Anda di halaman 1dari 13

TEKS LAPORAN ILMIAH

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa indonesia


yang diajukan kepada : Ibuk Fitri Rahmayanti Ginting,M.pd

Disusun Oleh : kelompok 10


Fathurrohman Ardian
Rayyan khuzaifah
Marlaia

UNIVERSITAS BATTUTA

SUMATERA UTARA MEDAN

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurah limpah kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga
pada saat ini kami dapat menyelesaikan tugas dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir
zaman yaitu Nabi Muhammad saw. kepada keluarganya, para sahabatnya dan
sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya serta taat
dan patuh kepadanya.
Hasil Tugas Makalah ini dimaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Bahasa indonesia” yang berjudul “Teks laporan ilmiah”. Dalam penulisan kali
ini, kami tidak luput dari berbagai kesulitan. Namun, berkat pertolongan dan
rahmat Allah swt. Serta bimbingan dari semua pihak yang pada akhirnya kami
dapat menyelesaikan Tugas ini dengan tepat waktu.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................4


1.2 Rumusan masalah...............................................................................6
1.3 Tujuan ................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN................................................................................7

2.1 Pengertian dari laporan.......................................................................7


2.2 Dasar dasar laporan ............................................................................7
2.3 Sifat laporan........................................................................................8
2.4 Bahasa sebuah laporan........................................................................8
2.5 Model penulisan teks..........................................................................9
2.6 Model teks laporan kegiatan ............................................................10
2.7 Langkah langkah penulisan laporan penelitian.................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................12

3.1 Kesipulan .........................................................................................12


3.2 Saran ................................................................................................13

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara
ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung
permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-
gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang
disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran
perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Dengan kata lain,
karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang tepat. Dalam
ruang lingkup perguruan tinggi, karya ilmiah disebut juga sebagai teks akademik. Salah
satu contoh karya tulis ilmiah atau teks akademik adalah laporan hasil penelitian
khususnya jenjang pendidikan S1 atau yang lazim disebut dengan skripsi. Skripsi
merupakan karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai
persyaratan utama untuk memeroleh gelar kesarjanaan. Penulisan skripsi oleh
mahasiswa pada umumnya selalu dituntut kecermatan untuk menghasilkan sebuah
skripsi yang berkualitas. Skripsi yang berkualitas tentu harus memenuhi ciri-ciri
keilmiahan sebuah karya tulis ilmiah. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang
selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana,
padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum ada bukti-bukti empiris
yang diajukan untuk memberikan 2 penjelasan yang memadai secara linguistik tentang
pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut. Hal ini kemudian menjadi
sesuatu yang perlu ditindak lanjut sehingga ciri keilmiahan sebuah teks tidak hanya
dipahami secara naluri, akan tetapi didasarkan pada data atau teori tertentu.
Berdasarkan pada pemikiran tersebut, linguistik sistemik fungsional memandang teks
sebagai sebuah objek kajian untuk menemukan makna keilmiahan sebuah karya ilmiah
atau teks akademik. Konstribusinya terhadap pemahaman teks menunjukkan bahwa
analisis linguistik sistemik fungsional mampu membuktikan keilmiahan sebuah teks
yakni sederhana, padat, objektif, dan logis. Dalam hal ini pembentukan makna secara
metafora gramatika. Berbicara tentang metafora dalam analisis suatu teks maka dalam
bidang linguistik dikenal dua jenis metafora yaitu metafora leksikal dan metafora
gramatikal. Menurut Halliday (1985:320), metafora leksikal merupakan variasi dalam

4
penggunaan kata, yakni makna yang direalisasikan dari kata yang dipilih berbeda dengan
makna lazim. Sedangkan metafora gramatikal adalah merupakan variasi realisasi makna
melalui bentuk lexico-grammar yang pada dasarnya digunakan untuk merealisasikan
makna yang berbeda. Fokus penelitian ini adalah metafora gramatika. Metafora
gramatika merupakan pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lainnya atau dari
tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah. Metafora
gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari ungkapan
yang kongruen. Realisasi secara kongruen adalah realisasi yang sewajar-wajarnya sesuai
dengan realitas, misalnya benda 3 direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan
sebagai verba, kondisi direalisasikan sebagai adjektiva, dan sirkumtansi direalisasikan
sebagai adverbia. Sebaliknya, pada realisasi ingkonruen, proses tidak diungkapkan
dengan verba tetapi dengan nomina, kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva tetapi
dengan nomina, dan sebagainya (Wiratno dkk, 2014:20-21). Penelitian tentang metafora
gramatikal telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu atau sebelumnya baik dari
kalangan mahasiswa maupun dosen. Penelitian metafora gramatikal banyak dilakukan
dalam meneliti teks-teks terjemahan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nada Akhlada
dan Tina Ria Zen. Penelitian tentang metafora gramatikal yang dilakukan oleh Nada
Akhlada pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Pergeseran Bentuk dan Makna dalam
Terjemahan Komik L’Agent 212 (Dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia)”. Penelitian
tersebut menjelaskan bentuk-bentuk pergeseran dalam teks terjemahan dan bentuk
pergeseran yang mendominasi dalam teks terjemahan tersebut. Selanjutnya, penelitian
yang dilakukan oleh Tina Ria Zen dengan judul peneltian “Metafora Gramatikal pada
Teks Terjemahan Buku Biologi Bilingual”. Penelitian tersebut menjelaskan jenis-jenis
metafora yang digunakan dalam teks terjemahan yang dikaitkan dengan keakuratan teks
terjemahan buku bilingual.

1.2 Rumusan masalah

5
1. Apa pengertian laporan ilmiah?
2. Apa dasar-dasar laporan ilmiah?
3. Apa sifat laporan ilmiah?
4. Bagaimana bahasa sebuah laporan?
5. Apa model penulisan laporan?
6. Apa model teks laporan kegiatan?
7. Apa saja langkah-langkah penulisan laporan penelitian?

1.3 Tujuan

Tujuan dari teks laporan ilmiah adalah untuk melatih peneliti dalam berpikir
kritis, mengembangkan ilmu pengetahuan baru, melatih keterampilan dasar dalam
melakukan penelitian, serta membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang
dimiliki. Selain itu, karya ilmiah juga bertujuan untuk menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat, serta untuk
membuktikan kemampuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah. Teks
laporan ilmiah juga berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan, serta membantu para akademisi
dan peneliti untuk menemukan hal baru.

Adapun beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah, sebagai berikut:


1. Karya ilmiah bisa melatih ide.
2. Menjadi transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
3. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa.
4. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
5. Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.

BAB II

6
PEMBAHASAN

2.1 Laporan ilmiah

Laporan ilmiah adalah dokumen tertulis yang berisi hasil dari suatu
penelitian, pengamatan, atau peninjauan, disusun menurut metode penulisan dan
sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas. Laporan ilmiah harus berisikan apa
yang dilaporkan, siapa yang melaporkan, dan kepada siapa laporan diberikan.
Laporan ilmiah mengikuti struktur tertentu, seperti halaman judul, intisari,
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan,
daftar pustaka, dan lampiran. Laporan ilmiah juga merupakan media komunikasi
di lingkungan akademis dan harus ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan
ringkas.

2.2 Dasar dasar menulis laporan ilmiah

Menulis laporan ilmiah yang baik dan benar melibatkan beberapa langkah
dan prinsip dasar. Berikut adalah beberapa konsep dasar dalam menulis laporan
ilmiah:
1. Tujuan Menulis: Menulis laporan ilmiah bertujuan untuk menyajikan fakta-fakta,
hasil penelitian, atau kajian secara sistematis, logis, dan objektif.
2. Sasaran Pembaca: Penulisan laporan ilmiah harus memperhatikan sasaran
pembaca yang dituju, sehingga bahasa yang digunakan harus baku, formal, dan
netral.
3. Struktur Penulisan: Struktur penulisan laporan ilmiah meliputi judul, abstrak,
pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
4. Gaya Bahasa: Penggunaan gaya bahasa yang formal dan jelas sangat penting
dalam menulis laporan ilmiah.
Selain itu, laporan ilmiah juga harus didukung dengan fakta-fakta yang valid dan
terkini serta rujukan ilmiah yang relevan. Penulisan laporan ilmiah juga harus
mengikuti aturan dan urutan bab yang sesuai, seperti dalam penulisan judul
artikel, nama penulis, dan metode penelitian.

2.3 Sifat laporan

7
Teks laporan ilmiah memiliki beberapa sifat yang khas. Sifat-sifat teks
laporan ilmiah antara lain:
1. Faktual dan Objektif: Teks laporan ilmiah menggambarkan sesuatu berdasarkan
fakta tanpa adanya opini

2. Informatif: Berfungsi sebagai sumber informasi, bentuk pertanggung jawaban,


pengawasan, dan pertimbangan untuk mengambil keputusan

3. Formal dan Sistematis: Penulisan karya ilmiah harus memenuhi syarat formal,
seperti lugas, tidak emosional, dan memiliki tata urutan yang jelas

4. Menggunakan Metodologi Penyampaian Riset: Penulisan karya ilmiah


didasarkan pada teori dan aturan, serta menggunakan kalimat efektif

Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa teks laporan ilmiah harus didasarkan


pada fakta, informatif, formal, sistematis, dan menggunakan metode penyampaian
riset.

2.4 Bahasa sebuah laporan


Bahasa yang digunakan dalam sebuah laporan ilmiah adalah ragam bahasa
ilmiah atau ragam baku tulis. Ragam bahasa ini haruslah lugas, bermakna
denotatif, dan mematuhi kaidah-kaidah bahasa baku. Hal ini bertujuan untuk
mencapai sifat objektif, logis, sistematis, lugas, dan jelas dalam sebuah karya tulis
ilmiah. Jenis karya ilmiah meliputi makalah (paper), artikel ilmiah, laporan akhir,
dan laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, dan disertasi). Bahasa ilmiah
menggunakan ragam baku yang dipelajari di sekolah/institusi pendidikan, dan
strukturnya harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik dalam
struktur kalimat, pemilihan kata/istilah, maupun penulisan sesuai dengan kaidah
ejaan.

2.5 Model penulisan teks lapran

8
Model penulisan teks laporan ilmiah umumnya mengikuti struktur dan
aturan tertentu. Berdasarkan sumber yang ditemukan, berikut adalah struktur
umum dalam penulisan laporan ilmiah:
1. Judul: Judul sebaiknya singkat, jelas, dan mencerminkan isi laporan
ilmiah. Biasanya tidak lebih dari 12 kata dan memperhatikan kaidah EYD.

2. Nama Penulis: Nama penulis sebaiknya dicantumkan di bawah judul


laporan ilmiah.

3. Abstrak: Merupakan ringkasan isi laporan ilmiah, berfungsi untuk


memberikan gambaran cepat tentang maksud dan tujuan penulisan.

4. Pendahuluan: Bagian ini memperkenalkan topik yang akan dibahas,


termasuk latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup penelitian.

5. Metode Penelitian: Menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam


penelitian, termasuk teknik pengumpulan dan analisis data.

6. Hasil dan Pembahasan: Menyajikan temuan dari penelitian dan


pembahasan terkait hasil tersebut.

7. Kesimpulan: Menyajikan rangkuman dari hasil dan pembahasan, serta


implikasi dari temuan tersebut.

8. Daftar Pustaka: Menyertakan referensi yang digunakan dalam penulisan


laporan ilmiah.
Struktur ini umumnya berlaku untuk berbagai jenis laporan ilmiah, termasuk
laporan penelitian. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan penggunaan
bahasa formal, kata-kata teknis, dan fakta yang relevan dalam penulisan laporan
ilmiah.

2.6 Model teks laporan kegiatan

9
Model teks laporan kegiatan adalah bentuk pertanggungjawaban yang
digunakan untuk menyampaikan hasil kegiatan atau proyek yang telah dilakukan
oleh individu atau organisasi. Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan
model teks laporan kegiatan:

1. Penyusunan: Teks laporan kegiatan ditujukan sebagai bentuk


pertanggungjawaban.
2. Struktur: Teks laporan kegiatan terdiri atas tiga baian, yaitu pendahuluan,
isi laporan, dan penutup.
3. Ciri-Ciri: Beberapa ciri-ciri dari teks laporan kegiatan meliputi pemilihan
kesalahan dan format laporan, serta penggunaan bahasa yang sesuai.
4. Perbedaan dengan Proposal Kegiatan: Laporan kegiatan merupakan hasil
dari kegiatan yang telah dilakukan, sementara proposal kegiatan
merupakan wawasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

Dalam menyusun laporan kegiatan, penting untuk mengidentifikasi atau


menggambarkan suatu kegiatan secara tepat dan menyampaikan informasi
yang relevan tentang kegiatan tersebut. Beberapa sumber yang tersedia untuk
mempelajari lebih lanjut tentang model teks laporan kegiatan meliputi
Studocu dan scribd.

2.7 Langkah-langkah penulisan laporan

10
Untuk membuat laporan kegiatan, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Pahami tujuan dan sasaran kegiatan yang telah dilakukan.
2. Tentukan struktur laporan, yang biasanya terdiri dari pendahuluan, deskripsi
kegiatan, sasaran dan tujuan, hasil dan capaian, evaluasi, dan manfaat.
3. Sampaikan secara rinci hasil yang telah dicapai dari kegiatan, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.
4. Tinjau keberhasilan dan kendala yang dihadapi selama kegiatan.
5. Berikan analisis mendalam tentang hal-hal yang berhasil dan perbaikan yang
dapat dilakukan di masa depan.
Sedangkan untuk membuat laporan penelitian, langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pilih topik penelitian yang spesifik dan menarik.
2. Menempatkan informasi dan siapkan kartu bibliografi.
3. Siapkan lembar catatan dan outline.
4. Buat draf dan periksa kembali draf.
5. Perbaiki draf dan siapkan bibliografi yang digunakan.
6. Siapkan halaman judul dan tabel daftar isi.
7. Cek terakhir sebelum "membungkus" laporan penelitian.

BAB III

11
3.1 Kesimpulan

Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara
ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung
permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-
gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang
disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran
perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Dengan kata lain,
karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang tepat. Dalam
ruang lingkup perguruan tinggi, karya ilmiah disebut juga sebagai teks akademik.
Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks
akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan
tetapi, selama ini pula belum ada bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan 2
penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat,
objektif, dan logis tersebut. Hal ini kemudian menjadi sesuatu yang perlu ditindak lanjut
sehingga ciri keilmiahan sebuah teks tidak hanya dipahami secara naluri, akan tetapi
didasarkan pada data atau teori tertentu. Berdasarkan pada pemikiran tersebut,
linguistik sistemik fungsional memandang teks sebagai sebuah objek kajian untuk
menemukan makna keilmiahan sebuah karya ilmiah atau teks akademik. Konstribusinya
terhadap pemahaman teks menunjukkan bahwa analisis linguistik sistemik fungsional
mampu membuktikan keilmiahan sebuah teks yakni sederhana, padat, objektif, dan
logis. Dalam hal ini pembentukan makna secara metafora gramatika. Berbicara tentang
metafora dalam analisis suatu teks maka dalam bidang linguistik dikenal dua jenis
metafora yaitu metafora leksikal dan metafora gramatikal.

3.3 Saran

Saran dalam teks laporan ilmiah memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Memberikan rekomendasi: Saran digunakan untuk memberikan rekomendasi
terkait temuan atau hasil penelitian yang telah dilakukan.

12
2. Menyajikan pendapat: Saran juga berfungsi untuk menyajikan pendapat sebagai
alat pertimbangan dan harapan terhadap suatu persoalan penelitian.
3. Membantu pembaca menganalisis kekurangan: Penempatan saran di bagian akhir
atau penutup teks laporan ilmiah bertujuan agar para pembaca dapat menganalisis
kekurangan yang ada dalam karya tulis ilmiah.
Dengan demikian, saran dalam teks laporan ilmiah memiliki peran penting dalam
memberikan rekomendasi, menyajikan pendapat, dan membantu pembaca
menganalisis kekurangan dalam suatu penelitian.

13

Anda mungkin juga menyukai