KONSELING
Semester VII/3SKS
TOPIK :
PENGANTAR
KONSELING
Penulis :
Rini Lestari, S.Psi., M.Si.
Dr. Wiwien Dinar Pratisti, M.Si.
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep konseling, psikoterapi, perbedaan
konseling, dan psikoterapi, tujuan konseling serta sejarah perkembangan konseling. Pada sub
topik konsep konseling, mahasiswa akan mendapatkan pemahaman tentang berbagai definisi
konseling. Selain definisi pada bagian ini juga akan dijelaskan tentang tujuan konseling.
Selanjutnya juga akan dijelaskan pengertian psikoterapi dan perbedaannya dengan konseling.
Sejarah konseling secara sekilas perlu disampaikan agar mahasiswa mengingat kembali proses
perkembangan konseling dari waktu ke waktu.
Penjelasan tentang topik-topik tersebut sebagai penyegaran kembali dari materi yang
telah diperoleh sebelumnya pada mata kuliah sebelumnya. Selain itu juga diperlukan untuk
memberikan pemahaman kepada mahasiswa dalam mengindentifikasi berbagai kasus psikologi
yang dapat diselesaikan melalui konseling ataupun psikoterapi. Pemahaman ini perlu diberikan
karena tidak semua kasus psikologis cocok diselesaikan dengan konseling ataupun psikoterapi.
Setelah mendapatkan pemahaman diharapkan mahasiswa lebih siap untuk melakukan praktik
konseling.
PEMBELAJARAN
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran pada modul 1 ini, mahasiswa dapat :
a. Memahami tentang definisi konseling dan psikoterapi
b. Memahami tujuan konseling
c. Membedakan konsep konseling dan psikoterapi dalam penyelesaian
permasalahan psikologis
d. Memahami perkembangan konseling dari waktu ke waktu
e. Mengidentifikasi permasalahan psikologis yang tepat diselesaikan dengan
konseling ataupun psikoterapi
1
2
2. MATERI PEMBELAJARAN
a. Definisi konseling
Pada pembahasan materi ini penulis akan memfokuskan pada konseling psikologis,
bukan konseling yang lain, misalnya konseling keuangan, konseling bisnis, dan
sebagainya. Oleh karena itu pembahasan tentang konsep konseling juga akan fokus
pada konseling psikologis. Berdasarkan berbagai sumber penulis mendeskripsikan
beberapa definisi tentang konseling. Beberapa definisi tersebut antara lain :
i. Konseling psikologis adalah suatu proses hubungan antara seseorang dengan
orang tertentu (one to one relationship); antara seseorang yang mempunyai
masalah dan sulit mengatasinya dengan seorang profesional yang telah
memperoleh latihan dan pengalaman sehingga mampu menolong orang lain
mengatasi berbagai kesulitan psikologis (Milton, E.Hann).
ii. Konseling adalah suatu profesi atau kegiatan (helping profession), yang
memberikan bantuan kepada individu atau kelompok individu yang
mengalami kesulitan, baik itu kesulitan pribadi maupun kesulitan untuk
menentukan pilihan atau menyelesaikan konflik (Soeprapti Soemarno
Markam).
iii. Konseling adalah suatu proses yang di dalamnya terjadi hubungan atau
interaksi antara orang yang memberi bantuan dengan orang yang diberi
bantuan. Interaksi dapat dilakukan oleh seorang profesional ataupun bukan
profesional yang telah memahami dan mempunyai ketrampilan dalam
menerapkan prinsip-prinsip pemanfaatan hubungan membantu (Lawrence,
M.Brammer).
iv. Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah (klien) dibantu
secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui
interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan
informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan
erilaku-perilaku yang memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan
dirinya sendiri dan lingkungannya (Edwin C Lewis).
v. Konseling merupakan salah satu cara untuk membantu orang lain dengan
menggunakan ketrampilan-ketrampilan tertentu untuk tujuan yang khusus
(Geldard & Geldard, 2011).
3
vi. Konseling juga merupakan serangkaian hubungan langsung konselor dan klien
dengan pemberian nasehat yang bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku
(Willis, 2010).
vii. Konseling psikologi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu
penyelesaian masalah psikologis dengan menggunakan prosedur tertentu dan
berdasarkan teori yang relevan (Himpunan Psikologi Indonesia, 2010).
viii. Konseling profesional adalah penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental,
psikologis, ataupun perkembangan manusia melalui intervensi kognitif,
afektif, keperilakuan ataupun sistemik yang ditujukan untuk keseimbangan
individu, pertumbuhan personal, perkembangan karir, ataupun kondisi
pathologis pada diri individu (American Counseling Association, 1997).
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa konseling adalah sebuah profesi;
sebagai bentuk kepedulian terhadap keseimbangan, pertumbuhan personal,
karir maupun kondisi pathologis pada individu; ditujukan untuk orang-orang
yang kondisi fungsionalnya dianggap baik ataupun orang-orang yang memiliki
problem serius; berlandaskan teori; merupakan suatu proses yang berkembang
atau merupakan intervening; meliputi berbagai spesialisasi misalnya konseling
keluarga, konseling sekolah, dan sebagainya.
b. Tujuan konseling
i. Tujuan konseling dapat bersifat umum, global dan jangka panjang atau bersifat
spesifik, konkret dan berjangka waktu pendek.
ii. Tujuan bisa beraneka ragam termasuk membangun kembali kepribadian,
menemukan makna hidup, menyembuhkan gangguan emosional, melakukan
penyesuaian terhadap diri dan masyarakat, mencapai kebahagiaan dan
kepuasan, mencapai aktualisasi diri, meredakan kecemasan, serta menghapus
tingkah laku maladaptif (Corey, 2013; Gerdald & Geldard, 2011).
