1. Secara singkat, konsep civil society adalah konsep yang berdasarkan pergolakan politik
dan sejarah masyarakat di Eropa Barat yang sedang mengalami dar polsa kehidupan
foedal menuju masyarakat industri. Kemudian konsep ini banyak dikembangkan oleh
filsuf dunia, diantaranya :
Marcus Tullius Cicero (106-43M), konsep yang dikembangkan cicero adalah
konsep Negara Kota (City state).
Thomas Hobbes (1588-1679 M) dan Jhon Locke (1632-1704 M) , konsep yang
dikembangkan cicero adalah konsep Negara Kota (City state).
Dan seiring berkembangnya konsep-konsep diatas, lalu muncul lah wacana
konsep civil society diberbagai Negara, yang sudah dikembangkan oleh berbagai
tokoh, salah satunya Antonio Franco Gramsci (1891-1837 M), Ia memandang
civil society merupakan tempat perebutan hegemoni diluar kekuatan Negara.
Periode berikutnya, wacana civil society dikembangkan oleh Alexis de
‘Tocqueville (1805-1859 M), Ia memandang civil society sebagai intitas
penyembangan kekuatan.
Di Indonesia, civil society diterjemahkan menjadi masyarakat madani oleh
Anwar Ibrahim, ia memperkenalkan konsep ini melalu ceramah Simposium
Nasional. Istilah itu, diterjemahkan dari bahasa Arab. Kata “madani’ berarti civil
(beradab). Konsep masyarakat madani bersifat universal,maka dari itu
memerlukan adaptasi dinegara Indonesia karena konsep masyarakat madani
tidak memiliki latar belakang yang sama dengan keadaan social budaya di
Indonesia. Konsep masyarakat madani sangat baru, oleh karena itu diperlukan
langkah-langkah yang efektif, sistematis, serta kontinyu sehingga dapat merubah
paradigma masyarakat.
3. Masyarakat madani adalah masyarakat yang diatur sesuai dengan hukum islam. Peran
hukum islam telah diterapkan Rasulullah saat berada dimadinah dalam menyiarkan ajaran
agama islam. Dan di Indonesia, peran umat islam sangat berpengaruh dalam mewujudkan
masyarakat madani, peran umat islam yaitu :
Menjalin tali persaudaraan sesama umat beragama
Menjalin ikatan keimanan (kepercayaan), untuk mewujudkan masyarakat yang
harmonis.
Menjalin ikatan cinta dengan memupuk paham nasionalisme, untuk menimbulkan
rasa cinta terhadap tanah air.
Menghilangkan batasan antara masyarakat kalangan atas atau masyarakat
kalangan bawah.
Toleransi umat beragama, yaitu saling menghargai setiap ajaran yang dimiliki,
4. Poin penting hak asasi manusia dalam islam, terbagi atas beberapa tingkatan,yaitu :
Hak darury (hak dasar), sesuatu yang dianggap dasar apabila hak itu dilanggar.
Hak hajy (hak sekunder), yaitu hak-hak yang bila tidak diepnuhi akan berakibat
hilangnya hak elementer.
Hak tahsiny, yaitu hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan hak
sekunder.
Ayat Al-Quran, hak kebebasan beragama.
َ ِ ل َ كُ ْم ِد ي ن ُكُ ْم َو ل
ي ِد ي ِن
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
5. Islam memberikan petunjuk untuk mecapai kehidupan yang damai,sejahtera, dan saling
menghargai serta mecapai kehidupan baik dunia maupun akhirat sedangkan demokrasi
hanya memberikan petunjuk untuk mecapai kehidupan yang damai,sejahtera, serta
mencapai kehidupan duniawi semata. Dengan begitu islam dan demokrasi sangatlah
saling berkaitan, yang merupakan konsep dan sistem nilai untuk saling memperbaiki yang
sesuai dengan nilai pancasila.