Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dandy Novantua Nababan

NIM : 190611643320
Off :D
Matkul : Sosiologi Pendidikan Jasmani

1. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Olahraga

ICSPE (International Council Of Sport And Physical Education), Definisi sosiologi


olahraga adalah aktivitas manusia yang menyangkut tentang jasmani yang melibatkan
beberapa unsur perjuangan, permainan, dan tujuannya adalah menghasilkan kesehatan bagi
keberlangsungan hidup masyarakat.

Jadi Sosiologi olahraga adalah studi kajian dalam sosiologi terapan yang memfokuskan
diri pada cabang olahraga, sehingga secara khusus sosiologi berusaha untuk memberikan
solusi dalam permasalahan olahraga, adapun permasalah ini muncul karena kekurangnya
sosialisasi masyarakat untuk menerima proses pembaharuan dalam sisi kesehatan.

2. Peranan Olahraga dalam Kehidupan Masyarakat


Kajian sosiologi olahraga ini menjadi semakin menarik dan semakin luas, karena situasi
dan kondisi sosial masyarakat te- rus-menerus mengalami perubahan. Perubahan tersebut sa-
ngat dinamis, karena banyak variabel yang memengaruhinya. Perubahan situasi dan kondisi
sosial masyarakat pada haki- katnya merupakan perubahan cara pandang, persepsi, dan nilai-
nilai. Perubahan cara pandang, persepsi, dan nilai-nilai bermuara pada perubahan perilaku
masyarakat. Banyak varia- bel yang memengaruhi perubahan tersebut, antara lain: pen-
didikan, kondisi ekonomi, kemajuan iptek, media massa, dan perubahan nilai-nilai itu sendiri
yang berkembang dalam kehi- dupan masyarakat.
Olahraga untuk masyarakat juga dapat membantu untuk mewujudkan dan menempatkan
nilai-nilai Gerakan Olimpiade ke dalam praktek, khususnya dalam hal mempromosikan
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan melalui kegiatan olahraga yang dilakukan oleh
semua lapisan masyarakat tanpa mengenal perbedaan (Soegiyanto, 2013). Tingkat kesehatan
masyarakat di suatu daerah atau suatu negara akan menentukan kesiapan mereka untuk
melakukan olahraga. Bangsa yang maju dimana olahraga sudah merupakan bagian dari
kehidupan masyarakatnya sehingga tingkat kesehatan masyarakatnya tergolong tinggi akan
menyambut perkembangan olahraga dengan baik, tapi sebaliknya tingkat kesehatan yang
rendah dari masyarakat akan sulit berkembang olahraga (Prasetyo, 2015). Olahraga berakar
dari budaya bangsa Indonesia, sehingga apabila masyarakat melakukannya dalam kehidupan
mereka, secara tidak sadar mereka akan menemukan kembali kepribadiannya. Selain itu
karena sama-sama melakukan hal yang berakar dari budayanya, ikatan sosial masyarakat
akan erat kembali. Hal ini dapat memperbaiki ikatan sosial yang mulai renggang karena
pengaruh globalisasi gaya hidup (Yoda, 2020). Pada masyarakat sendiri olahraga ini juga
dapat mendukung program masyarakat sehat, Apabila masyarakat akrab dengan olahraga,
maka secara tidak sadar mereka telah melakukan hal yang mendukung pemeliharaan
kesehatan mereka. Pada jangka panjang, dengan meningkatnya masyarakat yang sehat, maka
pemerintah dapat mengurangi anggaran kesehatan untuk dialokasikan ke bidang lain yang
lebih diperlukan. (Kostermans, 2017)
DAFTAR RUJUKAN

Al Hakam, F. L. (2016). Analisis Permasalahan Kekinian dengan Pendekatan Sosiologi Olahraga


dalam Mencegah Konflik Sosial. Jurnal Pesindo, 3(1), 1–20.
Barlian, E. (2018). Sosiologi Olahraga.
Dermawan, D. F., Dlis, F., & Mahardhika, D. B. (2019). Analisis Perkembangan Wanita dalam
Olahraga. Jurnal Speed (Sport, Physical Education, Empowerment), 2(1), 24–29.
Kiram, P. H. Y. (2019). Menelusuri Dan Menguak Nilai-nilai Luhur Olahraga: Pengantar
Sosiologi Olahraga. Prenada Media.
Kostermans, D. (2017). Peranan Olahraga Tradisional Terhadap Pelestarian Adat Dan Budaya.
LEGALITAS, 1(1), 21–31.
Muhtar, T. Sosiologi Olahraga. Salam Insan Mulia.
Maksum, Ali (2009). Sosiologi Olahraga. University Press. Unesa
Sobarna, A., Hamidi, A., & Rizal, R. M. (2021). SOSIOLOGI OLAHRAGA: Teori, Konsep dan
Aplikasi Praktis. Desanta Publisher.Soegiyanto, K. S. (2013). Keikutsertaan Masyarakat
dalam Kegiatan Olahraga. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 3(1).
Yoda, I. K. (2020). PERAN OLAHRAGA DALAM MEMBANGUN SDM UNGGUL DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal IKA, 18(1), 1–22.

Anda mungkin juga menyukai