1. Konsep Kebijakan
a. Pengertian Kebijakan Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kebijakan adalah rangkaian konsep
dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
kepemimpinan dan cara bertindak, pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, maksud sebagai garis
pedoman untuk manajemen dalam usaha untuk mencapai sasaran.1
2. Konsep Redaksi
bagian terpenting dalam organisasi media komunikasi massa yang tugas pokoknya
mengelola isi atau acara media massa cetak atau elektronik. Secara umum, redaksi
naskah. Secara garis besar, keredaksian dibagi menjadi empat jenjang jabatan, yaitu:
sehari-hari
1
Lukman Ali, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h. 640
Berbeda dengan Maskun, Totok Djuroto dalam bukunya pengantar studi
a. Top Manajer (Pemimpin Umum), adalah orang pertama yang bertanggung jawab
oleh kesalahan penulisan redaksi atau hal-hal yang dinilai melanggar hukum.
redaksi.
pemberitaan, tugas redaktur adalah menerima bahan berita, baik dari kantor
2
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004), h. 18-24
berita, wartawan, koresponden, atau bahkan press realese dari lembaga,
kemudian diseleksi untuk dipilih mana yang layak dimuat segera dan mana yang
suatu daerah, yang diangkat atau ditunjuk oleh suatu perusahaan media massa di
luar daerah atau di luar negeri, untuk memberikan laporan secara kontinu tentang
suatu kejadian.
Dalam penayangan suatu berita, ada aturan-aturan atau prinsip dasar yang
harus dipatuhi sebagai pedoman yang tertuang dalam kebijakan redaksi. Hal ini
dimaksudkan untuk menghasilkan tulisan atau tayangan yang sesuai dengan warna
mengelok. Dalam ilmu sosial, kebijakan diartikan sebagai dasar-dasar haluan untuk
tujuan.”3
3
Dewan Pers, ensiklopedia Nasional Indonesia, Edisi VIII (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka,
Penulis menyimpulkan bahwa kebijakan merupakan suatu patokan atau
prinsip dasar yang mengarahkan segala tindakan dan wewenang yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang terhadap pencapaian suatu tujuan tertentu sesuai
kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Gejala ini seiring dengan meningkatnya
peran media itu sendiri sebagai suatu institusi penting dalam suatu masyarakat.
a. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan normanorma yang
menghubungkan institusi-institusi tersebut dengan masyarakat dan
institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media diatur oleh masyarakat.
b. Media massa merupakan sumber kekuatan (alat kontrol), manajemen dan inovasi
lainnya.
internasional.
saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan
kekuatan dan mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat. Peran ini dipengaruhi oleh aturan atau norma yang diwujudkan dalam
suatu kebijakan yang menghubungkan institusi media dengan masyarakat. Oleh sebab
itu, kebijakan pada suatu media lebih berkaitan dengan bentuk masyarakat tempat
sosial yang penting, pada umumnya media massa membagi struktur organisasinya ke
dalam dua bagian yaitu bidang perusahaan dan bidang redaksi. Dalam
penyelenggaraan harian, kebijakan isi media (kecuali iklan dan tata usaha) lebih
“redaksi adalah bagian atau orang dalam sebuah organisasi pers yang bertugas untuk
menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita. Pertimbangan yang
digunakan bisa menyangkut aspek apakah tulisan atau berita itu bernilai berita atau
tidak, menarik tidaknya bagi pembaca, serta menjaga corak politik yang dianut
penerbit pers tersebut. di samping itu, bertugas untuk memperhatikan bahasa, akurasi,
4
Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi II (Jakarta: Erlangga,
1987), h. 3.
dan kebenaran tulisan atau beritanya, termasuk di dalamnya agar tidak salah cetak.”
5
Kurniawan Junaedi, Ensiklopedia Pers Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 825