemerintah, Universitas atau media massa.
(4) mendukung atau bergabung suatu konsorsium yaitu dengan turut mendirikan,
mendukung atau menjadi anggota suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan
sosial tertentu (Lin dkk, 2018). Program CSR diperusahaan dapat juga dikatakan
sebagai bentuk investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan
(Sustainability). Program CSR ini penting dilakukan dalam membangun citra dan
reputasi perusahaan yang akan meningkatkan kepercayaan baik dari konsumen maupun
mitra bisnis (Haerani,2017). Bahkan menurut studi terbaru perusahaan yang
sepenuhnya mengintegrasikan program CSR mampu meningkatkan penjualan (Klinee,
2018). Hasil penelitian lainnya membuktikan bahwa program-program CSR yang
disinergikan dengan strategi marketing akan memberikan dampak yang lebih besar
kepada masyarakat dibandingkan dengan program CSR alakadarnya (Wangke, 2014).
9
Hal itu bisa terjadi karena para milenial membeli sesuatu yang dapat mencerminkan
nilai-nilai yang sesuai dalam kehidupan. Terlebih para konsumen saat ini sangat
memperhatikan bagaimana sebuah produk bereaksi terhadap isu sosial atau politik. Hal
tersebut dapat terlihat melalui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
baik terhadap isu tertentu atau masalah yang ada di masyarakat. Oleh karena itu sangat
penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi bidang dampak sosial yang ingin
dicapainya sesuai dengan produk, layanan atau strategi inti dari perusahaannya
sehingga menunjukan komitmen yang kuat dari perusahaan dalam mengentaskan
permasalahn sosial yang ada di masyarakat.

G. Analisis Dampak Dan Lingkungan


Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan
global yang dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup
antara masyasrakat dunia dan lingkungannya, tidak hanya untuk saat ini melainkan
untuk generasi yang akan datang. Menurut Adha (2018) Sustainable Development Goal
merupakan suatau kegiatan yang yang telah tersusun secara sistematis dan terstruktur
dalam rangka merencanakan kesejahteraan masyarakat, kualitas kehidupan masyarakat,
serta memberikan dampak bagi masa depan agar generasi mendatang dapat menikmati
apa yang ada dibumi ini tanpa mengurangi akses yang ada melalui pembangunan
beberapa aspek yang saling mendukung yaitu seperti lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Dalam proses perumusannya program SDGs ini berupaya untuk mentransformasikan
pemecahan permasalahan global terkait dengan kesehatan, kemiskinanan, kesetaraan
jender dan pemberdayaan perempuan kedalam 17 Tujuan Sustainable Development
Goals (SDGs). Pada bulan September 2015, 17 Tujuan SDGs tersebut dideklarasikan
PBB dan disepakati oleh 193 negara dan pemerintahan untuk secara bersama-sama
memperbaiki mutu kehidupan yang rusak menjadi nyaman,sejahtera, dan
berkelanjutan.

Adapun 17 tujuan pembangunan SDGs adalah sebagai berikut

1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun


2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi,
serta mendorong pertanian yang berkelanjutan
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia
10
4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan
bagi semua orang
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern
bagi semua orang
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan
berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang
layak bagi semua orang
9. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang
inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi
10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara
11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan
berkelanjutan
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara
berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan
15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan
yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati
16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan
17. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation)
dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

H. Sistem Pengolahan Limbah Starbuck


Starbucks Ajak Konsumen Daur Ulang Ampas Kopi: Starbucks Indonesia
mengajak konsumennya untuk melakukan daur ulang ampas kopi. Sepanjang bulan

