Anda di halaman 1dari 23

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

Disusun Oleh:

Nama : Delta Triani


NIM : PO. 71.24.3.19.043
Kelas : 3B

Dosen: ROSDIANA S.Pd.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena denan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul STANDAR PELAYANAN
KEBIDANAN DASAR.Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis
memohon kriti dan saran demi perbaikan makalah yang akan datang. Namun demikian penulis
berharap semoga bermanfaat bagi pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................

D. Manfaat Penulisan..........................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................

A. Pengertian Standar .........................................................................................................

B. Prasyarat Standar ...........................................................................................................

C. Pengenalan Standar Pelayanan Kebidanan ....................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah di tetapkan. (Donabedian, 1980)

Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana
pelayanan kesehatan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal
dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. (Rowland, 1983)

Standar pelayanan kebidanan dasar adalah norma dan tingkat kinerja yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Standar layanan kebidanan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu
layanan Kebidanan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang terlibat dalam
layanan kebidanan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia layanan kebidanan,
penunjang layanan kebidanan , ataupun manajemen organisasi layanan kebidanan, dan akan
bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-masing.

Setiap bidan harus bekerja secara profesional dalam melaksanakan standar pelayanan
kebidanan, dan dalam melaksanakan profesi tersebut bidan harus bekerja sesuai standar seperti
standar pendidikan, standar falsafah, standar organisasi, standar kurikulum, standar evaluasi
pendidikan, dan standar lulusan. Dan setiap bidan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
dasar, pengetahuan tambahan yang wajib dimiliki dan dilaksanakan dalam melakukan kegiatan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan standar pelayanan kebidanan dasar?

2. Apa saja syarat Standar ?

3. Apa saja standar pengenalan pelayanan kebidanan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui maksud dari standar pelayanan kebidanan dasar

2. Untuk mengetahui syarat Standar

3. Untuk mengetahui standar pengenalan pelayanan kebidanan

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Membentuk citra mahasiswa sebagai manusia yang unggul secara intelektual.

2. Membentuk citra mahasiswa sebagai figur yang memiliki integritas intelektual, profesional,
dan terbuka terhadap perubahan.

3. Membentuk citra mahasiswa yang santun, peduli terhadap lingkungan kesehatan dan
waktu.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Standar

Menurut Clinical Practice Guideline (1990) Standar adalah keadaan ideal atau tingkat
pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal.

Menurut Donabedian (1980) Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan.

Menurut Rowland and Rowland (1983) Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan
yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan kesehatan agar pemakai jasa pelayanan dapat
memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Secara
luas.

Standar pelayanan kebidanan dasar adalah norma dan tingkat kinerja yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.

B. Prasyarat Standar

1. Jelas

2. Masuk akal

3. Mudah dimengerti

4. Dapat dicapai

5. Absah

6. Meyakinkan

7. Mantap, spesifik serta eksplisit


C. Pengenalan Standar Pelayanan Kebidanan

1. Standar Pelayanan Umum

a. Standar 1 : Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat

1) Memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat
dan terencana serta menjadi orangtua yang bertanggung jawab.

2) Pernyataan Standar

Bidan memberikan penyuluhan dan nasihat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat
terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan kesehatan umum,
gizi, KB dan kesiapan menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari
kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang baik.

3) Hasil dari Pernyataan Standar

Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan ibu yang sehat, keluarga
dan masyarakat meningkatkan pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya
kehamilan pada usia muda.

4) Persyaratan

a) Bidan bekerja sama dengan kader kesehatan dan sektor terkait sesuai dengan kebutuhan

b) Bidan terdidik dan terlatih dalam:

1. Penyuluhan kesehatan

2. Komunikasi dan keterampilan konseling dasar

3. Siklus menstruasi, perkembangan kehamilan, metode kontrasepsi, gizi, bahaya kehamilan


pada usia muda, kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan atau kematangan seksual dan tanda
bahaya pada kehamilan
4. Tersedianya bahan untuk penyuluhan kesehatan tentang hal-hal tersebut diatas. Penyuluhan
kesehatan ini akan efektif bila pesannya jelas dan tidak membingungkan

b. Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan

1) Tujuan

Mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan,


kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.

2) Pernyataan Standar

Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya dengan sesama seperti yang
sesungguhnya yaitu, pencatatatn semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian pelayanan yang telah
diberikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu hamil atau bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
semua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. disamping itu, bidan hendaknya
mengikut sertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yang
berkaitan dengan ibu hamil, ibu dalam proses melahirkan, ibu dalam nifas, dan bayi baru lahir.
bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan menyusun rencana
kegiatan pribadi untuk meningkatkan pelayanan.

