Anda di halaman 1dari 8

STARBUCKS COMPANY Latar Belakang Starbucks menjual kopi tetes yang diseduh, berbasis espresso minuman panas, minuman

panas dan dingin lainnya, biji kopi salad, sandwich panas dan dingin dari Panini, kue snack, dan barang barang seperti cangkir dan gelas. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan merek music company Hear Music Brand, perusahaan juga memasarkan buku, music, dan film. Banyak dari produk perusahaan yang keluar secara musiman atau spesifik ke lokalitas toko. Produk es krim dan kopi juga ditawarkan di toko toko kelontong. Saat ini Starbucks telah hadir di lebih dari 55 negara.

Starbucks Corporation (SBUX) adalah kopi internasional dengan rantai kedai kopi berbasis di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 17.009 toko di 55 negara, termasuk lebih dari 11.000 di Amerika Serikat, lebih dari 1.000 di Kanada, lebih dari 700 di Inggris, dan lebih dari 150 di Turki.

Starbucks pertama kali dibuka di Seattle, Washington di 2000 Western Avenue pada tanggal tahun 1971, tepatnya pada tanggal 30 Maret 1971 yang kemudian dipindahkan ke 1912 Pike Place, dimana kedai pertama tersebut tetap sampai hari ini. Ide Starbucks digagas oleh tiga mitra atau tiga orang, yaitu Jerry Baldwin yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris, Zev Siegl yang berprofesi sebagai guru sejarah, dan seorang penulis yang bernama Gordon Bowker. Ketiga orang tersebut terinspirasi oleh pengusaha Alfred Peet (yang mereka kenal secara pribadi) untuk menjual biji kopi berkualitas tinggi dan juga menjual peralatan peralatan perkopian. Nah gerai atau toko pertama yang mereka buka ini dinilai berhasil karena minat masyarakat pada kemunculan Starbucks sangat besar dan kemudian dengan keberhasilan toko pertama, mereka membuka toko kedua di University Village, Washington. Selama tahun pertama operasi mereka, mereka membeli biji kopi hijau dari Peets, kemudian mulai membeli langsung dari petani.

10 tahun berikutnya, bisnis diperluas dengan membuka lima toko tambahan dan mempekerjakan Howartd Schultz untuk mengelola penjualan ritel dan pemasaran. Pada tahun 1993 perusahaan memasuki ke pasar Pantai Timur di Washington DC, dan telah memiliki lisensi 12 toko dan mengoperasikan 260 fasilitas yang dimiliki perusahaan. Selama tahun 2000 Starbucks membuka 200 toko baru di luar Amerika Serikat, 150 toko berada di kawasan Asia-Pasifik, dan membuka toko pertamanya di Dubai dan Hongkong, juga toko ke-100 di Jepang dan Inggris. Tahun berikutnya, Starbucks membuka toko di Zurich, Swiss, yang menjadi penanda atau indikator usaha pertama Starbucks di benua Eropa.

Visi danMisi Starbucks Misi utama Starbucks adalah untuk membuat Starbucks sebagai merek yang paling diakui di dunia dan menjadi perusahaan internasional dengan nilai-nilai dan prinsip bahwa karyawan bisa dibanggakan, Visi dimana Starbucks akan menjadi kedai kopi yang terkenal dan juga menjadi yang paling dihargai serta dinilai sebagai merek yang paling positif oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Perusahaan juga memfokuskan visinya untuk kepuasan karyawan, sehingga karyawannya juga dapat bahagia bisa menjadi bagian dari Starbucks itu sendiri.

Objective dan strategi Perusahaan ini lebih lanjut menguraikan visi dan misi dengan menyatakan prinsip-prinsip sebagai berikut: kopi kami Itu selalu, dan akan selalu, tentang kualitas. Kami bergairah tentang etis sourcing biji kopi terbaik, memanggang atau me-roast mereka dengan hati-hati, dan meningkatkan kehidupan orang-orang yang menanam mereka. Kami sangat peduli tentang semua ini, pekerjaan kami adalah pernah dilakukan.