11
Oktober 2018, Starbucks memulai program "Grounds for Hope" yang memanfaatkan
limbah ampas kopi untuk dimanfaatkan kembali. Senior GM PR & Communications
Starbucks Indonesia, Andrea Siahaan, menginformasikan bahwa uji coba program
tersebut dimulai di Bali. Starbucks mengumpulkan ampas kopi yang terbuang dan
mengirimkannya ke pihak luar yang akan mendaur ulangnya menjadi kompos.
"Bali adalah area dengan jumlah kedai terbanyak setelah Jabodetabek. Ini
menjadikannya lokasi yang sesuai untuk peluncuran aksi besar Starbucks Indonesia
sebelum nantinya diluncurkan dalam skala nasional," kata Andrea. Dia berharap
Starbucks dapat memperluas cakupan gerakan tersebut ke skala nasional setelah
percobaan di Bali berjalan sukses. Dalam pelaksanaan program, Starbucks Indonesia
berkolaborasi dengan Catalyze Communications Bali dan Bali Compost Crafters.
Selama ini sebenarnya pelanggan bisa meminta ampas kopi di setiap gerai
Starbucks. Pelanggan cukup datang ke gerai dan mengatakan ingin meminta ampas
kopi serta menyebut jumlahnya. Gerai biasanya tidak bisa memberikannya langsung,
pelanggan bisa membuat janji untuk datang lagi beberapa jam kemudian dan
mengambil ampas kopi. Starbucks tidak akan mengenakan biaya untuk ampas kopi.
Andrea menjelaskan, pihaknya juga memulai "Starbucks Greener Nusantara" yang
mengganti perangkat makan dan minum menjadi material hijau sejak 1 Oktober 2018
di Bali. Pada 2002, Starbucks Indonesia telah berinovasi dengan peluncuran tas kertas
ramah lingkungan. Inisiatif besar lainnya termasuk program "Bring Your Own
Tumbler" (BYOT) yang terus dilakukan pada tanggal 22 setiap bulan. Gerakan itu
mendorong konsumen Starbucks membawa wadah minum sendiri guna mengurangi
pemakaian cangkir plastik dan kertas. "Melalui program BYOT, tahun lalu ada lebih
dari 1,9 juta transaksi menggunakan tumbler yang dapat digunakan kembali. Ini
membuat dampak yang signifikan pada pengurangan limbah.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Starbucks adalah suatu perusahaan yang mampu mengangkat citra cafe yang
menjual kopi di pinggir jalan menjadi cafe yang eksklusif dengan konsep usahanya dan
inovasi produknya. Starbucks dibuka pada tahun 1971 oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel
dan Gordon Bowker. Awalnya kedai kopi ini bernama Il Giornale dan dikelola oleh tiga
orang ini sebagai salah satu kedai kopi biasa di kota Seattle. Pada tahun 1985, Howard
berkunjung ke Italia dan terinspirasi untuk membuat inovasi terhadap kedai kopinya di
Seattle. Howard Schutz memutuskan untuk membeli Il Giornale dari tiga pemilik
aslinya dan merubah namanya menjadi Starbucks pada 1987. Starbucks Cafe menjual
kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas selain kopi ataupun
variasi campuran antara minuman kopi dengan minuman lainnya baik panas maupun
dingin dan makanan ringan.
Perusahaan Starbucks menggunakan strategi pemasaran berupa strategi
marketing mix yang terdiri dari product, place, price, dan promotion. Untuk
merencanakan strategi pemasaran, starbucks melihat segmentasi pasar secara
demografis, geografis, dan psikografis. Lalu, menentukan pasar sasaran yang berada di
kelas menengah ke atas dan posisi pasarnya dengan membangun merk yang kuat
kepada pelanggan yang sungguh-sungguh mencintai kopi. Selain itu, untuk melihat
peluang pasarnya digunakan analisa SWOT agar bisa mengetahui kekuatan pasar,
kelemahan pasar, peluang pasar, dan ancaman pasar untuk produk Starbucks dalam
penjualannya di Asia.

B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami buat, Harapan kami agar dapat
bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat kami
harapkan dari para pembaca, khususnya ibu Weny Rosilawati, SE, MM selaku dosen
yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/p31t7lh/bisnis-etnis-dan-berikut-resmi-diizinkan-standar-
Persaingan-yang-sehat-Starbucks/.

https://www.republika.co.id/berita/pfwx3i328/starbucks-ajak-konsumen-daur-ulang-ampas-
kopi.

https://www.researchgate.net/publication/339303560_STRATEGI_TANGGUNG_JAWAB_
SOSIAL_STARBUCK_DALAM_MEWUJUDKAN_LINGKUNGAN_YANG_BERKELA
NJUTAN.

https://www.academia.edu/39180837/analisis_bisnis_internasional_starbucks_.

https://andryseptianto.wordpress.com/analisa-swot-starbucks/.

14

Anda mungkin juga menyukai