Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU DOSEN PENGAMPU

TEKNIK LABOR BKI RAHMAD, M.Pd

“MENGENALI PERASAAN, KONTAK PSIKOLOGI DAN

REFLEKSI ISI DAN PERASAAN”

Disusun Oleh:

WIRDATUN NISYA

(11840224091)

BKI KM 5 A

BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahiwabarakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “mengenali
perasaan, kontak psikologi dan refleksi isi dan perasaan” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada
bidang studi Teknik laporan bki yang di ampu oleh bapak Rahmad.M.Pd Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang „mengenali perasaan, kontak psikologi dan

refleksi isi dan perasaan dalam Teknik laporan bki bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Rahmad.M.Pd selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang
studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini

Pekanbaru, 21 Desember 2020

WIRDATUN NISYA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1. Latar Belakang ..................................................................................


2. Rumusan Masalah .............................................................................
3. Tujuan Penulisan ...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................

A. Mengenali Perasaan ..........................................................................


B. Kontak Psikologi atau Empati ..........................................................
C. Refleksi isi dan Perasaan ..................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Oleh karena itu, saling
membantu merupakan satu hal yang mutlak dalam kehidupan manusia. Proses seorang
individu membantu individu lain dalam mengenali dirinya, dunianya, dan memecahkan
masalah pada dirinya disebut sebagai proses konseling.
Dalam dunia konseling komunikasi antara orang yang membantu ( konselor ) dan orang
yang dibantu ( klien ) haruslah terjaga dengan baik. Tentu tidak sembarangan seorang
konselor dalam menjaga komunikasinya dengan klien. Ada teknik-teknik yang perlu
dilakukan oleh seorang konselor dalam menjga komunikasinya dengan klien dalam proses
konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mengenali perasaan?
2. Apa yang dimaksud dengan kontak psikologi
3. Apa yg dimaksud dengan refleksi isi dan perasaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenali perasaan
2. Untuk mengetahui kontak psikologi
3. Untuk mengetahui refleksi isi dan perasaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenali Perasaan

Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. Hal
ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan teknik ini memungkinkan klien untuk bebas
berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam. Seperti halnya pada teknik refleksi,
terdapat tiga jenis dalam teknik eksplorasi, yaitu :

a) Eksplorasi perasaan, yaitu teknik untuk dapat menggali perasaan klien yang tersimpan.
Contoh :” Bisakah Anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan ….”
b) Eksplorasi pikiran, yaitu teknik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien. Contoh
: ” Saya yakin Anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide Anda tentang sekolah sambil
bekerja”.
c) Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau teknik untuk menggali pengalaman-
pengalaman klien. Contoh :” Saya terkesan dengan pengalaman yang Anda lalui Namun
saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap
pendidikan Anda”

B. Kontak Psikologi atau Empati

Kontak psikologis merupakan keikutsertaan konselor untuk menjadi dan merasakan


suasana yag ada dalam diri klien sehingga terasa ada kaitan antara hubungan atau sambungan
jiwa antara konselor dan klien. Kontak psikologis biasanya bersifat lebih mendalam,
menyangkut dengan aspek psikologis dan wujud dari kontak psikologis adalah empati.
Empati adalah salah satu kemampuan dasar uyang harus dikembangkan konselor dalam
setiap melakukan kegiatan konseling.
Ditinjau dari sifatnya, kontak psokologis ada 2 yaitu :

a) Kontak psikologis positif, yaitu apabila konselor mampu merasakan apa yang dirasakan
klien sebagaimana adanya, dan
b) Kontak psikologis negatif,, yaitu apabila konnselor terbawa hanyut oleh perasaan klien,
sehingga mengganggu keobjektifan konselor terhadap klien.
C. Refleksi isi (parafrase)
Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, fungsi utama konselor adalah
untuk mendengarkan secara aktif sehingga klien percaya dengan keyakinan bahwa dia ini
telah baik didengar dan dimengerti. Namun, jelas bahwa hanya mengikuti klien dengan
caramencocokkan perilaku non verbal dan memberikan respon minimal tidak cukup.
Konselor juga perlu respons yang lebih aktif, dan dengan demikian untuk menarik keluar
rincian isibenar-benar penting dari apa yang klien katakan dan untuk memperjelas orang-
orang untuk klien. Cara yang paling umum dan umumnya yang paling efektif untuk
melakukan hal iniadalah dengan menggunakan keterampilan yang disebut parafrase atau
cerminan konten.Menggunakan keterampilan ini konselor secara harfiah mencerminkan
kembali klien apaklien telah berkata kepada konselor. Konselor tidak hanya sebagai
burung beo ataumengulang kata yang diucapkan oleh klien disamping juga
memparafrasekannya. Ini berartibahwa konselor mengambil detil isi yang paling penting
dari apa yang dikatakan klien danmengungkapkannya kembali dalam sebuah cara yang
lebih jelas, jika itu mungkin, dan dalamkata-katanya sendiri daripada kata-kata klien.
Berikut ini adalah beberapa contoh parafraseuntuk membantu Anda memahami
bagaimana keterampilan
digunakan.contoh parafrase atau refleksi isicontoh
1. PERNYATAAN KLIEN: Saya bertengkar dengan putri saya, suami saya tidak
berbicarakepada saya, di tempat kerja bos memilihku, dan apa lagi sahabatku
tampaknya tidak memahami saya lagi.
2. TANGGAPAN PEMBIMBING: Anda sedang memiliki banyak masalah
hubungan.contoh
D. Refleksi Perasaan
Refleksi perasaan adalah salah satu keterampilan yang paling penting. Ada persamaandan
perbedaan dari parafrase. Persamaannya mencerminkan kembali informasi klien.
Namunperbedaannya refleksi perasaan berhubungan dengan perasaan emosional,
sedangkanparafrase umumnya berkaitan dengan informasi dan pikiran-pikiran yang
membentuk isi dariapa yang dikatakan klien.Perasaan sangat berbeda dari pikiran. Pikiran
ada di sekitar otak kita. Mereka padatingkat kepala, sedangkan perasaan yang berkaitan
dengan emosi. Perasaan berbeda padatingkat usus bukan tingkat kepala, dan mereka
meningkat ke sensasi fisiologis kita. Misalnya,orang yang merasa tegang emosional
mungkin mengalami ketegangan pada otot, sering dileher atau bahu, dan orang yang
cemas mungkin memiliki telapak tangan yang berkeringat,peningkatan detak jantung atau
sensasi dalam perut.Sering kali klien mencoba untuk menghindari eksplorasi perasaan
mereka karenamereka ingin menghindari rasa sakit yang terkait dengan emosi kuat
seperti kesedihan,keputusasaan, kemarahan, dan kecemasan.Contoh refleksi dari perasaan
:Klien : saya tetap berharap ibu saya lebih memikirkan saya. Ketika saya memintanya
untuk datang menemui saya, dia selalu datang. Kemarin adalah ulang tahun saya dan dia
datanguntuk mengunjungi saya, tetapi apakah Anda tahu, dia tidak ingat bahwa hari itu
adalah hariulang tahun saya. Saya hanya berpikir dia tidak peduli
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Eksplorasi perasaan, yaitu teknik untuk dapat menggali perasaan klien yang
tersimpan. Kontak psikologis merupakan keikut sertaan konselor untuk menjadi dan
merasakan suasana yang ada dalam diri klien sehingga terasa ada kaitan antara hubungan
atau sambungan jiwa antara konselor dan klien.

Refleksi merupakan teknik penengah yang bermanfaat untuk digunakan setelah


hubungan permulaan dibuat dan sebelum pemberian informasi dan tahap interpretasi
dimulai.

Cara yang paling umum dan umumnya yang paling efektif untuk melakukan hal
iniadalah dengan menggunakan keterampilan yang disebut parafrase atau cerminan
konten.Menggunakan keterampilan ini konselor secara harfiah mencerminkan kembali klien
apaklien telah berkata kepada konselor. Konselor tidak hanya sebagai burung beo
ataumengulang kata yang diucapkan oleh klien disamping juga memparafrasekannya.

B. Saran

Setelah membuat makalah ini, pemakalah bisa mengetahui apa itu Mengenali
Perasaan, Kontak Psikologi Dan Refleksi Isi Dan Perasaan. Demikianlah makalah ini saya
sajikan, jika terdapat hal-hal yang tidak berkenan atau terdapat kekurangan pada penulisan
atau penggunaan formulasi bahasa yang kurang tepat, maka saya sangat mengharapkan kritik
dan saran dalam rangka perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Geldard, Kethryn dan Geldard, David. 2011. Keterampilan Praktik Konseling. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.

Hariastuti, Retno Tri dan Eko Darminto. 2007. Keterampilan-keterampilan Dasar Dalam
Konseling. Surabaya: Unesa University Press.

Hutauruk, Toga dan S. Pibradi. 1984. Konseling Mikro. Jakarta: Dirjen Dikti.

Sugiharto dan Mulawarman.2007. Buku Ajar Psikologi Konseling. Semarang: UNNES Press.

Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang: UNNES Press.

S. Willis, Sofyan. 2009. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

https://www.kompasiana.com/yuil/tekhnik-konseling-1_551054c1813311d538bc6368

Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Gading Permai, 2010)

Anda mungkin juga menyukai