Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SUNTIKAN KOMBINASI

Kelompok 6:
Annisa Dwi Septiani

Rajwa Fadiyah Hanun

POLTEKKES KEMENKES ACEH


PRODI D-III KEBIDANAN ACEH TENGAH
2021/2022
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Suntikan kombinasi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas Dosen pada Mata Kuliah Pelayanan KB dan Kespro
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Makalah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Barirah Madeni


selaku Dosen Mata Kuliah Pelayanan KB dan Kespro yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

takengon,

 
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………….. 1
B. Rumusan masalah………………………………………… 1
C. Tujuan……………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi…………………………………………………….. 2
B. Cara Kerja………………………………………………… 2
C. Efektifitas………………………………………………….. 3
D. Keuntungan……………………………………………….. 3
E. Kerugian………………………………………………….. 4
F. Indikasi…………………………………………………… 5
G. Kontraindikasi ……………………………………………… 5
H. Instruksi bagi klien ………………………………………... 5
I. Efek samping serta penanganannya ……………………… 7
J. Persiapan dan Pelaksanaan Pelayanan …………………….. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………… 9
B. Saran ……………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga sebagai init terkecil kehidupan bangsa diharapkan
menerima Norma Keluarga Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada “catur warga” atau zero population growth
(pertumbuhan seimbang). Gerakan keluarga berencana nasional Indonesia
telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap
Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna.
Masyarakat dapat menerima hampir semua metode teknis keluarga
berencana yang dicanangkan pemerintah.
Pemerintahan meluncurkan gagasan baru, yaitu keluarga berencana
mandiri artinya masyarakat memilih metode KB dengan biaya sendiri
melalui KB lingkaran biru dan KB lingkaran emas dan mengarahkan pada
pelayanan metode kontrasepsi efektif (MKE ) yang meliputi AKDR,
suntikan KB, susuk KB, dan kontap.
Untuk metode kontrasepsi efektif salah satunya kontrasepsi
hormonal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah
mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi
hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana definisi, cara kerja, efektifitas, keuntungan, kerugian,
indikasi, kontraindikasi, instruksi bagi klien, efek samping dan
penanganan dari suntik kombinasi?

C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi, cara kerja, efektifitas, keuntungan,
kerugian, indikasi, kontraindikasi, instruksi bagi klien, efek samping dan
penanganan dari suntik kombinasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Suntik Kombinasi


Suntikan kombinasi adalah 2 jenis suntikan yang mengandung
kombinasi antara progestin dan estrogen, yaitu 25 mg Depo Medroksi
Progesteron Asetat dan 5 mg Estanisol Sipionat yang diberikan setiap
bulan dengan cara injeksi intramuscular dan kombinasi 50 mg
Norectindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan melalui
injeksi intramuscular sebulan sekali. Lokasi suntikan kombinasi
disuntikkan di bokong yaitu pada musculus ventro gluteal dalam.
Musculus ini dapat di ukur dari spina iliaca superior (SIAS) sampai
dengan os coccygeus kemudian di ambil 1/3 bagian dari SIAS.

Jenis suntik kombinasi

B. Cara Kerja
Cara kerja dari KB suntik kombinasi diantaranya:
a. Menekan Ovulasi
Kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan
lutenizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi
ovulasi. Kadar folliclestimulating hormone(FSH) dan LH menurun
dan tidak terjadi lonjakan LH (LH surge). Menghambat frekuensi
pelepasan FSH dan LH.

2
b. Membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami
penebalan-mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma.
Perubahan-perubahan siklus yang normal pada lendir serviks
menyebabkan secret dari serviks tetap dalam keadaan dibawah
pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
c. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu
Membuat endometrium menjadi kurang layak untuk
implantasi ovum yang telah dibuahi, yaitu mempengaruhi
perubahan menjelang stadium sekresi yang diperlukan sebagai
persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum.
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Mempengaruhi kecepatan transpor ovum dalam tuba fallopi
atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum
(telur) melalui tuba.

C. Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun pertama penggunaan. Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya
mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan
sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat
bekerja efektif selama 3 bulan. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai
masalah penyakit metabolic seperti diabetes, hipertensi, thrombosis atau
gangguan pembekuan darah dan riwayat stroke. Atau tidak cocok untuk
wanita yang merokok, karena merokok menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah.

D. Keuntungan
a. Keuntungan Kontrasepsi
Beberapa keuntungan kontrasepsi KB suntik kombinasi diantaranya :

3
1) Resiko terhadap kesehatan kecil.
2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
3) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
4) Jangka panjang.
5) Efek samping sangat kecil.
6) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
b. Keuntungan non kontrasepsi
Beberapa keuntungan non kontrasepsi diantaranya:
1) Mengurangi jumlah perdarahan.
2) Mengurangi nyeri saat haid.
3) Mencegah anemia.
4) Khasiat pencegahan terhadap kangker ovarium dan kanker
endometrium.
5) Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
6) Mencegah kehamilan ektopik.
7) Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu radang panggul.
8) Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia
perimenopose.

E. Kerugian
Beberapa kerugian dari KB suntik kombinasi diantaranya:
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan
bercak/spoting, atau perdarahan selama sampai 10 hari.
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan
hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus
kembali setiap 30 hari untuk mendapat suntikan.
d. Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersama-sama dengan obat-
obatan epilepsy atau obat tuberkolosis.
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung,
stroke, terdapat bekuan darah pada paru dan otak, dan kemungkinan
timbulnya tumor hati.

4
f. Penambahan berat badan.
g. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakain.

F. Indikasi
Beberapa indikasi KB suntik kombinasi diantaranya:
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak.
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
d. Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan.
e. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
f. Anemia.
g. Nyeri haid hebat.
h. Riwayat kehamilan ektopik.
i. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

G. Kontraindikasi
Beberapa kontraindikasi KB suntik kombinasi diantaranya:
a. Hamil atau diduga hami.
b. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan.
c. Perdarahan pervaginan yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut (virus hepatitis).
e. Usia > 35 tahun yang tidak merokok.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan darah tinggi
(>180/110mmHg).
g. Riwayat kelainan thromboemboli atau dengan kencing manis >20 th.
h. Kelainan pembukuh darah yang menyebabkan sakit kepala.
i. Keganasan untuk payudara.

H. Instruksi bagi klien


Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
a. Suntikan pertama diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid dan tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan.

5
b. Bila suntikan pertama diberikan setelah 7 hari siklus haid, klien tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan
kontrasepsi lain untuk 7 hari.
c. Bila klien tidak haid maka pastikan tidak hamil, suntikan pertama
dapat diberikan setiap saat. Klien tidak boleh melakukan hubungan
seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi
yang lain selama waktu 7 hari.
d. Bila klien menyusui jangan berikan suntikan kombinasi.
e. Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau
dalam waktu 7 hari.
f. Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang
lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi suntik kombinasi,
selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara
benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu
haid. Jika ragu, perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
g. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu
tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi tersebut
dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi lain.
h. Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin
menggatinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama
dapat segera diberikan asal saya diyakini ibu tidak hamil, dan
pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan
pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan.
Bila sebelumnya menggunakan AKDR ( alat kontrasepsi dalam rahim)
maka suntikan pertama diberikan 1-7 hari siklus haid dan segera
dicabut AKDR.
i. Cara penggunaan.
j. Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan
intramuscular. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang
dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi
gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dan jadwal
yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil.
Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.

6
I. Efek samping serta penanganannya
1. Amenorhea
Pastikan hamil atau tidak, bila tidak terjadi kehamilan, dan tidak perlu
diberi pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul
dalam rahim. Anjurkan klien untuk kembali ke klinik jika datangnya
haid jadi masalah. Bila klien hamil rujuk klien. Hentikan penyuntikan,
jelaskan pada klien bahwa hormone progestin dan estrogen sedikit
sekali berpengaruhnya pada janin.
2. Mual/pusing/muntah
Pastikan hamil/tidak. Bila hamil segera rujuk. Bila tidak hamil,
informasikan bahwa hal ini adalah biasa dan akan hilang dalam waktu
dekat.
3. Perdarahan tidak teratur/spoting
Bila hamil, segera rujuk. Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan
lain. Jelaskan bahwa perdarahan yang terjadi merupakan hal biasa.
Bila perdarahan berlanjut dan mengkhawatirkan klien, bisa
menggunakan metode kontrasepsi lain.

J. Persiapan dan Pelaksanaan Pelayanan


a. Pelaksanaan Pelayanan
Ruang untuk pasien rawat jalan maupun ruang perawatan dapat di
gunakan untuk pemberian kontrasepsi suntik. Bila mungkin, ruangan
tersebut harus berada jauh dari daerah ramai di lingkungan klinik atau
rumah sakit. Ruangan tersebut harus:
1) Mendapat cahaya yang mamadai,
2) Menggunakan lantai keramik atau semen agar mudah di
bersihkan,
3) Bebas dari debu dan serangga,
4) Memiliki ventilasi yang baik.
Fasilitas untuk mencuci tangan juga harus tersedia di dekat
ruang tersebut, termasuk persediaan air bersih yang mengalir, serta
tersedia wadah atau kantung plastic untuk pembuangan limbah
terkontaminasi. Wadah tahan tusuk harus di letakkan di tempat yang
aman untuk pembuangan jarum dan alat tulis.

7
b. Persiapan Klien
Karena kulit tidak mungkin disterilisasi, antiseptic di gunakan untuk
meminimalkan jumlah mikroorganisme pada kulit tempat suntikan
harus dilaksanakan. Hal ini mutlak harus di laksanakan untuk
mengurangi kemungkinan risiko infeksi pada lokasi suntik.
1) Periksa daerah suntik apakah bersih atau kotor.
2) Bila lengan atas atau pantat yang akan di suntik terlihat kotor,
calon klien diterima membersihkannya dengan sabun dan air.
3) Biarkan daerah tersebut kering.

8
JOBSHEET
SUNTIKAN KOMBINASI

No Langkah Gambar
1. Melakukan informed consent.

2. Mendekatkan peralatan kedekat pasien.

3. Penutup sampiran .

4. Mengatur posisi pasien senyaman


mungkin.
5. Cuci tangan dengan sabun dan bilas
dengan air mengalir.keringkan dengan
handuk atau dianginkan.

6. Memakai handscoon.

7. Buka dan buang tutup kaleng pada vial


yang menutupi karet. Hapus karet yang
ada diatas bagian vial dengan kapas yang
telah dibasahi dengan alcohol 60-90%.
Biarkan kering (pada depo profera atau
cyclofem).

8. Bersihkan kulit yang akan di suntik


dengan kapas alcohol 60-90%

9. Bila menggunakan jarum dan spuit sekali


pakai, segera buka plastiknya, bila
menggunakan jarum dan semprit suntik
yang telah disterilkan dengan DTT,
pakai korentang atau forsep yang telah di
DTT untuk mengambilnya.
10. Pasang jarum pada spuit dengan
memasukkan jarum pada mulut spuit
penghubung.

11. Balikan vial dengan mulut vial dibawah.


Masukkan cairan suntik dalam spuit.
Gunakan jarum yang sama untuk
menghisap kontrasepsi suntik dan
menyuntikkan pada klien.

12. Merapikan pasien.

13. Membereskan peralatan.

14. Merendam sarung tangan di larutan


klorin sambil di gosok, buka sarung
tangan dengan teknik terbalik.

15. Melakukan dokumentasi.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suntikan kombinasi adalah 2 jenis suntikan yang mengandung kombinasi
antara progestin dan estrogen, yaitu 25 mg Depo Medroksi Progesteron Asetat
dan 5 mg Estanisol Sipionat yang diberikan setiap bulan dengan cara injeksi
intramuscular dan kombinasi 50 mg Norectindron Enantat dan 5 mg Estradiol
Valerat yang diberikan melalui injeksi intramuscular sebulan sekali. Lokasi
suntikan kombinasi disuntikkan di bokong yaitu pada musculus ventro gluteal
dalam. Musculus ini dapat di ukur dari spina iliaca superior (SIAS) sampai
dengan os coccygeus kemudian di ambil 1/3 bagian dari SIAS.

B. Saran
Kami mengharapkan penulisan makalah ini tidak menjadi pedoman utama
saat membuat makalah dengan materi yang sama akan tetapi sebagai salah satu
referensi pendukung jika membutuhkan suatu materi tentang suntikan
kombinasi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/379457036/MAKALAH-SUNTIK-
KOMBINASI

10

Anda mungkin juga menyukai