c. Definisi Psikoterapi
Pemberian bantuan psikologis yang secara tradisional difokuskan pada problem-
problem serius yang berhubungan dengan isu dan konflik intrapsikis, internal, dan
personal (Gladding, 2009). Psikoterapi juga menekankan pada :
i. Masa lalu dari pada masa sekarang
ii. Insight daripada perubahan
iii. Pemisahan diri dari terapis
iv. Peran terapis sebagai ahli
3. PENDALAMAN
Untuk melengkapi pemahaman mahasiswa tentang materi yang sudah diberikan
maka diberikan beberapa tugas, antara lain :
8
a. Soal Latihan
Kasus
Dua orang klien Amalia dan Bimasakti memiliki masalah yang berbeda. Amalia (22
tahun, perempuan) adalah seorang mahasiswi yang memiliki masalah kesulitan
untuk membagi waktu antara menyelesaikan tugas akhir skripsi dan bekerja di
sebuah instansi swasta. Amalia bekerja pada saat masih kuliah karena memerlukan
uang untuk membayar kuliah/SPP yang saat ini sudah tidak diberikan lagi oleh
orangtuanya. Hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi keluarga Amalia yang
memburuk setelah ayahnya terkena PHK. Adapun klien Bimasakti (17 tahun,
perempuan) adalah seorang pelajar SMA yang mengalami phobia terhadap
cicak. Setiap kali melihat cicak di dinding tubuhnya gemetar, lemas, keluar
keringat dingin, wajah pucat, tubuh terasa kaku dan berteriak-teriak minta
tolong untuk mengusir cicak tersebut. Saat melihat gambar cicakpun
Bimasakti langsung menutupi gambar tersebut atau menutup matanya karena
takut dan tubuhnya terasa dingin, merinding, mulai gemetar. Phobia yang
dialami oleh Bimasakti terjadi sejak dia berusia 10 tahun atau saat kelas 4 SD.
Soal :
i. Berdasarkan kasus tersebut identifikasilah kasus mana yang lebih tepat
diselesaikan dengan konseling? Berikan penjelasan alasannya.
b. Tugas mandiri
Kerjakan tugas 1 berikut secara mandiri dan dituliskan dalam lembar jawaban yang
sudah disediakan (lampiran 1)
i. Deskripsikan satu masalah psikologis yang pernah anda alami dalam waktu 3
bulan terakhir ini.
ii. Berdasarkan masalah psikologis tersebut, pilihlah salah satu diantara konseling
atau psikoterapi sebagai metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
iii. Berikan alasan pemilihan metode yang dipilih tersebut.
9
4. DAFTAR PUSTAKA
Adz-Dzakiey, H. B. (2015). Konseling dan psikoterapi islam. Yogyakarta : Al Manar.
Corey, G. (2013). Teori dan praktek. Konseling dan psikoterapi. Bandung : Refika
Aditama.
Geldard, K., & Geldard, D. (2011). Ketrampilan praktik konseling. Alih bahasa Eva
Hamdiah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Gladding, S.T. (2009). Konseling : Profesi yang menyeluruh. Jakarta : Indeks.
Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia.
Lubis, N. L. & Hasnida. (2016). Konseling kelompok. Jakarta : Kencana.
Willis, S. S. (2010). Konseling individual. Teori dan praktek. Bandung: Alfabeta.
5. KUNCI JAWABAN
Berdasarkan kasus yang disajikan maka kasus Amalia dapat diselesaikan dengan
konseling karena masalah tersebut tidak dianggap sebagai masalah yang berat dan
dialami oleh individu normal. Permasalahan Amalia berkaitan dengan manjemen waktu
dan juga konflik untuk mengambil keputusan diantara dua pilihan yang harus dihadapi.
Masing-masing pilihan memiliki konsekuensi. Jika keduanya akan dilakukan maka
diperlukan manajemen waktu yang baik dan juga perlu menentukan skala prioritas.
Kasus ini umum dialami oleh banyak orang meskipun alternatif pilihan yang dihadapi
berbeda-beda. Konseling dapat memberikan saran tentang langkah-langkah yang perlu
diambil tanpa harus memberikan perlakuan khusus.
Adapun kasus Bimasakti sudah dialami dalam waktu yang cukup lama (7 tahun) dan
objek phobia juga bukanlah objek yang secara umum perlu ditakuti. Hal ini berbeda
jika ketakutan terhadap binatang buas seperti singa, harimau, ular dan sebagainya. Jika
seseorang takut maka menjadi hal yang wajar. Ketakutan Bimasakti berhubungan
dengan kejadian masa lalu (saat 10 tahun) yang mungkin terjadi karena adanya trauma
tertentu sehingga memerlukan penanganan psikologis yang membutuhkan waktu agak
panjang, bertahap dan berkesinambungan.. Jika dilihat dari gejalanya, kasus ini
bukanlah kasus yang ringan karena ketika melihat gambarpun sudah timbul reaksi yang
tidak wajar, seperti tubuhnya terasa dingin, merinding, mulai gemetar. Oleh karena itu
kasus Bimasakti lebih tepat diselesaikan dengan model psikoterapi.
10
6. LAMPIRAN
LEMBAR JAWABAN TUGAS 1
NAMA : NIM :
KELAS :
JUDUL KASUS
DESKRIPSI KASUS
ALASAN MENGGUNAKAN
…….