Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

PADA IBU HAMIL

 
DISUSUN
OLEH :
Aulia Syafarah
Miftahul Rahma
Sindi Nurhakiki
Sukri
PENGERTIAN HYPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Hypertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi


sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada pemula nifas.
Hypertensi kronis dalam kehamilan adalah adanya penyakit hypertensi yang
telah terjadi sebelum hamil ataupun diketemukan sebelum usia kehamilan 20
minggu atau hypertensi yang menetap 6 minggu paksa persalinan,apapun yang
menjadi sebabnya.
ETIOLOGI

A. secara pasti belum diketahui


B. faktor predisposisi:
 keturunan
 usia terjadi pada usia 35 tahun
 kebiasaan makan yang banyak mengandung garam
 obesitas stres
 kehamilan
PATOFISIOLOGI HYPERTENSI KRONIS

 Sistem kardiovaskuler
 Hematologik
 Sistem endokrin
 Cairan dan elektrolit
 Perubahan Hepar
KLASIFIKASI DALAM KEHAMILAN

A. Hipertensi yang hanya terjadi dalam kehamilan dan kas untuk kehamilan
ialah preeklampsia dan eklampsia adalah hipertensi (140/90mmHg) dengan
proteiunuria (>300mg/24jam) yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu pada
wanita yang sebelumnya normotensi.
B. Hipertensi kronis (preexisting hypertension) adalah tekanan darah sistolik
lebih atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg yang telah ada sebelum kehamilan. Pada saat kehamilan 20 minggu
yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca partum.
LANJUTAN

C. Preeklamsi pada (superimposed) hipertensi kronik adalah hipertensi pada


wanita hamil yang kemudian mengalami proteinuria, yang sebelum hamil
terdapat hipertensi dan proteinuria, adanya kenaikan mendadak hipertensi
dan proteinuria, trombositopenia, atau peningkatan enzim hati.
D. Hipertensi gestasional atau hipertensi sesaat (de novo) dapat terjadi pada
saat kehamilan 20 Minggu tetapi tanpa proteinuria. Pada perkembangannya
dapat terjadi proteinuria sehingga dianggap sebagai preeklampsia, yang
dapat berlanjut menjadi hipertensi kronik.
MANIFESTASI KLINIS

 Tekanan darah >140/mmHg.


 Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau lebih.
 Kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau lebih.
 Sakit kepala daerah frontal disertai rasa tegang pada tengkuk.
 Anoreksia, mual, nyeri epigastrium.
 Palpitasi dan mudah lelah.
 Kaki bengkak.
 Sukar tidur .
TABEL DERAJAD HIPERTENSI AKIBAT
KEHAMILAN
Tabel Indikator Derajat Beratnya Hypertensi Akibat Kehamilan
Kelainan Ringan Berat
Tekanan Distolik < 100mmHg > 110mmHg
Proteinnuri 1+ 3 2+
Sakit kepala Tidak ada ada
Gangguan penglihatan Tidak ada ada
Nyeri perut atas Tidak ada ada
Oliguri Tidak ada ada
Kejang Tidak ada ada
Creatinin serum normal meningkat
Trombosito penia Tidak ada ada
Hyperbilirubinemia Tidak ada ada
SGOT minimal nyata
Fetal Growth Retardasion Tidak ada ada jelas
DAMPAK HYPERTENSI PADA
KEHAMILAN
1. Pada ibu: Abruption placenta, penyakit serebrovaskuler,, gagal organ (Akut Renal failure),
koagulasi intravaskuler, pre eklampsi, superimposed preeklampsi sampai dengan eklampsi.
2. Pada janin: Resiko retardasi perkembangan intrauterine, prematuritas (Kelahiran premature
kurang dari 37 minggu) dan kematian intrauterine. sebagai akibat penurunan sirkulasi
uteroplasenta maka konsumsi makanan terhadap janin juga mengalami penurunan sirkulasi
uteroplasenta maka konsumsi makanan terhadap janin juga mengalami penurunan.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan badan janin merupakan akibat yang paling
sering.
KOMPLIKASI
Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi preeklampsia
eklampsia hipertensi kronis pada kehamilan hipertensi kronis disertai
preeklampsia dan hipertensi gestasional (roberst et al., 2013)
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penting pada penyakit
kardiovaskular penyakit jantung koroner penyakit pembuluh darah perifer
stroke dan penyakit ginjal untuk menghindari komplikasi tersebut
diupayakan pengendalian tekanan darah dalam batas normal baik secara
farmakologis maupun non farmakologis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium pada potensi dalam kehamilan


meliputi pemeriksaan sebagai berikut: pemeriksaan darah
perifer lengkap, elektrolit, BUN, kreatinin, serum, asam urat,
enzim liver (SGOT/SGPT) protein urin dengan lipstik dan
spesimen urin 24 jam, gula darah sewaktu atau (GDS).
PENATALAKSANAAN

 Nonfarmakologis
 Pemberian obat hipertensi, perlu diperhatikan
dosis yang terlalu rendah dapat menguragi
perfusi uteo-placenta yang dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin.
LANJUTAN

 Diet yang baik diperlukan bagi pertumbuhan janin dalam rahim. Kandungan protein
minimal 90 gr setiap hari. Diet rendah garam tidak ada keuntungan, bila didapatkan
proteinuri maka suplemen pengganti protein yang hilang yang harus dipikirkan. Pada
penderita obesitas ada baiknya menurunkan berat badan.

 Pengakhiran kehamilan bila keadaan mejelek atau terjadi gangguan pertumbuhan


janin, apabila janin mampu hidup diluar tubuh ibu.Oleh karena disfungsi plasenta
seringkali terjadi pada hypertensi esensial yang berat, dan kematian bayi pada umur
kehamilan 38 mg tidak berbeda dengan kehamilan aterm, maka induksi persalinan
dianjurkan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai