PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai hubungan yang dinamik, penuh perhatian, dan pertolongan dimana perawat
(Meilicke & Larsen, 1988 dalam Potter & Perry, 1997/2005). Keperawatan dapat
dan perawat, secara efektif dan efisien dalam rangka memberikan pelayanan
Sepanjang waktu, format dan kualitas dokumentasi telah berkembang dan terus
berdampak positif terhadap perawatan klien. Salah satu isu yang menantang dalam
secara finansial. Sistem dokumentasi yang ideal harus memberikan informasi klien
reimbursement dari pemerintah serta sebagai dokumen legal (Twardon & Gartner,
merupakan salah satu tren terkini dalam dokumentasi keperawatan yang menunjang
1
praktik keperawatan. Komputer mulai digunakan sebagai sarana utama untuk
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebagai rumah sakit berstatus Badan
Layanan Umum (BLU) dengan pengguna layanan berasal dari berbagai klas atau
termasuk keperawatan. Saat ini Komite Keperawatan Rumah Sakit Fatmawati sedang
pendokumentasian oleh perawat shift pagi, sore dan malam. RSUP Fatmawati telah
2
mencakup pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan intervensi,
implementasi, evaluasi dan resume pasien pulang di IRNA B RSUP Fatmawati. Salah
satu model dokumentasi keperawatan yang kami usulkan adalah model SIMBAK
keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengembangkan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer dengan
Fatmawati
d. Mengidentifikasi penyelesaian masalah ketidaksinambungan
C. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
sumber modal) untuk meraih tujuan organisasi. Ada 4 fungsi manajemen yang
(Gillies, 1996/2003)
1. Perencanaan
Perencanaan ialah suatu keputusan untuk masa yang akan datang. Artinya,
apa, siapa, kapan, di mana, berapa dan bagaimana yang akan dan harus
a. Pentingnya perencanaan
lain:
datang
b. Unsur-unsur perencanaan
5
2) Menetapkan tujuan (established of objectives), seperti
prioritas
paling tepat
c. Sifat-sifat perencanaan
sederhana dan jelas atau lugas, fleksibel, stabil, ada dalam keseimbangan,
d. Tipe Perencanaan
Secara garis besar , ada 3 tipe perencanaan yaitu: sasaran (goals), rencana
tunggal (single use plan), dan rencana induk (standing plan/master plan).
1) Sasaran (goals)
6
arah kegiatan. Perencanaan berdasarkan sasaran, pada intinya terdiri
terarah.
serta dipergunakan terus menerus. Juga rencana yang lain, dalam hal
ini harus sinkron dan sesuai dengan rencana induk. Hal yang dapat
efektif
7
c) Metode, yaitu cara terbaik untuk melaksanakan kegiatan,
e. Teknik Perencanaan
2. Organisasi
dan dinamis. Organisasi dilihat secara statis, yaitu sebagai wadah kegiatan
dinamis, yaitu bahwa organisasi merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan
a. Ciri-ciri organisasi
Lima hal yang menjadi ciri-ciri organisasi, yaitu terdiri atas sekelompok
b. Prinsip Pengorganisasian
8
Proses pengorganisasian pada intinya dibagi menjadi 2 pokok analisa,
yaitu:
wilayah.
3. Directing
9
Directing (menggerakan) adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain agar mau dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas, demi
tercapainya tujuan bersama. Dalam hal ini, diusahakan agar mereka jangan hanya
keinginan pribadi, sikap dan perilaku khusus. Oleh sebab itu, masalah
kepemimpinan menjadi hal yang penting agar dapat meningkatkan motivasi dan
a. Kepemimpinan
dikehendakinya.
b. Motivasi Kerja
10
1) Jenis motivasi: eksternal, sosial, internal
manusia, perlakuan yang adil dan pantas, ada jaminan kerja, kondisi
fungsional.
debirokratisasi)
11
5) Komunikasi: untuk menciptakan KISS, maka faktor
4. Pengawasan
c. Guna pengawasan
yang berlaku.
12
- Sasaran terdiri atas pengawasan preventif yang dilakukan sebelum
pelaksanaan.
fungsional yang dilakukan oleh aparatur atau lembaga yang tugas pokoknya
melaksnakan pengawasan.
