Anda di halaman 1dari 13

BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI OLAHRAGA 1.

1 SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI OLHRAGA DI INDONESIA Psikologi olahraga di Indonesia merupakan cabang psikologi olahraga yang baru,sekalipun pada praktiknya kegiatan psikologi didalam berbagai cabang olahraga di Indonesia telah berlangsung beberapa tahun lamanya secara resmi ikatan psikologi olahraga (IPO)di Indonesia baru di bentuk pada tanggal 3 maret 1999 ,di ketahui oleh morti akan tetapi mpsikologi singgi bersama dengan psikologi sirgo wibowo telah mempelopori kegiantan psikologi didalam cabang olahraga bulu tangkis sejak tahun 1967. Pada pertengahan era 1980-an tercatat seorang psikolog pada cabang olahraga bisbol dan sepak bola. Pada ahir decade 80-an bebrapa psikolog muda juga berusaha untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan keolahragaan nasional sementara itu aspek psikologis semakin gencar di bicarakan di media masa. Pada decade 1990ini perhatian terhadap masalah-masalah psikologis kian marak.kini tidak hanya persatuan bulu tangkis seluruh Indonesia yang melibatkan psikolog tetapi juga pssi mengikutsertakan psikolog untuk secara aktif turut berperan membina para atlet,disamping itu koni pusatpun memperbantukan psikolog-psikolog yang aktif dalam berbagai pengurus besar olahraga untuk berbagai cabang lainnya. Sampai ahir abad 20 ini,tetap belum ada seorang psikolog nasianal pun yang memiliki pendidikan formal psikolog olahraga.dalam bebrapa kesempatan tertentu para psikolog ini melakukan pertemuan dan dalam melakukan beberapa kegiatan sehari-hari mereka berdiri sendiri secara indenpendenht,barulah pada tahun 1999 ,atas saran psikolog singgih selakun pimpinan hamsihp ,membentuk wadah parah psikolog maupun serjana psikolagi yang berminat berkecimpung di dalm dunia olahraga ,khususnya psikologi olahraga.

1.2 SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI OLAHRAGA DI AMERIKA a.periode awal (1895-1920) pada sekitar tahun 1980-an,seorang pencinta balap sepeda norman triplet yang juga seorang psikolog dari Indiana university mencoba memahami mengapa seorang pembalap sepeda cendrung memacu sepedanya lebih cepat jika ia berpacu dengan orang lain atau dalam kelompok atau berpasangan dari pada jika ia harus berpacu sendiri. b.periode grifith (1921-1928) sekalipun norman trifleth sebagai pelopor sejarah psikologi olahraga,coleman kemudian dikenal sebagai bapak psikologi olahraga amerika,hal ini sesungguhnya di dasari karena griffitlah yang pertama kali mengembangkan laboratorrium psikiologi olahraga yang pertama di amerika. c.periode persiapan kemassa depan (1939-1965) pada sekitar tahun 1938 franklin mem peroleh kedudukan sebagai fripesor di fakiultas pendidikan jasmani ,setahun kemudian ia menetapkan program psikolohis pendidikan jasmani,ia menitik beratkan penelitiannya pada perolehan keterampilan motorik,dismping kemudian ia melatihkan sejumlah pendidik yang kelak mengembangkan berbagai riseth dalam pendidikan jasmani. d.periode pendidikan psikologi olahraga(1966-1977) pada pertengahan decade 1960-an penelitian dalam bidang psikologi semakin berkembang ,sementara pakar ilmu belajar motoric sibuk mempelajari bagaimana seseorang memperoleh keterampilan motoric psikologi olahraga yang memiliki dampak khusu terhadap proses pemerolehan keterampilan motoric. e.periode (1978 sekarang) sejak ahir periode 1970-an perkembangan psikologi olahraga di amerika dan diberbagai Negara didunia maju demikan pesat .muulai pada periode inilahpendidikan psikologi olahraga di amerika serikat mengalami pertumbuhannya secarah relative cepat.

BAB II PSIKOLOGI DALAM OLAHRAGA 2.1 PENTINGNYA PSIKOLOGI DALAM OLAHRAGA Dalam sejarah psikologi,nama wilhm tidak mungkin di abaikan.dia menguki nama nya sebagai pendiri laboratorium psikologi pertama di leiphzig,jerman pada tahun 1897,grifht uang lahir di Guthrie center,lowa pada tanggal 22 mei 1893,dan memperoleh gelar doctor,pada universitas illionis pada tahun 1920 ,grif dikenal sebagai bapak psikologi olahraga ia banyak melakukan studi melalui rangkaian pengamatan informal pada berbagai cabang olahraga dan menyusun teks sebagai tolak ukur. Tiga bidang pengamatan yang ia studikan : 1.keterampilan psikomotor 2.prose3s belajar 3. corak ragam kepribadian Pengaruh factor psikologis dan factor kesegran fisik sangat berpengaruh ,itu tergantung pada tingkat olahraga yang dilakukan ,penampilan atlet pada tingkat club berbeda dengan penampilan pada tingkat daerah dan berbeda pula dengan tingkat nasional serta internasional. Olahraga adalah kegiatan yang memunculkan tingkah laku .karna itu perlu dipelajari latar belakang dan pengaruh-pengaruh psikologinya ,pada umumnya psikologi olahraga dirumuskan secara sederhana 2.2 PSIKOLGI YANG DI TERAPKAN DALAM OLAHRAGA Psikologi olahraga meliputi beberapa bidang : a. Dasar dan konsep perkembangan psikologi mempunyai banyak kaitan nya dalam olahraga,ahli fisiologi membedakan antara otot yang tergolong slow twith yang mempengaruhi penampilan,banyak cabang olahraga

yang mempunyai struktur morfologi anatomi atletnya,misalnya bola basket ,bola foli,olahraga kuda bulutangkis sepak bola senam.sebagai mana di ketahui hokum efek,bahwah perangsangan yang baik harus memperhatikan kesiapan sipenerimah.hukum ini sering dikenal dengan masa genting yakni pada masa-masa tertentu setelah diidentifikasikan bakatnya. b. Psikologi belajar Proses belajar menjadi ciri umum dari individu yang sedang tumbuh,dan berkembang,proses belajar dibina oleh Pembina,pelatih pendidik dalam latihan sehari-hari,mereka ini mengamati adanya peningkatan atau kemajuan para atletnya ,norma atau kreteria memang sulit untuk di tentukan tetapi pencatatan pada prestasi termasuk antara lain instrumentasi yang canggih serta pendekatan-pendekatan hendaknya mem perlihatkn grafik-grafik yang baik,hal yang lain yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar,proses pembinaan atlet ialah msalah keberhasilan kegagalan dan kejenuhan kebosanan,dalam usaha mencetak atlet yang baek perlu usaha keras,dari berbagai pihak pada atlet pemula atau muda usiaperan serta dari keluarga,besar sekali. c. Psikologi kepribadian Penelitian dibidang ini telah bnyak di lakukan ,utamanya mengenai kepribadian,dan hubungannya dengan penampilan dalam olahraga. Perbedaan kepribadian atau aspek kepribadian antar atlet dan non atlet disimpulakan pula oleh :l.cooper bahwah pada atleth terlihat lebih percaya diri,sikap bersaing dan sikap sosialyang terbuka,aspek kepribadian yang cukup dominative dalam penampilan atlet ialah motipasi,emosi dan kognisi. Motivasi ialah kekuatan atau tenaga dorong pada seseorang atlet dalam penampilan nya.gejolak emosi yang di tandai oleh keteganggan kecemasan sangat mengganggu penampilan. d. Dalam bidang ini di perlihatkan hubungan antara seseorangatlet dengan atlet lain nya,atlet dalam tim,dan antara tim yang satu dan tim lainnya,suasana dan hubungan antara atlet dalam pergaulan kegiatan nya sehari-hari ,pemahaman akan kekuatan atau kelemahan masing-masing

serta kegiatan untuk bekerja sama dalam tim,perlu memperoleh perhatian agar mereka dapat mengambil tindakan-tindakan yang di perlukan, e. Psikolmetri Penilaian terhadap atlet merupakan usaha untuk menentukan langkahlangkahdalam pembinaan lebihlanjut atau mengambil tindakan tindakan cepat sesuai denga kebutuhan nya,kreteria untuk melakukan penilaianacapkali tidak jelas,kabur dan terlalupenyusunan instrument yang baru harus pula melalui proses penyusunan tes agar validitas dan reliabilitasnya terjamin. Penggunaan psikometri harus menjadi kebijaksanaan dan bahkan peraturan sehinggah semua hal yang akan di tentukan mengenai kepribadian atlet dapat dilakukan dengan dasar dan patokanyang mantap. BAB III KEPRIBADIAN Kepribadian seseorang tidak bias di pisahkan dari dirinya karna manusia dan tingkah lakunya merupakan satu kesatuan yang utuh yaitu kesatuan organ biologis,psiko-edukatif,social kultural,dan spiritual. 3.1 peran masing-masing fungsi kepribadian dalam kehidupan 1.organ biologic :yang mencakup fungdi fisik ,anatomi dan fisiogi secara nyata dapat di amati dan di ukur. 2.psikoedukatif : fungsi kejiwaan artau mental dan secara khusus adalah fungsi kepribadian yang bersifat abstrak. 3.kultural : fungsi social budaya yang ikut berpengaruh dalam kehidupan manusia. 4.spritua : fungsi yang berhubungsn dengan keyakinan hidup maupun hal-hal yang bersifat mora. 3.2 konsep tentang kepribadian

Sejak zaman dahulu orang telah membicarakan tentang konsep kepribadian,berikut ini akan di kemukakan secara singkat berbagai pengertian atau defenisi,di tinjau dari berbagai ilmu : a.etimologo b.teologi c.filosofi d.hukum e.sosiologi f.biologi g.psikologi 3.3 pendekatan studi kepribadian Pendekatan utama dalam studi kepribadian ini yaitu : 1.teori psikodinamik 2.teori trait atau sisat(trait theory) 3.teori belajar social 4.interaksi model BAB IV KEPRIBADIAN ATLET 4.1 pengukuran kepribadian atlet Pengukur kepribadian atlet /calon atlet,yang lazim digunakan psikolog,adalah metode observasi,wawancara atau tes psikologik. Para psikolog olahraga seprti C.H cover dan WRjohnson membedakan teknik pengukuran kepribadian atlet ini dalam 3 macam yaitu : 1.reting scale

2.unstruchtured projective test 3.questionaires 4.2 kepribadian dan penampilan atlet Sejak tahun 60-an beberapa psikolog olahraga berusaha untuk menjelaskan hubungan antara kepribadian dan penampilan atlet.kebnyakan menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positf antara kepribadian dan beberapa aspek penampilan atlet. 4.3pengaruh pelatih pada kepribadian atlet Selama masa latihan dan pertandingan,hubungan pelatih dan atlet banyak membawa pwngalaman bersama yang memberi efek terhadap kepribadian atlet,efek ini bias bersifat positf atau negative. Selanjutnya pengertian dar pelatih dapat membantu atlet yang mengalami konflik,ahli psikologi yang bekerja untuk suatu regu mendapati bahwah dalam regu yhang berhasil pelatih dan pemainbiasanya mempunyai data kepribadian yang hampir sama. Acapkali pelatih harus memilih atlet bukan atas dasar penampilan teknik dan karakter fisik saja ,melainkan juga atas dasr kepribadiannya.bila dua atlet yang sama baiknya dlam keterampilan tekdik dan fisik ,maka data kepribadian,yang berhubungan dengan keberhasilan pada cabang olahragatersebut,akan menjadi penentu dalam pikiran kita. 4.4 perubahan kepribadian dari pengalaman berolahraga Kepribadian ditentukan oleh faktorgenetika dan pengalaman lingkungan nya,kepribadian banyak di pengaruhi oleh kegiatan seprti berolahraga. Hal lain ialah tentang hubungan antara olahraga dan sisitem nilai sikap ,pada suatustudi,jw kistler menemukan sikap yang kurang baik di perhatikan oleh mahasiswa perguruan tinggiyang punya brbagai pengalama dalam olahraga di bandingkan dengan mahasiswa yang bukan atlet juara menunjukkan kualitas yang kurang simpatik,di bandingkan dengan atlet biasa.sangat sukar merumuskan apakah.kekhususan ini adlah hasil dari pengalaman berolahraga ,atau atlet menjadi sukses karena mereka memiliki sifat khusu ini ,namun demikian kelihatan nya terdapat kaitan antara nilai ideal masyarakat dan kenyataan tingkah laku atlet yang banyak mengikuti kompetiri.

BAB V MOTIVASI DALAM OLAHRAGA 5.I PENGERTIAN MOTIVASI Ada beberapa pengertian motivasi menurut para tokoh olahraga : 1.david kreck 2.berelson 3.ej murray 4.robert N 5.WS winkel Semua pengertian defenisi itu ada di buku ajar psikologi olahraga unipersitas PGRI Palembang. 5.2 TEORI MOTIVASI Ada beberapa teori motivasi yang cukup menarik untuk di bicara kan yakni teori hedonism,teori naluri teori kebudayaan dan teori kebutuhan. 1.teori hedonism Teori ini mengatakan bahwa pada hakikatnya manusia akan memilih aktivitas yang menyebabkan merasa gembira dan senang. 2teori naluri Teori ini menghubungakan kelakuan manusia dengan macam-macam naluri,seperti naluri mempertahankan diri,mengembangkan naluri dan mengembangkan jenis 3.teori kebudayaan teori ini menghubungkan tingkah laku manusia berdasrkan pola kebudayaan tempat ia berada, 4.teori kebutuhan Teori ini beranggapan bahwah tingkah laku manusia pada hakikatnya bertujuan memenuhi kebutuhan nya. 5.3 MASLOW MEMBAGI KEBUTUHAN MANUSIA PADA 5 TINGKAT 1.mempertahankan hidup

2.kebutuhan rasa nyaman 3.kebutuhan social 4.kebutuhan akan penghargaan 5.kebutuhan aktualisasi 5.4MOTIVASI INTRTRINSIK DAN EKSTRINSIK 1.motipasi intrinsic Motivasi intrinsic adalah dorongan dari dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi. 2.motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar individu yang menyebabkan individu beroartisipasi dalam olahraga. 5.5FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI 1.sehat fisik dan mental 2.lingkungan yang sehat dan menyenangkan 3.fasilitas lapangan yang baik dan sehat untuk latihan 4.olahraga yang disesuaikan dengan bakat dan naluri 5.program pendidikan jasmani yang menuntut aktivitas 6.menggunakan audio visual aid 7.metode mengajar BAB VI TEKNIK MENINGKATKAN MOTIVASI Beberapa teknik untuk meningkatkan motivasi adalah teknik verbal ,tingkah laku,insentif,supertisi,citra mental. 6.1 teknik verbal Teknik verbal dapat dilakukan dengan cara : Pembicaraan yang dapat membangkitkan semangat Pendekatan terhadap individu Diskusi

Langkah langkah yang perlu di prhatikan dalam meningkatkan teknik verbal sebagai berikut : Memberikan pujian terhadap atlet Memberikan koreksi dan sugesti Mem sebuah pentuk yang dapat meyakinkan atlet

6.2 teknik tingkah laku (behavioral) Keberhasilan atlet dalam latihan maupun dalam pertandingan menuntut sikap tertentu ,seperti jujur ,sportif,tekun kreatif,dinamis dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas-tugas danlatihan. 6.3 teknik insentif Teknik insentif ini memberikan hadiah yang berupa materi atau lain nya,tujuan teknik adlah menambahkan semangat berlatih atau bertanding ,meningkatkan gairah untuk perprestasi, meningkatkan konsentrasi dan memenangkan pertandingan,dan di usahakan agar tidak menjadi sebuah kebiasaan yang dapat menurunkan semangat atlet bila sewaktu-waktu insentif itu di tiada kan nilai insentif harus disesuaikan dengan kebutuhan atlet. 6.4 supertisi Supertisi adalah kepercacayaan akan sesuatu yang sevara logis atau ilmiah kurang di terimah,namun di anggap membawa keberuntungan dalam pertandingan atau kompotisi,sebagai contoh,bagi elliaspikal bertanding tinju dengan celana hitam dan waktu memasuki gedung ia memakai ikat kepala warna merah,supertisi tersebut membawa semangat atau di anggap pembawa keberuntungan bagi atlet yang bersangkutan ,bila kebiasaan itu di larang maka atlet itu merasa tidak akan menanang atau sial,kurang semangat ,sehingga memperburuk penampilannya,oleh karnanya supertisi yang di anggap membawa keberuntungan itu tidak perlu di larang asalkan tidak merugikan tim secara psikolgis maupun material. 6.5 citra mental (mental imaje) Citra mental di masukkan melatih atlet membuat gerakan gerakan yang benar melalui imajenasi.setelah gerakan-gerakan di matangkan dalam imajinasi kemudian benar-benar untuk dilaksanakan untuk evaluasi.

BAB VII MOTIVASI DAN STRATEGI MENINGKATKAN MOTIVASI ATLET 7.1.fungsi dan relepansi motivasi dalam olahraga Motivasi sebagai unsur psikologis mendorong seseorang melakukan tindakan tetentu,pada umum nya dan tindak olahraga pada khusunya ,adalah sebagai berikut : Pertama, motivasi merupakan serana untuk memahami prilaku dan tindakan seseorang ,fungsi inilah yang menyebabkan motivasi di anggap sebagai the wyh of behaveour.dlam arti kita sepenuhnya memahami tindakan seseorang bila kita mengetahui hal-hal yang menyebab kan ia melakukan tindakan demikian ,dalam olahraga misalnya seseorang atlet memiliki olahraga tertentu atau beralih dari amatir menjadi fropesional .atau pada suatu saat ia kehilangan semangat bertanding ,maka hal-hal demikian pasti ada alasan. Kedua,dengan mengetahui motivasi ,kita dapat memperkirakan atau membuat semacam ramalan tentang apa yang akan dilakukannya dalam keadaaan tertentu. Ketiga,motipasi berfungsi sebagai pengarah prilaku,usaha-usaha mengarahkan prilaku seseorang kearah yang di kehendaki perlu memperhatikan motivasimotivasi dan kebutuhan-kebutuhan orang itu,karna lazimnya orang itu akan secara sukarela melakukan hasil perbuatan bila hasil perbuatan nya dapat memnuhi kebutuhan dan tujuan hidupnya. Kempat,prilaku atau tindakan seseorang akan lebih intensif dilakukan bila dilandasi oleh motivasi yang kuat,ini merupakan mengintensifan prilaku. Selanjutnya menurut ceron ,ada empat factor yang mempengaruhi motivasi ,keempat factor tersebut di kelopokkan atas dimensi-dimensi sebagai berikut : 1.dimensi dalam diri atlet sendiri 2.dimensi hasil-hasil penampilam atlet 3dimensi kompotisi 4.dimensi kekhususan atas tugas atlet 7.2 masalah-masalah mengenai motivasi Beberapa betivasi sejauh di anggap penting dalam ,menentukan penampilan atlet yakni masalah-masalah motivasi intrinsic persistensi atlet ,motivasi individu,dan motivasi kelompok.

Menurut sebagian ahli ,motivasi intrinsic sejauh ini dianggap lebih mapan dan lebih langggeng dari pada motivasi ekstrinsik, Menurut eduar deci dmpak ganjaran-ganjarn ekstrinsik terhadap motivasi intrinsic di sebabkan oleh prose-proses di bawah ini : Terjsdinya perubahan pandangan mengenai sebab akibat suatu tindakan Menerimah ganjaran-ganjaran eksternal

7.3 masalah persistensi atlet Agar seoarang atlet menjadi juara ,aslah satu factor yang penting dan berpengaruh adalah kualiitas persistensi atlet. Berdasarkan hasil penelitian psikologi social atas dinamika kelompok dan teori dan atribusi ,di ungkapkan oleh marry E,duquin lima buah azaz persistensi atlet: Azaz persistensi dalam olahraga cenderung terjadi bila atlet diorientasikan pada proses pada proses motivasi. Persistensi dalam olahraga cendrung terrjadi bila suasana kelompok ,tempat kegiatan olahraga dirasa oleh para atlet dapat memberi dukungan social. Persistensi dalam olahraga cendrung terjadi bila keberhasilan yang di cpai atlet dirasakannya bersumber dari kemampuannya sendiri, Persistensi dlam olahraga cendrung terjadi bila tidak keberhasilan penampilan atlet dirumuskan sebagai sesuatu yang bermanfaat baginya. Persistensi dalam olahraga cendrung terjadi bila kegagalan penampilan atlet dikaitkan pada factor-faktor yang tidak pasti

7.4

Anda mungkin juga menyukai