Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam pendidikan jasmani di sekolah ini, dimulai
dengan istilah ; Gerak badan (1945-1950), Pendidikan Jasmani (1950-1961), Olahraga (1962-
1967) , Pendidikan Olahraga dan kesehatan (1967-1982), Pendidikan jasmani dan kesehatan
(1982-1995). Sejalan dengan perkembangan istilah yang digunakan untuk pendidikan jasmani
tentu akan berpengaruh terhadap lembaga pendidikan.
Berdasarkan perkembangan istilah yang pernah digunakan untuk kegiatan olahraga disekolah,
istilah olahraga dan pendidikan jasmani dapat ditelusuri dari sumber kepustakaannya. Olahraga
merupakan terjemahan dari bahasa inggris sport, sedangkan pendidikan jasmani berasal dari
physical education.
Berdasarkan dokumen yang resmi ada istilah pendidikan jasmani yang pernah digunakan untuk
kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan olahraga untuk
kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan
dan perlombaan untuk dapat membedakan pengertian olahraga dan pendidikan jasmani.
1. Kegiatan Belajar 1
Definisi Operasional Pendidikan Jasmani
1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Menurut Nixom dan Cozens (1959) ; Pendidikan Jasmani adalah pase dari proses
pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup
system, otot serta hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut. Menurut Vater
dan Eslinger (1964) ; Pendidikan Jasmani adalah pase pendidikan melalui aktivitas
fisik. Menurut UNESCO (1974) ; Suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan
watak.
1.2 Pemilihan Bahan Ajar
Kriteria untuk mengadakan bahan ajar adalah sebagai berikut : Dimulai dengan
pertanyaan, apakah tujuan anda dengan pendidikan jasmani? khususnya apakah tujuan
pendidikan anda? Apakah aktivitas-aktivitas yang anda pilih itu berguna bagi tujuan
itu? Aktivitas harus sesuai dengan lingkungan geografis, iklim dan keadaan
lingkungan Guru pendidikan jasmani harus memeriksa apakah aktivitas yang ia pilih
sesuai dengan penghayatan gerak dan pengalaman jasmani muridmuridnya Sebagai
seorang ahli guru pendidikan jasmani harus betul-betul menguasai metodik dan
aktivitas-aktivitas yang akan diajarkan
Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa olah raga adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam pola pembangunan olah raga adalah bentukbentuk kegiatan
jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang
intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal
(Menpora, 1984) .
Ciri utama dalam games adalah kompetisi, sehingga hanya individu atau
kelompok yang mempunyai standar keterampilan yang tinggi yang akan
berhasil. Karakteristik olah raga (sport) Sport memiliki karakteristik yang ada
pad bermain dan games, dalam hal ini olah raga lebih memfokuskan pada
pertandingan, sehingga teknik, taktik dan perbaikan kondisi fisik ikut
menentukan.
Pendidikan - Wajib
Jasmani
- Pribadi anak seutuhnya
- Aturan disesuaikan Olah Raga
- Gerak kehidupan sehari-hari - Kinerja motorik
- Perhatian ekstra bagi anak lamban - Aturan baku
- Tidak mesti bertanding - Gerak fungsional cabang olah raga
- Anak lamban ditinggalkan - Bebas
- Selalu bertanding
MODUL 2
Atletik
1. Kegiatan Belajar 1
Nomor-nomor Lari
1.1 Pembelajaran Lari Jarak Pendek
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu :
1. Lari jarak pendek (Sprint) adalah nomor-nomor lari dari jarak mulai dari
100m – 800m. Namun diruang tertutup lari jarak pendek dapat dimulai
dari jarak 50m – 60m, tergantung kapasitas ruang perlombaan itu sendiri
2. Energi yang digunakan adalah dari kapasitas aerobic
3. Sprint yang baik memerlukan reaksi yang cepat, akselerasi yang baik dan
efisiensi gerak lari, terutama ketika membangun kecepatan start dan
memelihara kecepatan maksimum.
4. Keyakinan punya ruang yang cukup luas untuk berbelok dan mengurangi
kecepatan. Tetaplah tinggal dilintasan yang telah ditentukan dan tidak
banyak berpindah posisi lari, dengan kata lain, tetaplah berlari dilintasan
sampai betul-betul aman, hal ini untuk mencegah benturan, gunakan spike
(sepatu berduri) yang baik dalam masa latihan maupun masa perlombaan.
a. Lari shadow
b. Lari reaksi dan akselerasi
c. Estafet ulang alik
d. Mengejar dan mengetuk
e. Estafet penular
2. Pembelajaran Teknik Lari Sprint dengan Latihan Gerak Lari ABC
d. Menendang pantat
e. Gerak dengan lari sprint
f. Berlari lutut di angkat tinggi diikuti akselerasi sprint
g. Menghitung jumlah langkah pada jarak yang telah ditentukan
h. Tes kecepatan tungkai
i. Flat out lari sprint
a. Lari frekuensi
b. Lari lompat jingkat (Chop)
c. Meloncat (melangkah) jauh
d. Lompat kelinci
e. Kombinasi singkat dan lompat melewati rintangan pendek
f. Berlari lutut diangkat tinggi kearah depan dan belakang
g. Sprint dengan tambahan lawan
h. Lari, dan loncat tangga
i. Lompat pantul
3. Aspek yang harus diperhatikan dalam latihan lari jarak menengah dan jauh
ini sebagai berikut :
Lari dengan langkah yang hemat tenaga, panjang langkah pada lari
jarak jauh dan menengah lebih pendek dari pada panjang langkah pada
lari cepat (Sprint). Hindari langkah yang berlebihan
Jangan melakukan lari dengan ujung kaki seperti dalam lari cepat.
Cara seperti ini akan menimbulkan ketegangan pada otot-otot tungkai,
sebagai penggantinya gunakan pendaratan dengan telapak kaki datar.
Pertahankan agar togok tetap tegak, jangan terlalu condong ke depan
atau kebelakang.
Ayunkan kedua lengan dengan cara yang paling mudah, berirama
tetapi rileks, gerakan lengan dapat menunjuk kedepan, agak
menggantung kebawah atau menyilang didepan badan.
1. Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Sejarah Senam
1.1 Pengertian Senam
Kata senam mulanya diambil dan diterjemahkan dari kata Yunani yaitu Gymnos
(telanjang), yang dianggap sebagai satu sistem latihan yang dilakukan untu meningkatkan
kapasitas fisik melaiui berbagai bentuk latihan tubuh.
Senam pertama kali muncul di Benua Eropa, yitu pada masyarakat Sklavia (Para budak)
dan dianggap sebagai satu kegiatan yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki saja, karena
kegiatan ini bersifat militieristis dan terutama diperuntukkan bagi para remaja.
Dalam zaman keemasan Bangsa Yunani, senam merupakan kegiatan yang dikenal
sebagai latihan tubuh, yang meliputi menari, menunggang kuda dan juga latihan tubuh itu
sendiri dengan tujuan dan kepentingan militer. Kegiatan ini biasanya dilakukan di satu
tempat yang disebut Gymnasium. Narnun dengan jatuhnya masyarakat Sklavia maka
senam telah kehilangan bentuk aslinya bahkan secara sistematis pengertiannya pun telah
mulai menyempit dan lebih mengarah.
Perkembangan senam di Jerman terus berlanjut dan dianggap sebagai awal munrulnya
senam/gimna 3tik laodern. Senam ini mulai terorganisasi dan mulai dikembangkan oleh
seorang guru yang hidup antara tahun 1723 sampai dengan 1790 dengan tokohnya adalah
Johann Basedow. Ia berpikir bahwa senam memiliki sumbangan yang sangat berarti
didalam. mendidik anak secara utuh (Jasmani dan rohani)
Dengan makin kuatnya pengaruh dari para kelompok cinta kasih sesame manusia
(Philantropen), maka Guts Muths (1759-1839) menenuskan ide
Pengembangan kegiatan ini terutama dilakukan di beberapa negara Eropa Tengah dan
Jerman. Dalam kegiatannya, senam merupakan upaya membentuk keharmonisan fisik
serta belajar gerak. Senam atau gimnastik dibagi kedalam 3 katagori sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapainya. yaitu : Senam Dasar, Senam Khusus, dan Senam Prestasi.
Dasar gerakan senam merupakan proses pembelajaran pembentukan dasar gerak yang
lebih bersifat umuim seperti berjalan, mengayun, berputar, melompat/meloncat dan
sebagainya. Dalam pendidikan jasmani dikenal dengan gerakan dasar atau fundamental
movement yang dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu : Lokomotor, non-lokomotor,
atau stability dan manipulatif.
Senam Prestasi merupakan senam untuk tujuan prestasi artinya senam sebagai cabang
olah raga yang menekankan aspek prestasi tinggi.
2. Kegiatan Belajar 2
Senam Dasar dan Senam Ritmik
2.1 Senam Dasar
Dalam senam yang dimaksud gerakan dasar adalah landasan dalam
pengembangan ketrampilan yang lebih kompieks sebagai prasyarat gerakan dari
mulai yang sederhana sebagai pendukung. Misalnya gerakan roll atau mengguling
merupakan ketrampilan dasar untuk gerakan salto yang baik, handstand sebagai
prasyarat gerakan handspring dan lain-lain. Untuk setiap gerakan dasar dalam
pembelajaran senam, guru harus memiliki beberapa kunci bagian keterampilan
gerak, membantu si anak untuk merguasainya dan meneruskan ke keterampilan
berikutnya. Setiap langkah proses yang dilaksanakan, guru harus menekankan
cara-cara yang dapat dipahami sampai pada yang bisa dilakukan si anak, syarat-
syarat fisik apa yang perlu dimiliki dan langkah-langkah mekanis yang paling
efektif untuk menguasai gerakan yang dipelajari.
Statik
Statik diartikan diam (ekuilibrium). Statik dibagi dalam : Bertumpu
Keseimbangan/Stabilitas
Keseimbangan; berbagai macam sikap bertumpu dan menggantung yang
sering memerlukan kekuatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas :
Luas dareah tumpuan, Posisi di titik berat badan, Garis tegak lurus/garis gaya
Gerak Senam
Yang termasuk gerak senam : Gerak senam lantai, Senam Perkakas, Senam
Irama
Senam Lantai Meliputi : a). sikap lilin b). Sikap mengguling: Guling ke depan
(Forward roll),Guling ke belakang (Back roll) c). Head Stand
1. Kegiatan Belajar 1
Permainan Bola Bakar
1.1 Perlengkapan dan Peraturan Permainan Bola Bakar
Lapangan
Keterangan :
AB = AC = BC segitiga sama sisi dengan
jarak 6 meter
CE = BD = Tiang hinggap (Honk)
dengan jarak 8 meter
Petak P berururan panjang 5 meter lebar
2 meter
Regu penye:ang menunggu giliran
1 = Tempat pemukul
2 = Tempat pelambung
3= Tempat penjaga
D = E = Tiang hinggap
Teknik Lari
Setelah melakukan pukulan dengan benar maka pemukul menjadi pelari,
dia harus segera lari inenuju tiang hinggap/honk satu, scbelum regu
penjaga membakar.
Teknik melempar dan menangkap bola
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara
melempar dengan cepat dan tepat kepada pembakar agar dia dapat segera
membakar dengan mudah.
Penjaga Lapangan
Regu penjaga lapangan harus berusaha mengatur posisi dan tempat yang
sesuai pada lapangan permainan.
Regu Penyerang
Pemain dari regu penyerang berusaha agar anggotanya tidak ada yang mati
dan melakukan pukulan sebanyak mungkin dan bola yang dipukul tidak dapat
ditangkap pemain lapangan dan berusaha tidak ada yang mati agar pertukaran
pemain tidak terjadi.
2. Kegiatan Belajar 2
Permainan Bola Kasti
2.1 Perlengkapan dan Peraturan Permainan Bola Kasti
Lapangan
Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjag dengan
ukuran luasnya adalah lebih l:urang panjang 60 m dan lebar 30 m (tidak
mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan
lempar penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambiing dan tempat
pemain pemukul. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-
masingnya diletakkan berjarak 10 m dari tiang lainnya, 10 meter dari garis
belakang dan juga 5 meter dari garis samping. Bagian pangkal lapangan
terdapat ruangan atau petak pemukul juga, 5 kali 3 meter dari garis samping.
Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul adalah kayu bukan
logam) yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 -
60 cm, dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15- 20
cm dengan tebalnya. 3-4 cm Disamping itu juga bola untuk permainan
Kasti suc'ah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang
kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70-80 gram.
Teknik dan Taktik Permainan Kasti
Adapun teknik perorangan dalam permainan Kasti ini secara
umum adalah sama halnya seperti permainan Bola Bakar, teknik
ketrampilan dasar yang perlu dipelajari diantaranya sesuai dengan teknik
yang sudah dipelajari pada kegiatan belajar I :
a. Teknik jalan dan lari
b. Teknik melempar
c. Teknik menangkap
d. Teknik melambung
e. Teknik memukul
f. Teknik mengelak
1. Kegiatan Belajar 1
Permainan Bola Bakar
1.1 Perlengkapan dan Peraturan Permainan Bola Bakar
Permainan secara umum dibedakan menjadi 3 jeni, yaitu :
Official games
Permainan yang mempunyai organisasi resmi dan diikuti tingkat nasional
maupun internasional
Lead up games
Merupakan salah satu permainan yang dipergunakan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani sekolah dasar, tetapi diberikan apabila mereka sudah
menguasai berbagai keterampilan gerak dasar. Contohnya permainan sepak bola.
Low organization games
Permainan yang mempunyai peraturan tidak mengikat yang sering juga
disebut permainan anak, dimana dalam permainan diusahakan agar permainan
menarik dan menggembirakan semua anak didik.
Permainan secara garis besarnya merupakan bagian dari cabang olahraga yang
dapat dikelompokkan dengan berbagai sudut pandang. Dengan demikian
permainan ini dapat juga dikelompokkan sebagai berikut :
Berdasarkan jumlah pemain : a) Permainan beregu, b)Permainan
perorangan, c) Permainan berpasangan / ganda
Berdasarkan sifat permainan : a) Untuk mengembangkan fantasi,
b) Untuk mengembangkan kemampuan berfikir, c) Untuk mengembangan
rasa seni, d) Untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan
motoric.
Fokus perhatian
Hal yang perlu diperhatikan dari aktifitas diatas adalah bahwa anak
diberikan kebebasan untuk melaksanakan berbagai macam nenedang, yaitu
meliputi :
Menendang bola diam dengan berbagai posisi kaki kearah depan saja
Menendang bola diam dengan berbagai posisi kaki ke berbagai arah
Menendang bola bergerak dengan berbagai posisi kakai ke kiri dan
kekanan untuk kearah depan saja
Menendang bola bergerak dengan berbagai posisi kakai baik kekiri
dan kekanan untuk kesegala arah
Menghentikan bola dengan berbagai posisi kaki tanpa adanya
pantulan dari bola
Pelaksanaan menggiring (Dribble Bola)
Setiap kelompok anak membuat posisi sebuah lingkaran yang
menghadap ketengah. Sebuah bola diberikan pada salah seorang anak
yang ada dalam kelompok lingkaran. Anak tersebut akan meletakkan bola
didepannya kemudian menggiring bola kearah depannya menuju teman
yang berada dihadapanya, setelah itu bola diberikan pada anak tersebut
dan dia menggantikan anak itu berdiri menggantikan tempatnya,
sedangkan temannya memberikan bola pada teman didepannya lagi.
Pengembangan permainan men-dribble bola
Bola yang diberikan pada setiap lingkaran mungkin ditambah menjadi dua bola
atau lebih sehingga yang melakukan aktivitas sekaligus lebih dari satu orang, semakin
pintar anak semakin dibutuhkan tempat yang lebih sempit agar mereka dapat merasakan
bagaimana menguasai bola agar selalu dekat dengan kakinya.
Mendrible bola dapat dilakukan dengan mengelilingi lingkaran atau pada
lingkaran bagian dalam.
1. Kegiatan Belajar 1
Tenis Meja
1.1 Teknik Dasar Grip dan Stance
Grip
Grip atau cara pegangan merupakan factor yang sangt penting dalam
permainan yang mengunakan raket. Ada dua macam jenis pegangan yang
sering di gunakan di permainan tenis meja yaitu : shakehand grip dan
penhold grip.
a) Shakehand grip (jabat tangan)
Artinya pegangan bet seperti kita sedang berjabat tangan(bersalaman).
b) Penhold grip.
Pegangan bet seperti kita menulis dengan mengunakan pulpen/pensil.
Stance.
Stance : sikap siap yaitu posisi kaki,badan dan tangan.ada beberapa stance
yang biasa di gunakan antara lain:
a) Square stance.
c) Open stance.
Adalah sebuah modifikasi dari side stance,stan ini di gunakan untuk
backhand block.