Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Tulisan ini membahas tentang bagaimana mengembangkan model pembelajaran tematik di kelas awal
sekolah dasar (SD). Dalam wacana pengembangan pembelajaran di SD diIndonesia ternyata pada umumnya
masih di warnai penyelenggaraan pendidikan dengan menekankan pada pembelajaran yang memisahkan
penyajian antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, di mana hal tersebut akan mengakibatkan
permasalahan yang cukup serius terutama bagi siswa kelas awal SD. Proses pembelajaran pada kelas-kelas
awal SD harus memerhatikan karakteristik anak yangakan menghayati pengalaman belajar sebagai satu
kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual baik di dalam maupun antar mata pelajaran. Akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran
yang efektif dan lebih bermakna.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Pendekatan ini dari teori pembelajaran yang menolak proses
latihan/hafalan sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini
dimotori para tokoh psikologi gestalt, yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan
menekankan juga pentingnya program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak.
Pelaksanaan pendekatan pembelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topik atau tema yang dipilih dan
dikembangkan oleh guru bersama anak-anak. Tujuan dari tema ini bukan hanya untuk menguasai konsep
mata pelajaran, akan tetapi konsep dari mata pelajaran terkait dijadikan sebagai alat untuk mempelajari dan
menjelajahi topik/tema tersebut. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvesional , maka pembelajaran
terpadu nampaknya lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam proses belajar.
Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru seharusnya
menggunakan berbagai model pembelajaran dalam kelas sehingga dapat tercipta pembelajaran yang
bermakna. Menurut Ausubel (dalam widada, 2004 : 9) belajar bermakna adalah proses belajar dengan
informasi baru yang akan dipelajari peserta didik disusun serta dihubungkan dengan struktur pengetahuan
yang sudah dimiliki.
Pada perkembangannya pembelajaran pada abad 20 ini lebih menitikberatkan pada penyampaian
materi yang dilakukan secara tersusun, menyeluruh dan bermanfaat, dimana diasumsikan bahwa setiap anak
mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai ilmu yang diterimanya, adapun salah satu model
yang dapat digunakan adalah model pembelajaran terpadu.
Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat dimengerti secara umum sebagai
pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari beberapa bidang studi untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa mampu memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
maupun konsep-konsep yang didapat melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-
konsep yang mereka telah ketahui.
Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi yang akan dipadukan,
yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar disiplin ilmu. Pembelajaran terpadu
interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik, konsep-konsep, yang terdapat dalam satu rumpun sedangkan
pembelajaran terpadu antar disiplin ilmu mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi dengan
beberapa mata pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema. Pada pembelajaran terpadu tidak
boleh bertentangan dengan kurikulum yang berlaku tetapi dengan pembelajaran terpadu yang digunakan
harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran dalam kurikulum.
Pada buku ini kalian akan diantarkan pada pemahaman mengenai hal-hal berikut yang mana telah
disusun sekaligus untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Buku ini
mencangkup hal-hal sebagai berikut:
Menjelaskan karakteristik dan model pembelajaran jaring (webbed), Model pembelajaran keterkaitan
(Connected) dan model pembelajaran keterpaduan (Integrated)
Mengaplikasikan pembelajaran tematik model jarring laba-laba (webbed), Model pembelajaran
keterkaitan (Connected) dan model pembelajaran (Integrated)
Mengidentifikasi tema
Menentukan tema
Membuat pemetaan kompetensi dasar sesuai dengan tema
Menjelaskan pengertian jaring-jaring tematik
MengidentifikasiLangkah-langkahmembuatjaring-jaringtema
Membuat jaring-jaring tematik
Menyusun program kelas (scedul)
Untuk membantu kalian dalam mempelajari buku ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk
belajar berikut ini.
Bacalah dengan seksama bagian pendahuluan buku ini sampai kalian memahami secara keseluruhan
tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari buku tematik ini. Baca bagian demi bagian dan temukan
kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru lalu artikan dalam kamus KBBI yang akan berguna untuk
Glosarium di akhirbukuini.
Analisislah menurut pemahaman kalian mengenai makna buku ini untuk memperluas wawasan, baca
dan pelajari sumber-sumber lainya ngrelevan. Kalian dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber,
termasuk darie-book.
Kerjakan latihan dalam buku ini dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa
lainnya atau teman sepengajaran. Untuk mengetahui apakah kalian sudah memahami dengan benar
kandungan buku ini coobalah untuk menjawab soal-soal Latihan yang ada pada Sub bab.
JUDUL 1
A. Pengantar
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap
kebermaknaan belajar bagi para siswa sekolah dasar. Bermakna disini memberikan arti bahwa, pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra maupun antar mata
pelajaran. Dalam pelaksanaannya, perlu mengikuti prosedur yang dirancang sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran terpadu.
Untuk itu, perlu dipelajari persyaratan pelaksanaan pembelajaran terpadu agar pelaksanaannya
dapat maksimal dan bermakna bagi peserta didik.selain itu, perlu dipelajari pula mengenai model-
model dari pembelajaran terpadu, sehingga guru dapat memilih model yang tepat pada saat
pembelajaran. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap
mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa.sebagai guru,
haruspandaidalammemilihtopik yang sesuaidalammembimbingpembelajaran.
B. Uraian materi
Karakteristik karakteristik dan model pembelajaran tematik sd/mi; model jaring laba-laba
(webbed), model keterkaitan ( connected), dan model keterpaduan (integreted)
Model webbed juga diibaratkan sebagai teleskop, yang memandang luas seluruh rasi
bintang sebagai satu tema. Tema tersebut berguna untuk menyaring konsep, topik, dan ide
yang tepat sesuai dengan konten kurikulum dan disiplin ilmu.
Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesama guru. Setelah tema
disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya
dengan mata pelajaran yang lain. Untuk itu, tema utama harus mempunyai cakupan materi
yang luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
Model webbed ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata atau
konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
Bersifat fleksibel.
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
Model connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan
untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu
keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan
tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu
semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata
pelajaran.
Metode connected digunakan untuk mengkaitkan beberapa bagian materi menjadi satu
kesatuan yang utuh dan saling terkait sehingga siswa mampu menyerap informasi secara utuh
dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk melahirkan pengetahuan-pengetahuan baru
sesuai dengan kemampuannya.
Dalam metode connected, fokus pembelajaran berpusat pada siswa sebagai pelaku
utama pembelajaran. Dalam hal ini, guru bersama-sama siswa merencanakan, membu at,
dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan dengan tetap mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat dimengerti secara umum
sebagai pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari beberapa bidang studi
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa mampu memahami
konsep-konsep yang didapat melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep-konsep yang telah mereka ketahui.
Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi yang
akan dipadukan, yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar disiplin
ilmu. Pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik, konsep-konsep
yang terdapat dalam satu rumpun. Sedangkan pembelajaran terpadu antardisiplin ilmu
mengintegrasikan topik atau konsep dari berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan
berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat
dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan
dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan perolehan belajarnya
pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
Mengaplikasikan karakteristik dan model pembelajaran tematik sd/mi; model jaring laba-laba
(webbed), model keterkaitan ( connected), dan model keterpaduan (integreted)
C. Latihan
D. Rangkuman
Model webbed lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa
dapat memperoleh pengalaman langsung. Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa akan
memahami konsep-konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menghubungkan dengan konsep
lainnya.
Adapun karakteristik model webbed memiliki karakteristik sebagai yaitu, berpusat pada siswa,
memberi pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas, menyajikan konsep
dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat
siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Model connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan
dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang
dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang
akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Model keterpaduan (integrated) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
E. Tes formatif
1. Model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu
konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang
dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan
ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata
pelajaran.disebut……….
a) Moral
b) Strategi pembelajaran
d) Standar kompetensi
a) Metode pembelajaran
b) Pendekatan pembelajaran
c) Strategi pembelajaran
d) Modek pembelajaran keterpaduan
b) Tidak teratur
c) Diskusi kelompok
a) 2
b) 3.
c) 7
d) 6
A. Pengantar
Pemilihan tema ini dapat datang dari staf pengajar yaitu guru kelas atau guru
bidang studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih tema dasarnya dan dengan
musyawarah siswa menentukan unit temanya. Pemilihan tema dasar yang dilakukan oleh
guru dengan mengacu pada tujuan dan materi-materi pada pokok bahasan pada setiap
mata pelajaran yang terdapat pada kurik ulum.
Tema dapat juga dipilih berdasarkan pertimbangan lain, yaitu: tema yang yang dipilih
merupakan consensus antar siswa, misal dari buku-buku bacaan, pengalaman, minat, isu-
isu yang sedang beredar dimasyarakat dengan mengingat ketersediaan sarana dan sumber
belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
1. Tema dasar- unit tema tema dapat muncul dari siswa, kemudian guru yang
mengorganisir atau guru melontarkan tema dasar, kemudian siswa mengembangkan
unit temanya.
2. Curah pendapat curah pendapat ini bermanfaat untuk memunculkan tema dasar
kemudian dikembangkan menjadi unit tema. Setelah tema dasar dan unit tema dipilih
maka terbentuk jaring-jaring.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penentuan tema, yaitu:
1) penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai materi di dalam satu
maupun beberapa mata pelajaran.
B. Tema harus menarik dan bermakna bagi siswa untuk belajar selanjutnya
Contoh tema yang dapat digunakan di kelas seperti: diri sendiri, keluarga,
lingkungan, tempat umum, rumah, pekerjaan, hiburan, pakaian, makanan,
transportasi, pariwisata, komunikasi, teknologi, kejadian sehari-hari, negara,
pertanian, peristiwa, pendidikan, k3, tumbuhan, binatang, budi pekerti, pengalaman,
kesehatan dll.
A. Mengidentifikasi tema yang sesuai dengan hasil belajar dan indicator dalam kurikulum
C. Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema tidak terlalu luas
3. Sedangkan maksud dari pemilihan tema bertujuan agar anak didik dapat
C. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata
D. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam kontek tema
yang jelas
H. Budi pekerti dan moral anak didik dapat ditumbuhkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:
D. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.
5. Keunggulan dan kekurangan pembelajaran tematik
C. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh dari semua standar kompetensi dan kompensi dasar
Dari beberapa mata pelajaran yang dipadukan.
Dalam melakukan pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni sebagai
berikut:
Sbdp
Pjok
Ipa
Ips
Bahasa
Indonesia
Matematika
Ppkn
D. Rangkuman
Pemilihan tema dasar yang dilakukan oleh guru dengan mengacu pada
tujuan dan materi-materi pada pokok bahasan pada setiap mata pelajaran yang
terdapat pada kurikulum. Dan ada juga pemetaan kompetensi dasar kegiatan
pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
dari semua standar kompetensi dan kompensi dasar dari beberapa mata pelajaran
yang dipadukan
C. Tes formatif
a) Berdasarkan kurikulum
c) Perkembangan siswa
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir
Paper ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudia gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penugasan anda terhadap materi kegiatan belajar tersebut.
Tingkat penugasan= jumlah jawaban yang benar×10, misalnya jawaban anda yang benar
4, maka 4×20= 80
Dengan ;
90-100= baik sekali
80-89= baik
70-79= cukup
≤70= kurang
Apabila anda mendapat nilai 80 atau lebih, anda dapat meneruskan dengan kegiatan
belajar selanjutnya. Jika kurang maka anda harus mengulang kembali materi tersebut,
terutama bagian yang belum anda kuasai
JUDUL 3
JARING-JARING TEMATIK
A. Pengantar
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub sub pokok bahasan
yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan
siswa siswi memahami satu tema tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai
ilmu pengetahuan. Selain ujntuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga mengajari
pembiasaan agar siswa siswi mampu berpikir secara integrative dan holistik.
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu
yang banyak digunakan. Dalam pembelajaran terpadu, ekplorasi topik/tema menjadi alat pemacu
utama bagi pelakasananya. Untuk pemilihan topik atau tema serta menghubungkan satu tema ke
tema lainnya menjadi persolaan pentingyang harus dikuasai oleh maupun siswa-siswi.
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu
yang banyak digunakan dewasa ini. Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan
implementasi dari penerapan pembelajaran terpadu model Webbed. Pembelajaran terpadu model
Webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menetukan tema tertentu. Tema dapat ditentukan dengan
negosisasi guru dan siswa, tetapi dapat pula diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut
disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang
studi (Trianto 2007). Pengembangan tema menjadi sub-sub tema serta pola keterkaitannya inilah
yang kemdian membentuk jaringan tema.