Mitra Kami Kami disebut mitra, karena itu bukan hanya pekerjaan, itu semangat kami.bersama-sama, kita merangkul keragaman untuk menciptakan sebuah tempat di mana kita masing-masing bisa menjadi diri kita sendiri. Kami selalu memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan bermartabat. Dan kami terus satu sama lain dengan standar. Pelanggan kami Ketika kita benar-benar terlibat, kita terhubung dengan, tertawa dengan, dan mengangkat kehidupan kami pelanggan-bahkan jika hanya untuk beberapa saat.Tentu, hal itu dimulai dengan janji sempurna membuat minuman, tapi pekerjaan kami jauh melampaui itu. Ini benar-benar tentang manusia koneksi. Toko kami Ketika pelanggan kami merasa rasa ini milik, toko kami menjadi surga, istirahat dari kekhawatiran luar, tempat di mana Anda dapat bertemu dengan teman-teman.Ini tentang kenikmatan dengan kecepatan hidup kadang-kadang lambat dan menikmati, kadang-kadang lebih cepat. Selalu penuh kemanusiaan. Lingkungan kami Setiap toko merupakan bagian dari masyarakat, dan kita mengambil tanggung jawab kita untuk menjadi tetangga yang baik serius.Kami ingin diundang di manapun kita melakukan bisnis.Kita bisa menjadi kekuatan untuk positif tindakan menyatukan mitra kami, pelanggan, dan masyarakat untuk kontribusi setiap hari.Sekarang kita melihat bahwa kami tanggung-dan potensi kita untuk baik-bahkan lebih besar.Dunia sedang ke Starbucks untuk menetapkan standar baru, namun lagi. Kami akan memimpin. Pemegang Saham Kita tahu bahwa ketika kita memberikan dalam setiap bidang ini, kami menikmati jenis keberhasilan yang penghargaan pemegang saham kami. Kami sepenuhnya bertanggung jawab untuk mendapatkan masing-masing elemen yang tepat sehingga Starbucks-dan setiap orang yang disentuhnya-bisa bertahan dan thrive.1

Struktur Organisasi

Howard Schultz President and CEO

Cliff Burrows, President Starbucks Coffe US

Martin P. Coles, President Starbucks Coffe Intl

Arthur Rubinfield, President Global Development

Michelle Glass Ex. VP

Peter GIbons Ex. VP

Gerardo Lopez Ex. VP

Dhoroty Kim Ex. VP

Chet Kuchinad Ex. VP

Throy Alsted Ex. VP

Paula E. Boggs Ex. VP

Chriss Carr Sr. VP

Willard Hay Sr. VP

Barbara LeMarec Sr. VP Khaterine Lindemann Sr. VP Mark Lindstrom Sr. VP

Harry Roberts Sr. VP Michael Stafford Sr. VP Paul Twohig Sr. VP

Wendy Collie Sr. VP

Lucy Helm Sr. VP

John Culver Sr. VP

Buck Hendrix Sr. VP

Terry Davenport Sr. VP Stephen Gillent Sr. VP, Ex. VP

David Landau Sr. VP James Koster Sr. VP

Michael Malanga Sr. VP James McDermott Sr. VP

Vivek Varma Sr. VP Jinlong Wan Sr. VP

Juan Guerrero Sr. VP

Cosimo LaPorta Sr. VP

Colin Moore Sr. VP

Mark Wesley Sr. VP

Dave Oslen Sr. VP

Schultz adalah seorang keturunan Jerman, yang lahir di Brooklyn New York. Dimana karirnya berawal sebagai salesperson Xerox Corporation yang kemudaian pada tahun 79 dia bekerja dan menjadi general manager sebuah perusahaan manufaktur produksi coffee maker asal Swedia yaitu Hammerplast. Pada tahun 1981 Schultz mengunjungi salah satu klien Hammerplast yaitu Starbucks dan kemudian setahun kemudian dia menjadi direktur marketing. Dalam kunjungannya ke Milan, Itali Schultz menemukan fenomena dimana terdapat banyak sekali coffee bar di jalanan, yang tidak hanya sebagai caf tetapi juga sebagai tempat berkumpul, rapat, dan bergaul masyarakat disana. Kemudian Schultz mengajukan agar Starbucks menjual espresso tradisional disbanding kopi bijian, daunan dan rempah rempah yang biasa dijual selama ini namun ditolak Starbucks. Schultz yang stress kemudian membuka toko Ill Giornale yang kemudian retail unit Starbuck diberikan kepada Schultz pada tahun 1987 karena manajemen Starbuck berfokus pada Peets Coffee an Tea

Step 2. Develop Vission and Mission Mission statement Starbucks Mission Statement Environmental adalah sebagai berikut: "Starbucks berkomitmen untuk berperan dalam kepemimpinan lingkungan di semua aspek bisnis Kami akan memenuhi misi ini dengan komitmen untuk.: 1. Memahami masalah lingkungan dan berbagi informasi dengan mitra kami (karyawan). 2. 3. Mengembangkan solusi inovatif dan fleksibel untuk membawa perubahan. Berusaha untuk membeli, menjual dan menggunakan produk ramah lingkungan. lingkungan kita. 5. Menanamkan tanggung jawab lingkungan sebagai nilai perusahaan. 6. Mengukur dan memonitor kemajuan kita untuk setiap proyek. 7. Mendorong semua mitra untuk berbagi dalam misi kami. "(Starbucks Corporation, 2007)

4. Menyadari bahwa tanggung jawab fiskal sangat penting untuk masa depan

Vision statement Visi Starbucks adalah sebagai berikut: ".Untuk menetapkan Starbucks sebagai pemasok utama dari kopi terbaik di dunia dengan tetap menjaga prinsip tanpa kompromi kami saat kami tumbuh" (Starbucks Corporation, 2007). Selain itu, pernyataan visi bisa juga menyatakan: Starbucks sepenuhnya bermaksud untuk terus menjadi organisasi sadar lingkungan dan bekerja secara kolektif dengan lembaga lingkungan dan masyarakat dalam masalah penting ini. Step 3. External Factors Peluang : 1. Pangsa pasar besar : populasi penikmat kopi semakin meningkat 7% tiap tahunnya 2. Starbucks dinilai oleh ten Fortune sebagai 10 besar tempat yang terbaik. 3. Meningkatnya jumlah warga bertaraf ekonomi menengah ke atas 4. Dampak dari menguatnya dolar AS relatif terhadap pound Inggris dan Dollar Kanada 5. Kemajuan teknologi, seperti jejaring social dan teknologi komunikasi lainnya 6. Memiliki pemasok dan relasi bisnis berkualitas Ancaman 1. Banyaknya pesaing yang menjual produk serupa 2. Perubahan iklim menyulitkan petani dalam menyuplai kopi untuk starbucks 3. Ancaman resesi ekonomi terutama karena kondisi perekonomian global yang belum stabil 4. Konsumen semakin sadar akan kesehatan dan berusaha menghindari kafein 5. Banyaknya produk pengganti seperti soft drink, juice, teh, air mineral, dsb 6. Kenaikan harga biji kopi

Step 4. Competitive Profil Matrix

Dunkin' Donuts is an American global doughnut company and coffeehouse chain based in Canton, Massachusetts. It was founded in 1950 by William Rosenberg in Quincy, Massachusetts. [1] Its logo is two D's side by side in orange and hot pink. The company primarily competes with Starbucks, as over half the company's business is in coffee sales, and with Krispy Kreme for doughnut sales.

Caribou Coffee Company is a specialty coffee and espresso retailer, the second largest in the United States[2] after Starbucks. Caribou sells coffee, tea, and bakery goods in 415 companyowned coffeehouses in 40 states and the District of Columbia, as well as 126 franchise locations worldwide

Critical Sucses Factor Iklan Kualitas Produk Persaingan Harga Manajemen Posisi Keuangan Ekspansi Global Loyalitas Konsumen Benefit Karyawan Pelayanan Pelanggan TOTAL

Weight (WT) 0.10 0.20 0.05 0.08 0.05 0.15 0.10 0.10 0.17 1.00

Starbucks WT Rating Score 4 0.40 4 2 3 3 4 3 4 3 0.80 0.10 0.24 0.15 0.60 0.30 0.40 0.51 3.50

Dunkin Donuts WT Rating Score 4 0.40 3 3 2 3 2 2 2 2 0.60 0.15 0.16 0.15 0.30 0.20 0.20 0.34 2.50

Caribou Coffe WT Rating Score 3 0.30 2 3 3 2 2 2 2 2 0.40 0.15 0.24 0.10 0.30 0.20 0.20 0.34 2.32

Dari analisis CPM bisa melihat bahwa CPM starbucks 3.50 lebih tinggi dari nilai dunkin donuts dan caribou caffe. Kompetitif matriks profil (CPM) memiliki produk yang berkualitas. Kualitas produk (0,20) dan merupakan item yang paling penting pada daftar faktor penentu keberhasilan. Skor Starbucks pada faktor ini sebagai yang tertinggi dibandingkan dengan pesaing mereka, dunkin donuts dan Caribou coffee dan mencerminkan keunggulan kompetitif yang berbeda di pasaran. Tingkat dan skor terendah Starbucks ada pada faktor daya saing harga

Anda mungkin juga menyukai