3) Hasil dari pernyataan ini :

1. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik

2. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri

3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kehamilan, kelahiran dan pelayanan


kebidanan

4) Prasarat

1. Adanya kebijakan nasional setempat untuk mencatat semua kelahiran dan kematian ibu dan
bayi

2. sistem pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi dilaksanakan sesuai
ketentuan nasional atau setempat
3. bidan bekerja sama dengan kader atau tokoh masyarakat dan memahami masalah kesehatan
seetempat.

4. Register kohort ibu dan bayi, kartu ibu, KMS ibu hamil, buku KIA, dan PWS KIA
partografi digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan. Bidan memiliki persediaan
yang cukup untuk semua dokumen yang diperlukan.

5. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format pencatatan tersebut diatas.

6. Pemetaan ibu hamil

7. Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatat jumlah kasus dan jadwal
kerjanya setiap hari

5) Hal yang harus diingat pada standar ini :

1. Pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang penting bagi bidan untuk memepelajari hasil
kerjanya

2. Pencatatan dan pelaporan harus dilakukan pada saat pelaksanaan pelayanan. Menunda
pencatatan akan meningkatkan resiko tidak tercatatanya informasi penting dalam pelaporan

3. Pencatatan dan pelaporan harusmudah dibaca,cermat dan memuat tanggal, waktu dan paraf

2. Standar Pelayanan Antenatal

c. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

1) Tujuan

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu
untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

2) Hasil dari identifikasi ini :

1. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan


2. Ibu, suami, anggota masyarak menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan, secara dini dan
teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil.

3. meningkatnya cakupan ibu hami yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu

3) Persyaratannya antara lain:

Bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk menemukan ibu hamil dan
memastikan bahwa semua hamiltelah memeriksakan kandungan secara dini dan teratur.

4) Prosesnya antara lain:

Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskna
tujuan pemeriksaan kehamilan kepada ibu hami, suami, keluarga, maupun masyarakat.

d. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

1) Tujuan

Memeberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini, komplikasi kehamilan.

2) Pelayanan Standar

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung
normal.

Bidan juga harus mengenal kehamilan risti atau kelainan khususny anemia kurang gizi,
hipertensi, PMS, atau infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasihat, dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas.

3) Hasilnya antara lain :

1. Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan

2. Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat. Deteksi dini dan komplikasi
kehamilan
3. Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tau
apa yang harus dilakukan

4. Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi kegawatdaruratan

4) Petsyaratannya antara lain

Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal berkualitas, termasuk penggunaan KMS ibu
hamil dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan atau kartu ibu.

5) Prosesnya antara lain

Bidan ramah, sopan dan bersahabat pada setiap kunjungan.

e. Standar Pelayanan 5 : Palpasi Abdominal

1) Tujuan

Memeperkirakan usia kesehatan, pemantauan pertumbuhan jani, penentuan letak, posisi, dan
bagian bawah janin.

2) Pernytaan Standar

Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan melakukan partisipasi untuk
memperkirakan usia kehamilan. bila umur kehamilan bertambah, memeriksa poisi, bagian
terendah, masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainana serta
melakukan tepat waktu.

3) Hasilnya

1. Perkiraan usia kehamilan yang baik

2. diagnosis dini dan letak kehamilan, dan merujuknya sesuai kebutuhan

3. Diagnois dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta merujuknya sesuai dengan
kebutuhan

4) Perysratannya :
1. Bidan telah di didik tentang prosedur palpasi abdominal yang benar

2. Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondisi baik

3. Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima masyarakat

4. Menggunakan KMS ibu hamil atau buku KIA, kartu ibu untuk pencatatan

5. Adanya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang memerlukan rujukan. Bidan harus
melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan antenatal

f. Standar 6 : Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan

1) Tujuan

Menemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut yang memadai
untuk mengatasi anemia sebelumpersalinan berlangsung

2) Persyaratan Standar

1. Ada pedoman pengolahan anemia pada kehamilan

2. Bidan mampu mengenali dan mengelola anemia pada kehamilan. memberikan penyuluhan
gizi untuk mencegah anemia. Alat untuk mengukur kadar HB yang berfungsi baik

3. Tersedia tablet zat besi dan asam folat, obat anti malaria( di daerah endermis malaria) obat
cacing.

4. Menggunakan KMS ibu hamil atau buku KIA, Kartu Ibu

3) Proses yang harus Dilakukan Bidan

Memeriksa kadar HB semua ibu hamil pada kunjungan pertama dan pada minggu ke-28. HB
dibawah 11% pada kehamilan termasuk anemia, dibawah 8% adalah anemia berat. Dan jika
anemia berat terjadi, misalnya wajah pucat, cepat lelah, kuku pucat kebiruan, kelopak mata
sangat pucat, segera rujuk ibu hamil untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. sarankan ibu
hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan.

g. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan


1) Tujuan

Mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan tindakan yang
diperlukan.