B. Uraian materi
1. Pengertian jaring-jaring tematik
Tema menurut poerwadarminta (1983) adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembicaraan. Penggunaan tema dimaksudkan sebagai wadah/alat agar anak
mampu mengenal berbagai konsep secara lebih utuh, bermakna, mudah dan jelas. Dalam konteks
pembelajaran di sd tersedia berbagai jenis tema yang dapat dipilih, seperti diri sendiri, keluarga,
lingkungan, transportasi, kesehatan, kebersihan dan keamanan, hewan dan tumbuh-tumbuhan,
pekerjaan, gejala alam dan peristiwa, rekreasi, negara dan alat komunikasi.
Jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak
digunakan pada saat ini. Pada model pembelajaran terpadu ini merupakan model pembelajaran
yang dipilih oleh berbagai kalangan sebagai ganti dari model pembelajaran drill-system. Dalam
pembelajaran terpadu, eksplorasi topik / tema menjadi alat pemacu utama bagi pelaksanaanya.
Dengan demikian menghubungkan satu tema dengan tema yang lainnya menjadi persoalan
penting yang harus dikuasai baik oleh guru maupun sisiwa-siswi. (herry hernawan,
dkk. 2007. Belajar dan pembelajaran s. Hlm. 128)
Dari berbagai penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah pola
hubungan antara pola tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang telah diambildari bidang
studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema siswa dapat diharapkan memahami suatu tema
tertentu dengan menggunakan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Jaringan tema juga mengajari pembiasan agar siswa-siswi mampu berpikir secara
integrtif dan holistik. (trianto, 2007. Mengembangkan model pembelajaran tematik).
1. Tentukan terlebih dahulu tema. Cara menetukan tema bisa dilakukan dengan dua cara
Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat
dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menetukan tema.
Cara kedua, menentukan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk
menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan siswa-siswi sehingga sesuai
dengan minat serta kebutuhan mereka.
2. Menginvetarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yag telah ditentukan.
3. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisasi ke dalam rumpun mata
pelajarannya masing-masing.
4. Menghubungkan materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan
tema.(sugiyar dkk.lapis pgmi.2009.hlm 9)
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang
banyak digunakan dewasa ini. Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan
implementasi dari penerapan pembelajaran terpadu model webbed. Pembelajaran terpadu model
webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menetukan tema tertentu. Tema dapat ditentukan dengan
negosisasi guru dan siswa, tetapi dapat pula diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut
disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang
studi (trianto 2007). Pengembangan tema menjadi sub-sub tema serta pola keterkaitannya inilah
yang kemdian membentuk jaringan tema. (trianto. 2007. Mengembangkan model pembelajaran
tematik.).
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang
banyak digunakan. Dalam pembelajaran terpadu, ekplorasi topik/tema menjadi alat pemacu
utama bagi pelakasananya. Untuk pemilihan topik atau tema serta menghubungkan satu tema ke
tema lainnya menjadi persolaan pentingyang harus dikuasai oleh maupun siswa-siswi.
Berikut contoh jaring tema untuk kelas 1 sekolah dasar
kd 3 dan 4
3.4. Mengenal teks cerita diri/ personal tentang keberadaan keluarga dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
4.4. Menyampaikan teks cerita diri/ personal tentang keluarga secara mandiri
dalam bahasa indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian
Matematika Kd 1 dan 2
2.2. Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata bendabenda di
sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang),
beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar.
kd 3 dan 4
3.1. Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain
3.2. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain
3.11. Menentukan urutan berdasarkan panjang pendeknya benda, tinggi
rendahnya tinggi badan, dan urutan kelompok berdasarkan jumlah anggotanya
4.5. Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangunbangun datar atau
pola bangun datar yang sudah ada
Sbp Kd 1 dan 2
2.1. Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri
dalam mengolah karya seni
kd 3 dan 4
3.1. Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi
4.1. Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk
berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar
4.3. Menggambar dengan memanfaatkan beragam media kering
4.7. Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu
Penjas Kd 1 dan 2
2.1. Menunjukkan perilaku percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik dalam bentuk permainan
Kd 3 dan 4
3.3. Memahami pengertian pola gerak dasar seperti gerak lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif
4.1. Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak
(seperti konsep: tubuh, ruang, hubungan, dan
usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan/atau tradisional
4.3 mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak
dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan/atau permainan tradisional
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas,
yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan
dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya, seperti program semester, program mingguan, dan
program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan
Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar
yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan demikian, penyusunan program
tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi
dasar.
Penentuan alokasi waktu didasarkan kepada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan
dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program
tahunan kalau program tahunan disusun utnuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk
mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu
keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
Promes atau program semester merupakan langkah awal dalam rangka menyampaikan
materi awal kepada peserta didik, dengan program semester ini akan terinci apa saja yang akan
dilakukan oleh guru dalam kelangsungan belajar mengajar.
Promes memuat alokasi waktu untuk setiap kd atau topik satuan bahasan secara terperinci
pada setiap semester. Setiap kd atau topik satuan bahasan dikembangkan menjadi indikator atau
sub-sub topik dan ditentukan alokasi waktunya untuk setiap minggu efektif pada setiap bulan
selama satu semester.
a. Tentukan standar kompetensi (sk) dan kompetensi dasar (kd) yang ingin dicapai.
Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan sk dan kd, sebab semuanya sudah
ditentukan dalam standar isi (si), yakni pada kurikulum tingkat satuan pendidikan
(ktsp) yang sudah kita kenal, kecuali kalau kita memang diharuskan merumuskan sk
dsn kd sendiri, misalnya dalam merumuskan kurikulum muatan lokal (mulok).
b. Lihat program tahunan yang telah kita susun utnuk menentukan alokasi waktu atau
jumlah jam pelajaran setiap sk dank d itu.
c. Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran kd itu akan
dilaksanakan.
d. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan
penjelasan
C. Latihan
1. Jelaskan pengertian jaring tema menurut poerwadarminta (1983)?
2. Jelaskan langkah-langkah membuat jaring tema?
3. Buatlah contoh dari jaring tematik?
4. Sebutkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program
semester?
5. Apa yang dimaksud program tahunan dan program semester?
D. Rangkuman
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan
yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema siswa dapat
diharapkan memahami suatu tema tertentu dengan menggunakan pendekatan interdisiplin
berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Secara garis besar, dapat diartikan bahwa peroram tahunan adalah rencana penetapan
alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (sk dan kd) yang telah ditetapkan. Program
semester adalah perencanaan untuk kurun waktu satu semester yang berisi sk/kd dan alokasi
waktu pembelajaran untuk setiap sk/kd, dan waktu pelaksanaan pembelajaran pada setiap
minggu nya. Kalender pendidikan (kaldik) adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama sat tahun ajaran.
Pada dasarnya teknik pengisian program semester sama seperti program tahunan. Yakni
dengan menelaah kalender pendidikan kemudian medistribusikan olokasi waktu yang disediakan
untuk suatu mata pelajaran, pada setiap kd dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai
ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi. Yang perlu pencermatan lebih
adalah perumusan indikator dan pemberian materi ke dalam bulan selama satu semester.
E. Tes formatif
1. Berikut yang bukan, merupakan langkah-langkah dalam mengembangkan
program semester adalah:
a) Tentukan standar kompetensi (sk) dan kompetensi dasar (kd) yang ingin dicapai.
Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan sk dan kd, sebab semuanya sudah
ditentukan dalam standar isi (si), yakni pada kurikulum tingkat satuan pendidikan
(ktsp) yang sudah kita kenal, kecuali kalau kita memang diharuskan merumuskan sk
dsn kd sendiri, misalnya dalam merumuskan kurikulum muatan lokal (mulok).
b) Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan
memasukkan dalam format matrik yang tersedia
c) Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran kd itu akan
dilaksanakan.
d) Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan
penjelasan
5. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat jaring tema adalah:
a) Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah
ditentukan .
b) Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisasik ke dalam rumpun mata
pelajarannya masing-masing.
c) Menententukan tema.
d) Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata
pelajaran dengan tema.
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir
Paper ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudia gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penugasan anda terhadap materi kegiatan belajar tersebut.
Tingkat penugasan= jumlah jawaban yang benar×10, misalnya jawaban anda yang benar
4, maka 4×20= 80
Dengan ;
90-100= baik sekali
80-89= baik
70-79= cukup
≤70= kurang
Apabila anda mendapat nilai 80 atau lebih, anda dapat meneruskan dengan kegiatan
belajar selanjutnya. Jika kurang maka anda harus mengulang kembali materi tersebut,
terutama bagian yang belum anda kuasai
Glosarium
Ilustrasi : Gambaran
Indikator : Variabel-variabel yang dapat menunjukkan ataupun mengindikasikan
kepada pengguna tentang kondisi tertentu.
Konkret :Benar
DAFTAR PUSTAKA
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. (2005). Tematik: Pembelajaran Efektif dalam
Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.