Anda di halaman 1dari 8

A.

CEDERA SIKU
1. Memar siku
Sendi siku yang terletak dekat permukaan dan tanpa bantalan, sering kali mengalami
memar akibat terjatuh.
Penanganan
Gunakan metode RICE (rest, ice, compression, elevation)
Pencegahan
Melapisi siku dengan bantalan untuk menghindari benturan
2. Boxer Elbow
Pukulan yang tidak mengenai sasaran dapat menyebabkan bergesernya tulang dari prosesus
olekranon kedalam fossa olekranon. Pergeseran ini menyebabkan rusaknya persendian. Keluhan
yang dirasakan adalah adanya rasa sakit pada daerah siku yang tidak ada hubungannya dengan
melakukan pukulan. Rasa sakit masih terasa walaupun pukulan sudah dihentikan.

Penanganan

Dengan operasi arthroscopy

3. CEDERA SIKU BAGIAN MEDIAL


_Tendinosis siku bagian medial (Golfer’s Elbow)
Tendinosis siku bagian medial bersamaan terjadinya epikondilitis lateral akibat fleksi
pergelangan tangan dan pronasi lengan bawah. Cedera ini biasanya terjadi pada gerakan
forehand seperti pada pemain golf, baseball (ketika melempar bola), pemain voli (spike).
Mekanisme terjadinya cedera karena adanya degenerasi tendon akibat mikrotrauma yang
berulang-ulang pada otot-otot fleksor dan pronator yang ber-insersio pada epikodilus medial.
Gambar. 13. Golfer’s elbow
Reff; (https://newsnetwork.mayoclinic.org/mayo-
clinic-q-and-a-golfers-elbow)
Anatomi
Kelompok otot-otot fleksor dan pronator seperti otot pronator teres, fleksor karpi ulnaris,
fleksor digitorum sublimis, dan fleksor karpi radialis mudah mengalami degenerasi akibat
adanya mikrotrauma yang berulang-ulang, termasuk terjadinya degenerasi angiofibroblastik.

4. SPRAIN LIGAMEN KOLATERAL ULNAR


Ligamen ini disebut juga dengan ligamen kolateral medial dan kelainannya juga dikenal
sebagai Javelin thrower’s elbow. Sprain terjadi pada atlet cabang olahraga lempar seperti lempar
lembing, softball, tenis. Kelainan ini lebih sering terjadi pada valgus elbow. Mekanisme terjadi
akibat gerakan valgus secara berlebihan terutama pada gerakan berulang-ulang. Gerakan valgus
biasanya terjadi pada atlet yang belum menguasai tehnik yang baik. Gerakan seperti ini akan
menyebabkan terjadinya mikrotrauma berulang-ulang. Valgus elbow biasanya terjadi akibat
dislokasi sendi bahu. Secara anatomi, sprain ligamen kolateral ulnar (medial) biasanya terjadi
pada ligamen bagian anterior (depan)
Keluhan
Rasa sakit pada bagian medial/dalam siku terutama ketika melakukan aktivitas dan mereda
ketika istirahat . Pada perabaan teraba kelemahan otot di bagian epikondilus medial. Rasa sakit
atau ketidakstabilan sendi siku ketika siku difleksi 20 derajat. Kadang ditemukan parestesia
(kesemutan) atau paresis (baal) yang disebabkan iritasi dari saraf ulnar.
Pada pemeriksaan ronsen ditemukan spur atau osifikasi (pengapuran) di ligament kolateral ulnar
Gambar. 15. Sprain ligamen kolateral ulnar
Reff; (https://www.summitmedicalgroup.com
/ulnar_collateral_ligament)

5. TENNIS ELBOW ( LATERAL ELBOW TENDINOSIS)


Hampir semua kejadian tennis elbow disebabkan akibat latihan yang berlebihan dan
biasanya mengenai kelompok usia 40 sampai 50 tahun. Cedera ini biasanya ditemukan pada atlet
yang menggeluti jenis olahraga yang menggunakan raket. Meskipun demikian, cedera ini juga
dapat dijumpai juga pada atlet baseball, renang, senam, anggar, golf dan atlet lempar martil.
Frekuensi kejadian 75% terjadi pada atlet tenis; 50% mengenai elit atlet wanita dan 30%
mengenai elit atlet pria. Sebagai penyebabnya akibat peralatan yang kurang sesuai, tehnik
latihan yang kurang baik dan keadaan lengan dan bahu yang kurang bugar.
Mekanisme terjadinya akibat pembebanan yang berulang-ulang pada otot ekstensor
pergelangan tangan yang berinsersio pada epikondilus lateral, mikrotrauma dan beban yang
berlebihan pada tendon yang biasanya akibat adanya bentuk lengan yang hyperpronasi. Secara
anatomi, terjadi degeneratif tendinosis pada otot ekstensor carpi radialis brevis dan otot
ekstensor communis.
Gambar.18. Tenis elbow
Reff; (https://en.wikipedia.org/wiki/Tennis_elbow)
Radiologi
Sebanyak 20% kasus, pada foto ronsennya memperlihatkan deposit calcium dan spur
formation pada epikondilus lateral.

B. CEDERA LENGAN BAWAH


1. RADIAL TUNNEL SYNDROME
Kelainan ini sering terjadi pada atlet angkat berat, bowling, dayung, renang, golf dan
olahraga yang menggunakan raket. Mekanisme tejadinya akibat mikrotrauma yang berulang-
ulang pada gerakan pronasi yang berulang-ulang dan trauma langsung yang mengenai otot
ekstensor lengan bawah bagian proksimal. Secara anatomi, terlihat kompresi saraf radial pada
radial tunnel; gerakan pronasi atau supinasi dengan tahanan lengan bawah akan menyebabkan
tertekannya cabang motorik saraf radial yang terdapat dibawah otot supinator.
Gambar. 19. Radial tunnel syndrome
Reff; (https://www.ibodyacademy.com/
radial-tunnel-syndrome.html)
2. FRAKTUR KAPUT RADIUS
Cedera ini sering terjadi pada cabang olahraga beladiri atau cabang olahraga yang lain, yaitu
akibat tabrakan sesama atlet. Mekanisme terjadinya cedera akibat terjatuh, dimana posisi lengan
terulur dan siku dalam keadaan lurus. Pada keadaan ini terjadi kompresi dan gaya memotong
pada kaput radius oleh gaya valgus dari siku atau adanya gaya kompresi beban aksial (sumbu)
terhadap kaput radius. Secara anatomi, Mason’s mengklasifikasikan sebagai berikut;
_ Tipe I — fraktur; tidak terdapat pergeseran tulang.
_ Tipe II — fraktur; terdapat pergeseran, termasuk ditemukan penekanan dan angulasi
_ Tipe III — fraktur kompleks, termasuk cedera dari ligamen dan dislokasi.
Gambar. 21. Fraktur kaput radius
Reff; (https://www.summitmedicalgroup.com/
library/sma_radial_head_fracture/)
3. BURSITIS OLEKRANON
Bursitis olekranon biasanya terjadi pada atlet sepakbola, gulat dan atlet bola basket yaitu
ketika mereka mendarat diatas permukaan yang keras. Mekanisme terjadinya cedera akibat iritasi
pada bursa olekranon sebagai dampak trauma langsung atau akibat gesekan yang berulang-ulang.
Secara anatomi, terjadi inflamasi pada bursa olekranon.

Gambar. 23. Bursitis olekranon


Reff; https://myhealth.alberta.ca/
Health/pages/conditions)

4. FRAKTUR OLEKRANON
Fraktur olekranon biasa terjadi pada olahraga kontak dan cedera ini sering dihubungkan
dengan dislokasi posterior siku. Mekanisme terjadinya cedera akibat trauma langsung pada
bagian posterior/belakang siku atau jatuh dengan lengan terulur lurus. Walaupun demikian
cedera ini khususnya berhubungan dengan dislokasi posterior siku. Secara anatomi, cedera ini
penting dicari tahu; apakah ada pergeseran fragmen fraktur atau tidak.
Keluhan
Rasa sakit pada siku bagian posterior/belakang, pembengkakan yang berasal dari bagian
intraartikular dan neuropati saraf ulnaris.
Gambar. 25. Fraktur olekranon
Reff; (http://www.radiologyassistant.nl/en/p58c4dd5b9219a/
elbow-fractures.html)

5. SPLINT LENGAN BAWAH (FOREARM SPLINTS)


Cedera ini biasanya sering terjadi pada atlet senam usia muda, khususnya atlet pria, akibat
latihan yang menggunakan kuda-kuda pelana. Mekanisme terjadinya cedera akibat beban pada
lengan bawah yang diberikan secara berlebihan, khususnya ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang. Secara anaotomi, seperti halnya pada splint tulang tibia (tulang kering), maka
splint lengan bawah terjadi akibat beban berlebihan pada otot ekstensor karpi ulnaris.

Gambar. 27. Splint lengan bawah


Reff; (https://www.epainassist.com/sports-injuries/
arm-and-elbow-injuries/forearm-splints)
Keluhan
Sakit pada lengan bawah bagian lateral/samping yang semakin memburuk ketika melakukan
aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai