Transaksi, Aplikasi
Fungsional, CRM dan
Integrasi
Disusun Oleh:
Penyusun:
Syaikhur Rohman 190301180
Siska Sri Rahayu 190301169
Zanuar Dwi A. 190301202
Fajar Sugiarti 190301242
Aditya 190301223
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya dapat terselesaikan Modul “Entrepreneurship
Project”. Praktikum kewirausahaan merupakan penggabungan
antara pembelajaran teori dan aplikasi atas pemahaman konsep
berwirausaha. Modul ini disusun dengan maksud agar dapat
dijadikan sebagai buku kerja mahasiswa yang mendukung
model pembelajaran berbasis kompetensi. Materi pada modul
praktikum disesuaikan dengan silabus pembelajaran mata kuliah
“Entrepreneur Project I”, yaitu penguatan pada pembangunan
karakter sebagai wirausahawan atau pengusaha”
Masing - masing konten modul ini dibuat dalam rangka
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap ranah kognitif,
afektif dan psikomotor. Model pembelajaran menggunakan
teknik kegiatan belajar secara: Small Group Discussion,
Cooperative, Collaborative, Problem, dan Active, di mana
model pembelajaran mengacu pada sistem pembelajaran
berpusat pada mahasiswa (Student Center Learning). Dosen
berperan sebagai fasilitator yang bertindak untuk memberikan
bimbingan, konsultasi dan pengawasan selama proses praktikum
dilaksanakan, baik secara langsung (satu forum) maupun secara
tidak langsung (di luar tatap muka di dalam kelas). Modul
panduan praktikum memuat tujuan pembelajaran, capaian
kompetensi, petunjuk bagi mahasiswa, petunjuk bagi dosen,
waktu kegiatan, penugasan dan rubrik penilaian.
Penulis
Tujuan TPS
Tujuan utama TPS adalah untuk menyediakan semua informasi
yang dibutuhkan oleh hukum dan / atau kebijakan organisasi untuk
menjaga agar bisnis berjalan dengan baik dan efisien. Secara khusus,
TPS harus menangani volume tinggi secara efisien, menghindari
kesalahan karena operasi bersamaan, dapat menangani variasi volume
yang besar (misalnya, selama masa puncak), menghindari waktu
henti, tidak pernah kehilangan hasil, dan menjaga privasi dan
keamanan.
Sistem memproses data dalam salah satu dari dua cara dasar:
batch onlineprocessing. Dalam pemrosesan batch, perusahaan
mengumpulkan data dari transaksi seperti yang terjadi,
menempatkannya dalam kelompok atau batch. Sistem kemudian
menyiapkan dan memproses batch secara berkala (misalnya, setiap
malam). Pemrosesan batch sangat berguna untuk operasi yang
membutuhkan pemrosesan untuk periode waktu yang lama. Setelah
pekerjaan batch dimulai, itu berlanjut sampai selesai atau sampai
kesalahan terjadi. Dalam pemrosesan online, data diproses segera
setelah transaksi terjadi. Untuk menerapkan pemrosesan transaksi
online, file master yang berisi informasi penting tentang entitas
bisnis penting ditempatkan pada hard drive, di mana data tersebut
dapat diakses langsung. File transaksi berisi informasi tentang
kegiatan terkait entitas bisnis ini, seperti pesanan yang dilakukan
oleh pelanggan, area yang disimpan dalam file online hingga mereka
tidak lagi diperlukan untuk kegiatan pemrosesan transaksi sehari-
hari. Ini memastikan bahwa data transaksi tersedia untuk semua
Modul Pemrosesan Transaksi Aplikasi Fungsional,CRM dan Integrasi 9
aplikasi, dan bahwa semua data selalu diperbarui. Data ini juga dapat
diproses dan disimpan dalam gudang data (Bab 11). Seluruh proses
dikelola oleh manajer transaksi (lihat Subrahmanyam 2002, untuk
perincian). Aliran informasi dalam TPS khas ditunjukkan pada
Gambar 7.3. Suatu peristiwa, seperti pembelian pelanggan, direkam
oleh program TPS. Informasi yang diproses dapat berupa laporan
atau aktivitas dalam database. Selain laporan terjadwal, pengguna
dapat meminta TPS untuk informasi tidak terjadwal (seperti, "Apa
dampak penurunan harga kami terhadap penjualan selama lima hari
pertama, setiap hari?"). Sistem akan memberikan jawaban yang
sesuai dengan mengakses data yang berisi data transaksi.
