Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS PELITA

BANGSA
TUGAS
NAMA : MIFTAHUL RIZQI

NIM : 112210020

KELAS : MALAM B.2

MATKUL : B.INDONESIA
Tugas MK Bahasa Indonesia

1. Jelaskan asal usul bahasa indonesia secara lengkap, dan berikan pendapat anda kenapa
bahasa bahasa indonesia di ambil dari bahasa melayu?
2. Ada lima tanggal tentang peresmian bahasa indonesia sebutkan dan jelaskan?
3. Berikan pendapat anda tentang bahasa gaul. Serta seberapa besar dampak dari bahasa
gaul terhadap bahasa indonesia?
4. Jelaskan fungsi bahasa indonesia dalam kedudukan sebagai bahasa negara?
5. Sebutkan dan jelaskan sejarah ejaan bahasa indonesia yang pernah ada di indonesia dan
berikan contohnya?

JAWABAN

1. “Bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu, dasar bahasa Indonesia ialah
bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat Indonesia
sekarang.”, Dan kenapa dari Bahasa melayu di ambilnhya ,yaitu karna jaman dulu
Bahasa melayu di pergunakan menjadi bhasa perhubungan ,perdagangan dll.

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional.


Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para
pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan
Pemuda dan berikrar
(1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
(2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
(3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini
dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Pendapat saya ,kenapa Bahasa Indonesia di ambil dari Bahasa melayu yaitu karena
Bahasa melayu di gunakan menjadi bahsa perhubungan di jaman dulu dan ada bukti
bahwa bahsa melayu pernah di gunakan ,dengan bukti adanya Prasasti yang ditemukan di
Kedukan Bukit (Palembang, 683 M), Talang Tuwo (Palembang, 684 M), Kota Kapur
(Bangka Barat, 686 M), dan Karang Brahi (Jambi, 688 M) tertulis dengan huruf Pranagari
dengan bahasa Melayu Kuno. Selain digunakan dalam transaksi perdagangan, bahasa
Melayu pun diandalkan sebagai bahasa kebudayaan, khususnya pada zaman Kerajaan
Sriwijaya, yakni sebagai bahasa utama dalam buku pelajaran agama Buddha.
Dan karena sudah menggunakan Bahasa melayu di nusantara ,jadinya Indonesia
mengambil atau memodifikasi Bahasa melayu menjadi Bahasa Indonesia untuk bisa
menjadi Bahasa negara kesatuan ,perhubungan seluruh rakyat Indonesia .

2.
 28 October 1928.

Tanggal ini mengacu pada kongres pemuda II. Salah satu butir kongres tersebut ialah kami
poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 18 Agustus 1945.
Menurut Harimurti Kridalaksana dalam masa lampau bahasa Indonesia (1991), bahasa
Indonesia secara yuridis resmi diakui adanya pada 18 agustus 1945 karena UUD RI 1945
pasal 36 menyebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

 2 Mei 1926.

Tanggal ini mengacu pada usulan M. Tabrani pada kongres pemuda I. ia mengusulkan nama
bahasa Indonesia dalam butir ketiga ikrar pemuda untuk menentang usul M.Yamin yang
menyebut bahwa bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Dalam Anak Nakal Banyak Akal
(1979) Tabrani menceritakan bahwa ia menolak nama bahasa melayu sebagai nama bahasa
persatuan karena kalau tumpah darah dan bangsa disebut Indonesia, bahasa persatuannya
disebut bahsa Indonesia, bukan bahasa Melayu.

 10 Januari 1926.

Pada tanggal inilah kali pertama nama bahasa Indonesia muncul dalam sejarah Indonesia,
yakni pada tulisan Tabrani yang berjudul “Kasihan” dikoran Hindia Baroe. Dikutip dari
T.D .Asmadi dalam tulisan “Langkah Besar Tabrani” (Pengutamaan Bahasa Negara Di
Ruang Publik: Perkuat Pengawasan, 2019), dalam tulisa itu Tabrani menulis, “Atau Dalam
Bahasa Indonesia" ketika menerjemahkan sebuah syair dalam bahasa Belanda. Tak ada
tambahan apa-apa karena topik tulisan itu tentang tindak-tanduk orang-orang Indo (keturunan
campuran eropa dan pribumi).

 11 Februari 1926.
Pada tanggal ini Tabrani menulis artikel di Hindia Baroe yang berjudul ’’Bahasa Indonesia’’.
Dalam tulisan ini Tabrani khusus membahas nama bahasa Indonesia dalam konteks
perjuangan. ’’Maka maksoed kita dengan pergerakan penerbitan bahasa Indonesia itoe lain
tidak soepaja pergerakan persatoean anak-Indonesia akan bertambah keras dan tjepat,’’
katanya. Ia menutup tulisan itu dengan kata-kata pembakar semangat: ’’Bangsa dan pembatja
kita sekalian! Bangsa Indonesia beloem ada. Terbitkanlah bangsa Indonesia itoe. Bahasa
Indonesia belum ada. Terbitkanlah bahasa Indonesia itoe. Karena menoeroet kejakinan kita
kemerdekaan bangsa dan tanah air kita Indonesia ini teroetama akan tertjapai dengan djalan
persatoean anak-Indonesia jang antara lain-lain terikat oleh bahasa Indonesia.’’

3. Menurut saya Bahasa gaul bias di pandang dua sisi yaitu positif dan negative , apa sih
positif nya yaitu mempermudah komunikasi ,hubungan ,dan bias membuat atau
memahami sesuatu lebih gampang ,negative nya itu akan mempengaruhi Bahasa
Indonesia karena adanya Bahasa gaul ,anak anak atau orang dewasa bias menjadikan
Bahasa gaul sehari hari ,karena bahsa gaul itu kurang sopan jika di gunakan tehadap
orang yang tidak di kenal,orang tua ,kerabat ,senior,guru.

4. Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa Indonesia berfungsi


sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat perhubungan
tingkat nasional dan alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

5.

 Ejaan van Ophuisjen

Ini merupakan pedoman resmi ejaan pertama yang diterbitkan pada tahun 1901. Bahasa
Indonesia waktu itu masih disebut sebagai bahasa Melayu. Bisa ditebak dari namanya, ejaan
ini disusun oleh orang Belanda bernama Charles A. van Ophuijsen dan dibantu oleh Engku
Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Contohnya:

Djangan sembarangan memboeang sampah.

Kesalahannya harap dima'loemi.

Dia sudah ichlas menerima semoeanya.

 Ejaan Soewandi

Ejaan ini menggantikan Ejaan van Ophuijsen setelah diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 264/Bhg.A. Kenapa disebut Ejaan Soewandi? Karena penyusunnya adalah
Mr. Raden Soewandi yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan. Ejaan ini dikenal juga sebagai Ejaan Republik.

Contohnya:

Jum’at → Jumat

ra’yat → rakyat

ma’af → maaf

 Ejaan Pembaharuan

Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954, Prof. M. Yamin menyarankan
agar ejaan Soewandi disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia yang diketuai
Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat standar satu fonem satu huruf, dan diftong ai,
au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga tidak digunakan dalam
kata berulang yang memiliki makna tunggal seperti kupukupu dan alunalun.

Contohnya:

Santai → Santay

Gulai → Gulay

Harimau → Harimau

 Ejaan Melindo
Melindo ini akronim dari Melayu-Indonesia. penyusunan ejaan ini disusun pada tahun 1959
atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, yang dalam hal ini adalah
Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam ejaan ini tidak jauh berbeda dari Ejaan
Pembaharuan.

Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan ejaan yang digunakan kedua negara.
Indonesia dan Malaysia bahasanya mirip. Tetapi sayang, ejaan ini pun gagal diresmikan
akibat ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia waktu itu.

Contohnya:

sejajar sebagai pengganti sedjadjar

mencuci sebagai pengganti mentjutji

meηaηa sebagai pengganti dari menganga

berήaήi sebagai pengganti berjanji

njinta sebagai pengganti cinta

 Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)

Ejaan ini bisa dibilang adalah lanjutan dari Ejaan Melindo yang tidak jadi itu. Panitianya
masih campuran antara Indonesia dan Malaysia dan dibentuk pada tahun 1967. Isinya juga
tidak jauh berbeda dari Ejaan yang Disempurnakan (yang akan dijelaskan selanjutnya), hanya
ada perbedaan di beberapa kaidahnya saja.

Contohnya:

"tj" menjadi "c": tjutji → cuci.

"dj" menjadi "j": djarak → jarak.

"j" menjadi "y": sajang → sayang.

"nj" menjadi "ny": njamuk → nyamuk.

"sj" menjadi "sy": sjarat → syarat.

"ch" menjadi "kh": achir → akhir.


 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Di antara deretan “mantan” ejaan di atas,
EYD ini yang paling awet. Juga, ejaan ini mengatur secara lengkap tentang kaidah penulisan
bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata,
pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu,
huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi
bagian Bahasa Indonesia.

Contohnya:

'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci. 'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak. 'j' menjadi 'y' : sajang →
sayang. 'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk.

 Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50


Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, EBI pun resmi berlaku
sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia. Katanya, latar belakang diresmikan ejaan baru ini
adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa
Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan
diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.

Contohnya yaitu Bahasa yang sering kita gunakan sehari hari :

1) Advokat
2) Akhlak
3) Apotek
4) Atlet
5) Analisis
6) Balans
7) Cenderamata
8) Definisi
9) Kartotek
10) Komedi

Anda mungkin juga menyukai