Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu yaitu adanya interaksi
antara konselor dan klien dalam suatu kondisi yang membuat konseli terbantu dalam
mencapai perubahan dan belajar membuat keputusan sendiri serta bertanggung jawab atas
keputusan yang ia ambil. Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan
kepada individu pada dasarnya memiliki pengertian spesifik sejalan dengan konsep yang
dikembangkan dalam lingkup ilmu dan profesinya. Diantara berbagai ilmu yang memiliki
kedekatan hubungan dengan konseling adalah psikologi, bahkan secara khusus dapat
dikatakan konseling merupakan aplikasi dari psikologi. Hal ini dapat dilihat terutama pada
tujuan, teori yang digunakan dan proses penyelenggaraannya. Dalam bab ini akan membahas
mengenai hakekat psikologi konseling dan konseling yang dilihat dari perspektif helping
relationship.
Dengan beberapa rumusan definisi dan ciri-ciri pokok konseling maka dapat
disimpulkan bahwa konseling merupakan suatu proses bantuan secara profesional
antara konselor dan klien yang bertujuan membantu individu (klien) dalam
memecahkan masalahnya agar individu dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya sesuai potensi atau kemampuan yang ada pada dirinya. Cavanagh dan
Levitov (2002) menyimpukan bahwa dari 36 definisi konseling, konseling memiliki 4
komponen utama, yakni hubungan, masalah, tujuan, dan treatment.
1. Hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antar konselor dengan konseli,
pentingnya hubungan dalam konseling telah lama digali oleh para ahli
psikologi seperti Freud, Sullivan, dan Rogers. Dalam hubungan konseling,
Selain itu menurut Cappuzzi dan Gross (1991) mengartikan bahwa hubungan
membantu merupakan beberapa individu bekerja bersama untuk memecahkan apa
yang menjadi perhatiannya atau masalahnya dan/atau membantu perkembangan dan
pertumbuhan salah seorang dari keduanya. Sedangkan George dan Cristiani (1982)
dalam Latipun, (2004) mengemukakan bahwa pemberian bantuan merupakan proses
dinamis dan unik yang dilakukan individu untuk membantu orang lain dengan
menggunakan sumber-sumber dalam (inner resources) agar tumbuh ke dalam arahan
Secara lebih mendalam lagi dikemukakan oleh Rogers (1961) dalam Latipun
(2004:35) bahwa hubungan membantu memberikan maksud untuk peningkatan
pertumbuhan, kematangan, fungsi, cara penanganan kehidupannya dengan
memanfaatkan sumber-sumber internal pada pihak yang diberikan bantuan
C. Latihan
1. Jelaskan hakekat dari psikologi konseling
2. Jelaskan mengapa konseling merupakan proses psikologis? (berikanlah contoh
dari penjelasan anda)
3. Menurut Anda apa hakekat dari konseling itu?
4. Berikanlah alasan rasional mengapa konseling juga merupakan suatu proses
belajar?
5. Tidak semua hubungan dengan orang lain bersifat membantu. Dengan demikian
ada beberapa kriteria ataupun karakteristik dari hubungan membantu. Jelaskan
karakteristik hubungan membantu yang sifatnya profesional.