Prosedur Kerja
1. Menilai tingkat kreativitas melalui uji kreativitas
- Berikan tanda centang (√) dari pernyataan berikut sesuai
kolom pilihan
Kompetensi
1. Mampu melakukan penelitian pasar
2. Mampu menganalisis informasi pasar dan menemu
kenali produk beserta proses terbentuknya produk.
3. Mampu membedakan segmentasi pasar, pasar sasaran,
dan posisi pasar
Contoh:
Pasar “Pahing” memiliki pembeli tempe sebanyak 5000 orang.
Rata – rata pembelian konsumen atas tempe per tahun sebesar
12 kotak, di mana harga per kotak tempe adalah Rp 10.000,-.
Berapakah keseluruhan permintaan pada pasar tersebut:
Diketahui :
n = 5000 orang
g = 12 kotak
p = Rp 10.000,-.
Ditanya : Q ?
Jawab :
Q=nxgxp
= 5000 x 12 x 10.000
= rp 600.000.000, -
Contoh 2:
Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Surabaya adalah 2.5%
pertahun. Berdasar penelitian diperoleh hasil rata-rata setiap
orang mengkonsumsi beras 50kg/thn. Jumlah penduduk Kota
Surabaya tahun 2002 adalah 5.5 juta jiwa. Selama ini
permintaan beras dipenuhi oleh beberapa pemasok dari kota
tersebut dan Di tahun 2002 pemasok lokal hanya mampu
memenuhi 175.000 ton. Sisanya dipasok dari luar kota. Jika
diketahui pemasok lokal pada tahun 2003 hanya mampu
menaikkan pasokan berasnya maksimum 40% dari tahun
sebelumnya, maka tentukan berapakah ?
Penyelesaian :
a. Permintaan Beras Tahun 2003 adalah 100% + 2.5% =
102.5%
102.5% X 5.5 Juta X 50 Kg = 281.875 Ton Beras
Pemasok Lokal Tahun 2002 = 175.000 Ton
Proyeksi Pemasok Lokal 2003 100% + 40% = 140%
140% X 175.000 = 245.000 Ton Beras
b. Market Space = Permintaan - Proyeksi Pemasok
(281.875 – 245.000 =36.875 Ton Beras)
c. Market Share Kelima Calon Pemasok adalah masing-
masing dibagi seperlima bagian (1/5 X 36.875 Ton =
7.375)
2. Kebutuhan Konsumen
Metode ini dilakukan dengan menganalisis data primer
konsumen yang didapat dari survei pelanggan, misal :
kuesioner disebarkan pada konsumen yang memuat
pertanyaan terhadap responden tentang minat pembelian atas
produk. Beberapa pertimbangan konsumen dalam
menentukan keputusan pembelian dapat diketahui melalui
jajak pendapat mereka, seperti pertimbangan yang menjadi
preferensi konsumen. Prediksi dan estimasi pertumbuhan
penjualan per hari dan per tahun juga menjadi pertimbangan
18 - Prodi Manajemen - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - UMG
pelaku usaha dalam memahami kebutuhan konsumen untuk
selanjutnya dapat dianalisis sebagai bahan rujukan membuka
pasar baru bagi usahanya.
Contoh:
Tabel. Perkiraan Konsumsi BBM per Kendaraan
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mendapatkan informasi kebutuhan yang
diinginkan konsumen.
2. Mahasiswa mendalami proses bisnis dijalankan.
3. Mahasiswa mengerti segmentasi, target, dan posisi pasar
4. Mahasiswa memperoleh pengalaman atas survei pasar
yang dilakukan.
