Anda di halaman 1dari 12

Konsep KB Suntik 1 Bulan

(Cyclofem)
2.2.1 Pengertian
Jenis suntikan kombinasi
adalah 25 mg depo medrogsi
progestaron asetat dan 5 mg
estradiol sipinoat yang
diberikan injeksi IM sebulan
sekali (cyclofem) dan 50 mg
noretrindon
enoat dan 5 mg estradiol
valerat yang diberikan injeksi
IM sebulan sekali (Saifuddin,
2003;84).
2.2.2 Cara Kerja
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir servik
sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
3. Menjadikan selaput lendir
rahim tipis dan atrofi
4. Menghambat gamet ke tuba
2.2.3 Efektifitas
ASUHAN KEBIDANAN PADA WUS DENGAN AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 1 BULAN
DI PUSKESMAS TAPEN
Oleh:
AISYAH ZAHROH WAHIDIYAH
NIM : 15901.03.21039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSYAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh preseptor lahan dan preseptor akademik di Puskesmas
Tapen

Probolinggo, 1 April 2022


Mahasiswa

AISYAH ZAHROH WAHIDIYAH


NIM : 15901.03.21039

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

RETNO HASTRI S. Tr. Keb.M.Keb TITIK SUHARTINI, S ST


NIP. 19641221 198503 2 008
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Konsep KB Suntik 1 Bulan (Cyclofem)


1.1 Pengertian
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrogsi progestaron asetat dan 5 mg
estradiol sipinoat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg
noretrindonenoat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
(Saifuddin, 2003;84).
1.2 Cara Kerja
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4. Menghambat gamet ke tuba
1.3 Efektifitas
Sangat tinggi (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
1.4 Keuntungan Kontrasepsi
1. Resiko terhadap kesehatan kecil
2. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4. Jangka panjang
5. Efek samping sangat kecil
6. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
1.5 Keuntungan Non Kontrasepsi
1. Mengurangin jumlah perdarahan
2. Mengurangu nyeri saat haid
3. Mencegah anemia
4. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
5. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6. Mencegah kehamilan ektopik
7. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
8. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopouse
1.6 Kerugian
1. Terjadi perubahan pada pola haid seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau
perdarahan selama sampai 10 hari
2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua dan ketiga
3. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30
hari untuk mendapatkan suntikan
4. Efektifitasnya berkurang bila digunaan bersamaan dengan obat-obat epilepsy atau obat
tubercolusis
5. Dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti jantung, stroke, bekuan darah
pada paru atau otak yang kemungkinan timbulnya tumor hati
6. Panambahan berat badan
7. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan terhadap infeksi menular seksual,
hepatitis B atau intervensi virus HIV
8. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
1.7 Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
1. Hamil atau diduga hamil
2. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
3. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
4. Penyakit hati akut
5. Usia > 35 tahun yang merokok
6. Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (>180 / 110 mmHg)
7. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
8. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain
9. Keganasan payudara
1.8 Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitasnya tinggi
4. Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
5. Anemia
6. Nyeri haid hebat
7. Riwayat kehamilan ektopik
8. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
1.9 Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi
1. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan
kontrasepsi tambahan
2. haid. Cabut segera IUD.
1.10 Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intra muscular dalam. Klien
diminta setiap minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan
kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari
jadwal yang sudah diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak
dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
1.11 Instruksi Untuk Klien
1. Klien harus kembali ke dokter untuk mendapat suntikan kembali setiap 4 minggu
2. Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/petugas kesehatan
untuk memastikan hamil atau tidak
3. Jelaskan efek samping tersering yang juga didapat pada penyuntikan dan apa yang
harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala atau
nyeri i hebat, kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai.
4. Tidak terjadi perdarahan atau spoting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya,
kemungkinan terjadi kehamilan.
2. PENGERTIAN KB
KB adalah suatu usaha guna merencanakan dan mengatur jarak kehamilan sehingga
kehamilan dapat dikehendaki pada wakyu yang diinginkan.
( Saifuddin , 2008:32 )
· KB adalah tindakan yang membantu individu atau pemasangan suami istri untuk
mendapatkan obyek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
( WHO, 2007 )
2.1. Tujuan
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008). Secara umum keluarga
berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan
sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang
bersangkutan tidak akan menimbulkanb kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan
tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari
perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).
2.2 Cara kerja
1. Menekan ovulasi
2. Membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
3. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
2.3 Efektivitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
2.4 Keuntungan Kontrasepsi

 Resiko terhadap kesehatan kecil


 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
 Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
 Jangka panjang
 Efek samping sangat kecil
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
2.5 Keuntungan non Kontrasepsi

 Mengurangi jumlah perdarahan


 Mengurangi nyeri saat haid
 Mencegah anemia
 Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometium
 Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
 Mencegah kehamilan ektopik
 Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
 Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause
2.6 Kerugian

 Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau spotting
atau perdarahan sela sampai 10 hari
 Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan ke-2 atau ke-3
 Ketergantungan klien terhadap pelayan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari
untuk mendapatkan suntikan
 Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi (fenitoin
dan barbiturat) atau obat tuber kolosis (rifampisin)
 Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah
 pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
 Penambahan berat badan
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B
virus, atau infeksi virus HIV
 Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
2.7 Efek Samping dari Kontrasepsi Kombinasi
1. Amenorca
 Penanggulangannya Singkirkan kehamilan, bila tidak terjadi kehamilan, dan tidak
perlu diberi pengobatan khusus.
 Jelaskan bahwa darah haid tidak berkumpul dalam rahim. Anjurkan klien untuk
kembali ke
 klinik bila tidak datangnya haid masih menjadi masalah. Bila klien hamil, rujuk
klien.
 Hentikan penyuntikan, dan jelaskan bahwa hormon progestin dan setrogen sedikit
sekali
 pengaruhnya pada janin.
2. Mual/ Pusing/Muntah
 Penanggulangannya, Pastikan tidak ada kehamilan. Bila hamil rujuk. Bila tidak
hamil, informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu
dekat.
3. Perdarahan/Perdarahan Bercak/ Spotting
 Penanggulangannya, Bila hamil, rujuk. Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan
yang lain. Jelaskan bahwa
 perdarahan yang terjadi merupakan hal biasa. Bila perdarahan berlanjut dan
mngkhawatirkan
 klien, metode kontrasepsi lain perlu dicari

ASUHAN KEBIDANAN
PADA WUS DENGAN AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 1 BULAN
DI PUSKESMAS TAPEN

Hari/Tanggal : Sabtu, 1 April 2022 Bidan : Aisyah Zahroh W


Jam : 08.30 WIB Tempat : PKM Tapen
A. SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. B Nama Suami : Tn. D
Usia : 40 tahun Usia Suami : 45 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Alamat : Cindogo Alamat : Cindogo
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan bahwa beliau ingin suntik KB 1 bulanan.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
4. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan haid pertama umur 12 tahun. Siklus menstruasi 28 hari dengan lama haid
7 hari dan menghabiskan 1-3 buah softek/hari. Ibu mengatakan sifat darah encer dengan
warna merah darah. Ibu mengatakan saat haid ia tidak ada keluhan.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas lalu.
Ibu mengatakan anak pertamanya lahir tahun 2000 dengan umur 9 bulan jenis persalinan
SPT-B penolong bidan berat badan dan tinggi badan 2900 gr/50 cm. Sedangkan anak
keduanya lahir tahun 2003 dengan umur 9 bulan jenis persalinan SPT-B penolong bidan
berat badan dan tinggi badan 2650 gr/48 cm.
6. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah dirawat di RS/Puskesmas dan Ibu juga tidak mempunyai
penyakit menurun atau bahkan penyakit menular.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa pada keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun
atau bahkan penyakit menular.
8. Status Perkawinan
Ibu mengatakan bahwa ini adalah pernikahannya yang pertama dengan lama perkawinan
13 tahun saat umur Ibu 27 tahun dan Bapak 29 tahun.
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari

 Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan rutin 3 kali/hari dengan menu nasi, lauk pauk dan sayur. minum air
putih sebanyak 7-8 gelas/hari.
 Pola Eliminasi
Ibu mengatakan untuk BAB 1 kali/hari sedangkan untuk BAK 4-5 kali/hari.
 Pola Aktifitas
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga pada umumnya seperti mencuci,
menyapu, memasak dan lain-lain.
 Pola Istirahat
Ibu mengatakan cukup tidur di siang hari selama 2 jam dan pada malam hari 6-7 jam.
 Pola Kebersihan Diri
Ibu mengatakan mandi 2-3 kali/hari, gosok gigi 3 kali/hari, mencuci rambut 2
kali/minggu, dang anti baju 2-3 kali/hari.
 Pola Seksualitas
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1-2 kali/minggu.
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Cosposmentis
c. Tanda-Tanda Vital
T : 120/80 mmHg RR : 20 kali/menit
S : 36,8 TB : 152 cm BB: 56
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Kepala dan Leher
Kepala : rambut hitam dan tidak rontok, tidak ada lesi dan tidak ada ketombe.
Muka : tidak pucat dan tidak ada oedema.
Mata : simetris, skelar putih, conjungtiva merah muda.
Hidung : tidak ada secret, tidak ada lesi, dan tidak ada pernapasan cuping hidung.
Telinga : simetris dan tidak ada serumen.
Mulut : bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
Leher : tidak ada pembengkakan atau benjolah kelenjar tiroid.
b. Dada dan Ekstremitas
Dada : tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan, serta dada
tidak terdengar ada bunyi ronchi atau bunyi wheezing.
Mamae : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada dugaan hamil, dan tidak ada nyeri tekan.
Genetalia : tidak ada varises, terdapat luka bekas jahitan, tidak oedema.
Anus : tidak ada hemoroid.
Ektremitas : atas/bawah simetris, tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada kelainan
congenital, serta reflek patella +/+.
C. ANALISA DATA
P10001 dengan akseptor lama KB suntik 1 bulan
D. PENATALAKSANAAN
1. Membertitahu hasil pemeriksaan pada Ibu bahwa keadaan umum baik
e/ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dirinya.
2. Memberikan suntik KB 1 bulanan di Intra Muskular ,Ibu telah diberikan KB suntik 1
bulanan dan akan rutin disuntik tiap bulannya.
e/ Obat sudah sudah di suntikkan
3. Memberitahu kunjungan ulang tanggal 15 Mei 2014, agar Ibu dapan dilakukan
pemeriksaan kembali.
e/ Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

Anda mungkin juga menyukai