2) Pernyataan Standar

Bidan menemukan secara dini setiap kehamilan tekanan darah pada kehamilan dan mengenal
tanda serta gejala pre-eklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

3) Hasilnya

1. Ibu hamil dengan tanda pre eklamsi mendapat perawatan yang memadai dan tepat waktu.

2. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat eklamsi.

4) Persyaratannya :

1. Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, pengukuran tekanan darah

2. Bidan mampu mengukur tekanan darah dengan benar, mengenali tanda-tanda pre-eklamsia

3. Bidan mampu mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindak lanjut sesuai
dengan ketentuan

h. Standar 8 : persiapan persalinan

1) Pernyataan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke
3 untuk memastiakn bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik.

2) Prasyarat

1. Semua ibu harus melakukan dua kali kunjungan antenatal pada trimester terakhir
kehamilan
2. Adanya kebijaksanaan dalam protokol nasional atau setempat tentang indikasi persalinan
yangh harus dirujuk dan berlangsung di rumah sakit

3. Bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan persalinan yang aman dan bersih

4. Peralatan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal tersedia

5. Perlengkapan penting yang diperlukan untuk melakukan pertolongan persalinan yang


bersih dan aman tersedia dalam keadaan DTT atau steril

6. Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepat jika terjadi
kegawatdaruratan ibu dan janin

7. Menggunakan KMS ibu hamil atau buku KIA kartu ibu dan partograf

8. Sistem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan

3. Standar Pertolongan Persalinan

i. Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala Satu

1) Tujuan

Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung pertolongan


persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.

2) Pernyataan standar

Bidan menilai cara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan
pemantauan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinana
berlangsung.

3) Hasilnya :

1. Ibu bersalin mendapatkan pertolongan darurat yang memadai dan tepat waktu bila
diperlukan

2. Meningkatkan cakupan persalinan dan komplikasi lainnya yang ditolong tenaga kesehatan
terlatih
3. Berkurangnya kematian atau kesakitan ibu atau bayi akibat partus lama

j. Standar 10 : Persalinan Kala II yang Aman

1) Tujuan

Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.

1) Pernyataan standar :

Menggunakan dan mengurangi kejadian pendarahan pascapersalinan, memperpendek dengan


benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan penutup ketuban secara tepat.

2) Persyaratan :

1. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas atau ketuban pecah

2. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara bersih dan aman

3. tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan steril

4. Perlengkapan alat yang cukup

k. Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III

1) Tujuan

Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput kebtuban secara lengkap untuk
mengurangi kejadian pendarahan pascapersalinan, ,emperpendek kala III, mencegah atoni uteri
dan retensio plasenta.

2) Pernyataan standar

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan
selaput ketuban secara lengkap.

l. Standar 12 : Penanganan Kala II dengan Gawat Janin Melalui Episiotomy

1) Tujuan
Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin pada
saat kepala janin meregangkan perinieum.

2) Pernyataan Standar

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera
melakukan episiotomi dengan aman untuk memeperlancar persalinan diikuti dengan penjahitan
perinieum.

4. Standar Pelayanan Masa Nifas

m. Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir

1) Tujuan

Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi,
hipoglikemia dan infeksi.

2) Pernyataan standar

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan mencegah
hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan
kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan menangani hipotermia.

n. Standar 14: Penanganan Pada Dua Jenis Pertama Setelah Persalinan

1) Tujuan

Mempromosikan perawatan Ibu dan bayi yang bersih dan aman selama kala 4 untuk memulihkan
kesehatan bayi, meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang bayi, memulai pemberian IMD.

2) Pernyataan Standar

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam
setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan.

o. Standar 15: Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas
1) Tujuan

Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan penyuluhan
ASI ekslusif.

2) Pernyataan standar :

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga,
minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu
dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau rujukan
komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang
kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir,
pemberian ASI, Imunisasi dan KB.

5. Standar Penanganan Kegawatan Obstetri Dan Neonatal

p. Standar 16: Penanganan Perdarahan Dalam Kehamilan Pada Trimester III

1) Tujuan

Mengenali dan melakukan tindakan cepat dan tepat perdarahan dalam trimester 3 kehamilan.

2) Pernyataan Standar

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan
pertolongan pertama dan merujuknya.

q. Standar 17: Penanganan Kegawatan dan Eklampsia

1) Tujuan

Mengenali secara dini tanda-tanda dan gejala preeklamasi berat dan memberikan perawatan yang
tepat dan segera dalam penanganan kegawatdaruratan bila ekslampia terjadi.

2) Pernyataan Standar
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklampsia mengancam, serta merujuk dan
memberikan pertolongan pertama.

r. Standar 18: Penanganan Kegawatan pada Partus Lama

1) Tujuan

Menngetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan kegawatdaruratan pada partus
lama/macet.

2) Pernyataan Standar

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama serta melakukan penaanganan yang
memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

s. Standar 19: Persalinan dengan Penggunaan Vakum Ekstraktor

1) Tujuan

Untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vakum ekstraktor.

2) Pernyataan Standar

Bidan mengenali kapan di perlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar dalam
memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan
janin/bayinya.

t. Standar 20: Penanganan Retensio Plasenta

1) Tujuan

Mengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi retensio plasenta total/persial.

2) Pernyataan Standar
Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan pertolongan pertama termasuk
plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan.

u. Standar 21: Penanganan Perdarahan Postpartum Primer

1) Tujuan

Mengenali dan mengambil tindakan pertolongan kegawatdaruratan yang tepat pada ibu yang
mengalami perdarahan postpartum primer/atoni uteri.

2) Pernyataan Standar

Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan
(perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk
mengendalikan perdarahan.

v. Standar 22: Penanganan Perdarahan Post Partum Sekunder

1) Tujuan

Mengenali gejala dan tanda-tanda perdarahan postpartum sekunder serta melakukan penanganan
yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.

2) Pernyataan Standar

Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan post partum
sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu, atau merujuknya.

w. Standar 23: Penanganan Sepsis Puerperalis

1) Tujuan

Mengenali tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang tepat.

2) Pernyataan Standar
Bidan mampu mengamati secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan
pertolongan pertama atau merujuknya.

x. Standar 24: Penanganan Asfiksia Neonaturum

1) Tujuan

Mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum, mengambil tindakan yang
tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan bayi baru lahir yang mengalami asfiksia
neonatorum.

2) Pernyataan Standar

Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan resusitasi
secepatnnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan
lanjutan.

CONTOH Prosedur Pelayanan ANC ( Antenatal Care) :


1.    Klien mendaftarkan diri ke loket pendaftaran
2.    Petugas pendaftaran mengarahkan klien ke ruang Poli Kesehatan Ibu
3.    Petugas mengunakan APD yang sesuai dan memcuci tangan
4.    Petugas mengidentifikasi klien dengan menanyakan nama, tanggal lahir atau alamat
(minimal dua data) dan mencocokan dengan rekam medis klien.
5.    Petugas melakukan anamnesa kepada klien dengan menanyakan keluhan,hari pertama haid
terakhir (HPHT), riwayat haid, riwayat persalinan, riwayat KB, riwayat imunisasi TT, riwayat
penyakit kronis dan riwayat alergi obat.
6.    Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi dan
respirasi),ukur lingkar lengan, timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
7.    Petugas melakukan pemeriksaan fisik ibu dari kepala ,leher, pemeriksaan abdomen (melihat
adanya bekas operasi atau tidak, palpasi dan auskultasi), pemeriksaan ekstremitas ibu
8.    Petugas menegakan diagnose dan menyusun rencana layanan medis berupa rawat
jalan,konsultasi kepoli umum, poli gigi dan gizi serta melakukan pemeriksaan penunjang berupa
darah rutin,darah lengkap, golongan darah, rapid test hepatitis B, HIV dan malaria.
9.    Petugas memberikan pelayanan imunisasi TT bila diperlukan
10. Petugas meresepkan multivitamin peroral
11. Petugas menginformasikan hasil pemeriksaan kehamilannya serta memberikan edukasi pada
ibu mengenai gizi selama kehamilan, tanda bahaya, jadwal kontrol dll
12. Petugas mencatat hasil pemeriksaan kohort ibu sesuai wilayah tempat ibu tinggal, catat di
register kunjungan ibu hamil
13. Petugas mengisi  kartu deteksi dini ibu hamil kunjungan awal dalam kantong kehamilan
14. Mencuci tangan Kembali
15. Petugas mengarahkan klien ke Apotek dan ke Kasir untuk melakukan pembayaran bila klien
Umum

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal. Standar pelayanan kebidanan dasar adalah
norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Syarat-syarat standar adalah jelas, masuk akal, mudah dimengerti, dapat dicapai, absah,
meyakinkan, mantap, spesifik serta eksplisit.

Pengenalan standar pelayanan kebidanan

1. Standar Pelayanan Umum (2 Standar)

2. Standar Pelayanan Antenatal (6 Standar)

3. Standar Pertolongan Persalinan (4 Standar)

4. Standar Pelayanan Nifas (3 Standar)

5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-Neonatal (9 Standar)

B. Saran

Kami mengharapkan pada teman teman yang nantinya akan menjadi seorang bidan
layaknya harus melayani masyarakat dengan baik. dengan cara bertanggung jawab,
menggunakan model kemitraan dalam kerjasama dengan kaum wanita atau ibu agar mereka
dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan sehingga
mereka puas dengan pelayanan yang kita berikan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Assaf. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC


Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media

Walyani, Elisabeth Siwi. 2014. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : PT. Pustaka

Anda mungkin juga menyukai