1. Sejarah B. Indonesia:
Baca bab 1
2. Fungsi B. Indonesia:
Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai
berikut :
Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat
istiadat dan Budaya.
adapun penjelasanya :
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan
negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara
persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan
Bahasa Inggris.
3. Perkembangan B. Indonesia:
https://blog.ruangguru.com/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia
Ini merupakan pedoman resmi ejaan pertama yang diterbitkan pada tahun 1901.
Fyi, bahasa Indonesia waktu itu masih disebut sebagai bahasa Melayu. Bisa
ditebak dari namanya, ejaan ini disusun oleh orang Belanda bernama Charles A.
van Ophuijsen dan dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Gimana sih ciri-ciri ejaan yang benar menurut Mbah van Ophuijsen? Nih,
Ruangguru kasih rangkumannya ya.
2. Ejaan Soewandi
Ejaan ini menggantikan Ejaan van Ophuijsen setelah diresmikan pada tanggal 19
Maret 1947 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A. Kenapa disebut Ejaan
Soewandi? Benar sekali! Karena penyusunnya adalah Mr. Raden Soewandi yang
waktu itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Oh
iya, ejaan ini dikenal juga sebagai Ejaan Republik lho.
Jum’at → Jumat
ra’yat → rakyat
ma’af → maaf
Iklan zaman dulu yang menggunakan Ejaan Soewandi (sumber:
fotokita.grid.id)
3. Ejaan Pembaharuan
Tapi, ejaan ini nggak jadi diresmikan dalam undang-undang. Huft… untung deh.
Pasti bakal aneh kalau “koboi junior naik kerbau” ditulis jadi “koboy junior naik
kerbaw”.
4. Ejaan Melindo
Melindo itu… buah yang kulitnya warna merah yang suka dibuat emping, ya? Itu
melinjo….
Melindo ini akronim dari Melayu-Indonesia. Yup, draft penyusunan ejaan ini
disusun pada tahun 1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah
Melayu, yang dalam hal ini adalah Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam
ejaan ini nggak jauh berbeda kok dari Ejaan Pembaharuan.
Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan ejaan yang digunakan kedua
negara. Secara ‘kan ya Indonesia dan Malaysia bahasanya mirip-mirip gitu. Tapi
sayang, ejaan ini pun gagal diresmikan akibat ketegangan politik antara Indonesia
dan Malaysia waktu itu.
Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə, o, a. Dalam ejaan ini,
istilah-istilah asing sudah mulai diserap seperti: extra → ekstra; qalb → kalbu;
guerilla → gerilya.
Kamu pasti udah kenal dong sama yang namanya EYD. Ejaan ini berlaku sejak
tahun 1972 sampai 2015. Di antara deretan “mantan” ejaan di atas, EYD ini yang
paling awet. Juga, ejaan ini mengatur secara lengkap tentang kaidah penulisan
bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur bahasa serapan, tanda baca,
pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf kapital, dan penggunaan
cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang kental dengan
unsur bahasa asing resmi menjadi bagian Bahasa Indonesia.
4. Ragam B.Indonesia:
-Perbedaan b.lisan dengan tulis
a. Ragam Lisan
b. RagamTulis
- Bahasa yang benar yaitu bahasa yang menrapkan kaidah (tata bunyi, tata kata, tata
kalimat, tata istilah, dan tata makna) dengan konsisten.
- Bahasa yang baik yaitu bahasa yang memiliki rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi
pemakainya (konteks, peristiwa, keadaan).
7. Diksi:
KONOTASI
Tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan
sebuah kata, makna yang ditambah pada makna denotasi.
Ciri
Contoh
1. Sinonim
Sinonim adalah kata – kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun
pelafalan, tetapi kata – kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama
2. Antonim
Antonim adalah kata – kata yang maknanya saling berlawanan satu sama lain. Antonim
sering sekali disebut dengan lawan kata
8.EBI:
9. Kalimat Efektif:
10. Paragraf:
Bab 10
12. Makalah:
Bab 11
Bab 12
Bab 13
15. Penalaran:
Bab 14
Bab 15