Anda di halaman 1dari 7

BAB III

ASPEK LINGKUNGAN

Tujuan pembelajaran:
1. Memahami pentingnya aspek lingkungan
2. Menjelaskan tujuan analisis aspek lingkungan
3. Mampu membuat analisis aspek lingkungan pada studi kelayakan bisnis

3.1 Pendahuluan
Aspek lingkungan dimana bisnis berada adalah hal yang penting untuk dibahas dan
perlu dianalisis dengan cermat karena segala kegiatan usaha yang dilakukan pasti memiliki
dampak kepada lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan lingkungan di satu sisi bisa
menjadi peluang bagi keberadaan suatu bisnis, tetapi di sisi lain bisa menjadi ancaman bagi
keberadaan bisnis tersebut.
Salah satu contoh dampak yang ditimbulkan suatu bisnis pada lingkungannya adalah
membuat keadaan sekitarnya menjadi ramai yang disebabkan adanya para karyawan yang
masuk dan keluar dari suatu perusahaan, begitu juga pada keadaan ekonomi masyarakat
sekitar, disini bisa menggerakan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar seperti berdirinya
warung-warung makan di sekitar area dimana bisnis berada. Suatu bisnis juga bisa memiliki
dampak sosial bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, seperti adanya perubahan peilaku
masyarakat sekitar yang kadang-kadang dari situ timbul penyakit masyarakat. Suatu bisnis
bisa juga berdampak pada ekologi lingkungan sekitarnya seperti adanya pencemaran
lingkungan yang diakibatkan adanya limbah yang dihasilkan dari suatu aktivitas bisnis.
Aspek lingkungan pada studi kelayakan bisnis akan membahas kesesuaian lingkungan
dengan suatu bisnis yang akan dijalankan, begitu juga membahas dampaknya baik positif
maupun negatif, bila berdampak negatif maka akan dianalisis tingkat kemampuan
mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif tersebut .
Ada beberapa ruang lingkup yang luas dalam pembahasan aspek lingkungan, tetapi
yang akan dibahas disini adalah lingkungan operasional, lingkungan industri dan lingkungan
jauh.

3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari analisis aspek lingkungan yang akan dibahas antara lain:
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang mencakup competitor, supplier,
customer, kreditor dan employees. Disini akan menjawab apakah hal-hal tersebut
mendukung atau tidaknya suatu ide bisnis untuk dijalankan.
2. Menganalisis kondisi lingkungan industri yang mencakup competition between
companies, kekuatan supplier dan buyer, barang substitusi dan segala macam
hambatannya. Disini akan menjawab apakah hal-hal tersebut mendukung atau
tidaknya suatu ide bisnis untuk dijalankan.
3. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang mencakup lingkungan ekonomi, sosial,
politik, teknologi dan global. Disini akan menjawab apakah hal-hal tersebut
mendukung atau tidaknya suatu ide bisnis untuk dijalankan.
4. Menganalisis dampak positif dan negatif akibat adanya suatu bisnis pada
lingkungannya.
5. Menganalisis usaha-usaha untuk meminimalkan dampak negatif suatu bisnis pada
lingkungan.

3.3 Lingkungan Bisnis


Robbins (1994) mendefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar
organisasi. Dari sini bisa dilihat bahwa lingkungan berada di luar organisasi tetapi sudah
dipastikan mempengaruhi keberadaan dimana suatu bisnis dijalankan.
Pearce dan Robinson (2007) mengelompokan lingkungan perusahaan ke dalam 3
kategori, yaitu lingkungan operasional, lingkungan industri dan lingkungan jauh. Ketiga
kategori ini saling terkait satu sama lain.

3.4 Lingkungan Operasional


Lingkungan operasional ini memiliki keterkaitan langsung dengan aktivitas
perusahaan. Lingkungan operasional ini mencakup competitor, buyer, supplier, kreditor dan
employee.
1. Competitor
Keberadaan competitor/pesaing akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis
karena pesaing ini menjual produk/jasa yang sama, jadi bisa mempengaruhi penjualan
suatu perusahaan karena pembeli memiliki pilihan. Untuk itulah competitive
advantage menjadi sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup suatu bisnis.
Analisis pesaing ini bisa dilakukan dengan menggunakan Competitive Profile
Matrix/CPM.
2. Buyer
Pelanggan adalah hal yang paling penting bagi kelangsungan suatu bisnis karena
pelanggan merupakan sumber penghasilan perusahaan yang akan menunjang
kehidupan suatu perusahaan. Maka perlu diteliti kebutuhan dan keinginan pelanggan
dan perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengenal karakteristik pelanggan.
Dalam hal keluhan pelanggan, sebaiknya diantisipasi dan dilakukan tindakan
preventive bila belum terjadi dan dilakukan tindakan corrective bila complain sudah
terjadi.
Segmentasi pun perlu dilakukan sehingga bisa memudahkan analisis pelanggan.
Dengan adanya segmentasi, maka akan mempermudah perusahaan untuk menentukan
target pelanggan. Selain itu juga segmentasi akan lebih mempermudah analisis
pelanggan.
3. Supplier
Supplier/pemasok pun adalah hal yang penting untuk dianalisis karena pemasok ini
bisa mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan, bila pasokan mengalami
kendala, maka sudah dipastikan akan membuat proses produksi yang dilakukan oleh
suatu perusahaan mengalami gangguann dan target kapasitas produksi pun tidak
tercapai. Selain itu juga sudah pasti akan mengalami keterlambatan dalam pengiriman
barang yang akan membuat pelanggan complain/beralih ke pesaing. Analisis
pemilihan pemasok ini bisa dilakukan dengan menggunakan Competitive Profile
Matrix/CPM.
4. Kreditor
Kreditor juga memiliki peranan penting, ini terkait dengan permodalan/modal usaha
yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk bisa menjalankan bisnisnya. Tentunya
dalam memilih kreditor, harus dilakukan analisis terlebih dahulu agar bisa memilih
manakah kreditor yang lebih cocok untuk suatu perusahaan. Analisis pemilihan
kreditor ini bisa dilakukan dengan menggunakan Competitive Profile Matrix/CPM.
5. Employee
Employee/pegawai adalah hal yang penting juga untuk dibahas karena pegawai juga
menunjang kerberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai targetnya. Bila
Kompetensi SDM dari para pegawai ini dinilai kurang, maka akan berpengaruh juga
pada kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Kondisi kepegawaian pun perlu untuk diteliti, apakah persaingan tenaga kerja yang
ada di suatu daerah itu ketat atau longgar.
3.5 Lingkungan Industri
Setiap perusahaan yang didirikan pasti akan menghadapi persaingan, apapun itu
bentuknya. Porter (1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan dalam
suatu industri, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya tawar
menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok dan persaingan di antara para pesaing yang
ada.
Bila ada pendatang baru dalam sebuah persaingan, maka ada ancaman baginya yang
dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam suatu industri. Hambatan-hambatan
itu antara lain:
1. Skala ekonomi
2. Diferensi produk
3. Persyaratan modal
4. Keunggulan biaya
5. Akses ke saluran distribusi
Pendatang baru juga harus berpikir lagi pada situasi berikut:
1. Pemain lama memiliki sumber daya yang penting yang dapat digunakan untuk
menyerang balik, contohnya memiliki kapasitas produksi yang besar, modal yang
besar dan berlebih dan dekat dengan saluran distribusi dan pelanggan
2. Pemain lama mungkin untuk menurunkan harga untuk mempertahankan market share
atau karena industri memiliki kapasitas berlebih
3. Pertumbuhan insdustri yang lambat sebagai akibat masuknya pendatang baru atau
mungkin karena penurunan kinerja keuangan beberapa pihak yang terlibat
Sementara, pemasok akan memiliki kekuatan pada kondisi berikut:
1. Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan
2. Produk yang dihasilkan unik dan sulit untuk mencari penggantinya
3. Produk pemasok sangat penting bagi pembeli
4. Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri
pembeli
5. Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok
Pembeli akan memiliki kekuatan tawar pada kondisi berikut:
1. Pembeli melakukan pembelian dalam kapasitas yang besar
2. Produk yang dibeli dari industri standar dan tidak terdifererensi
3. Produk yang dibeli dari industri memiliki porsi yang signifikan dari biaya beli
sehingga jika perusahaan menaikan harga atau ada pesaing yang menawarkan dengan
harga yang lebih mudah, maka pembeli mudah berpindah
4. Produk yang dibeli hanya mendatangkan keuntungan yang sedikit bagi pembeli
5. Barang yang ditawarkan industri memiliki resiko keuangan yang tinggi
6. Pembeli memiliki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke
industri pemasok
Ancaman produk pengganti akan menjadi kuat pada kondisi berikut:
1. Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga tidak mengalami kesulitan
untuk pindah ke produk lain
2. Produk pengganti memiliki harga yang lebih murah tetapi dengan kualitas yang sama
atau lebih tinggi
Sementara itu, intensitas persaingan antar perusahaan dalam industri tergantung pada:
1. Jumlah pesaing yang banyak dengan kekuatan yang berimbang
2. Pertumbuhan industri lambat
3. Produk/jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost yang
rendah
4. Produk memiliki high fix cost dan tidak tahan lama
5. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan
permintaan dan penawaran dalam industri
6. Rintangan keluar yang tinggi
7. Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi.

3.6 Lingkungan Jauh


Lingkungan jauh mencakup hal-hal yang berada di luar operasional perusahaan. Yang
termasuk lingkungan jauh antara lain:
1. Lingkungan ekonomi
Kondisi ekonomi akan berpengaruh pada lingkungan di mana perusahaan itu berada.
Lingkungan ekonomi ini berkaitan dengan daya beli masyarakat, bila situasi ekonomi
masyarakat baik, maka akan berpengaruh pada peningkatan daya beli dari masyarakat
tersebut dan perusahaan bisa mencapai tingkat pengembalian yang sudah diprediksi
sebelumnya, tetapi bila situasi ekonomi sedang tidak baik, maka hal ini akan
berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, hal ini tentunya membuat
perusahaan tidak bisa mencapai tingkat pengembalian yang sudah diprediksi
sebelumnya.
2. Lingkungan sosial dan budaya
Bisnis yang berada di suatu lingkungan bila berbenturan dengan budaya-budaya dan
norma yang ada pada lingkungan sekitarnya akan menyebabkan gangguan pada
operasional perusahaan tersebut bahkan bisa mengakibatkan perusahaan itu berhenti
beroperasi karena adanya konflik. Tetapi jika tidak berbenturan dengan budaya-
budaya dan norma masyarakat setempat, maka akan meminimalkan adanya konflik.
3. Lingkungan politik
Kondisi politik juga perlu diperhatikan karena ini berkaitan dengan kebijakan
pemerintah, suatu kebijakan bisa mengakibatkan penurunan laba perusahaan atau
bahkan juga bisa meningkatkan laba perusahaan.
4. Lingkungan teknologi
Adanya penemuan teknologi baru bisa mempunyai pengaruh pada perusahaan karena
berkaitan dengan persaingan, perusahaan yang memiliki teknologi yang lebih canggih
memiliki potensi untuk memenangkan persaingan.
5. Lingkungan ekologi
Ini berkaitan dengan udara, tanah dan air. Suatu bisnis harus memperhatikan ini dan
memastikan tidak menimbulkan masalah pada lingkungan seperti adanya pencemaran.
6. Lingkungan global
Di era globalisasi ini, sudah tidak ada lagi batas-batas antar negara seperti arus
informasi dan perusahaan teknologi, ini bisa berdampak pada kelangsungan hidup
perusahaan. Sebagai akibat dari tidak adanya batas-batas ekonomi antar negara maka
persaingan menjadi semakin ketat karena dalam hal ini terjadi persaingan bebas.

3.7 Kriteria Kelayakan Bisnis


Suatu bisnis dinyatakan layak dari sisi aspek lingkungan jika:
1. Pemilik bisnis memahami posisi bisnisnya dalam persaingan, analisis posisi bisnis
bisa dilakukan dengan bantuan matriks CPM.
2. Pemilik bisnis memahami SWOT dari bisnisnya sehingga bisa menentukan
langkah/kebijakan bisnisnya untuk bisa berkembang.
3. Bisnis tidak kontradiktif dengan lingkungan sekitar.
4. Tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitar.
3.8 Latihan
Lakukan studi kelayakan bisnis dari sisi lingkungan, unit analisis bisa dilakukan
dimana saja atau suatu bisnis yang anda jalankan

Anda mungkin juga menyukai