Anda di halaman 1dari 13

AKTIVITAS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PT SARI

COFFEE INDONESIA (STARBUCKS) DI CIPINANG MALL

Yolanda Ruth Ana Priscila


Mahasiswa Program Studi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu
Buana Jakarta

ABSTRAK
Peminum kopi di Indonesia khususnya di Jakarta kian meningkat dan keberadaan kafe modern
akan turut tumbuh bersama dengan tren tersebut. Manajemen hubungan pelanggan atau
customer relationship management (CRM) merupakan hubungan kerjsama antara pihak
penyedia dengan pelanggan sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Program CRM
yang dilakukan oleh Starbucks salah satunya adalah Starbucks Reward Loyalty Program. Teori
yang terdapat dalam penelitian ini yaitu Customer Relationship Management (CRM) dengan
pendekatan yang menyeluruh untuk menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan
dengan pelanggan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Paradigma Post-positivisme
untuk menyelidiki dan memahami aktivitas Customer Relationship Management yang
dilakukan oleh Starbucks dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian wawancara yang diakukan, untuk
meningkatkan Customer Relationship Management (CRM) yang dilakukan oleh Starbucks
dalam cutomer retentions adalah Birthday Treats, New Member, Get IDR 20K Beverage, Top
Up IDR 300K Get 30 Bonus Starts, Mobile Order, Time To Tumbler, Brew Me At Home, Access
To Pre-Sale, Monday Double Stars, Treat n’Repeat, Weekend Well Spent
Kata Kunci: Customer Relationship Management (CRM), Cutomer Retentions, Kualitatif.
ABSTRACT
The increasing trend of coffee consumption in Indonesia, especially in Jakarta, leading to the
growth of modern cafes. To cope with this trend, customer relationship management (CRM)
plays a crucial role in establishing a mutually beneficial relationship between the coffee
providers, like Starbucks, and their customers. The research focuses on CRM, particularly
Starbucks' Reward Loyalty Program, as a comprehensive approach to create, maintain, and
develop customer relationships. The study adopts a post-positivism paradigm and employs
qualitative methods such as interviews and documentation to investigate and comprehend
Starbucks' CRM activities. Based on the interview findings, Starbucks utilizes various
strategies to enhance CRM and customer retention, including Birthday Treats, New Member
perks, discounts on beverages, loyalty points, mobile ordering, tumbler-related promotions,
access to pre-sales, Monday Double Stars, Treat n’ Repeat offers, and weekend promotions.
Keywords: Customer Relationship Management (CRM), Customer Retentions, Qualitative.
PENDAHULUAN di pertengahan tahun 2020. Dampak
pengurangan penjualan juga dirasakan oleh
Kafe kian marak tersebar di pelosok Jakarta Starbucks. Penurunan pendapatan
membuat pelaku usaha minuman kopi dari Starbucks pada 2020 disebabkan pandemi
kelas usaha menengah, hingga perusahaan Coivud-19, sepanjang 2020 Starbucks telah
besar bersaing untuk mendapatkan menutup sekitar setengah dari toko yang
pelanggan. Fenomena munculnya kafe dioperasikan di Amerika Serikat, termasuk
seperti terlihat dalam artikel daring undip.id di Indonesia.
(2022), “Fenomena munculnya berbagai
coffee shop di Indonesia memang sedang Starbucks Experience menginginkan
booming dalam beberapa tahun terakhir. pelayanan yang bisa memberikan
Hal ini terlihat dari peningkatan signifikan pengalaman positif dan menyenangkan
jumlah kedai kopi dalam beberapa tahun kepada para pelanggannya, suatu
terakhir serta konsumsi kopi dalam negeri. pengalaman yang membuat pelanggan
Jumlah kedai kopi di Indonesia meningkat merasa nyaman dan disambut dengan
tiga kali lipat dari 1.083 gerai pada 2016, hangat, dan pada gilirannya membuat
menjadi lebih dari 2.937 gerai pada 2019, mereka ingin datang dan datang lagi ke
dan angka tersebut akan terus kedai Starbucks. Cara terbaik
bertambah.”. Peminum kopi di Indonesia mewujudkannya adalah dengan layanan
khususnya di Jakarta kian meningkat dan personal, dalam pelayanan ini terjadi
keberadaan kafe modern akan turut tumbuh interaksi pribadi antara mitra dan
bersama dengan tren tersebut. Dari data pelanggan, Dengan demikian, hubungan
tersebut menunjukkan munculnya kafe baru mitra Starbucks dengan pelanggan tidak
dengan berbagai konsep yang disajikan hanya sebatas transaksi biasa, tetapi mitra
kepada pembeli mengharuskan pegiat dapat menjadi bagian kecil kehidupan tiap
usaha minuman kopi harus memiliki pelanggan. Joseph Michelli (2006:5)
starategi untuk mendapatkan pembeli dan menuliskan seperti yang dikatakan oleh Jim
beralih menjadi pelanggan. Seperti salah Alling, President of Starbucks U.S.
