DISUSUN OLEH :
NIM : PO.71.24.3.19.043
TINGKAT : 3.B
2. Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan klien dan
keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan.
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran
dan pemeliharaan serta penghapusan material/alatalat (Subagya, 1994), sehingga
manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan
ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien
dan efektif.
2 . Unsur Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan
langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan
kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user)
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi
(Mustikasari: 2007). Subagya menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman dari
kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan
yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan
dasar dan pedoman tindakan
Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya
sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring,
evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk
tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.
Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan
akan sulit mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar
dalam pelaksanaannya.
Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan
pencapaian tujuan (sasaran) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara
pimpinan/staf, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan
diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk mencapai sasaran) organisasi. Perencanaan
dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut:
a. Rencana jangka panjang (Long range)
b. Rencana jangka menengah (Middle range)
c. Rencana jangka pendek (Short range)
Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha penentuan
skala perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut yang
terperinci. Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan
menghasilkan antara lain: a. Rencana pembelian
b. Rencana rehabilitasi
c. Rencana dislokasi
d. Rencana sewa
e. Rencana pembuatan.
Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan
menyimpulkan pernyataan sebagai berikut :
a. Apakah yang di butuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat (what)?
b. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan untuk menentukan orang atau
unit yang tepat (who)?
c. Bilamana dibutuhkan untuk menentukan waktu yang tepat (when)?
d. Di mana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)?
e. Mengapa di butuhkan untuk mengecek apakah keputusan yang di ambil benar-
benar tepat (why)?
f. Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)?
2. Fungsi Penganggaran
a. Peraturanperaturan terkait
3. Fungsi Pengadaan
a. Pembelian
b. Penyewaan
c. Peminjaman
d. Pemberian
e. Penukaran
f. Pembuatan
g. Perbaikan
e. Evaluasi penawaran
g. Masa sanggah
h. Penunjukan pemenang
i. Pengaturan kontrak
j. Pelaksanaan kontrak
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:
1) Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli
harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan
4) Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang pelelangan
ditunjuk.
4. Fungsi Penyimpanan
a. Pemilihan lokasi
Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung
barang yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.
b. Barang (jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan) Jenis dan bentuk
barang dapat digolongkan ke dalam:
a. Proses Administrasi
d. Proses angkutan
6. Fungsi Penghapusan
b. Teknis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya.
Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki,
obsolete (meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak
boleh dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau
deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, busuk karena
tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.
d. Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak di
luar instansi (pemerintah).
7. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah
berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan
prosedur lain.
d. Melakukan supervisi.
1) Alat kesehatan
1. Tas/ kit
2. Pemeriksaan fisik
4. Set emergency
6. Set huknah
7. Set memandikan
11. Sterilisator
1. Obat emergency
2. Perawatan luka
4. Set infus
6. Huknah
7. Kateter
3) Sarana lain
3. Kendaraan
4. Alat komunikasi
5. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA