Anda di halaman 1dari 29

MODUL 1

Pengembangan Konsep Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam pendidikan jasmani di sekolah ini, dimulai
dengan istilah ; Gerak badan (1945-1950), Pendidikan Jasmani (1950-1961), Olahraga (1962-
1967) , Pendidikan Olahraga dan kesehatan (1967-1982), Pendidikan jasmani dan kesehatan
(1982-1995). Sejalan dengan perkembangan istilah yang digunakan untuk pendidikan jasmani
tentu akan berpengaruh terhadap lembaga pendidikan.

Berdasarkan perkembangan istilah yang pernah digunakan untuk kegiatan olahraga disekolah,
istilah olahraga dan pendidikan jasmani dapat ditelusuri dari sumber kepustakaannya. Olahraga
merupakan terjemahan dari bahasa inggris sport, sedangkan pendidikan jasmani berasal dari
physical education.

Berdasarkan dokumen yang resmi ada istilah pendidikan jasmani yang pernah digunakan untuk
kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan olahraga untuk
kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan
dan perlombaan untuk dapat membedakan pengertian olahraga dan pendidikan jasmani.

1. Kegiatan Belajar 1
Definisi Operasional Pendidikan Jasmani
1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Menurut Nixom dan Cozens (1959) ; Pendidikan Jasmani adalah pase dari proses
pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup
system, otot serta hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut. Menurut Vater
dan Eslinger (1964) ; Pendidikan Jasmani adalah pase pendidikan melalui aktivitas
fisik. Menurut UNESCO (1974) ; Suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan
watak.
1.2 Pemilihan Bahan Ajar
Kriteria untuk mengadakan bahan ajar adalah sebagai berikut : Dimulai dengan
pertanyaan, apakah tujuan anda dengan pendidikan jasmani? khususnya apakah tujuan
pendidikan anda? Apakah aktivitas-aktivitas yang anda pilih itu berguna bagi tujuan
itu? Aktivitas harus sesuai dengan lingkungan geografis, iklim dan keadaan
lingkungan Guru pendidikan jasmani harus memeriksa apakah aktivitas yang ia pilih
sesuai dengan penghayatan gerak dan pengalaman jasmani muridmuridnya Sebagai
seorang ahli guru pendidikan jasmani harus betul-betul menguasai metodik dan
aktivitas-aktivitas yang akan diajarkan

1.3 Tujuan Pendidikan dari Pendidikan Jasmani


Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi
anak, baik dalam aspek fisik, mental, social dan emosional. Sesuai dengan berbagai
modalitas dari hubungan manusia dengan dunianya, dengan benda-benda dan orang
lain juga dengan dirinya, maka tujuan lain yang dapat diraih adalah sebagai berikut
Pembentukan gerak, kepastian gerak dan kekayaan gerak
a. Pembentukan gerak, kepastian gerak dan kekayaan gerak 
b. Meningkatkan kekayaan jasmani, rohani dan sosial serta kegairahan hidup
c. Mensiagakan menghadapi tugas dan waktu senggang
d. Memberikan bantuan kepada siswa untuk mengenal dunianya dengan
kualitas-kualitas serta tampat dirinya didalamnya.
e. Membimbing kearah penguasaan kewajiban dengan matang sebagai
pribadi yang kratif bulat
2. Kegiatan Belajar 2
Definisi Operasional Olahraga
2 . 1 Pengertian Olahraga
Menurut Webster s New Collegiate Dictionary (1980), olah raga adalah ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalam olah raga pertandingan (Athletic games) Dalam

Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa olah raga adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam pola pembangunan olah raga adalah bentukbentuk kegiatan
jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang
intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal
(Menpora, 1984) .

1. Ciri Hakiki dalam Olahraga


 Olah raga merupakan sub bagian dari pertanian Dalam hal ini ciri khas
olah raga ditandai dengan kebebasan dan kegiatan sukarela tanpa paksaan
 Ciri khas di dalam olah raga Olah raga mengandung ciri khas yang
membedakannya dengan jenis permainan pada umumnya, ciri khas itu
adalah : olah raga berorientasi pada kegiatan jasmani dalam wujud
keterampilan motorik, daya tahan, kekuatan dan kecepatan
2.  Ciri Ciri Perlengkapan dari Olahraga
Analistis tentang ciri hakiki olah raga dapat dilakukan berdasarkan : 
 Tujuan
 Alat yang dipakai untuk mencapai tujuan
 Peraturan
 Keterlaksanaan berdasarkan kemampuan yang berorientasi pada
jasmani atau keterampilan 
 Sikap si pelaku.
2 . 2 Bermain, Games dan Sport
Karateristik bermain (play) meliputi :
 Bebas, sukarela, tanpa paksaan dalam berpartisipasi.
 Aktivitas bermain terpisah dari pembatasan ruang dan waktu.
 Hasil dari aktivitas bermain adalah suatu yang tidak diketahui/tidak
direncanakan sebelumnya. 
 Hanya murni aktivitas saja dan tidak produktif, tidak mengahasilkan
nilai permanen.
 Permainan bermain tergantung pada kondisi, tunduk pada kesepakatan
situasional.
 Kualitas bermain merupakan bagian kehidupan nyata/sehari-hari
Karakteristik Games Games memiliki karakteristik yang ada pada bermain
(play) akan tetapi semua diatur dalam peraturan yang sengaja dibuat
(disusun) yang harus ditaati bersama.

 Ciri utama dalam games adalah kompetisi, sehingga hanya individu atau
kelompok yang mempunyai standar keterampilan yang tinggi yang akan
berhasil. Karakteristik olah raga (sport) Sport memiliki karakteristik yang ada
pad bermain dan games, dalam hal ini olah raga lebih memfokuskan pada
pertandingan, sehingga teknik, taktik dan perbaikan kondisi fisik ikut
menentukan. 

2 . 3 Perbedaan dan Persamaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Pendidikan - Wajib
Jasmani
- Pribadi anak seutuhnya
- Aturan disesuaikan Olah Raga
- Gerak kehidupan sehari-hari - Kinerja motorik
- Perhatian ekstra bagi anak lamban - Aturan baku
- Tidak mesti bertanding - Gerak fungsional cabang olah raga
- Anak lamban ditinggalkan - Bebas
- Selalu bertanding

MODUL 2
Atletik
1. Kegiatan Belajar 1
Nomor-nomor Lari
1.1 Pembelajaran Lari Jarak Pendek

Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu :
1. Lari jarak pendek (Sprint) adalah nomor-nomor lari dari jarak mulai dari
100m – 800m. Namun diruang tertutup lari jarak pendek dapat dimulai
dari jarak 50m – 60m, tergantung kapasitas ruang perlombaan itu sendiri
2. Energi yang digunakan adalah dari kapasitas aerobic
3. Sprint yang baik memerlukan reaksi yang cepat, akselerasi yang baik dan
efisiensi gerak lari, terutama ketika membangun kecepatan start dan
memelihara kecepatan maksimum.
4. Keyakinan punya ruang yang cukup luas untuk berbelok dan mengurangi
kecepatan. Tetaplah tinggal dilintasan yang telah ditentukan dan tidak
banyak berpindah posisi lari, dengan kata lain, tetaplah berlari dilintasan
sampai betul-betul aman, hal ini untuk mencegah benturan, gunakan spike
(sepatu berduri) yang baik dalam masa latihan maupun masa perlombaan.

1. Pembelajaran Permainan untuk Melatih Kecepatan Diri

a. Lari shadow
b. Lari reaksi dan akselerasi
c. Estafet ulang alik
d. Mengejar dan mengetuk
e. Estafet penular
2. Pembelajaran Teknik Lari Sprint dengan Latihan Gerak Lari ABC

a. Berjalan dengan lutut diangkat tinggi


b. Berjalan dengan lutut diangkat tinggi disetai dengan pelurusan bagian
bawah tungkai
c. Meloncat-loncat lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan
bagian bawah tungkai

d. Menendang pantat
e. Gerak dengan lari sprint
f. Berlari lutut di angkat tinggi diikuti akselerasi sprint
g. Menghitung jumlah langkah pada jarak yang telah ditentukan
h. Tes kecepatan tungkai
i. Flat out lari sprint

3. Pembelajaran Lari Sprint untuk Memperbaiki Kekuatan Tungkai dan


Akselrasi

a. Lari frekuensi
b. Lari lompat jingkat (Chop)
c. Meloncat (melangkah) jauh
d. Lompat kelinci
e. Kombinasi singkat dan lompat melewati rintangan pendek
f. Berlari lutut diangkat tinggi kearah depan dan belakang
g. Sprint dengan tambahan lawan
h. Lari, dan loncat tangga
i. Lompat pantul

1.2 Pembelajaran Lari Jarak Menengah dan Jauh

1. Pembelajaran lari jarak menengah dan jauh


2. Pembelajaran lari jarak menengah dan jauh diarahkan pada :

a. Pengembangan kemampuan mendistribusikan energy pada


keseluruhan jarak yang harus ditempuh
b. Pengembangan kemampuan daya tahan
c. Pengembangan kesenangannya
d. Pengembangan program pribadi atau individu

3. Aspek yang harus diperhatikan dalam latihan lari jarak menengah dan jauh
ini sebagai berikut :
 Lari dengan langkah yang hemat tenaga, panjang langkah pada lari
jarak jauh dan menengah lebih pendek dari pada panjang langkah pada
lari cepat (Sprint). Hindari langkah yang berlebihan
 Jangan melakukan lari dengan ujung kaki seperti dalam lari cepat.
Cara seperti ini akan menimbulkan ketegangan pada otot-otot tungkai,
sebagai penggantinya gunakan pendaratan dengan telapak kaki datar.
 Pertahankan agar togok tetap tegak, jangan terlalu condong ke depan
atau kebelakang.
 Ayunkan kedua lengan dengan cara yang paling mudah, berirama
tetapi rileks, gerakan lengan dapat menunjuk kedepan, agak
menggantung kebawah atau menyilang didepan badan.

1.3 Pembelajaran Teknik Star


Macam-macam star

1. Star jongkok (Crouching Star); untuk lari estafet


2. Star melayang (Flying Star); untuk lari jarak menengah dan jauh
3. Star berdiri (Standing Start); untuk lari jarak menengah dan jauh
pada lari jarak pendek, posisi kedua kaki tergantung kepada bentuk start
yang digunakannya, seperti :
 Start pendek/Short start ; disini letak jari-jari belakang kira-kira
segaris dengan tumit ( Posterial ) kaki depan

 Start menengah ( Medium start ) ; lutut kaki belakang berada


disamping jari-jari kaki depan
 Start menengah jauh ( Medium elongated start ) ; hamper sama
dengan medium star, hanya saja letak lutut kaki belakang agak
ditarik mundur lagi hingga berada disamping lengungan telapak
kaki depan (middle unit)
 Start panjang (Elongated start): pada start ini penempatan lutut
kaki belakang kira-kira di samping atau segaris dengan sisi
belakang dari tumit kaki depan atau dapat lebih mundur lagi.

Aba-aba saat start.


1. Lari jarak pendek : Bersedia, Siap, Ya
2. Lari jarak menengah : Siap, Ya
3. Lari jarak jauh : Ya / dor (bunyi Pistol)
2. Kegiatan Belajar 2
Nomor Lempar dan Lompat
2.1 Pembelajaran Tolak Peluru
Beberapa hal yang harus diperhatikan
 Bawalah tungkai kiri merendah
 Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri
memimpin di belakang.
 Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan
bergerak.
 Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan.
 Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukukan luncuran.
 Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin.
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan.
 Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari
 Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
 Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan.
 Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
 Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
 Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
 Menggerakkan tungkai kiri tellalu banyak ke samping.

2.2 Pembelajaran Lempar Cakram


Tahap-tahap teknik lempar cakram:
1. Pengenalan cakram
2. Mengayun dan melempar cakram
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
 Dapatkan putaran / pivot kaki yang baik.
 Bergerak jauh ke depan di dalam lingkaran lempar.
 Dapatkan pilinan antara tubuh bagian bawah can atas
 Dapatkan keseimbangan yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.
 Mendaratkan di atas ujung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di
atas kaki ini.
 Mendarat dengan kaki icanan di pusat lingkaran dan kaki kiri mendarat di
sebelah kiri di dekat garis samping kiri sekitar lemparan.
 Ketika kedua kaki berada di atas tanah dapatkan titik pusat gravitasi diantara
kedua kaki dan tahan dengan kaki depan.
 Lengan di tarik dengan seketika pada saat bahu berada lurus dengan kedua
pinggul.
Beberapa hal yang harus dihindari :
 Badan jatuh ke belakang di awal melakukan putaran
 Berputar di tempat (seperti gasing)
 Membungkukkan badan ke depan (menekuk di pinggul)
 Melompat tinggi di udara.

 Kedua tungkai tegang/kaku.


 Penempatan kaki yang salah didalam garis pergerakan ke arah lemparan
 Gagal membawa berat badan di dan ke atas tungkai depan.
 Mendahulukan gerakan lengan kedepan untuk melempar

2.3 Pembelajaran Lempar Lembing


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajarai teknik lempar
lembing: Beberapa hal yang disarankan :
 Memegang lembing sepanjang jalur lengan
 Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan
tungkai kanan
 Berlari lurus selama melakukan awalan.
 Bawalah berat badan melewati tungkai belakang.
 Dapatkan sebuah pilinan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri
dalam posisi tertutup)
 Luruskan lengan-lempar dan telapak-tangan-lempar dalam posisi
menghadap ke atas.
 Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan.
 Busurkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut ke atas sewaktu
melakukan lemparan.

Beberapa hal yang harus dihindari:


 Memegang lembing dengan kepalan penuh
 Meloncat ke atas pada langkah terakhir.
 Melakukan dua kali / lebih langkah silang.
 Membawa kedua bahu menghadap ke depan.
 Pinggul ditekuk sehingga badan membungkuk ke depan.
 Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan.
 Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri.
 Melempar berputar melalui samping kanan badan

2.4 Pembelajaran Lempar Lembing


 Pembelajaran dengan menggunakan bola.
- Melempar bola dengan dua tangan
- Melempar bola ke arah belakang badan
- Gerakan melempar dan memantulkan bola ke finding.
 Pembelajaran dengan menggunakan bola bandul dan martil
- Gerakan dimulai dari sikap berdiri tegak.
- Lakukan gerakan diatas dan coba lepaskan bola bandul ke depan
beberapa meter darn tempat berdiri.
- Gerakan melempar dengan putaran kaki.
- Mencoba dengan martil yang sebenarnya

2.5 Pembelajaran Lompat Jauh


Prinsip dasar Lompat jauh adalah membangun awalan yang secepat-
cepatnya dan melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya kearah depan atau- dengan
satu kaki untuk meraih ketinggian yang optimal saat melayang sehingga
menghasilkan jarak lompatan yang jauh sejauh-jauhnya.
2.6 Pembelajaran Lompat Jangkit
Lompat jangkit atau sering disebut juga lompat tiga, dalam bahasa
inggrisnya disebut “Triple Jump”. Dikatakan juga lompat tiga karena lompat
jangkit ini terdiri dari tiga lompatan yaitu jangkit, langkah dan lompat. Dalam
bahasa inggris disebut hop,step dan jump.
2.7 Pembelajaran Lompat Tinggi
Sesuai dengan nama lompatannya, lompat tinggi bertujuan untuk
melompat melewati mistar yang setinggi-tingginya. Untuk memperoleh lompatan
yang lebih tinggi ini banyak dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan tungkai
tolak, posisi tubuh ketika melewati mistar, dan kemampuan melakukan lari
awalan yang menunjang terhadap tolakan yang efektif
MODUL 3
Pengertian dan Sejarah Senam

1. Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Sejarah Senam
1.1 Pengertian Senam
Kata senam mulanya diambil dan diterjemahkan dari kata Yunani yaitu Gymnos
(telanjang), yang dianggap sebagai satu sistem latihan yang dilakukan untu meningkatkan
kapasitas fisik melaiui berbagai bentuk latihan tubuh.

Senam pertama kali muncul di Benua Eropa, yitu pada masyarakat Sklavia (Para budak)
dan dianggap sebagai satu kegiatan yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki saja, karena
kegiatan ini bersifat militieristis dan terutama diperuntukkan bagi para remaja.

Dalam zaman keemasan Bangsa Yunani, senam merupakan kegiatan yang dikenal
sebagai latihan tubuh, yang meliputi menari, menunggang kuda dan juga latihan tubuh itu
sendiri dengan tujuan dan kepentingan militer. Kegiatan ini biasanya dilakukan di satu
tempat yang disebut Gymnasium. Narnun dengan jatuhnya masyarakat Sklavia maka
senam telah kehilangan bentuk aslinya bahkan secara sistematis pengertiannya pun telah
mulai menyempit dan lebih mengarah.

Perkembangan senam di Jerman terus berlanjut dan dianggap sebagai awal munrulnya
senam/gimna 3tik laodern. Senam ini mulai terorganisasi dan mulai dikembangkan oleh
seorang guru yang hidup antara tahun 1723 sampai dengan 1790 dengan tokohnya adalah
Johann Basedow. Ia berpikir bahwa senam memiliki sumbangan yang sangat berarti
didalam. mendidik anak secara utuh (Jasmani dan rohani)
Dengan makin kuatnya pengaruh dari para kelompok cinta kasih sesame manusia
(Philantropen), maka Guts Muths (1759-1839) menenuskan ide

pemikiran Basedows dan berupaya mengembangkan kegiatan yang lebih mengarah


kepada aspek pendidikan praktis dengan menitikberatkan kepada aktivitas jasmani di
sekolah-sekolah.

Pengembangan kegiatan ini terutama dilakukan di beberapa negara Eropa Tengah dan
Jerman. Dalam kegiatannya, senam merupakan upaya membentuk keharmonisan fisik
serta belajar gerak. Senam atau gimnastik dibagi kedalam 3 katagori sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapainya. yaitu : Senam Dasar, Senam Khusus, dan Senam Prestasi.

Dasar gerakan senam merupakan proses pembelajaran pembentukan dasar gerak yang
lebih bersifat umuim seperti berjalan, mengayun, berputar, melompat/meloncat dan
sebagainya. Dalam pendidikan jasmani dikenal dengan gerakan dasar atau fundamental
movement yang dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu : Lokomotor, non-lokomotor,
atau stability dan manipulatif.

Senam Khusus merupakan bentuk kegiatan sebagai prasyarat untuk memproleh


kemampuan keterampilan khusus seperti persiapan kemampuan fisik serta memiliki sifat
kearah pembentukan elemen teknik sesuai dengan cabang olah raga tertentu.

Senam Prestasi merupakan senam untuk tujuan prestasi artinya senam sebagai cabang
olah raga yang menekankan aspek prestasi tinggi.

1 . 2 Sejarah Senam di Indonesia


 Senam pada Zaman Penjajahan Belanda
Senam ada di Indonesia pada tahun 1912 yaitu Sistem Jerman (Tur nen
dari John dan metode dari Spiess). Minkema 1916 memasukkan system
Swedia. Tahun 1918 ia membukukan kursus senam Swedia di Malang untuk
tentara dan guru-guru. Kemudian di Bandung dan Probolinggo dibuka
sekolah senam dan olah raga militer pada tahun 1922. Para lulusannva
menjadi instruktur senam di sekolah-sekolah. Karena programnya berhasil
maka dibuka di Bogor, Malang, Surabaya dan Medan. Sistem Austria juga
memasuki Belanda dan masuk juga ke Indonesia melalui F.H.A. Klaesen dan
berlangsung lama di Indonesia.

 Zaman Penjajahan Jepang


Senam pada Zaman Jepang namanya "Taiso" yaitu semacam senam pagi
yang dilakukan secara massal dalam satu komando yang diikuti khususnya
oleh romusha. Taiso dilakukan dalam disiplin yang keras. Bentuk senam
Taiso tidak lain daripada latihan senam Swedia. Senam Taiso juga menambah
semangat Bangsa Indonesia.
 Zaman Kemerdekaan
Pada Zaman Kemerdekaan senam Taiso tidak dilakukan lagi oleh rakyat
Indonesia, hal ini didorong oleh kebencian rakyat Indonesia pada tentara
Jepang yang telah menjajah. Tetapi sistem Austria kemudian dipergunakan
lagi dan ini terjadi sampai kemudian ada perubahan lagi yang terjadi pada
tahun 1964.

2. Kegiatan Belajar 2
Senam Dasar dan Senam Ritmik
2.1 Senam Dasar
Dalam senam yang dimaksud gerakan dasar adalah landasan dalam
pengembangan ketrampilan yang lebih kompieks sebagai prasyarat gerakan dari
mulai yang sederhana sebagai pendukung. Misalnya gerakan roll atau mengguling
merupakan ketrampilan dasar untuk gerakan salto yang baik, handstand sebagai
prasyarat gerakan handspring dan lain-lain. Untuk setiap gerakan dasar dalam
pembelajaran senam, guru harus memiliki beberapa kunci bagian keterampilan
gerak, membantu si anak untuk merguasainya dan meneruskan ke keterampilan
berikutnya. Setiap langkah proses yang dilaksanakan, guru harus menekankan
cara-cara yang dapat dipahami sampai pada yang bisa dilakukan si anak, syarat-
syarat fisik apa yang perlu dimiliki dan langkah-langkah mekanis yang paling
efektif untuk menguasai gerakan yang dipelajari.
 Statik
Statik diartikan diam (ekuilibrium). Statik dibagi dalam : Bertumpu

 Keseimbangan/Stabilitas
Keseimbangan; berbagai macam sikap bertumpu dan menggantung yang
sering memerlukan kekuatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas :
Luas dareah tumpuan, Posisi di titik berat badan, Garis tegak lurus/garis gaya
 Gerak Senam
Yang termasuk gerak senam : Gerak senam lantai, Senam Perkakas, Senam
Irama
Senam Lantai Meliputi : a). sikap lilin b). Sikap mengguling: Guling ke depan
(Forward roll),Guling ke belakang (Back roll) c). Head Stand

2.2 Senam Ritmik


Senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik,
atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik menggunakan
alat-alat yang dipegang (hands aparatus) seperti bola, tali, pita, simpai dan gada.
 Senam ritmik dengan alat bola. Meliputi : Ukuran dan petunjuk memainkan
bola, Gerakan bola.
 Senam ritmik dengan tali. Meliputi : Bahan dan ukuran tali, Teknik
pembelajaran, Latihan peregangan dengan tali.
 Senam ritmik dengan alat simpai (cincin besar) Meliputi : Ukuran simpai,
Gerakan dasar, Teknik Gerakan, Menggelindingkan simpai.
Latihan pada alat tali dan simpai merupakan latihan yang pasti akan dapat
dinikmati oleh anak-anak SD, terutama anak-anak putri, tali yang sifatnya lentur
dan bisa dibentuk menjadi apa saja, mengundang minat untuk, rencobanya
dengan berbagai cara. Sedangkan simpai yang bentuknya bulat bundar akan
mengundang minat anak untuk mencoba menggelindingkannya ke berbagai arah.
Latihan senam dengan tali termasuk kedua kategori latihan peregangan dan
pengembangan daya tahan umum, disamping untuk penguatan kaki dan tungkai.
MODUL 4
Permainan Bola Bakar dan Bola Kasti

1. Kegiatan Belajar 1
Permainan Bola Bakar
1.1 Perlengkapan dan Peraturan Permainan Bola Bakar
 Lapangan

Keterangan :
AB = AC = BC segitiga sama sisi dengan
jarak 6 meter
CE = BD = Tiang hinggap (Honk)
dengan jarak 8 meter
Petak P berururan panjang 5 meter lebar
2 meter
Regu penye:ang menunggu giliran
1 = Tempat pemukul
2 = Tempat pelambung
3= Tempat penjaga
D = E = Tiang hinggap

 Peraturan Permainan Bola Bakar


Peraturan permainan Bola Bakar dapat dimodifikasi oleh guru penjas,
clisesuaikan dengan kebutuh:tn dan situasi serta kondisi anak. Misalnya 2 x
20 menit atau 2 x 30 menit.

 Regu dan Pemain


Pemain terdiri dari 2 regu yang masing-masing pemain terdiri dari 12
orang dan ditambah cadangan paling banyak 3 orang. Setiap pemain
mempunyai nomor urutan memukul (biasanya pakai nomor punggung)
berurutan dari nomor 1-15. Warna kaus atau nomor peserta di antara kedua
regu harus berbeda. Nomor pemain tidak boleh diganti selama permainan,
tidak diperbolehkan bertukar nomor urutan memukul dengan pemain lainnya.
Untuk memukul, memulai permainan selalu dari nomor satu sampai
seterusnya.

1.2 Keterampilan Dasar Permainan Bola Bakar


 Ketrampilan Dasar Permainan
Agar permainan menjadi menarik dan bergairah dalam melakukan
permainan ini, maka permainan ini baru dapat dilakukan bila anak sudah
menguasai berbagai keterampilan dasar serta harus bekerja sam untuk
menjaga ruang dan lapangan permainan.
 Teknik Memukul
Pemukul berusaha agar bola yang dipukul melewati batas pukul
dan tidak keluar lapangan dan pergi sejauh mungkin dan tidak dapat diambil
oleh regu lapangan, sehingga is dapat lari ke tiang hinggap dan kalau
mungkin kembali ke ruang bebas sebelum dibakar.
 Teknik Melambungkan Bola
Pelambung adalah seorang pemain dari regu penyerang yang memperoleh
giliran melambungkan bola scbelum menjadi pemukul. Oleh karena itu
pelambung hams mampu memberikan lambungan bola sebaik mungkin
kepada temannya sesuai dengan permintaan temannya yang menjadi
pelambung, agar bola dapat dipukul oleh pemukul dengan baik sejauh
mungkin dari masuk kedalam lapangan permainan.

 Teknik Lari
Setelah melakukan pukulan dengan benar maka pemukul menjadi pelari,
dia harus segera lari inenuju tiang hinggap/honk satu, scbelum regu
penjaga membakar.
 Teknik melempar dan menangkap bola
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara
melempar dengan cepat dan tepat kepada pembakar agar dia dapat segera
membakar dengan mudah.
 Penjaga Lapangan
Regu penjaga lapangan harus berusaha mengatur posisi dan tempat yang
sesuai pada lapangan permainan.
 Regu Penyerang
Pemain dari regu penyerang berusaha agar anggotanya tidak ada yang mati
dan melakukan pukulan sebanyak mungkin dan bola yang dipukul tidak dapat
ditangkap pemain lapangan dan berusaha tidak ada yang mati agar pertukaran
pemain tidak terjadi.

2. Kegiatan Belajar 2
Permainan Bola Kasti
2.1 Perlengkapan dan Peraturan Permainan Bola Kasti
 Lapangan
Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjag dengan
ukuran luasnya adalah lebih l:urang panjang 60 m dan lebar 30 m (tidak
mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan
lempar penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambiing dan tempat
pemain pemukul. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-
masingnya diletakkan berjarak 10 m dari tiang lainnya, 10 meter dari garis
belakang dan juga 5 meter dari garis samping. Bagian pangkal lapangan
terdapat ruangan atau petak pemukul juga, 5 kali 3 meter dari garis samping.

Sebelum anak memainkan permainan Kasti yang sebenarnya, maka terlebih


dahi ilu anak diperkenalkan dengan permainan Kasti sederhana, yang disebut
permainan bola sentuh. Dengan sendirinya mereka yang sudah menguasai
teknik dasar permainan seperti jalan, Iari, melempar, menangkap dan
memukul.
Perrnainan Kasti Dua tiang Hinggap

2.2 Permainan Kasti dengan Dua Tiang Hinggap


Permainan ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter
kali 20 meter, berbeda dengan lapangan bola lempar. Permainan terdiri dari 2
regu pelempar dan penjaga. pelempar pertama memulai permainan dengan
melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola
sejauh mungkin dalam daerah permainan dan tidak keluar dari lapangan, maka
lemparan dianggap betul.
Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila ia sanggup, tetapi dapat
juga pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai
tiang tersebut ia dilempar regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali
ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai dua, kalau itu hasil lemparannya
sendiri dan nilai satu bila dengan hasil lemparan temannya. Tetapi bila ia kena,
maka terjadi penggantian permainan tidak bebas.

 Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul adalah kayu bukan
logam) yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 -
60 cm, dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15- 20
cm dengan tebalnya. 3-4 cm Disamping itu juga bola untuk permainan
Kasti suc'ah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang
kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70-80 gram.
 Teknik dan Taktik Permainan Kasti
Adapun teknik perorangan dalam permainan Kasti ini secara
umum adalah sama halnya seperti permainan Bola Bakar, teknik
ketrampilan dasar yang perlu dipelajari diantaranya sesuai dengan teknik
yang sudah dipelajari pada kegiatan belajar I :
a. Teknik jalan dan lari
b. Teknik melempar
c. Teknik menangkap
d. Teknik melambung
e. Teknik memukul
f. Teknik mengelak

2.3 Peraturan Permaina Kasti


Peraturan permainan Kasti di Indonesia sebenarnya sudah disusun seperti
yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya mamka
peraturan permainan Kasti banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga
beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini
dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan pemain.
MODUL 5
Permainan di Sekolah Dasar

1. Kegiatan Belajar 1
Permainan Bola Bakar
1.1 Perlengkapan dan Peraturan Permainan Bola Bakar
Permainan secara umum dibedakan menjadi 3 jeni, yaitu :
 Official games
Permainan yang mempunyai organisasi resmi dan diikuti tingkat nasional
maupun internasional
 Lead up games
Merupakan salah satu permainan yang dipergunakan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani sekolah dasar, tetapi diberikan apabila mereka sudah
menguasai berbagai keterampilan gerak dasar. Contohnya permainan sepak bola.
 Low organization games
Permainan yang mempunyai peraturan tidak mengikat yang sering juga
disebut permainan anak, dimana dalam permainan diusahakan agar permainan
menarik dan menggembirakan semua anak didik.
Permainan secara garis besarnya merupakan bagian dari cabang olahraga yang
dapat dikelompokkan dengan berbagai sudut pandang. Dengan demikian
permainan ini dapat juga dikelompokkan sebagai berikut :
 Berdasarkan jumlah pemain : a) Permainan beregu, b)Permainan
perorangan, c) Permainan berpasangan / ganda
 Berdasarkan sifat permainan : a) Untuk mengembangkan fantasi,
b) Untuk mengembangkan kemampuan berfikir, c) Untuk mengembangan
rasa seni, d) Untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan
motoric.

 Berdasarkan alat dipakai : a) Tanpa menggunakan alat, b) Menggunakan


alat.
 Berdasarkan bola yang dipakai : a) Permainan bola kecil, b) Permainan
bola besar.
Secara garis besarnya penguasaan keterampilan tersebut bertujuan untuk :
 Meningkatkan penguasaan keterampilan gerak dasar, termasuk gerak dasar
dari setiap cabang olahraga
 Memberikan pengalaman berbagai macam gerak
 Memberikan kegiatan pada otot dan menghasilkan pengembangan serta
pengontrolan otot jadi lebih
 Mengembangkan kelincahan dan reaksi anak.
 Mempertinggi kesiapan mentak dalam bereaksi
 Mengerti dan mengikuti arah / petunjuk

1.2 Gerak Dasar Permainan Sepak Bola


Sepak bola memiliki beberapa karakteristik. Gerak dasar dalam permainan
sepak bola berkait dengan keterampilan tehnik yang ada dalam permainan.
Gersak dasar meliputi : menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola,
dan menyundul bola.
 Sikap Awal
Anak dijadikan beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 7
sampai 8 orang. Setiap kelompok mendapat satu bola dan bergerak menuju
gawangnya sendiri.
 Permainan mengoper dan mengikuti
Setiap kelompok membuat posisi berbaris berhadapan dibelakang dua
penendang yang terpisah dengan jarak 5-10 meter seorang anak mengoper pada
anak lain yang berada paling depan dari kelompok dihadapanya.

 Menendang dan menghentikan bola


Setiap kelompok anak membuat posisi sebuah lingkaran yang menghadap
ketengah, sebuah bola diberikan pada salah seorang anak yang ada dalam
kelompok lingkaran. Anak tersebut akan meletakkan bola didepanya kemudian
akan ditendangnya ke arah yang diinginkanya. Anak yang tuju berusaha untuk
menangkap bola dengan tangan atau menghentikan bola dengan kaki.
 Pengembangan permaian menendang bola
o Jarak atau besarnya lingkaran setiap kelompok dapat mengubah
dan menambah tetapu disesuaikan dengan keadaan dan
keterampilan anak didik.
o Bola yang diberikan pada setiap kelompok lingkaran pada awalnya
hanya satu saja, kemudian setelah itu pemberian bola dapat
diperbanyak agar lebih menarik
o Apabila menghentikan bola dengan kaki anak harus berusaha
bagaimana agar bola itu idak memantul dan berusaha untuk
menghentikan bola yang bergerak.
o Pada awalnya pembelajaran bola ditendang dengan bebas baik
dengan kaki bagian dalam, punggung kaki atau tumit.
o Tendangan juga dapat ditentukan apakah dengan kaki kiri atau
kaki kanan.
 Bermain dengan tiga keterampilan

Permainan ini memerlukan 5 sampai 7 orang anak, ini akan


bermanfaat karena meliputi melempar bola, mengontrol bola, menggiring
bola, juga lari. Letakkan tiga penanda berbentuk segitiga dengan masing-
masing sisi. Seorang pemain melakukan lemparan kedalam kemudian pemain
lain lari dan mengntrolnya. Pemain kelompok pertama menggiring bola
mengitari kelompok lain.

Fokus perhatian
Hal yang perlu diperhatikan dari aktifitas diatas adalah bahwa anak
diberikan kebebasan untuk melaksanakan berbagai macam nenedang, yaitu
meliputi :

 Menendang bola diam dengan berbagai posisi kaki kearah depan saja
 Menendang bola diam dengan berbagai posisi kaki ke berbagai arah
 Menendang bola bergerak dengan berbagai posisi kakai ke kiri dan
kekanan untuk kearah depan saja
 Menendang bola bergerak dengan berbagai posisi kakai baik kekiri
dan kekanan untuk kesegala arah
 Menghentikan bola dengan berbagai posisi kaki tanpa adanya
pantulan dari bola
 Pelaksanaan menggiring (Dribble Bola)
Setiap kelompok anak membuat posisi sebuah lingkaran yang
menghadap ketengah. Sebuah bola diberikan pada salah seorang anak
yang ada dalam kelompok lingkaran. Anak tersebut akan meletakkan bola
didepannya kemudian menggiring bola kearah depannya menuju teman
yang berada dihadapanya, setelah itu bola diberikan pada anak tersebut
dan dia menggantikan anak itu berdiri menggantikan tempatnya,
sedangkan temannya memberikan bola pada teman didepannya lagi.
 Pengembangan permainan men-dribble bola
 Bola yang diberikan pada setiap lingkaran mungkin ditambah menjadi dua bola
atau lebih sehingga yang melakukan aktivitas sekaligus lebih dari satu orang, semakin
pintar anak semakin dibutuhkan tempat yang lebih sempit agar mereka dapat merasakan
bagaimana menguasai bola agar selalu dekat dengan kakinya.
 Mendrible bola dapat dilakukan dengan mengelilingi lingkaran atau pada
lingkaran bagian dalam.

