Anda di halaman 1dari 13

PAPER MANAJEMEN PENGADAAN BARANG DAN ALAT

PADA PELAYANAN HOME CARE

DOSEN PENGAMPU : KHAIRUNNISAH,S.Kep.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

NAMA : Delta Triani

NIM : PO.71.24.3.19.043

TINGKAT : 3.B

MATA KULIAH : HOMECARE

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. Pengertian Home Care

Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian


integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang mereka hadapi. Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan perawatan
kesehatan di rumah sebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang
merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan (discharge planning), bagi klien yang
sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilakukan oleh
perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan oleh perawat komunitas dimana klien
berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani perawatan di rumah.
Menurut American of Nurses Association (ANA) tahun 1992 pelayanan kesehatan di
rumah adalah perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang
terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat gerontologi,
perawat psikiatri, perawat maternitas dan perawat medikal bedah.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan perawatan kesehatan dirumah


adalah:

1. Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan klien


dan keluarganya.

2. Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan klien dan
keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan.

3. Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun


aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu
tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non-kesehatan (Depkes, 2002)
Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya
habis pakai (Siagian: 1992).

Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran
dan pemeliharaan serta penghapusan material/alatalat (Subagya, 1994), sehingga
manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan
ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien
dan efektif.

2 . Unsur Manajemen

Pelaksanaan manajemen yang baik, maka unsur-unsur manajemen diproses melalui


fungsi-fungsi manajemen dan fungsi tersebut merupakan pegangan umum untuk dapat
terselenggaranya fungsi-fungsi logistik. Manajemen selalu berhubungan dengan
administrasi. Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur manajemen:
1. Manusia (man): Merupakan sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh individuindividu tersendiri atau manusianya.
Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dallam mencapai tujuan seperti yang
dapat ditinjau dari sudut pandang sepeprti sudut pandang proses, perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau dari
sudut bidang, seperti penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Bidang-bidang
tersebut memerlukan sumber daya manusia. 2. Material: Dalam proses pelaksanaan
kegiatan, manusia menggunakan matrial atau bahan-bahan. Oleh karna itu, material
dianggap pula sebagaialat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
3. Mesin (Machine): Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi pembantu
mesin seperti pada masa lalu sebelum revolusi industri terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin
telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.
4. Metode (method): Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia
dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut
sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk
mencapai tujuan.
5. Uang (money): Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar
tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit
banyak dipengruhi oleh pengelolaan keuangan.

3. Fungsi Manajemen Logistik

Manajemen logistik memiliki berbagai fungsi dan masing-masing fungsi tersebut


saling berhubungan satu dengan yang lain. Berikut penjelasan mengenai fungsi-fungsi
logistik menurut Mustiksari, 2007.

1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan
langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan
kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user)
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi
(Mustikasari: 2007). Subagya menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman dari
kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan
yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan
dasar dan pedoman tindakan
Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya
sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring,
evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk
tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.
Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan
akan sulit mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar
dalam pelaksanaannya.
Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan
pencapaian tujuan (sasaran) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara
pimpinan/staf, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan
diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk mencapai sasaran) organisasi. Perencanaan
dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut:
a. Rencana jangka panjang (Long range)
b. Rencana jangka menengah (Middle range)
c. Rencana jangka pendek (Short range)
Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha penentuan
skala perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut yang
terperinci. Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan
menghasilkan antara lain: a. Rencana pembelian
b. Rencana rehabilitasi
c. Rencana dislokasi
d. Rencana sewa
e. Rencana pembuatan.
Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan
menyimpulkan pernyataan sebagai berikut :
a. Apakah yang di butuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat (what)?
b. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan untuk menentukan orang atau
unit yang tepat (who)?
c. Bilamana dibutuhkan untuk menentukan waktu yang tepat (when)?
d. Di mana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)?
e. Mengapa di butuhkan untuk mengecek apakah keputusan yang di ambil benar-
benar tepat (why)?
f. Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)?

2. Fungsi Penganggaran

Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk


merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar
yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya, 1994)

Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan


dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya
dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan
keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran
yang reliable.
Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali
dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan,
maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali bila dalam keadaan
terpaksa. Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat
membantu kegiatan.

Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan


antara lain adalah:

a. Peraturan–peraturan terkait

b. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi

c. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran d. Pengaturan anggaran seperti:


sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan logistik

3. Fungsi Pengadaan

Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan


memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan
menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam
usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi
(Subagya, 1994)

Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan


untuk merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah
disetujui sebelumnya.

Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan


dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan
organisasi. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan
adalah :

a. Pembelian

b. Penyewaan

c. Peminjaman

d. Pemberian

e. Penukaran
f. Pembuatan

g. Perbaikan

Proses pengadaan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan


dengan tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. Penyususnan dokumen tender

c. Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran

e. Evaluasi penawaran

f. Pengusulan dan penentuan pemenang

g. Masa sanggah

h. Penunjukan pemenang

i. Pengaturan kontrak

j. Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tekhnis yang menyangkut pihak


luar maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian
dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah
yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:

a. Kode etik pengadaan


Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:

1) Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli
harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan

2) Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.

3) Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika

b. Pelelangan pengadaan barang


Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia
pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:

1) Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur: Perencana,


pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab keuangan, penanggung
jawab perlengkapan, penanggung jawab tehnis.

2) Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala kantor/satuan


pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit yang
berfungsi sebagai pemeriksa.

3) Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek

4) Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang pelelangan
ditunjuk.

4. Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan


pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk
menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan
pemenuhan setepattepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup semua
kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain
adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan,
pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.

Faktor–faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan


adalah:

a. Pemilihan lokasi
Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung
barang yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

b. Barang (jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan) Jenis dan bentuk
barang dapat digolongkan ke dalam:

1) Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar,


kursi roda dll.

2) Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll.


c. Pengaturan ruang Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana
penyimpanan, penggunaan ruang secara efisien dan pengawasan ruangan.

d. Prosedur/sistem penyimpanan Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu


catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara pengambilan barang, pengawetan dll.

e. Penggunaan alat bantu

f. Pengamanan dan keselamatan Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan


pencegahan terhadap kecelakan, gangguan terhadap penyimpanan dan
tindakan keamanan.

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)

Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola


pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya Faktor yang mempengaruhi
penyaluran barang antara lain:

a. Proses Administrasi

b. Proses penyampaian berita (data-data informasi)

c. Proses pengeluaran fisik barang

d. Proses angkutan

e. Proses pembongkaran dan pemuatan

f. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan Ketelitian dan disiplin yang


ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan unsur yang sangat penting
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

6. Fungsi Penghapusan

Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari


pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
(Subagya: 1994). Alasan penghapusan barang antara lain :

a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi


yang salah, tercecer atau tidak ditemukan

b. Teknis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya.
Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki,
obsolete (meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak
boleh dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau
deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, busuk karena
tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.

c. Surplus dan ekses.

d. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus.

e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara.

Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:

a. Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen


yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan
baru.

b. Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang


dihapus menjadi barang lain.

c. Pemindahan: Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka pemanfaatan


langsung.

d. Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak di
luar instansi (pemerintah).

e. Penjualan/pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang.

f. Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.

7. Fungsi Pengendalian

Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah
berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan
prosedur lain.

b. Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, guna mendapatkan


gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana.
c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka
pencapaian tujuan.

d. Melakukan supervisi.

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana-sarana


pengendalian sebagai berikut :

a. Struktur organisasi yang baik.

b. Sistem informasi yang meadai.

c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi.

d. Pendidikan dan pelatihan.

e. Anggaran yang cukup memadai.

4. Standar Alat Home Care

1) Alat kesehatan

1. Tas/ kit

2. Pemeriksaan fisik

3. Set perawatan luka

4. Set emergency

5. Set pemasangan selang lambung

6. Set huknah

7. Set memandikan

8. Set pengambilan preparat

9. Set pemeriksaan lab. Sederhana

10. Set infus/ injeksi

11. Sterilisator

12. Pot/ urinal

13. Tiang infus


14. Tempat tidur khusus orang sakit

15. Pengisap lendir

16. Perlengkapan oxigen

17. Kursi roda

18. Tongkat/ tripot

19. Perlak/ alat tenun

2) Alat habis pakai

1. Obat emergency

2. Perawatan luka

3. Suntik/ pengambilan darah

4. Set infus

5. NGT dengan berbagai ukuran

6. Huknah

7. Kateter

8. Sarung tangan, masker

3) Sarana lain

1. Alat dan media pendidikan kesehatan

2. Ruangan beserta perlengkapannya

3. Kendaraan

4. Alat komunikasi

5. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Subagya, M. S. (1994). Manajemen Logistik (ke-4). Jakarta: PT Gunung Agung.


Notoatmodjo,Soekidjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
http://www.artikelsiana.com/2014 /08/unsur-unsur-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai