Anda di halaman 1dari 24

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA MATA PELAJARAN PAI POKOK


BAHASAN KISAH PARA NABI DAN RASUL
(Penelitian Tindakan Kelas di MI AL husna cisereh Desa Pematang
Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang )

PROPOSAL PENELITIAN
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas
UAS

Oleh:

Rohman Hakim

NIM. 1611103993

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH MANSHUR

PANDEGLANG

TAHUN
2021

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah


Sumber media berupa orang saja sebagaimana kebanyakan terjadi pada madrasah kurang efektif
digunakan untuk masa sekarang. Dalam pola interaksi ini, guru kelas memegang penuh kendali atas
berlangsungnya pengajaran sedangkan siswa cenderung pasif. Hal ini bertentangan dengan kurikulum saat
ini (baca: KTSP) yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
pendidikan baik itu tujuan mata pelajaran maupun tujuan satuan pendidikan. Selain itu, sumber media
berupa orang saja membuat suasana kelas menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini kemudian
berdampak pada motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan, mutlak diperlukan melaui terobosan-terobosan, mulai dari
pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Salah
satu cara meningkatkan prestasi pendidikan guru dituntut untuk membuat media pembelajaran yang lebih
inovatif untuk mendorong siswa belajar lebih optimal baik secara mandiri ataupun di dalam kelas.
Dari hasil pengamatan di MI AL husna cisereh Desa Pematang Kec. Tigaraksa ditemukan bahwa
pelaksanaan pembelajaran PAI masih kurang menggembirakan. Indikatornya antara lain adanya
kecenderungan semakin menurunnya tingkat prestasi belajar siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran PAI. Ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian PAI siswa kelas IV yang masih
menunjukkan kurang menggembirakan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, sejumlah faktor
yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI antara lain
adalah:

1. Penggunaan media pembelajaran kurang maksimal sehingga tidak dapat membantu pemahaman siswa
sehingga siswa menjadi kurang aktif dan kurang memahami materi.

2. Guru terlalu banyak memberikan penjelasan sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif.

3. Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai sehingga kurang aktif
dalam mengikuti pelajaran.
Dari hasil refleksi awal terhadap masalah di atas, penulis berpendapat bahwa untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran PAI, diperlukan teknik pembelajaran yang
sesuai. Adapun teknik yang penulis pilih adalah Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sebagai media pembelajaran. teknik pembelajaran dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi merupakan penggunaan berbagai jenis media secara bersama dan serempak melalui satu alat
saja. Oleh karena itu penulis merumuskan hipotesis tindakan “Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI siswa MI AL husna cisereh
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu teknik pembelajaran yang
dipandang dapat memberikan pengalaman belajar yang secara langsung berkenaan dengan gambaran-
gambaran nyata objek yang disiswai. Sehingga dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sebagai penunjang pembelajaran PAI diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari
materi PAI.
Alasan lain penggunaan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah melihat sistem
pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta
digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan harapan pengajaran guru akan lebih berkesan dan
pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Sejak beberapa tahun belakangan ini Teknologi Informasi
dan Komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu
pendidikan akan selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menjanjikan potensi besar dalam merubah
cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya.
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk
mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi
siswa, dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan mereka akan lebih mudah
untuk menentukan dengan apa dan bagaimana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan
efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku sematamata tetapi lebih luas dari itu.
Kemampuan teknologi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah terhubung internet
akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan siswa yang diukur
melalui pre test dan post test serta proses pembelajaran.
B. Perumusan Masalah

1.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah kesulitan
siswa MI AL husna cisereh dalam memahami dan menerapkan mata pelajaran PAI sehingga mempengaruhi
hasil belajar siswa atau ketercapaian tujuan pembelajaran. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut: “Apakah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam mata pelajaran PAI siswa MI AL husna cisereh ?
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
a.    Perlunya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi pelajaran.
b.    Kurangnya persiapan dalam hal perencanaan khususnya pembelajaran PAI.
c.    Perlunya guru untuk menguasai beberapa metode dan teknik pembelajaran, terutama metode  atau teknik
yang mengasyikan sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d.   Kurangnya motivasi terhadap guru untuk memberikan pelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya.
e.    Kurangnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran PAI.
f.     Pencapaian hasil belajar yang belum optimal.
Dari hasil identifikasi tersebut, kepada guru kelas IV diharapkan melakukan perubahan dari temuan-
temuan tersebut dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul. Kegiatan tindakan
ini didasari pada masalah dilapangan tersebut, penelitiannya dilakasanakan dalam bentuk Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
2.    Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan diatas sangat luas dan keterbatasan kemampuan serta keterbatasan waktu, maka
permasalahan penelitian ini dibatasi untuk memfokuskan pembahasannya. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu:
a.    Pentingnya kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengembangkan materi pelajaran.
b.    Pentingnya persiapan dalam hal perencanaan pembelajaran khususnya pembelajaran PAI.
c.    Pentingnya guru untuk menguasai teknologi dalam hal ini Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
d.   Pentingnya motivasi terhadap guru untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
3.        Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan
menjadi beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai acuan pada penelitian. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1.    Bagaimana penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran PAI Pokok Bahasan kisah
Para Nabi dan Rasul dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran di
MI AL husna cisereh Desa Pematang Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang ?
2.    Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di MI
AL husna cisereh Desa Pematang Kecamatan TigaraksaKabupaten Tangerang?
3.    Bagaimana Hasil Belajar Siswa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada mata
pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di MI AL husna cisereh Desa Pematang Kecamatan
Tigaraksa Kabupaten Tangerang?

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) upaya
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada mata pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para
Nabi dan Rasul di MI AL husna cisereh Desa Pematang Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang
b.   Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada mata pelajaran PAI Pokok bahasan kisah Para Nabi dan Rasul di MI AL
husna cisereh Desa Pematang Kecamatan TigaraksaKabupaten Tangerang
c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada pembelajaran mata pelajaran PAI Pokok bahasan  kisah Para Nabi dan Rasul di MI AL
husna cisereh Desa Pematang Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang
D.  Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.        Bagi guru PAI khususnya dan guru lainnya, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran yang sesuai. Selain itu, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas guru dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

2.        Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap PAI mata pelajaran PAI.
3.        Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan upaya-upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar siswa sekolah yang bersangkutan.
4.        Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ukuran ketercapaian tujuan pembelajaran
yang tercermin dari peningkatan kualitas out put sekolah bersangklutan. Dengan ini, masyarakat bisa
membedakan antara sekolah yang berkualitas dengan sekolah yang tidak berkualitas.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Landasan Teori 
1.        Pengertian Pendidikan Agama Islam
Dalam menyimpulkan tentang pengertian Pendidikan Agama Islam terlebih
dahulu dikemukakan pengertian pendidikan dari segi etimologi dan terminology.
Dari segi etimologi atau bahasa, kata pendidikan berasal kata “didik” yang
mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga pengertian pendidikan adalah
sistem cara mendidik atau memberikan pengajaran dan peranan yang baik dalam
akhlak dan kecerdasan berpikir.
Kemudian ditinjau dari segi terminology, banyak batasan dan pandangan yang
dikemukakan para ahli untuk merumuskan pengertian pendidikan, namun belum
juga menemukan formulasi yang tepat dan mencakup semua aspek, walaupun
begitu pendidikan berjalan terus tanpa Teknologi Informasi dan Komunikasi dan
keseragaman dalam arti pendidikan itu sendiri.
Diantaranya ada yang mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
2.    Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam.
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tempat tegaknya sesuatu.
Dalam hubungannya dengan Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar itu merupakan
pegangan untuk memperkokoh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Adapun yang menjadi dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al-
Qur’an yang merupakan kitab suci bagi kita umat Islam yang tentunya terpelihara
keaslian nya dari tangan-tangan yang tak bertanggung jawab dan tidak ada
keraguan di dalamnya, sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an yaitu
surat Al-Baqarah ayat 2.
Al-qur’an sebagai kitab suci telah dipelihara dan dijaga kemurniannya oleh Allah
Swt dari segala sesuatu yang dapat merusaknya sepanjang masa dari sejak
diturunkannya sampai hari kiamat kelak, hal ini di terangkan dalam sebuah surat
dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Hijr ayat 9.
Al-Hadits merupakan perkataan ataupun perbuatan Nabi Muhammad SAW
yang memberikan gambaran tentang segala sesuatu hal, yang juga dijadikan dasar
dan pedoman dalam Islam, dan sebagai umat Islam kita harus mentaati apa yang
telah di sunnahkan Rasulullah dalam Hadistnya, hal ini di jelaskan dalam Al-
Qur’an surat An-Nisa ayat 80.
Selain ayat di atas, terdapat juga hadits yang berkenaan dengan mentaati rasul,
yang berarti juga menjalani segala sunnah-sunnahnya melalui Al-Hadist yaitu :
Selain dari dua dasar yang paling utama tersebut, masih ada dasar yang lain dalam
negara kita khususnya seperti yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945,
pasal 29 ayat 1 dan 2. Ayat 1 berbunyi, Negara berdasarkan azas Ketuhanan Yang
Maha Esa. Ayat 2 berbunyi, Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing.
Dalam pasal ini kebebasan memeluk agama dan kebebasan beribadah
menurut agama yang dianutnya bagi warga Indonesia telah mendapat jaminan dari
pemerintah dan hal ini sejalan dengan Pendidikan Agama Islam dan hal-hal yang
terdapat di dalamnya.
3.     Tujuan Pendidikan Agama Islam.
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah agar manusia memiliki keyakinan
yang kuat dan dapat dijadikan sebagai pedoman hidupnya yaitu untuk
menumbuhkan pola kepribadian yang bulat dan melalui berbagai proses usaha
yang dilakukan. Dengan demikian tujuan Pendidikan Agama Islam adalah suatu
harapan yang diinginkan oleh pendidik Islam itu sendiri. Zakiah Daradjad dalam
Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam mendefinisikan tujuan Pendidikan
Agama Islam sebagai berikut :
Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu membina manusia beragama berarti
manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan
sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh
kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan dunia dan
akhirat. Yang dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif dan efektif.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama
Islam adalah sebagai usaha untuk mengarahkan dan membimbing manusia dalam
hal ini peserta didik agar mereka mampu menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, serta meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan mengenai Agama Islam, sehingga menjadi manusia Muslim, ber
akhlak mulia dalam kehidupan baik secara pribadi, bermasyarakat dan berbangsa
dan menjadi insan yang beriman hingga mati dalam keadaan Islam, sebagaimana
Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102
4.    Fungsi Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsi sebagai media untuk
meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta sebagai wahana
pengembangan sikap keagamaan dengan mengamalkan apa yang telah didapat
dari proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dari pendapat diatas dapat diambil beberapa hal tentang fungsi dari


Pendidikan Agama Islam yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

A.       Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada


Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkup pendidikan keluarga.

B.      Pengajaran, yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang


fungsional

C.      Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik


lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat ber sosialisasi dengan
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

D.     Pembiasaan, yaitu melatih siswa untuk selalu mengamalkan ajaran Islam,


menjalankan ibadah dan berbuat baik.

Disamping fungsi-fungsi yang tersebut diatas, hal yang sangat perlu di


ingatkan bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan sumber nilai, yaitu
memberikan pedoman hidup bagi peserta didik untuk mencapai kehidupan yang
bahagia di dunia dan di akhirat.
5.        Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan,


dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya
sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik Teknologi Informasi


dan Komunikasi dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi
yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu
dengan yang lainnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama


Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah :
a. Pengajaran keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek
kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari
pengajaran ini adalah tentang rukun Islam.
b.     Pengajaran akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada
pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini
berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan
berakhlak baik.
c.       Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan
ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti
dan tujuan pelaksanaan ibadah.
d.       Pengajaran fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang
segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan
dalil-dalil syar’i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui
dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari.

e.      Pengajaran Al-Quran
Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat
membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat
Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di
masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan
tingkat pendidikannya.
f.   Pengajaran sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui
tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman
sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
6.  Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah berbagai aspek yang melibatkan
teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian
dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, komputer dan hubungan mesin
(komputer) dan manusia, dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan
kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development:
Report on Information Technology; H.M. Stationery Office, 1980). Definisi lain
tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu semua bentuk teknologi yang
terlibat dalam pengumpulan, memanipulasi, komunikasi, presentasi dan
menggunakan data (data yang ditransformasi menjadi informasi) [E.W. Martin et
al. 1994. Managing Information Technology: What Managers Need to Know.
New York rentice Hall].
Arti Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan seharusnya berarti
tersedianya saluran atau sarana yang dapat diapakai untuk menyiarkan program
pendidikan.
7.  Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang telah
berhasil mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
mendukung proses pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang
ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum
pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam
bidang teknologi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, sosial dan ekonomi.
Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam berbagai
bidang yang antara lain adalah;
Masyarakat industri ke masyarakat informasi (kita masih berkutat dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri),Teknologi yang dipaksakan ke
teknologi tinggi (hi-tech),Ekonomi nasional ke perekonomian dunia,Kebutuhan
jangka pendek ke jangka panjang,Sistem sentralisasi ke sistem
desentralisasi,Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa,Dari pola,hirarchi ke
jaringan kerja (networking),Dari pilihan terbatas ke banyak pilihan
Menurut Budi Sutedjo (Eti Rohaeti, 2005), gelombang teknologi dan
informasi berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Gelombang Pertama, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya
2. Gelombang kedua, Teknologi Informasi dan Komunikasi difokuskan untuk
meningkatkan efektivitas penggunaan komputer melalui pembangunan jaringan
computer
3. Gelombang ketiga, Teknologi Informasi dan Komunikasi difokuskan untuk
menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi
4. Gelombang keempat, Teknologi Informasi dan Komunikasi difokuskan untuk
membantu proses pengambilan keputusan dari data kualitatif
5.   Gelombang kelima, Teknologi Informasi dan Komunikasi difokuskan untuk
meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet
6. Gelombang keenam, Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu
mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless).
Teknologi Informasi berbasis pada disiplin ilmu-ilmu Informal Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Teknik Komputer dan Manajemen Informal yang
semuanya terikat dalam Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan
dengan aktivitas : hitung menghitung proses pengolahan, penyimpanan dan
penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan komunikasi beralih menjadi
sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulunya sangat
terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis, pengaruhnya pada
kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi (PUSTEKKOM,2006).
Tekonologi informasi dari massa ke massa selalu mengalami
perkembangan yang pesat. Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika
menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat usang mengikuti
Hukum Moore (Vide;Bill Gates, 1995 dalam PUSTEKKOM) dimana:
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi
merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen –
komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti
siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia
(tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi
terdiri dari komponen – komponen pendukung lembaga pendidikan untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat
melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006).
Peran-Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan :
a.       Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai keterampilan (skill) dan
kompetensi
b.      Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai infratruktur pedidikan
c.       Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sumber bahan ajar
d.      Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan
e.       Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai pendukung manajemen
pendidikan
f.       Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sistem pendukung keputusan
8.        Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap
Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan, akan
mengatasi masalah sebagai berikut:
a.     Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia
Negara Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis
dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur
pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
b.  Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan
negara maju lainnya.
Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu
pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.Teknologi Informasi dan Komunikasi akan membantu
kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang
efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
 Dampak Teknologi Bagi Pendidikan Perkembangan teknologi khususnya
di bidang pendidikan dapat memajukan motivasi siswa agar lebih unggul dan
lebih maju dalam penggunaan teknologi. Motivasi dalam pendidikan juga dapat
mempengaruhi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran yang di
langsungkan. Motivasi berguna untuk menyemangatkan siswa yang menyerah dan
putus asa dalam kemajuaan teknologi yang terjadi. Tanpa di sadari ada juga dari
beberapa siswa yang langsung menganggap dirinya tidak bisa mengikuti
perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan . dan di sini lah guna motivasi.