satu kafe yang sudah memiliki cabang Business pada halaman awal bukunya yang
diberbagai negara, salah satunya di berjudul The Starbucks Experience: 5
Indonesia yaitu Starbucks. Principle for Turning Ordinary Into
Extraordinary, “the Accomplishments of
Diawal tahun 2020, pandemi virus Covid- Starbucks leadership are not the result of
19 melanda seluruh dunia termasuk magic. Instead, they are driven by a
Indonesia. Virus yang tergolong mematikan powerful passion for product, people,
dikarenakan penyebarannya yang cepat dan experience, and community. Every day this
belum adanya tindakan medis yang tepat passion comes to life in nearly every corner
pada masa itu, mengorbankan banyak jiwa of the world, in an amazing mix of
melayang. Pemerintah Indonesia principled behavior that those in the
memerintahkan untuk memberhentikan company refer to as the Starbucks
segala aktivitas fisik yang membuat
Experience.” Strategi yang telah dilakukan
kerumunan massa di ruang publik. oleh Starbucks untuk
Kebijakan tersebut membuat perekonomian mengimplementasikan Starbucks
bergerak lambat karena berkurangnya Experience dapat dilihat dari beberapa
masyarakat beraktivitas di luar dan manajemen hubungan pelanggan atau
berkurangnya tingkat transaksi jual beli. customer relationship management (CRM)
Kedai kopi yang sebelumnya ramai salah satunya yaitu dengan mengeluarkan
dijumpai oleh pembeli untuk berkumpul member card atau kartu anggota yang akan
bersama teman, belajar, dan juga bekerja mendapatkan sejumlah point setiap
pun mulai sepi akibat kebijakan melakukan transaksi.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Manajemen hubungan pelanggan atau bersifat mutual. Peneliti memfokuskan
customer relationship management (CRM) penelitian ini yaitu bagaimana aktivitas
merupakan hubungan kerjsama antara CRM yang dilakukan Starbucks di Jakarta.
pihak penyedia dengan pelanggan sehingga PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks)
kedua belah pihak saling menguntungkan. dipilih sebagai objek penelitan dikarenakan
Dalam hal ini penyedia tidak menekankan Starbucks merupakan cikal bakal budaya
pada terjualnya produk atau jasa, tetapi minum kopi dengan gaya yang lebih santai
lebih fokus pada interaksi secara dan mempengaruhi beberapa kedai kopi
menyeluruh dengan elemen-elemen saat ini.
kegiatan bisnis yang dikelola oleh
penyedia. Secara umum, dapat disimpulkan TINJAUAN PUSTAKA
bahwa CRM merupakan starategi dan usaha Komunikasi
untuk menjalin hubungan dengan
pelanggan dan memberikan pelayanan yang Menurut Sihabudin (2022: 3) sebagai salah
memuaskan bagi pelanggan. Kesamaan satu bidang ilmu, komunikasi tentunya
CRM dalam ilmu disiplin hubungan memiliki definisi. Banyak sekali definisi
masyarakat atau Public Realtions yaitu komunikasi yang telah diciptakan oleh para
sebagai makhluk sosial secara alami ahli. Definisi-sefinisi tersebut memiliki
manusia akan berinteraksi antara satu redaksi yang berbeda-beda namun intinya
individu dengan individu lain, ikatan yang tetap sama. Menurut Mulyana (2010)
terjadi saat kita berkomunikasi dengan cara berbicara definisi komunikasi tidak ada
yang sehat akan memuluskan langkah definisi yang benar ataupun salah. Seperti
untuk mengatasi banyak tantangan. juga modal atau teori, definisi harus dilihat
Program CRM yang dilakukan oleh dari kemanfaatanya untuk menjelaskan
Starbucks salah satunya adalah Starbucks fenomena yang didefinisikan dan
Reward Loyalty Program. Program mengevaluasinya. Adapun beberapa definsi
Starbucks Rewards yang terkemuka di komunikasi menurut para ahli dengan
industri – diperkenalkan pada tahun 2009 – berbagai sudut pandang dan pendekatan
terus meningkat popularitasnya. sebagai berikut: (a) Komunikasi menurut
Keanggotaan telah tumbuh lebih dari 25% West & Turner (2014) sebagai proses sosial
selama dua tahun terakhir saja, naik di mana individu-individu menggunakan
menjadi 16 juta anggota aktif pada simbol-simbol untuk mencipatakan dan
Desember 2018, meningkat 14%
menginterprestasikan makna dalam
dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi
lingkungan. (b) Komunikasi menurut
Starbucks Rewards menyumbang 40% dari
tender di toko-toko yang dioperasikan Laswel dalam Liliweri (2009) adalah proses
perusahaan AS dalam kerangka waktu yang yang menggampabrkan siapa mengatakan
sama. apa dengan cara apa kepada siapa dengan
efek apa? Who Says in Which Channel to
Berdasarkan pemaparan latar belakang Whom With What Effect?. (c) Komunikasi
diatas, peneliti melihat beberapa aktivitas menurut Effendy dalam Bungin (2011)
CRM yang dilakukan oleh Starbucks tidak adalah proses penyampaian pikiran, atau
hanya untuk menjaga loyalitas pelanggan perasaan oleh seseorang (komunikator)
tetapi juga untuk bersaing dengan kafe-kafe
kepada orang lain (komunikan). Pikiran
baru yang saat ini bermunculan dengan
bisa merupakan gagasan, informasi, opini,
berbagai konsep dan menjual produk yang
sama. Selain berusaha untuk dan lain-lain yang muncul dari benaknya.
mempertahankan bisnisnya, Starbucks Perasaan bisa berupa keyakinan, kapasitas,
meningkatkan hubungannya dengan keraguan, kekhawatiran, kemarahan,
pelanggan melalui aktivitas CRM yang keberanian, kegairahan, dan sebagainya
yang timbul dari lubuk hati. (d) Komunikasi
menurut Rogers dalam Cangara (2014) kepada manusia lain. Pada tahapan petama,
adalah proses di mana suatu ide dialihkan semanusia komunikator menyandi (encode)
dari seumber kepada satu penerima atau pesan atau informasi yang akan
lebih dengan maksud untuk mengubah disampaikan kepada komunikan. Pada
tingkah laku mereka. (e) Komunikasi tahap ini komunikator mentransisikan
menurut Hovland dalam Mulyana (2010) pikiran/perasaan ke dalam lambing yang
adalah proses memungkinkan seseorang diperkirakan dapat dimengerti oleh
komunikan. Kemudian komunikan
(komunikator) menyampaikan rangsangan
membawa sandi (decode) pesan ataupun
(biasanya lambing-lambang verbal) untuk
informasi tersebut di mana komunikan
mengubah perilaku orang lain menafsirkan lambing yang mengandung
(komunikate). pikiran atau perasaan komunikator tadi
dalam konteks pengertiannya. Setelah itu,
Kelima definisi komunikasi di atas komunikan akan beraksi (response)
meskipun berbeda secara redaksi namun terhadap pesan tersebut dan memberikan
intinya sama. Definisi yang pertama umpan balik (feedback). Jika terdapat
menekankan pada sosial dan lingkungan. umpan balik positif, komunikasi berjalan
Definisi yang kedua menitikberatkan pada lancar. Sebaliknya, jika terdapat umpan
sosial dan lingkungan. Definisi yang kedua balik negatif, komunikan memberikan
menitikberatkan pada setiap unsur-unsur reaksi yang tidak menyenangkan sehingga
komunikasi. Adapun definisi ketiga lebih komunikator enggan melanjutkan
menguatkan pada komunikator dalam komunikasinya. Dalam tahap umpan balik
menyampaikan pesan. Adapun definisi ini, terdapat transisi fungsi di mana
keempat lebih menonjolkan pada pesan komunikan menjadi encoder dan
dengan maksud dan tujuan. Dan yang komunikator menjadi decoder.
terakhir definisi komunikasinya lebih
menekankan pada stimulus. Ada kesamaan Proses komunikasi secara sekunder adalah
kata pada redaksi setiap definisi lanjutan dari proses komunikasi primer di
komunikasi tersebut, yaitu kata “Proses”. mana terdapat alat atau sarana sebagai
Karena komunikasi adalah proses, dalam media kedua setelah memakai lambing
setiap proses ada unsur-unsur yang saling sebagai media pertama dalam penyampaian
berkaitan. pesan oleh sesama manusia kepada manusia
lainnya. Biasanay penggunaan alat atau
Proses Komunikasi sarana ini digunakan sesame manusia
dalam melancarkan komunikasi di mana
Menurut Purba et al (2021: 7) proses komunikannya berada relative jauh atau
komunikasi secara primer adalah proses berjumlah banyak. Teradapat beberapa
penyampaian pikiran dan atau perasaan contoh media kedua yang dimaksud yang
sesemanusia kepada manusia lain dengan sering digunakan dalam komunikasi, yaitu
menggunakan lembang sebagai media. telepon, surat, surat kabar, radio, majalah,
Lambang sebagai media primer dalam televisi, dan banyaknya lainnya. Peranan
proses komunikasi adalah bahasa, kias, media sekunder ini dilihat penting dalam
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya proses komunikasi karena dapat
yang secara langsung mampu menciptakan efisiensi dalam mencapai
menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikan. Contohnya adalah surat kabar
komunikator kepada komunikan. Bahwa atau televisi di mana media ini dapat
bahasa yang paling banyak digunakan mencapai komunikan dengan jumlah yang
dalam komunikasi adalah jelas karena sangat banyak dengan hanya
hanya bahasalah yang mampu menyampaikan sebuah pesan satu kali saja.
menerjemahkan pikiran sesemanusia Tetapi kekurangan dari media sekunder ini
adalah keefektifan dan keefisiensian komunikasi yang sehat dan etis sebagai
penyebaran pesan-pesan yang bersifat sarana utama”.
persuasif karena kerangaka acuan khalayak
yang menjadi sasaran komunikasinya tidak Beberapa definisi yang telah dinyatakan di
diketahui komunikator dan dalam muka oleh berbagai ahli komunikasi,
prosesnya, umpan balik berlangsung tidak menurut Silviani (2020: 31) pada
pada saat itu yang dalam hal ini disebut prinsipnya kegiatan public relations adalah
umpan balik tertunda (delayed feedback). suatu hal harus menjamin adanya public
image yang positif, karena prinsip-prinsip
Public Relations kegiatannya adalah untuk suatu niat dan
melindungi nama baik perusahaan dengan
Menurut Silviani (2020; 25) pengertian jalan mengupayakan terciptanya saling
“public” adalah sekelompok orang yang pengertian, saling percaya, salin
menaruh perhatian pada sesuatu hal yang mendukung dan saling kerjasama diantara
sama, mempunyai minat dan kepentingan publik-publiknya. Semua ini dilakukan
yang sama. Publik merupakan grup kecil, dengan komuikasi public relations yang
terdiri atas orang-orang dengan jumlah pada umumnya komunikasi dilakukan
sedikit, juga dapat merupakan sekelompok adalah untuk melayani kepentingan publik.
besar. Begitu juga dengan pengertian Dari prinsip-prinsip diatas, maka melayani
“relations” yang berasal dari bahasa public relations dengan tujuan yang
Inggris “hubungan”. Penggunan relations spesifik yakni untuk menciptakan opini
dalam public relations mengandung arti publik yang favorable dan image public
adanya hubungan yang timbal balik atau yang positif dapat tercapai. Sehingga dapat
two-way-communications. Hal tersebut ditarik kesimpulan bahwa Public relations
sesuai dengan pernyataan “As publicity is a merupakan salah satu usaha manajemen
tool of public relations, so public relations dalam menciptakan hubungan harmonis
is a tool of marketing”. Berdasarkan antara badan atau organisasi itu dengan
penyataan tersebut dapat diketahui bahwa publiknya, dengan melalui program kerja
publisitas adalah alat dari Public relations yang positif. Hubungan yang harmonis
juga sebagai alat dalam hal pemasaran. dalam arti saling pengertian dan saling
Adapun pengertian humas yang resmi menguntungkan. Suatu hubungan
dipakai oleh pakar humas dunia yang ‘memberi dan menerima antara kedua belah
berdasarkan IPRA (International of Public pihak sehingga terjalin suasana keakraban
relations Ascosiation) (Rumanti, 2004:12) yang menyenangkan antara perusahaan
adalah : “Public relations merupakan fungsi dengan publiknya. Suasana yang
manajemen yang mendukung pembinaan mendorong kearah majunya perusahaan
dan pemeliharaan jalur bersama antara atau badan yang bersangkutan beserta
organisasi dengan publiknya mengenai terciptanya stabilitas kehidupan masyarakat
komunikasi, pengertian, penerimaan, dan yang menarik semua pihak. Hubungan
Kerjasama, melibatkan manajemen kerja tersebut dibentuk melalui kinerja yang
memeberikan penerangan dan tanggapan positif, dalam arti berusaha secara
dalam hubungan dengan opini publik, sistematis dalam meningkatkan pengertian,
menetapkan dan menekan tanggung jawab jasa baik, dan kepercayaan publik, serta
manajemen untuk melayani kepentingan secara intensif menghilangkan atau
umum. Serta menopang manajemen dalam mengurangi suara-suara negatif dari
mengikuti dan memanfaatkan perubahan publiknya.
