KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran PKn
1. Pengertian PKn
luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia. Nilai-nilai
anggota masyarakat, dan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sejalan
10
11
pancasila/ budaya bangsa seperti yang terdapat pada kurikulum PKn SD.
Pancasila dan UUD 1945 agar dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan
prilaku siswa, (b) membentuk warga negara yang menyadari dan mampu
bernegara.
2. Tujuan PKn SD
adalah membentuk warga negara yang baik yaitu warga negara yang patriot,
negara yang baik adalah warga negara yang memehami dan mampu
fungsi dan peranya, memeliki sikap disiplin pribadi dan perilaku warga
2003 dijelaskan tujuan PKn adalah (1) untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memeiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,dan (2)
untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik dan status hak
jenjang SD, SMP dan SMA tidak berbeda. Secara rinci, mata pelajaran
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan (2) untuk meningkatkan
kesadaran dan wawasan peserta didik dan status hak kewajiban dalam
Wahab (2011:315) menjelaskan tujuan PKn untuk jenjang SD, SMP dan
bernegara, serta anti korupsi, (3) berkembang secara positif dan demokratis
agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainya, dan (4) berinteraksi
lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
meliputi: Tertip dalam kehidupan keluarga, tata tertib sekolah, Norma yang
Hukum dan peradilan internasional, (c) hak asasi manusia, meliputi: Hak dan
kewajiban anak, Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
pengalaman dan pembiasaan, dan (4) pengalaman belajar yang sarat nilai,
keteladanan sikap dan prilaku terpuji dari Guru dan pimpinan sekolah,
B. Pembelajaran Kooperatif
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka
siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan
Lungdren dalam Jauhar (2011: 53) adalah sebagai berikut: (a) Para
memiliki tujuan yang sama, (d) Para siswa membagi tugas dan berbagi
siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar
dan mengubah norma-norma yang terkait dengan prestasi (Arends, 2008: 5).
individu maupun kelompok. Karena siswa bekerja, dalam suatu team, maka
kesempatan yang sama untuk berhasil (slavin dalam Isjoni, 2010: 33)
19
a. Penghargaan kelompok
juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-
skoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang atau tinggi
a. Keunggulan
b. Kelemahan
yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan 4) Saat diskusi
Pendekatan Struktural yang meiputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara
2009:68)
ahli (expert) pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut (Trianto, 2009:74)
paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Model ini dikembangkan
model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv.
Berbeda dengan STAD dan Jidsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik
Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit
anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim
mereka.
23
Secara umum pembelajaran TGT sama saja dengan STAD kecuali satu
dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai
wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara dengan mereka (Slavin, 2005: 163 ). Dalam TGT setiap
dengan anggota yang lain, lalu mereka diuji secara individual melalui game
akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game ini akan menentukan skor
orang siswa yanga memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras
yang berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok
tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok lain
meja- meja tournament, dimana setiap meja tournament terdiri dari setiap 5
Dalam setiap meja tournament atau meja permainan diusahakan agar tidak
ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa yang
setiap peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat ditentukan dengan
melihat nilai yang mereka peroleh pada saat tes dilaksanakan. Skor yang
Fase Kegiatan
Guru Siswa
belajar.
Fase 4 Guru membagikan lembar Siswa mempelajari
Belajar tim kegiatan kepada masing- lembar kegiatan
masing kelompok. dalam tim mereka.
Fase 5 Guru mengawasi dari satu Semua siswa
Turnamen kelompok ke kelompok yang memainkan game ini
lain untuk memastikan bahwa pada saat yang sama
semua siswa memahami
prosedur permainan tersebut.
berikut:
lain: (1). Prestasi guru (sama dengan STAD; (2). Kelompok Belajar (sama
a. Guru menyiapkan:
1) Kartu soal
3) Alat/ Bahan
orang)
4. Aturan Permainan
bisa tahu mana meja “atas” dan yang “bawah”. c) mintalah salah satu siswa
yang anda pilih untuk membagikan satu lembar permainan, satu lembar
jawaban, satu kotak kartu nomor dan satu lembar skor permainan pada setiap
dengan nomor yang ada pada kartu, g) pembaca yang tidak yakin dengan
memberikan jawaban, siswa yang ada pada sebelah kiri atau kanan
berbeda. Jika dia ingin melewatinya atau bila penantang kedua punya
jawaban yang berbeda dengan dua peseta pertama, maka penantang kedua
boleh menantang.
(jika ada). Apa bila jawaban yang mereka berikan salah, j) apa bila semua
harus mengembalikan kartu yang telah dimenangkan (jika ada) ke dalam box
29
Tabel 2.2
Lembar skor permainan Tournament
Husni Merpati 14 10 - 24 60
Santi Merak 11 12 - 23 40
Dalam tabel di atas, dapat di lihat dalam satu meja tournament dua
mendapat 60, poin 40 untuk siswa yang lebih rendah, dan poin 20 untuk
anggota pada setiap meja tournament diberi bonus 20 poin, setiap skor
poin, setiap skor yang tertinggi yang ketiga setiap meja tournament
menerima bonus 14 poin, dan skor yang terendah pada setiap meja
1) Bagi Guru
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
2) Bagi Siswa
c. Kesimpulan
D. Hasil Belajar
bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perbahan pengetahuan, sikap dan
antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor
artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang
a. Faktor-faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu anak itu
kondisi fisik.
33
b. Faktor-faktor Eksternal
sosial siswa, dan interaksi guru dan siswa). (3). Faktor situasional
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan faktor yang berasal dari luar diri individu. Kedua faktor
Taksonomi Bloom dalam Hasan (1991: 23) membagi hasil belajar atas tiga
a. Ranah Kognitif
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
Pada jenjang ini informasi yang diterima tidak disimpan begitu saja.
kedudukannya.
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sistesis
6) Evaluasi
sesuatu.
b. Ranah Afektif
1) Penerimaan (Receiving)
2) Penanggapan (Responding)
merupakan penanggapan terhadap stimulus yang ada (di sini bukan apa
3) Penghargaan (Valuing)
4) Pengorganisasian (Organization)
dimana terdapat lebih dari satu nilai atau sikap. Dalam situasi yang
sikap tersebut.
36
5) Penjatidiran (Characterization)
Dalam jenjang ini nilai dan sikap sudah menjadi milik seseorang.
Jadi nilai dan sikap bukan saja diterima, disenangi, dihargai, digunakan
c. Ranah Psikomotor
intelektual”.
tersebut.
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek kemanusiaan saja. Hasil belajar