Anda di halaman 1dari 3

02 Perlunya Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Adapun tiga faktor yang mendorong timbulnya kebutuhan akan adanya pendidikan
dengan kondisi obyektif atau pendidikan seumur hidup adalah sebagai berikut.

A. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah

Dalam perkembangannya sekolah memberikan andil dan sumbangan besar kepada


peningkatan hidup manusia, tetapi juga menunjukkan keterbatasan dalam
memenuhi harapan dunia kerja dan kurang mampy dalam mengembangkan
manusia seutuhnya. Sekolah cenderung mengutamakan aspek intelektual, dan
kurang memperhatikan aspek afektif serta ketrampilan. Maka dari itu dibutuhkan
pendidikan dengan kondisi obyektif atau pendidikan seumur hidup.Yang didapat dari
pengalaman belajar di keluarga dan masyarakat keterbatasan sekolah dapat dilihat
dari fokus yang hanya terletak pada aspek intelektual sehingga terjadi kemiskinan
intelektual, afektif dan keterampilan. Sebagai contoh yaitu keterbatasan sekolah
nampak dari kekurangmampuan sekolah dalam hal memberi pelayanan pendidikan
kepada orang dewasa yang karena berbagai hal membutuhkan pendidikan atau
pembinaan.

Faktor yang mempengaruhi mutu masukan dan proses pendidikan dibagi menjadi
dua, yaitu intern dan ekstern.

Faktor intern yang mengurangi mutu dan proses pendidikan yaitu :

a) Kurangnya intensitas belajar siswa


b) Guru yang hanya menggunakan satu jalur mengajar
c) Tidak digunakannya alat bantu mengajar yang dapat mengaktifkan
penggunaan pancaindra

Faktor ekstern yang mengurangi mutu dan proses pendidikan yaitu :

a) Orang tua yang kurang mampu/bersedia dalam membantu kelancaran


kegiatan belajar
b) Tidak adanya kerjasama secara konseptual atau praktis dengan dunia kerja
c) Keterbatasan sekolah dapat dipengaruhi oleh inertis atau kelambanan para
pelaksananya
B. Perubahan Masyarakat dan Peranan Sosial

Dunia semakin maju dan perubahan-perubahan yang terjadi juga menuntut


adanya perubahan peranan sosial dari kita semuanya, dan tuntutan tersebut
tidak selamanya dapat dipenuhi dari hasil pendidikan sebelumnya sehingga
agar dapat berjalan dengan baik maka sistem pendidikan lama harus diperbarui
dan tantangan zaman dapat diatasi.

Tantangan tersebut utamanya yang menyulitkan pendidikan adalah masalah


tenaga kerja dan kesempatan. Beberapa jenis pekerjaan dan lapangan kerja
telah hilang dalam dunia usaha serta beberapa jenis pekerjaan baru mulai
bermunculan yang tidak dikenal dalam sekolah, sehingga menuntut masyarakat
untuk dapat menyerap pembelajaran tidak hanya di sekolah namun juga dalam
lingkungan masyarakat dan alam sekitar.

Belajar dari masyarakat dan lingkungan sekitar dapat melalui :

 Berbagai media modern yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang


proses belajar seperti radio, koran, majalah, TV, kaset pendidikan.
 Cara belajar lain yang melalui korespondensi, radio pendidikan,
pengajaran berprogama, kaset pendidikan dsb.

C. Pendayagunaan Sumber yang Masih Belum Optimal

Philip H Coombs dalam bukunya The World Educational Crisis (1968)


menyatakan ada empat hal yang menyebabkan terjadinya krisis pendidikan,
yaitu:

(1) meningkatnya aspirasi masyarakat tentang pendidikan, (2) kelangkaan atau


kekurangan sumber-sumber yang menunjang pelaksanaan pendidikan, (3) inertia
atau kelambanan yang terdapat dalam sistem pendidikan, dan (4) intentia dalam
masyarakat sendiri. Ke empat masalah ini terdapat pula dalam sistem pendidikan
di Indonesia.

Solusi kelangkaan/kekurangan sumber yang mendukung pelaksanaan pendidikan


mempunyai dua makna bagi pengelola dan pelaksana pendidikan :
a) Perlu melakukan penghematan dan optimalisasi dalam penggunaan
sumber yang telah tersedia bagi pendidikan
b) Perlu menggali sumber-sumber baru yang masih terpendam dalam
masyarakat untuk meningkatkan pendidikan

Menurut Anwas Iskandar (Direktur Pendidikan Masyarakat, Departemen P dan K)


dalam majalah PENMAS menyatakan bahwa "Terdapat banyak sekali learning
process yang dapat mentenagai (energizing force) perubahan"

Hubungan antara siswa, pendidikan, dan guru dalam pengelolaan pendidikan :

a) Siswa sebagai potensi


b) Pendidikan adalah usaha agar potensi siswa dapat tumbuh
c) Guru sebagai pendidik yang berhubungan dengan pertumbuhan potensi
siswa

Konsep pendidikan seumur hidup merupakan prinsip yang menjadi dasar


pelaksanaan kurikulum 1975. Konsep pendidikan tersebut meliputi :

a) Pengalaman belajar yang tidak hanya terbatas dari guru tetapi dari keluarga,
masyarakat, dan alam sekitar
b) Mengembangkan potensi lainnya seperti potensi afektif serta keterampilan
c) Belajar tidak hanya dalam jam belajar di sekolah tetapi juga saat-saat lain

Anda mungkin juga menyukai