Prosedur Kerja
1. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menentukan lokasi
survey pasar (Kegiatan CFD/ Car Free Day, pasar
tradisional, pasar digital dan area publik lainnya yang
memungkinkan untuk bisnis)
Kompetensi
1. Mampu menentukan komponen ongkos produksi.
2. Mampu melakukan kombinasi input dengan skala
optimum
3. Mampu menghitung berapa harga jual satuan per produk.
4. Mampu memperkirakan tingkat keuntungan atau hasil
penjualan
5. Mampu mengukur berapa titik pulang pokok dari bisnis
yang dijalankan.
Contoh:
Kasus 2
Perusahaan PT “Sejahtera” mendapatkan hasil
penjualan barang sebesar Rp 720.000.000,- pada
tahun ke-5, dan pada tahun ke-7 hasil penjualan
sebesar Rp 980.000.000,-. Bilamana perkembangan
penerimaan penjualan tersebut terus meningkat sepeti
pola deret hitung, maka berapa jumlah penerimaan
Modul Pemrosesan Transaksi Aplikasi Fungsional,CRM dan Integrasi 35
pada tahun pertama dan pada tahun ke berapa,
penerimaan perusahaan sebesar Rp 460.000.000,- ?
Penyelesaian
C. Programasi Linear
a. Adalah model optimasi persamaan linier terkait
dengan kendala linear yang dialami, seperti masalah
pencarian nilai optimum (maksimum atau minimum)
pada fungsi linear. Terdapat istilah matematis yang
disebut fungsi tujuan, yaitu fungsi yang ingin
diketahui nilai optimumnya, serta terdapat fungsi
kendala yang merupakan fungsi linear yang harus
terpenuhi dalam optimasi fungsi tujuan tersebut.
b. Seringali konsep programasi linear digunakan untuk
menyelesaikan persoalan aspek perusahaan seperti:
produksi, pembiayaan, pemasaran, periklanan, dan
penyampaian barang.
c. Langkah merumuskan model programasi linear:
pertama, menentukan kegiatan; kedua, menentukan
sumber input; ketiga, menghitung jumlah input dan
output pada tiap satuan kegiatan; keempat,
Modul Pemrosesan Transaksi Aplikasi Fungsional,CRM dan Integrasi 39
menentukan kendala kegiatan; kelima, merumuskan
model, yaitu menentukan fungsi tujuan dan kendala.
d. Terdapat beberapa metode dalam model programasi
linear, demi memudahkan cara perhitungan pada
modul ini dijelaskan dengan metode grafik
(geometri), yaitu menggambarkan fungsi tujuan dan
fungsi kendala pada sistem sepasang sumbu silang.
Setiap output dicerminkan pada titik horisontal dan
vertikal. Metode grafik menjelaskan di mana batas
wilayah persamaan dan pertidaksamaan.
Kasus 2
PT “Sumber Rejeki” memproduksi dua macam
barang, yaitu risoles dan pastel, masing - masing
menggunakan tiga macam bahan, yaitu tepung, telur,
mentega. Setiap potong risoles, memerlukan 3 kg
tepung, 4 butir telur, dan 2 gram mentega, sedangkan
tiap potong pastel memerlukan 2 kg tepung, 1 butir
telur, dan 8 gram mentega. Biaya total untuk
membuat risoles adalah Rp 2.000,- dan untuk biaya
membuat pastel sebanyak Rp 3.000,-. Setiap harinya
perusahaan dapat memproduksinya 60 kg tepung, 40
butir telur, dan 80 gram mentega untuk memproduksi
kue. Berapa unit masing - masing barang sebaiknya
dibuat, agar biaya
Pertidaksamaan ......g1(x,y) ≤ 0
g1(x,y) = 3x + 2y - 60..... (II)
g2 (x,y) = 4x + y – 40 .... (III)
g3 (x,y) =2x + 8y – 80 .... (IV)
Ditanya : Optimum produksi barang x dan y agar
biaya minimal ?
Dijawab :
Prosedur Kerja
1. Mahasiswa membentuk kelompok
2. Mahasiswa membuat perincian keseluruhan biaya dari usaha
yang sedang dijalankan
3. Mahasiswa mengestimasi efisiensi
4. Mahasiswa menentukan kapasitas optimum produksi
5. Mahasiswa menghitung titik pulang pokok, secara rupiah dan
unit barang, serta berapa tingkat keuntungan yang didapat
berdasarkan formulasi perhitungan sesuai panduan modul