B. Dokumentasi Keperawatan
1. Definisi
tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu
informasi dalam suatu sistem yang terintegrasi agar dapat digunakan secara
efisien dan mudah diakses, (3) suatu komunikasi tertulis mengenai suatu
13
Standar VIII SK Direktur Jenderal Pelayanan Medik nomor
asuhan keperawatan telah yang diberikan oleh perawat, yang dapat menjadi
digunakan sebagai bukti nyata terhadap tindakan yang telah diberikan kepada
pasien.
dari berbagai aspek berikut (Craven & Hirnle, 2006; Kozier, et al, 2003;
kesehatan lain akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat
14
Catatan tentang kondisi klien menjadi dokumen legal klien yang memuat
pengguna jasa
d. Jaminan mutu (kualitas pelayanan)
Audit merupakan penilaian terhadap pencatatan (Craven & Hirnle, 2006).
dokumentasi dapat digunakan untuk mengetahui daya guna dan hasil guna
15
pembelajaran bagi siswa atau profesi keperawatan. Mahasiswa dapat
pasien.
g. Penelitian
Data yang terdapat dalam dokumentasi keperawatan mengandung
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan
informasi untuk melakukan tindakan pada pasien yang lain. Riset berbasis
3. Prinsip-Prinsip Pendokumentasian
yang masuk tidak hanya menjadi alat komunikasi antar tim kesehatan tapi
juga bisa menjadi sumber data yang dikaji secara teliti oleh mahasiswa,
pengacara, agen pembayar dan peneliti (Craven & Hirnle, 2006). Beberapa
baik mencatat bahwa klien diam dan menjawab pertanyaan dengan satu-
Lebih baik menyebutkan ukuran masukan air minum 300 ml, daripada
dan diberi tanda tangan serta diberikan alasan kenapa terjadi kesalahan
diperlukan seperti kondisi rumah dihiasi oleh lampu yang mahal. Craven
kesehatan, respon klien, semua data yang baru tentang klien serta setiap
diganti dengan inisial, namun harus tetap dapat membedakan pasien yang
singkatan dalam pencatatan. Hal ini harus diketahui oleh semua perawat
e. Organisasi
Perawat mengorganisasikan informasi dalam format atau urutan yang
Perawat harus mencantumkan nama atau inisial dan tanda tangan pada
itu, pencatatan yang salah, secara legalitas tidak boleh dihapus, melainkan
cukup dicoret dengan satu garis kemudian diparaf dan diberi alasan
(Karbala, H. 2008)
20
Tipe pendokumentasian ini memadukan pendekatan multidisiplin
hasil yang diharapkan dari klien dengan penyakit dan kondisi fisik.
dokumentasi
Pemberian pelayanan kesehatan terus mengalami perkembangan.
atau telah direvisi, tetapi diperlukan juga cara berpikir yang baru
penggantian biaya
d. Kebutuhan untuk mengurangi duplikasi. Mencatat informasi
1996/2003):
a. Perencanaan
Pada tahapan ini kita perlu membuat perencanaan terhadap man, method,
b. Pengorganisasian.
Pada tahapan ini kita harus menyusun struktur organisasi serta kekuatan
23
dokumentasi asuhan keperawatan. Mensosialisasikan tentang program
diterapkan.
c. Directing
komunikasi.
d. Pengendalian (Controling)
keuntungan, antara lain (Ilyer & Camp, 2005; Potter & Perry, 1997/2005):
a. Catatan dapat dibaca
Hasil catatan komputer dapat dibaca dengan mudah sehingga
hygiene pasien.
d. Menunjang penggunaan proses keperawatan
Sistem dokumentsi komputer memudahkan pengkajian pada pasien
25
menggambarkan kondisi kulit, atau mencetak semua catatan
penyuluhan pasien.
g. Dokumentasi sesuai dengan standar keperawatan
Banyak fasilitas kesehatan yang memasukkan kebijakan mereka dan
pasien.
j. Mempermudah penetapan biaya
Dengan sistem dokumentasi komputer, dapat meningkatkan
diberikan.
2. Kerugian dokumentasi keperawatan terkomputerisasi
Kerugian pendokumentasian dengan komputer terkadang masih muncul
26
sangat teliti. Penempatan layar komputer perlu dipertimbangkan
sistem.
e. Biaya
Biaya meliputi pembelian software dan hardware, pendidikan staf
atas kumpulan data yang saling terintegrasi (terpadu) satu sama lain yang
data dalam sebuah basis data yang kompleks (Huber, 2006) . Graves &
dari ilmu komputer, ilmu infornasi, dan ilmu keperawatan untuk membantu
oleh Direktur RS, Direktur Keperawatan , Manajer ruang ruang rawat, dan
sistem operasi WINDOWS 9x, XP, NT, Me. Dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 dan database SQL Server, SIMBAK tampil
keperawatan, dan implementasi, menu activity daily living (ADL), data tanda-
28
pencatatan keperawatan karena menu pada tampilan dokumentasinya lengkap
secara internal oleh PT. Indonesian Icon. Selain itu, penelitian juga dilakukan
oleh Ellys (2008) tentang analisis kinerja produk sistem informasi manajemen
kepuasan klien-studi kasus pada PT. Indonesian Icon. Hasil penelitian ini
klien terhdap SIMBAK secara menyeluruh adalah sebesar 5.3 dari skala
29
BAB III
IRNA B merupakan instalasi rawat inap yang dipimpin oleh seorang kepala
instalasi da dibantu oleh 2 orang wakil kepala instalasi yaitu 1 orang wakil kepala
instalasi pelayanan dan 1 orang wakil kepala instalasi administrasi dan umum.
Kapasitas tempat tidur per November 2008 berjumlah 259 tempat tidur dengan
penyakit dalam
4. Lantai V selatan 52 tempat tidur untuk kelas III dengan kasus
penyakit dalam
5. Lantai VI utara 42 tempat tidur untuk kelas I dan II untuk kasus
SPK 4
30
3. Lantai V utara 24 orang dengan pendidikan S1 Kep 1, D III Kep 22,
SPK 1
4. Lantai V selatan 29 Orang dengan pendidikan S1 Kep 2, S1 Kes Mas
sebesar 75,41 %
lantai dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian utara dan selatan, dan dari setiap
31
3. Lantai V utara shift pagi 7 orang, shift sore 5 orang, shift malam 4
penkes saja, untuk tindakan dan evaluasi masih menggunakan cara manual dan pada
dokumentasi yang dibuat oleh tim Standar Asuhan Keperawatan yang mengacu
secara manual.
Hasil audit dokumentasi asuhan keperawatan di IRNA B adalah sebagai berikut:
fisik pernapasan, dan sekitar 40% berkas rekam medik belum terlihat
berupa print out dari komputer. Sebagian besar berkas rekam medik telah
perhitungan intake dan output pasien tidak akurat sehingga tidak dapat
analisis, planning (SOAP) telah dibuat, namun planning masih bersifat umum
belum spesifik. Evaluasi yang dilakukan oleh perawat shift pagi, sore dan
BAB IV
PEMBAHASAN
audit ini dapat menjadi dasar penilaian bagaimana kualitas asuhan keperawatan
yang telah diberikan, dan juga dapat digunakan untuk menilai apakah perawat
pemeriksaan fisik pernapasan, dan sekitar 40% berkas rekam medik belum
34
Pendokumentasian perhitungan intake dan output pasien tidak akurat sehingga
keakuratan (Craven & Hirnle, 2006; Potter & Perry, 1997/2005). Data yang
proses keperawatan harus lengkap. Pencatatan yang baik adalah menyeluruh dan
respon klien, semua data yang baru tentang klien serta setiap perubahan
perencanaan keperawatan yang dilakukan (Craven & Hirnle, 2006; Potter &
Perry, 1997/2005).
Model SIMBAK dapat mengatasi permasalahan dokumentasi yang tidak
menu yang lengkap mencakup menu pengisian identitas pasien, data pengkajian,
daily living (ADL), data tanda-tanda vital (TTV), data medikasi, monitoring
diagnosa medis. Sehingga pada saat muncul masalah keperawatan yang tidak
35
tercantum sesuai klasifikasi diagnosa medis, perawat tidak melakukan
sesuai (Craven & Hirnle, 2006; Potter & Perry, 1997/2005). Model SIMBAK
tindakan keperawatan kepada pasien. Craven & Hirnle (2006); Potter & Perry
tersebut. Perawat harus mencantumkan nama atau inisial dan tanda tangan pada
pencatatan yang salah, secara legalitas tidak boleh dihapus, melainkan cukup
dicoret dengan satu garis kemudian diparaf dan diberi alasan kesalahan.
keperawatan mandiri (seperti melatih batuk efektif, teknik relaksasi nyeri, dan
lain-lain). Selain itu, komponen planning pada SOAP masih belum spesifik
kekurangan. Bradley (1994) dalam Ilyer & Camp (2005) menyebutkan bahwa
dan data naratif, tidak terjadi downtime seperti pada penggunaan komputer.
hilang atau terselip di ruang penyimpanan akan merugikan perawat. Hal ini
karena tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi suatu gugatan hukum,
37
dengan demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap
gugatan hukum.
tertulis pada format yang telah disediakan. Rumah sakit Fatmawati hendaknya
kepada pasien.
Pada bab sebelumnya dijelaskan bahwa pendokumentasian keperawatan
keperawatan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Town, 1993
dalam Potter & Perry, 2005 bahwa penggunaan komputer akan membantu
(Erbm Coble, 1995, dalam Potter & Perry, 1997/2005) menemukan bahwa
38
dilakukan oleh Yung pi, Yiyu qiu, dan Patrick crookes pada tahun 2003 tentang
Uly Agustine (2006) dalam tulisan tenang sistem informasi manajemen (SIM)
pemahaman yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit dengan tim
dapat memfasilitasi hal ini. Berikut ini langkah-lagkah yang dapat dilakukan
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian.
Pada tahapan ini, perlu disusun struktur organisasi, job description, serta
berbasis komputer kepada semua staf yang terlibat secara langsung dalam tim
ini dibawah tanggung jawab bagian Information Technology (IT). Selain itu,
c. Directing
40
Kepala IRNA B berfungsi sebagai pimpinan yang menggerakkan perawat untuk
d. Pengendalian (Controling)
memerlukan waktu sekitar 2 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
41
1) Mengumpulkan data-data di rumah sakit yang diperlukan untuk
menyusun program komputer yang akan digunakan. Dalam hal ini pihak
produsen dapat bekerja sama dengan pihak rumah sakit sebagai pembeli
dahulu
Bennis, benne dan Chinn (1969) dalam Marquis (2006) menyebutkan bahwa
42
asuhan keperawatan yang selama ini digunakan di rumah sakit-rumah sakit.
program yang sesuai dengan standar yang ada di rumah sakit. Untuk itu kami
kepada pihak luar rumah sakit seperti World Health Organization (WHO),
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer merupakan trend terkini
keperawatan kepada pasien. Waktu yang digunakan perawat untuk dokumentasi lebih
sedikit sehingga lebih banyak waktu yang akan digunakan perawat untuk melakukan
B. Saran
1. Pihak rumah sakit atau pemerintah
Rumah sakit hendaknya mulai mengembangkan pendokumentasian keperawatan
sebagai bagian dari sistem informasi manajemen di rumah sakit. Halm ini
3. Institusi pendidikan
44
Institusi pendidikan terutama keperawatan mulai memperkenalkan trend
DAFTAR PUSTAKA
Craven, R.F., & Hirnle, C.J. (2006). Fundamentals of Nursing: Human health &
function. (5th Edition). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Fischbach, F.T. (1991). Documenting care: Communication, the nursing process &
documentation standards. Philadelphia: Davis Company
45
Gillies, D.A. Alih bahasa: Sukmana, Dika & Sukmana, R.W. (1996/2003).
Manajemen keperawatan: Suatu pendekatan sistem. (Edisi 2). Chicago: WB.
Saunders
Huber, D.L. (2006). Leadership & nursing care management. (3rd edition).
Philadelphia: Saunders Elseiver
Iyer, P.W., Camp, N.H. Alih bahasa : Kurnianingsih, Sari. (2005). Dokumentasi
Keperawatan : Suatu pendekatan proses keperawatan. (Edisi 3). Jakarta: EGC
Kozier, B., et al. (2003). Fundamentals of Nursing: Concepts, process & practice.
New Jersey: Pearson Education.
Marquis, B.L., Huston, C.J. (2006). Leadership roles & management function in
nursing : Theory and application. (5th edition). California: Lippincott Williams
& Wilkins
Potter, P.A., Perry, A.G. Alih bahasa: Asih, Yasmin, dkk. (1997/2005). Buku ajar
Fundamental Keperawatan : konsep, proses dan praktik. (Edisi 4). Jakarta:
EGC
46