Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah “PSIKOLOGI KONSELING”
Disusun Oleh :
Amaruloh
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
taufik dan juga hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Psikologi
Konseling"
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi konseling,
Penyusunan makalah ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan dan partisipasi dari
semua pihak. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan bimbinganya. Serta kepada sahabat-
sahabat di Program Study BKPI yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Penulis sadar betul bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan,
terutama dalam hal pembahasan yang sangat terbatas dan jauh dari kata sempura sehingga
siapapun yang membaca mungkin merasa banyak hal yang kurang di pahami, oleh karena itu
kritik, saran dan masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini
dari siapapun dan kapan pun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Pengertian Psikologi Konseling.....................................................................
B. Ciri-Ciri Konseling.........................................................................................
C. Perbedaan Konseling,Bimbingan dan Psikoterapi.........................................
BAB III......................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua
pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk di atasi sendiri oleh yang
bersangkutan diberi bantuan pribadi langsung dalam pemecahan masalah.
Pada dasarnya, tujuan dari konseling dan psikoterapi adalah sama yaitu
eksplorasi diri, pemahaman diri dan perubahan tindakan atau prilaku. Keduanya lazim
pula mencoba menghilangkan tingkah laku merusak diri (Self-defeating) pada klien.
Baik konseling maupun Psikoterapi memberi penekanan pentingnya perkembangan
pembuatan keputusan dan keterampilan pembuatan rencana oleh klien.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konseling
Secara etimologi istilah konbseling berasal dari bahasa latin yaitu
“Consililium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan
“menerima” dan “memahami”. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah
konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau
“menyampaikan”.
Pengertian konseling menurut pendapat para ahli :
a. ( Jones, 1951)
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua
pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk di atasi sendiri oleh
yang bersangkutan diberi bantuan pribadi langsung dalam pemecahan
masalah.
b. (Tolbert, 1959)
konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dan kemampuan–
kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar dalam mana
konseling dibantu untuk memahami diri sendiri keadaannya sekarang, dan
kemungkinan kepada masa depan yang dapat diciptakan dengan menggunakan
potensi-potensi yang dimilikinya demi untuk kesejahteraan baik pribadi
maupun masyarakat dan lebih jauh dapat belajar bagaimana memecahkan
masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
c. (Lewis, dalam Shertzer & Stone, 1974)
Konseling merupakan proses dalam mana seorang individu yang sedang
mengalami masalah (Klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam
suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang
tidak bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang
merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang
memungkinkannya berperan dengan cara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya.[3]
Pengertian konseling lebih luas dikemukakan oleh Sukardi (2000), konseling
sebagai bantuan secara tatap muka antara konselor dan klien dengan usaha
yang unik dan manusiawi dan dilakukan dalam suasana keahlian dan
didasarkan norma-norma yang berlaku agar klien memperoleh konsep diri dan
kepercayaan demi untuk memperbaiki tingkah laku pada saat ini dan pada
masa yang akan datang. Fokus pengertian konseling oleh Sukardi adalah
bantuan berupa hubungan yang unik dan manusia berdasarkan keahlian
konselor. Selain itu, konseling bertujuan agar bklien memperoleh konsep diri
dan kepercayaan diri dalam rangka memperbaiki tingkah laku saat ini dan
masa yang akan datang.
Ciri-ciri konseling ini adalah:
1) Ditujukan kepada klien yang sanggup memecahkan masalahnya agar
tercapai kepribadian klien yang terpadu
2) Sasaran konseling adalah aspek emosi dan perasaan feeling, bukan segi
intelektualnya
3) Titik tolak konseling adalah keadaan individu termasuk kondisi sosial-
psikologis masa kini dan bukan pengalaman masa lalu
4) Proses konseling bertujuan untuk menyesuaikan antara ideal-self
dengan actual-self. Universitas Sumatera Utara
5) Peranan yang aktif dalam konseling dipegang oleh klien, sedangkan
konselor adalah pasif-reflektif, artinya tidak semata-mata diam dan
pasif akan tetapi berusaha membantu agar klien aktif memecahkan
masalahnya.
Tujuan konseling adalah pengembangan kemampuan klien untuk
mengatasi masalahnya, memiliki kemampuan untuk mencintai dan bekerja
keras, melakukan sesuatu dengan rasa tanggung jawab dan percaya diri.
D. Pragnosis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Andi AT, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Rajawali Pers, Jakarta 2010