secara efektif, bertindak sebagai sistem
peringatan yang dini dalam membantu
mendahului kecenderungan, dan
menggunakan penelitian serta teknik
Tujuan Public Relations bangunan yang kuat dan sesuai dengan
keinginan. Sama halnya dengan organisasi
Menurut Aldhily (2020; 16) Public tanpa adanya penetapan dalam
relations (PR) merupakan fungsi pembentukan sebuah perencanaan atau
manajemen dan dalam struktur organisasi program Public Relations, maka organisasi
PR merupakan salah satu bagian atau divisi tersebut kemungkinan akan mengalami
dari organisasi ataupun perusahaan. Karena kurangnya kemantapan dalam pencapaian
itu, tujuan dari PR sebagai bagian struktural tujuan yang ingin dicapainya. Untuk itu
organisasi tidak terlepas dari tujuan perencanaan program kerja sangat
organisasi itu sendiri. Inilah yang Oxley diperlukan untuk mengelola berbagai
(Iriantara, 2004:57) disebut sebagai salah aktivitas public relations yang dapat
satu prinsip public relations, yang diwujudkan jika terorganisasi dengan baik
menyatakan “Tujuan public relations jelas melalui manajemen public relations yang
dan mutlak memberi sumbangan pada dikelola secara professional dan dapat
objektif organisasi secara keseluruhan”. dipertanggung jawabkan hasil atau
Tujuan kegiatan PR tersebut, pada sasarannya. Tujuan umum dari perencanaan
gilirannya akan memberi manfaat terhadap sebuah program adalah cara menciptakan
organisasi. Prestise atau citra yang baik, hubungan harmonis antara organisasi
misalnya akan memberi manfaat yang dengan publiknya atau stakeholder terkait.
sangat besar bagi organisasi, bahkan citra Hasil yang diharapkan yaitu citra positif,
dan reputasi ini sering disebut sebagai asset kemauan baik, saling menghargai, dan lain-
terbesar perusahaan. lain. Manajemen adalah suatu proses
perencanaan yang matang dan cara
melaksanakan dengan sukses rencana
tersebut melalui kerjasama dari berbagai
Manajemen Kegiatan Public Relations pihak yang berkepentingan.
Manajemen adalah “Suatu proses yang Strategi Public Relations
memberdakan atas perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan Isitlah strategi manajemen sering pula
pengawasan dengan memanfaatkan baik disebut rencana strategis atau rencana
ilmu maupun seni demi mencapai tujuan jangka Panjang perusahaan. Suatu rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya.” Dari strategis perusahaan menetapkan garis-
definisi tersebut, bisa dilihat fungsi garis besar tindakan strategis yang akan
manajemennya sebagai POAC (Planning, diambil dalam kurun waktu tertentu ke
Organizing, Actuating, Controling). Proses depan. Menurut kasali dalam Soemirat &
penempatan manusia (staffing) sangat Ardianto beberapa lama waktu yang akan
penting dalam penyelenggaraan kegiatan dicakup tentu amat bervariasi di masa lalu
manajemen humas. Penempatan orang yang para ahli menyebut sekitar 25 tahun, tetapi
tepat pada tempat yang tepat dalam dewasa ini jarang sekali perusahaan yang
organisasi, membuat kelangsungan berani menetapkan arahanya untuk 25
aktivitas organisasi dapat tercapai secara tahun ke depan. Sebagian besar
produktif, efektif dan efisien. membuatnya 5-10 tahun alasan perubahan
itu saling kait mengait, sehingga perkiraan
Menurut Dr. Irene Silviani dalam bukunya terjauh yang dapat diduga menjadi amat
Public Relations Sebagai Solusi terbatas. (Soemirat & Ardianto, 2010:90)
Kominokasi Krisis (2020: 74), sebuah
rencana program Public Relations ibarat Strategi Public Relations menurut (Nova,
fondasi suatu bangunan yang perlu 2011:54-55) Strategi Public Relations atau
ditentukan sebelum akan dibentuknya yang lebih dikenal dengan bauran Public
Relations adalah sebagai berikut: (1) mencoba menyelidiki dan menguji
Publications (publikasi) adalah cara PR kapasitas dan kinerja masing-masing.
dalam menyebarkan informasi, gagasan,
atau ide kepada khalayaknya. (2) Event 3. Expansion (ekspansi atau
(acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang peningkatan)
dilakukan oleh PR dalam proses Yaitu peningkatan hubungan
penyebaran informasi kepada khalayak. terjadinya ketika kedua belah pihak
Contoh: kampanye PR, seminar, pameran, merasakan adanya saling
ketergantungan.
launching, CSR (Corporate Social
Responsibility), charity, dan lain-lain.
4. Commitment (komitmen)
Ditandai oleh meningkatnya
Customer Relationship Management
penyesuaian diri dan sikap saling
(CRM) memahami peranan dan tujuan
masing.
Dikutip dalam buku Suryanti (2022: 30)
Definisi Customer Relationship
5. Akhir hubungan
Management (CRM) menurut Kristin
Yaitu kedua belah pihak sepakat
Anderson yang dikutip Widjaja (2008)
untuk mengakhirinya.
yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh
untuk menciptakan, memelihara, dan
Tujuan dan Manfaat Customer
mengembangkan hubungan dengan
Relationship Management (CRM)
pelanggan. Dalam ruang lingkup ilmu
manajemen dikenal istilah Customer
Dalam penerapannya Customer
Relationship Management (CRM),
Relationship Management (CRM)
merupakan hubungan kerjasama antara
memiliki beberapa tujuan menurut Lukas
pihak provider dengan customer sehingga
(2001:6), diantaranya:
kedua belah pihak saling menguntungkan.
Dalam hal ini lembaga tidak menekankan
1. Mendapatkan pelanggan
pada terjualnya produk atau jasa, tetapi
2. Mengetahui pelanggan
lebih fokus pada interaksi secara
3. Mempertahankan pelanggan yang
menyeluruh dengan elemen-elemen
menguntungkan
kegiatan bisnis yang dikelola oleh lembaga.
4. Mengembangkan pelanggan yang
menentukan
Menurut Widjaja (2008), menyatakan
5. Merubah pelnggan yang belum
bahwa relationship adalah suatu hubungan
menguntungkan menjadi
terdiri atas serangkaian episode terjadi
menguntungkan
antara dua belah pihak dalam rentang waktu
tertentu. Menurut Dwyer yang dikutip oleh
Pada dasarnya Customer Relationship
Widjaja (2008), lima tahapan
Management (CRM) bertujuan untuk
perkembangan hubungan yaitu:
proses adaptasi antara perusahaan dengan
pelanggannya. Program Customer
1. Awareness (kesadaran)
Relatioinship Management (CRM) yang
Terjadi ketika masing-masing pihak
diterapkan baik adalah seperti benang yang
saling memperhatikan dan
menjalar keseluruhan perusahaan. Jadi
menimbang kemungkinan untuk
department apapun sebenarnya
menjalin kemitraan.
bertanggung jawab menjalankan program
Customer Relationship Management
2. Exploration (penjajagan)
(CRM), setiap divisi, setiap department,
Yaitu fase masing-masing pihak
dan setiap anggota karyawan harus tahu
tentang program tersebut, tujuan- dilakukan, agar perusahaan bisa
tujuannya, dan yang paling penting, apa menawarkan value proposition
peran mereka dan bagaimana mereka dapat (manfaat apa yang diharapkan
memberikan kontribusi dalam menjalankan pelanggan dari produk atau jasa yang
program itu. Akhirnya tujuan Customer ditawarkan) yang unik bagi pelanggan
Relationship Management (CRM) adalah pada segmen tersebut. Dengan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi segmentasi pasar yang tepat,
dengan satu pelanggan. Manajemen perusahaan bisa meningkatkan
relasional pelanggan memungkinkan pendapatan secara signifikan. Dan
perusahaan memberikan layanan pelanggan sumberdaya perusahaan pun dapat
yang unggul saat diminta melalui dialokasikan secara tepat untuk
penggunaan yang efektif atas informasi mendukung proses bisnis internal
laporan individual. Banyak perusahaan yang relevan dengan strategi
bermaksud mengembangkan ikatan yang segmentasi pasar tersebut.
lebih kuat dengan para pelanggan mereka. 2. Develop & Custom
Usaha mendapatkan pelanggan baru
Ruang Lingkup CRM sebenarnya merupakan aktivitas yang
paling sulit dan membutuhkan biaya
Berdasarkan hal tersebut bahwa CRM besar. Biasanya para pelanggan atau
merupakan langkah – langkah yang pasar belum memperoleh informasi
dilakukan perusahaan untuk membina yang jelas mengenai produk atau jasa
hubungan baik dengan pelanggan. Dari yang ditawarkan. Oleh karenanya,
uraian diatas telah disebutkan mengenai merupakan tantangan bagi perusahaan
call center dan customer service yang untuk mengkomunikasikan produk
merupakan bagian dari program CRM. atau jasa, terutama value proposition
Dengan adanya customer service, ini pun yang sesuai dengan kebutuhan para
dikelola oleh PR, yang bertujuan untuk pelanggan pada segmen pasar tertentu.
memudahkan perusahaan untuk Pelanggan harus mempunyai
berhubungan langsung dengan pemahaman yang jelas, bahwa dengan
pelanggannya dalam memberikan solusi. membeli produk atau jasa yang
Customer service bisa dilakukan melalui ditawarkan perusahaan, maka
beberapa media seperti, call center, tatap pelanggan akan memperoleh manfaat
muka dan secara online. tertentu yang sangat berarti bagi
mereka. Untuk memulai, perusahaan
Menilik dari obyektif utama tersebut, maka dapat menawarkan produk awal
perlu diketahui bagimana langkah – (entry-level product) yang menarik
langkah yang mesti ditempuh dalam bagi pelanggan dengan harga relatif
membangun dan menerapkan CRM. murah. Sehingga pelanggan tidak
Menurut Nykamp dalam Gaffar (2007:37- menanggung risiko yang tinggi, bila
39), terdapat empat tahapan Customer ternyata produk tersebut tidak sesuai
Relationship Management, yaitu: harapan. Pada tahap ini perusahaan
harus berusaha semaksimal mungkin
1. Understand & Differentiate dalam menarik kesan pertama yang
Kebanyakan perusahaan tidak baik dari pelanggan, sehingga
melakukan seleksi pelanggan. diharapkan pelanggan akan tertarik
Artinya, perusahaan berusaha untuk lebih meningkatkan hubungan
merangkul semua pelanggan tanpa kerjasama dengan perusahaan.
pandang bulu. Ini sebenarnya bukan 3. Interact & Deliver
strategi yang bijaksana. Pemilihan Setelah perusahaan memperoleh
strategi segmentasi pasar harus pelanggan, maka hubungan dengan
pelanggan tersebut harus semaksimal lebih jauh pelanggan dan bagaimana
mungkin dipertahankan. Dari segi mnjalin hubungan baik dan erat
biaya, memelihara hubungan dengan dengan pelanggan. Beberapa
pelanggan yang sudah ada jauh lebih aktivitas dalam proses pelaksanaan
murah daripada biaya mendapatkan CRM antara lain:
pelanggan baru. Tentunya usaha a) Tahap Pertama. Melakukan
mempertahankan pelanggan ini harus identifikasi dengan tujuan untuk
didukung dengan proses manajemen menentukan kriteria utama
operasi yang baik untuk konsumen yang akan dijadikan
meningkatkan ataumempertahankan target.
kualitas barang dan jasa. Karena b) Tahap Kedua. Most profitable
pelanggan akan selalu menilai kualitas consumen dengan cara
dan seringkali rela membayar sedikit menentukan konsumen yang
lebih mahal untuk manfaat yang akan lebih menguntungkan
dia peroleh. Apabila pelanggan sudah perusahaan sehingga dijadikan
memiliki loyalitas, maka kecil konsumen prioritas.
kemungkinan mereka akan pindah ke
c) Tahap Ketiga. Diferensiasi
perusahaan lain.
dengan mengelompokkan
4. Acquaire & Retain
pelangan menjadi beberapa
Meningkatkan hubungan yang erat
kelompok. Tujuan kegiatan ini
dengan para pelanggan menjadi tujuan
untuk mempermudah
utama dari proses manajemen
perusahaan di dalam membuat
pelanggan. Perusahaan dapat
strategi layanan.
melakukan penjualan silang (cross-
sell) dari barang-barang atau jasa yang d) Tahap Keempat. Interaksi
ditawarkan kepada pelanggan. dengan melakukan hubungan
Semakin banyak jenis barang yang dan komunikasi timbal balik
dibeli oleh tiap pelanggan antara perusahaan dengan untuk
menunjukkan hubungan pelanggan menggali lebih dalam
yang semakin meningkat. memngenai keinginan dan
Meningkatnya hubungan ini berarti kebutuhan pelanggan.
meningkatkan nilai dari pelanggan e) Tahap Kelima.
tersebut. Personalisasi dengan
mempelajari perilaku
Komponen Utama Customer pelanggan. Perusahaan
Relationship Management memberikan pelayanan kepada
Ginafo dalam Fadly and Wantoro (2019) pelanggan sesuai yang mereka
terdapat 3 (tiga) komponen utama dalam inginkan, produk maupun
keberhasilan Customer relationship program dilakukan secara
management antara lain: kontinyu dengan memanfaatkan
informasi yang telah didapat
1. Sumber daya manusia yaitu sebelumnya untuk membuat
karyawan yang akan melaksanakan barang dan jasa yang sesuai
program CRM. Dimana perusahaan dengan keinginan dan
harus memperhatikan struktur kebutuhan pelanggan.
organisasi serta peran dan tanggung
3. Pemanfaatan teknologi dalam
jawab masing-masing karyawan.
mendukung kegiatan CRM dapat
2. Proses pelaksaanan CRM yang dilakukan lebih efisien dan efektif
terdiri dari sistem dan prosedur yang serta memberikan hasil yang
akan digunakan untuk mengenal optimal.
teknik pengumpulan data, dan triangulasi
waktu.
METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan HASIL PENELITIAN DAN


Paradigma Post-positivisme. Penelitian ini PEMBAHASAN
menggunakan paradigma post-positivisme
Hasil Penelitian
karena peneliti ingin memahami aktivitas
customer relationship management (CRM) Target utama konsumen Starbucks di Mall
yang dilakukan oleh PT Sari Coffee Cipinang adalah para pengunjung Mall
Indonesia (Starbucks) di Cipinang Mall. Cipinang tersebut, karena dari hasil
Selain itu peneliti setuju bahwa paradigma pengamatan peneliti hanya ada coffee shop
post-positivisme bertujuan juga untuk yang ada di lantai 1 Mall Cipinang,
melihat kekurangan dan kelebihan serta selebihnya hanya terdapat restoran dan juga
faktor pendukung dari aktivitas komunikasi toko pakaian. Selain itu, lokasinya yang
tersebut. berada di depan jalan Kalimalang dan
beberapa kantor, tidak sedikit juga
Metode yang digunakan dalam penelitian
pengunjung yang mampir untuk keperluan
ini adalah metode penelitian deskriptif
bisnis ataupun tempat minum kopi setelah
kualitatif. Metode penelitian deskriptif
bekerja. Peneliti mempertanyakan
menampilkan hasil data apa adanya tanpa
mengenai program-program yang ada di
adanya proses manipulasi data atau
Starbucks untuk mempertahankan beberapa
perlakuan lain. Tujuan metode penelitian
konsumennya, diantaranya dengan program
deskriptif adalah untuk membuat dsekriptif
Birthday Treats, New Member, Get IDR
atau gambaran atau lukisan yang dilakukan
20K Beverage, Top Up IDR 300K Get 30
secara sistematis dan hubungan antara
Bonus Starts, Mobile Order, Time To
fenomena yang diselidiki. Penelitian
Tumbler, Brew Me At Home, Access To
deskriptif juga memiliki tujuan untuk
Pre-Sale, Monday Double Stars, Treat
menghasilkan gambaran yang akurat
n’Repeat, Weekend Well Spent.
tentang suatu kelompok, memberikan
gambaran mekanisme sebuah proses atau Selain itu, interaksi dengan melakukan
hubungan, menyajikan informasi dasar dari hubungan dan komunikasi timbal balik
suatu hubungan, menciptakan katagori, dan antara Starbucks dengan untuk menggali
mengelompokkan subjek penelitian. lebih dalam mengenai keinginan dan
kebutuhan pelanggan dengan adanya
Teknik dokumentasi, yakni penelusuran
layanan konumen dengan mengirimkan
dan perolehan data yang diperlukan melalui
pesan melalui email di Alamat
data yang tersedia. Penulis menggunakan
feedback@starbucks.co.id. Aktivitas
dokumen digital maupun dokumen
Customer Relationship Management yang
tercetak. Dalam penelitian ini, dokumentasi
dilakukan Starbuck Mall Cipinang di masa
diperoleh dengan menanyakan langsung
transisi pandemi Covid-19 hingga masa
kepada narasumber utama. Data atau
new normal yaitu dengan tetap memberikan
informasi yang telah dikumpulkan dalam
beberapa program penawaran yang telah
suatu penelitian kualitatif perlu diuji
ada dan menciptakan inovasi baru yaitu 1
keabsahannya (kebenarannya) melalui
Liter of Starbucks Coffee.
teknik triangulasi. Maka peneliti perlu
melakukan triangulasi yaitu pengecekan Dalam mengembangkan hubungan pembeli
data dari berbagai sumber dengan berbagai menjadi pelanggan dan terciptanya
cara dan waktu. Sehingga ada triangulasi loyalitas, Starbucks menerapkan beberapa
dari sumber/ informan, triangulasi dari program-program Customer Relationships
Management khusus bagi pelanggan
dengan kartu keanggotaan (Starbucks Double Stars, Treat n’Repeat, dan Weekend
Card). Well Spent.
Pembahasan Selain itu, Starbucks juga mengeluarkan
inovasi produk kemasan botol 1liter untuk
Berdasarkan hasil observasi dan memadai para pelanggannya yang ingin
wawancara dengan 3 (tiga) informan, menikmati minuman Starbucks dalam
menunjukkan bahwa dari serangkaian jumlah banyak di rumah yang dikarenakan
proses cutomer relationship management pada saat itu masih maraknya penyebaran
dalam menciptakan pelanggan yang virus Covid-19. Inovasi tersebut
dilakukan, Starbucks berusaha untuk memebrikan manfaat ekonomis dan
menjangakau target market dan efisiensi yang menguntungkan Starbucks
menawarkan benefit yang diperoleh jika dan juga pelanggan. Meningkatkan
menjadi member dengan memiliki hubungan yang erat dengan para pelanggan
Starbucks Card. Berdasarkan teori Widjaja, menjadi tujuan utama dari program-
Customer Relationship Management yang program yang telah diupayakan oleh
salah satunya merupakan menciptakan Starbucks. Meningkatkan ikatan sosial
dalam artian mendapatkan pembeli dan seperti program Birthday Treats
pelanggan dan memiliki hubungan antara memberikan ikatan secara emosional
kedua belah pihak sehingga saling dengan pelanggan untuk datang ke store
menguntungkan yang tidak hanya dan mendapatkan kue gratis. Starbucks
terfokuskan pada seberapa banyaknya mengembangan hubungannya dengan
jumlah produk yang terjual melainkan setiap pelanggan sedekat mungkin dan
fokus kepada interaksi secara menyeluruh berusaha untuk memberikan mutual benefit
dengan elemen-elemen kegiatan bisnis yang dapat dirasakan oleh setiap
yang dikelola oleh lembaga atau pelanggannya. Starbucks memberikan
perusahaan. pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan
Starbucks telah mengetahui segmentasi SOP dan juga yang diinginkan pelanggan,
pasar yang diharapkan, yaitu pengunjung program-program masih berlangsung
mall, pekerja kantoran, dan mahasiswa. dengan informasi yang telah didapat
Upaya yang dilakukan yaitu menyambut sebelumnya untuk membuat menu-menu
dengan ramah. Memberikan pelayanna yang sesuai dengan keinginan dan
terbaik dengan memperlakukan pembeli kebutuhan pelanggan.
sebagai teman. Kemudian upayanya dalam
menjadikan mereka pembeli hingga
menjadi pelanggan yaitu dengan SIMPULAN DAN SARAN
menawarkan Starbucks Card untuk
mendapatkan berbagai reward sesuai Simpulan
dengan jumlah poin stars. Setelah Starbucks merupakan salah satu brand
Starbucks memperoleh pelanggan maka produk kopi yang sudah lama melakukan
hubungan dengan pelanggan harus bisnisnya di Jakarta. Starbucks Coffee
semaksimal mungkin dipertahankan. Indonesia membuka gerai pertamanya di
Starbucks telah menyiapkan program- Plaza Indonesia, 17 Mei 2002. Per Januari
program yang telah dibuat khusus untuk 2018, Starbucks Coffee Indonesia kini
pelanggannya yaitu Birthday Treats, New berada di 326 lokasi berbeda di seluruh kota
Member, Get IDR 20K Beverage, Top Up besar (22 kota). PT Sari Coffee Indonesia
IDR 300K Get 30 Bonus Starts, Mobile merupakan anak perusahaan dari PT Mitra
Order, Time To Tumbler, Brew Me At Adi Perkasa, adalah sebuah perusahaan
Home, Access To Pre-Sale, Monday penjual kopi asli dan toko kopi berkelas di
dunia dikenal dengan merek Starbucks
Coffee, sebuah merek kopi yang berasal DAFTAR PUSTAKA
dari Amerika Serikat. Starbucks aktif
melakukan program program untuk Anngito, Albi & Johan Setiawan. 2018.
mendapatkan pelanggan dengan customer Metodologi Penelitian Kualitatif.
relationship management yaitu: (1) Sukabumi:
Menciptakan (2) Memelihara (3) CV Jejak.
Databooks.katadata.co.id. 2022.
Mengembangkan.
Pendapatan Starbucks Naik 23,6% pada
Dari hasil observasi dan wawancara, 2021. Diakses
Peneliti dapat mengidentifikasikan secara dari
garis besar mengenai aktifitas Costumer https://databoks.katadata.co.id/datapublish/
Relatioinship Management yang dilakukan 2022/03/10/pendapatan
oleh Starbucks dalam cutomer retentions starbucks-naik-236-pada-2021
seperti berikut: (1) Birthday Treats (2) New Grunig, James E. 2013. Excellence in
Member (3) Get IDR 20K Beverage (4) Top Public Relations and Communication
Up IDR 300K Get 30 Bonus Starts (5) Management. New Jersey:
Mobile Order (6) Time To Tumbler (7) Lawrence Erlbaum Associates.
Brew Me At Home (8) Access To Pre-Sale Hamzah, Amir. 2019. Metode Penelitian
(9) Monday Double Stars (10) Treat Kualitatif. Batu: Literasi Nusantara.
n’Repeat (11) Weekend Well Spent. Jobplanet.com. PT Sari Coffee Indonesia
(Starbucks). Diakses dari https://id.
Saran jobplanet.com/companies/42552/in
Saran praktisi dari peneliti yaitu: (1) fo/pt-sari-coffee-indonesia-starbucks.
Peneliti mengharapkan agar penelitian ini Kasemin, H. Kasiyanto. 2016. Paradigma
dapat berguna bagi mahasiswa yang Teori Komunikasi Dan Paradigma
melakukan penelitian serupa atau Penelitian
melakukan penelitian lanjutan dengan Komunikasi. Malang: Media Nusa
metode yang berbeda, sehingga dapat Creative.
menambah referensi tentang manajemen Kompas.com. 2020. Starbucks Tutup
krisis lain yang mampu mempertahankan Gerai di Sejumlah Mal dan Perkantoran di
reputasi perusahaan. Selain itu, peneliti Indonesia. Diakses dari
berharap agar topik pembahasan yang telah https://properti.kompas.com/read/2020/03/
ditemui oleh peneliti dapat menimbulkan 26/
rasa keingintahuan untuk mengadakan 190000121/starbucks-tutup-gerai-
penelitian lanjutan, dengan cara wawancara di-sejumlah-mal-dan-perkantoran-di-
mendalam dari berbagai sumber agar indonesia
mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Kriyantono, Rachmat. 2021. Best Practice
(2) Saran peneliti terhadap perusahaan agar Humas (Public Relations) Bisnis dan
selalu komunikatif, yang mungkin bisa Pemerintah: Manajemen Humas,
diwakilkan oleh karyawan agar selalu Teknik Produksi Media Publisitas dan
menginformasikan terhadap apa saja yang Public
sudah dilakukan oleh perusahaan. Tidak Relations Writing. Jakarta:
hanya itu, tentunya Starbucks juga harus Kencana.
selalu berinovasi untuk selalu membuat Manzilati, Asfi. 2017. Metodologi
program-program yang lebih terhubung Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode,
dengan pembeli dan pelanggan disetiap dan
kegiatan oprasionalnya. Aplikasi. Malang: Universitas
Brawijaya Press.
Michelli, A. Joseph. 2006. The Starbucks Jakarta: Kencana.
experience: 5 principles for turning Silviani, Irine. 2020. Public Relations
ordinary Sebagai Solusi Komunikasi Krisis.
into extraordinary. Amerika Surabaya: PT.
Serikat: The McGraw-Hill Companies. Scopindo Media Pustaka.
Nugraheni, Linggar Yekti. Agnes Starbucks.co.id. 2022. Starbucks In
Advensia Chrimastuti dan E. Lucky Indonesia. Diakses dari
Maretha Sitinjak. https://www.starbucks.co.
2021. Pedoman Penulisan Karya id/about-us/our-heritage/starbucks-
Ilmiah Dengan Berbagai Paradigma in-indonesia.
Penelitian. Semarang: SKU Suherman, Ansar. 2020. Buku Ajar Teori-
Knowledge Media. Teori Komunikasi. Yogyakarta:
Purba, Bonaraja. dkk. 2021. Pengantar Deepublish.
Ilmu Komunikasi. Medan: Yayasan Kita
Menulis. Suryani. 2022. Customer Relationship
Rumianti, Maria Assumpta. 2002. Dasar- Management (CRM) Dalam Riset
Dasar Public Relations Teori dan Praktik. Pemasaran.
Jakarta: Grasindo. Tangerang Selatan: Pascal Books.
Rusmanto. 2020. Manajemen Hubungan Undip.id. 2022. Fenomena Coffee Shop,
Pelanggan, Teori Dan Implementasi Bisnis Kekinian di Indonesia. Diakses dari
Dengan https://www.undip.id/2022/fenome
Aplikasi Web dan Media Sosial. na-coffee-shop-bisnis-kekinian-di-
Jakarta: Nurul Fikri Press. indonesia/
Sarjana, Sri. dkk. 2022. Manajemen Yam Jim Hoy. 2020. Manajemen Strategi
Pemasaran. Padang: PT. Global Eksekutif Konsep dan Implementasi. Makassar: CV.
Teknologi. Nas Media Pustaka
Sihabudin & Lilik Hamidah. 2022. Yuniasari. 2009. Starbucks in 60 Minutes.
Komunikasi Antarbudaya Dahulu Kini dan Jakarta: ESENSI.
Nanti.

Anda mungkin juga menyukai