Di dalam menghadapi perkembangan teknologi siswa di tuntut untuk lebih kreatif
lagi dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang. Bukan hanya siswa yang
di tuntut untuk lebih kreatif, tetapi guru juga di tuntut agar lebih memahani segala
yang ada. Sekarang saja internet menjadi suatu hal yang banyak di gunakan dalam
proses pembelajaran.
9.         Dampak Negatif  Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap
pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi seiring dengan perkembangannya
yang semakin meningkat, namun tetap saja memiliki kekurangan. Misalnya saja
pada e-learning, e-learning dapat menyebabkan pengalih fungsian guru yang
mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, menyebabkan terciptanya individu yang
bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya
seorang diri, dan kemungkinan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan disiplin
peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehungga lambat laun
kualitas Teknologi Informasi dan Komunikasi dan manusia khusunya para peserta
didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu sebagai
makhluk sosial akan musnah.
Kemudian karena seringnya mengakses internet, di khawatirkan pelajar
bukanya benar-benar memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi yang sangat
mudah di akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang
sudah dewasa sekalipun. Hal lain misalnya kecanduan : asik berinternet ( biasanya
menggunakan fasilitas social networking / game online ) sehingga lupa waktu dan
berakibat buruk bagi kehidupannya.kemudian ada istilah Cyber-relational
addiction adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin
melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan
kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata..Kemudaian
dikenal pula Information overload, Karena menemukan informasi yang tidak
habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu
berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang
ada. Kemudian bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani
kecanduan tersebut. Hal-hal tersebut sangat menghambat berkembanganya
pendidikan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Dampak Negatif Internet Selain beragam manfaat, internet juga bisa
merusak pola pikir serta pola perilaku seseorang. Berikut dampak negatif internet
bagi pelajar : Pelajar bisa mengakses situs tak layak seperti situs dengan konten
porno yang marak diperangi oleh orang tua. Memang akhir-akhir ini salah satu
kementrian di Indonesia sedang giat-giatnya memblokir situs porno, namun tak
ada jaminan semua situs tersebut bisa ditutup. Gila facebook dan twitter juga
merupakan salah satu hal yang negarif di dunia internet. Kecanduan jenis ini
merubah pola sosial seseorang sehingga lebih nyaman bertegur sapa di situs sosial
ketimbang di dunia nyata. Hal negatif lainnya yang bisa merusak pelajar adalah
fasilitas game online serta perjudian  online. Kedua hal ini memang sedang tren.
Jika masih dalam kontek wajar, mungkin tak terlalu mengkhawatirkan. Namun
beberapa kasus yang ditemui, kecenderungan untuk bermain serta berjudi secara
online bukan lagi sebatas hobi namun sesuatu yang dirasa penting untuk
dilakukan. Game online dan perjudian online agaknya telah menjadi candu dan
banyak perakibat pada menurunnya prestasi belajar seseorang.
10.         Solusi Mengatasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Agar penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan
lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa
metoda pemecahan masalah agar dampak negatif dari Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat tertanggulangi.
Mempertimbangkan pemakaian Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih
harus dalam pengawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi sedang melakukan
pembelajaran dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi Analisis untung
ruginya pemakaian.
Tidak menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media
atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya
mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya
berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan
pengajaran-pengajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
ber- Teknologi Informasi dan Komunikasi agar Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka
dan menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh
rakyat Indonesia di dunia maya.
Jadi, solusinya adalah kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi
(say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan
ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi-informasi tersebut
paling banyak ada di internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita
terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan
tetap menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, juga tidak lupa jangan
terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan denagn teknologi.
11.            Hasil Belajar Siswa
Dalam kamus umum bahasa indonesia disebutkan bahwa hasil belajar
merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh suatu usaha atau dapat
juga berarti pendapat atau perolehan atau buah. (Poerwadarminta, 1996: 337).
Pendapat lain mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang diperoleh
siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Proses
belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. (Nana Sudjana,
1989:111). Dimyati dan Moedjiono (1994:4) mengatakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil dari suatu intraksi tindak mengajar atau tindak belajar.
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan
belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina
kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam yaitu keterampilan dan
kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita yang masing-masing
golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Nana
Sudjana, 2004:22). Menurut Gagne (1988) ada lima kemampuan hasil belajar
yaitu:
1.  Keterampilan-keterampilan intelektual, karena keterampilan itu merupakan
penampilan yang ditunjukan oleh siswa tentang operasi intelektual yang dapat
dilakukannya
2. Penggunaan strategi kognitif, karena siswa perlu menunjukkan penampilan
yang baru
3. Berhubungan dengan sikap-sikap yang dapat ditunjukkan oleh perilaku yang
mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan belajar
4. Hasil belajar adalah informasi verbal
5.  Keterampilan motorik.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:


1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada
faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi
kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain motivasi, perhatian,
pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa.
Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.
B.     Hipotesis Tindakan
      Adapun hipotesis tindakan dari kajian teori adalah dengan menggunakan atau
memnfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Nabi dan Rasul di MI
AL husna cisereh Desa Pematang Kec. Tigaraksa.

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dalam situasi
yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat
kualitatif. Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu
peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif
peneliti sendiri. Responden dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball)
secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap
memuaskan.
 Alat pengumpul data atau instrumen penelitian ialah si peneliti sendiri. Jadi
peneliti merupakan key instrument, dalam mengumpulkan data si peneliti harus
terjun sendiri ke lapangan secara aktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik angket tidak
digunakan dalam pengumpulan data.

B.       Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa MI AL husna cisereh
yang berjumlah 28 orang.
C.      Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan di MI AL husna cisereh

F. Metode Pengumpulan Data


Valid atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada jenis pengumpulan
data yang dipergunakan serta pemilihan metode yang tepat sesuai dengan jenis
dan sumber data dalam penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah metode observasi, soal tes, dan data respon siswa.
1. Observasi atau pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah penginderaan secara langsung terhadap
suatu benda, kondisi, situasi, proses atau prilaku. Dalam hal ini peneliti
mengamati dan mencatat secara langsung untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran PAI dengan menggunakan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
2.    Test
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengatahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu atau kelompok.
Perangkatan test peneliti ini adalah pre test dan pos test. Pre test diadakan
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum pembelajaran dengan
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dilaksanakan. Drs. Sumanto,
MA mengatakan bahwa pre test digunakan untuk melihat apakah kelompok-
kelompok tersebut variable dependent sama atau tidak. Dengan kata lain pre test
digunakan untuk melihat kemampuan kedua kelompok sama atau tidak. Dari hasil
pre test kemudian ditentukan siswa yang termasuk
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan post test digunakan
untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak penggunaan Memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar
PAI mata pelajaran PAI siswa kelas IV di MI AL husna cisereh . Test ini
dilakukan setelah seluruh materi pelajaran selesai dan bentuk test yang digunakan
adalah pilihan ganda (Multiple Choices).
3. Data respon siswa
Data respon siswa terhadap penggunaan Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi diperoleh dengan menggunakan observasi partisispasi,
wawancara, dan dokumentasi terhadap siswa kelas eksperimen setelah mengikuti
pembelajaran. Tujuannya untuk mengetahui respon atau komentar siswa terhadap
proses pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan menggunakan
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar laporan hasil
observasi, soal tes, dan data respon siswa.
     Untuk memperoleh data-data yang mendukung keberhasilan penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a.  Teknik Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu
intervensi (action) terus dimonitor secara reflektif (Arikunto, 2007: 127).
Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai perangkat
pengumpul data, mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran, dan catatan
lapangan. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah:
1)   Observasi terhadap rencana pembelajaran
2)   Observasi terhadap proses pembelajaran
3)   Observasi terhadap prestasi yang diperoleh peserta didik
b.     Teknik wawancara
      Wawancara (interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih
dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya.
Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari
pewawancara kepada narasumber. Maka untuk mengetahui bagaimana kegiatan
pembelajaran PAI di MI AL husna cisereh penulis melakukan wawancara pada
wali MI AL husna cisereh
c.    Teknik Tes
Teknik tes adalah cara memberikan penilaian dengan menyajikan serangkaian
pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh testi. Teknik tes ini terbagi
menjadi tiga bentuk, yaitu: tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan. Tes tertulis
terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu: tes subjektif dan tes objektif. Yang dari
keduanya berkembang menjadi bentuk tes yang beragam.
Penelitian yang target datanya berupa keterampilan, kompetensi, intelegensi
dan bakat, lebih tepat menggunakan teknik tes. Dalam penelitian pendidikan
seringkali dibutuhkan teknik tes untuk mengukur bakat, minat dan keterampilan
guru. Misalnya tes intelegensi, tes bakat, tes hasil belajar serta tes kepribadian
(Musfiqon, 2012: 131).
d.   Analisis Deskriptif
Teknik ini digunakan untuk menjelaskan seluruh rangkaian penelitian pada saat
sebelum, selama, maupun pasca tindakan pembelajaran dilaksanakan, begitu juga
dengan daur dan hasil penelitian.

Tabel 1
Jenis, Teknik dan Alat Pengumpul Data

No Jenis Data Metode Alat


Perencanaan pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam mata Pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Lembar
1. Rasul Observasi Pengamatan
Proses pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi informasi dan
komunikasi dalam mata Pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Para Nabi dan
Rasul
1.    Aktifitas atau kinerja guru. Lembar
2. Aktifitas atau kinerja peserta didik. Observasi Pengamatan
3. Peningkatan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan Teknologi Tes / Soal tes dan
Informasi dan komunikasi dalam mata Pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Penilaian instrumen
Para Nabi dan Rasul. penilaian

C.       Teknik Pengolahan dan Analisis Data


      Analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif, yaitu data berupa
informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa
tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan
atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa
mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi
belajar (Arikunto, 2007: 131).
Data-data yang diperoleh akan dianalisis secara triangulasi. Triangulasi yaitu
proses memasan sesuatu (getting a ‘fix’) dari berbagai sudut pandang. Istilah ini
berkembang dengan rungsi utama untuk meningkatkan ketajaman hasil
pengamatan melalui berbagai cara dalam pengumpulan data (Arikunto, 2007:
128). Tringulasi dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi, aktifitas
siswa, hasil observasi pembelajaran. Teknik ini bertujuan untuk menjaga
keabsahan dan keobyektifan data dengan cara menyilang atau membandingkan
informasi data yang diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data yang
abash.
      Setelah data dianalisis kemudian diambil kesimpulan tentang tercapainya
tujuan dari pembelajaran, apabila belum tercapai dilakukan tindakan selanjutnya
dan apabila sudah tercapai maka penelitian dihentikan.
D.      Indikator Kinerja
Dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, diharapkan
adanya peningkatan hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa
Arab pokok bahasan anggota keluarga dan adanya  peningkatan kemampuan guru
dalam beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1.        Siswa
Semakin efektifnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik,
yaitu sebagai berikut:
Peserta didik mampu meningkatkan hasil belajar terhadap mata
pelajaran Pelajaran PAI pokok bahasan Kisah Para Nabi dan Rasul.
a)        Peserta didik mampu mengeluarkan pendapatnya dengan berani dan penuh
percaya diri.
b)        Peserta didik mampu belajar dengan baik dan kooperatif.

Diharapkan guru mampu meningkatkan keterampilan dalam pembelajaran


PAI:
a)        Guru mampu merancang perencanaan pembelajaran PAI dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik MI AL husna cisereh Kabupaten Tangerang.
b)        Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik MI AL husna cisereh Kabupaten Tangerang.
c)        Guru dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik MI AL husna cisereh
Kabupaten Tangerang pada mata pelajaran PAI dengan Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ridwan (2013) Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta
Arikunto dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Cetakan
Keempat

Zakiah Daradjad.1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Bumi aksara


:Jakarta

Haidar Putra Daulay. 2004. Pendidikan Islam,Kencana: Jakarta

Eti Rochaety, dkk, 2005, “ Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”, Bumi


Aksara, Jakarta

Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004, edukasi net pembelajaran berbasis internet :


tantangan
dan peluangnya dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (Dewi salma dan Eveline
Siregar), Kencana Media Group dan Universitas Negeri Jakarta.

Idris, Naswil, 2001, “Pengembangan dan Peranan Sumber Daya Manusia di Era


Teknologi Informasi”,Semarang

Oetomo, B.S.D, 2002, e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet


Pendidikan, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Asnawir & Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers Nurgana,
Sumanto. 1995. Metodelogi Penelitian Social dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi
Offset
Tim Penulis Sosiologi. 1997. Panduan Belajar. Jakarta: Yudistira

Anda mungkin juga menyukai