Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Hakikat Konseling, Tujuan Konseling
dan Situasi Hubungan Konseling Psikoanalisis" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Konseling Psikodinamik. Semoga makalah ini dapat
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat tulis harapkan untuk
perbaikan makalah mendatang. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Konseling…………………………………………………………....
B. Tujuan Konseling…………………………………………………………….
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran……………………………………………………………………………….
C. Daftar Pustaka…………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Hakikat Konseling
Konseling berasal dari bahasa latin “Consilium” yang berarti “dengan” atau
“bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami. Konseling adalah suatu
proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan
untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut
dapat terjadi setiap waktu. Konseling juga merupakan proses yang dinamis, dimana individu
dibantu untuk mengembangkan dirinya, mengembangkan kemampuan-kemampuannya dalam
mengatasi masalah yang dihadapi. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami masalah, agar
individu dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Berdasarkan uraian di atas dapat
dapat dikatakan bahwa konseling merupakan jantung hatinya bimbingan. (Bukhori, 2014).
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari id, ego, dan
superego. Dalam pendekatan psikoanalisis, konseling dilakukan agar individu mengetahui
ego dan memiliki ego yang kuat, yaitu menempatkan ego pada tempat yang benar yaitu
sebagai pihak mampu memilih secara rasional dan menjadi mediator antara Id dan Superego.
Konseling dalam pandangan psikoanalisis adalah sebagai proses mengedukasi kembali (re-
edukasi) terhadap ego menjadi lebih realistik dan rasional.
B. Tujuan Konseling
Konseli harus bersedia terlibat dalam proses konseling secara intensif, dan melakukan
asosiasi bebas dengan melakukan atau mengatakan segala sesuatu yang terlintas dalam
pikirannya, karena produksi verbal konseli merupakan esensi dan kegiatan konseling
psikoanalisis.
a) Aliansi
Aliansi yaitu sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan
tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan
konseling).
b) Transferensi
1) pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap
orang-orang yang menguasainya, yang ditujukan kepada konselor.
2) merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk
dianalisis
3) membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana
dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan
merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan
masa lalunya.
4)
c) Kontratransferensi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling merupakan sebuah layanan dengan berbagai macam teori-
teori psikologi, salah satu contohnya adalah psikoanalisis. Tujuan utama psikoanalisis sendiri
adalah untuk mengurangi symptom psikopatologi dengan memunculkan pikiran dan perasaan
- perasaan yang tertekan atau depresi ke dalam alam kesadarannya. Serta tujuan lain Menurut
Corey (2005:53), tujuan konseling psikoanalisa adalah untuk membentuk kembali struktur
karakter individu, dengan cara merekonstruksi, membahas, menganalisa, dan menafsirkan
kembali pengalaman-pengalaman masa lampau, yang terjadi di masa kanak-kanak.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
(Walters & Corey, 1980)Walters, L. H., & Corey, G. (1980). Theory and Practice of
Counseling and Psychotherapy. Family Relations, 29(1), 133.
https://doi.org/10.2307/583738
Walters, L. H., & Corey, G. (1980). Theory and Practice of Counseling and
Psychotherapy. Family Relations, 29(1), 133. https://doi.org/10.2307/583738