 Mendrible sendiri-sendiri dalam lingkaran ke segala arah selama waktu yang


ditentukan
 Dengan menentukan jarak setiap anak yang ada pada lingkaran
 Mendrible dalam lingkaran baik satu pendrible maupun lebih dengan catatan
setiap pendrible ada yang mengganggunya atau berusaha untuk mendapatkan bola.
 Memperhatikan kemungkinan terjadi tubrukan.
2. Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran Bola Voli
2.1 Tujuan Pembelajaran
 Melakukan gerakan dasar permainan bola voli
 Menerapkan model pembelajaran permainan bola voli sesuai dengan
tingkatan dan perkembangan anak di SD dengan bentuk dan situasi
bermain
 Mengembangkan ragam dasar, dan modifikasi bermain bola voli di SD
2.2 Gerak Dasar Permainan Bola Voli
 Pembahasan singkat
Gerak dasar dalam permainan bola voli adalah keterampilan gerak
manipulatif. Bola dimainkan atau dipukul hanya satu kali oleh satu atau kedua
tangan yang menjadi satu sehingga pantulanya satu kali.
Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana permainan bola voli dapat disajikan
semenarik mungkin bagi anak, hal ini akan memberi kebebasan untuk berfikit dan
bertindak seiring dengan perkembangan kemampuanya.
Kaidah utama adalah menyusun materi pembelajaran berupa gerakan bervariasi
yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
 Contoh macam gerakan dasar permainan bola voli untuk anak sekolah dasar
 Memainkan / memantulkan bola dengan 2 tangan berpegangan keatas
 Memainkan / memantulkan bola dengan 2 tangan terbuka

 Memainkan / memantulkan bola dengan tangan berpegangan dibawah


 Memainkan / memantulkan bola dengan tangan berpegangan disamping
 Memainkan / memantulkan bola dengan 2 tangan terbuka dari bawah
 Memainkan / memantulkan bola dengan 1 tangan diatas
 Memainkan / memantulkan bola dengan 1 tangan dibawah
 Permainan bola voli anak sekolah dasar
Agar objek yang dimainkan itu tidak terlalu cepat turun dan lama turun
maka dapat dipakai bola yang ringan dan mengambang nseperti balon.
Beberapa bentuk permainan memakai balon, :
 Berlomba memainkan bola karet, plastik, atau balon berkelompok
a) Balon dimainkan dengan cara dipukul tidak boleh dipegang
b) Regu yang paling banyak memukul bola dinyatakan sebagai
pemenang
 Berlomba memainkan bola melewati garis
a) Permainan berlangsung dengan memukul balon, tidak bolah
dipegang
b) Regu A berusaha menyeberangkan bola melewati garis
c) Guru memberikan tanda bahwa permainan dimulai dengan
melambungkan balon
d) Suatu kesalahan apabila balon jatuh dilapangan sendiri
 Berlomba memainkan bola
a) Setiap regu berusaha memainkan bola diudara selama mungkin
dengan bagian-bagian badan
b) Kesalahan terjadi apabila bola jatuh dilantai
c) Pemenangnya adalah regu yang paling sedikit membuat
kesalahan
 Pertandingan lempar tangkap dengan duduk
 Lempar tangkap dan memantulkan bola dengan tangan diatas

 Lempar tangkap dengan memantulkan bola dan tangan dibawah


 Lempar tangkap dan memantulkan bola dengan tangan diatas dan
dibawah. Sama dengan peraturan lempar tangkap dan memainkan bola
dengan memantulkan bola memakai tangan diatas. Perbedaanya dalam
permainan ini bola boleh dipukul dengan tangan diatas atau dibawah.
 Lempar tangkap dan memukul bola
Peraturan sama dengan peraturan lempar dengan tangan diatas hanya
pada permainan ini boleh dilakukan dengan tangan diatas maupun
dibawah dan boleh dipukul dengan bagian-bagian badan.
MODUL 6
Tenis Meja dan Bulu Tangkis

1. Kegiatan Belajar 1
Tenis Meja
1.1 Teknik Dasar Grip dan Stance
 Grip
Grip atau cara pegangan merupakan factor yang sangt penting dalam
permainan yang mengunakan raket. Ada dua macam jenis pegangan yang
sering di gunakan di permainan tenis meja yaitu : shakehand grip dan
penhold grip.
a) Shakehand grip (jabat tangan)
Artinya pegangan bet seperti kita sedang berjabat tangan(bersalaman).
b) Penhold grip.
Pegangan bet seperti kita menulis dengan mengunakan pulpen/pensil.
 Stance.
Stance : sikap siap yaitu posisi kaki,badan dan tangan.ada beberapa stance
yang biasa di gunakan antara lain:
a) Square stance.

Posisi badan menghadap penuh ke meja,biasa ya posisi ini di gunakan


untuk bersiap menerima service dari lawan.dari stance ini di harapkan
dapat memungkinkan pemain dapat bergerak cepat ke segala
arah.,kemudian mengembalikan bola dengan baik.khusus posisi akan
menerima service ,jangan berdiri terlalu jauh dari base line.
b) Side stance.
Posisi badan menyamping,baik kesamping kiri maupun ke kanan.

c) Open stance.
Adalah sebuah modifikasi dari side stance,stan ini di gunakan untuk
backhand block.

Anda mungkin juga menyukai