Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR PSIKOLOGI KONSELING

Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu yaitu adanya interaksi
antara konselor dan klien dalam suatu kondisi yang membuat konseli terbantu dalam
mencapai perubahan dan belajar membuat keputusan sendiri serta bertanggung jawab atas
keputusan yang ia ambil. Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan
kepada individu pada dasarnya memiliki pengertian spesifik sejalan dengan konsep yang
dikembangkan dalam lingkup ilmu dan profesinya. Diantara berbagai ilmu yang memiliki
kedekatan hubungan dengan konseling adalah psikologi, bahkan secara khusus dapat
dikatakan konseling merupakan aplikasi dari psikologi. Hal ini dapat dilihat terutama pada
tujuan, teori yang digunakan dan proses penyelenggaraannya. Dalam bab ini akan membahas
mengenai hakekat psikologi konseling dan konseling yang dilihat dari perspektif helping
relationship.

A. HAKIKAT PSIKOLOGI PSIKOLOGI KONSELING


Pada hakekatnya psikologi konseling menunjuk pada studi ilmiah mengenai
aspek aspek psikis yang terlibat dalam proses konseling, yaitu aspek psikis pada
konselor, klien dan pada interaksi antara konselor dengan klien (Mappiare, 2006).
Berkaitan dengan hal ini Nelson, 1982 (dalam Surya, 2003), mengemukakan ada
empat alasan bahwa konseling merupakan proses psikologis yaitu:
1. Dilihat dari tujuannya, rumusan tujuan konseling itu adalah berupa pernyataan
yang mengambarkan segi-segi psikologis (perilaku) dalam diri klien.
2. Dilihat dari prosesnya, seluruh proses konseling merupakan proses kegiatan yang
bersifat psikologis.
3. Dilihat dari teori atau konsep, konseling bertolah dari teori-teori atau
konsep konsep psikologis.
4. Dilihat dari riset, hampir semua penelitian dalam bidang konseling mempunyai
singgungan dengan penelitian dalam bidang psikologi

Untuk memperoleh hakekat lebih jelas mengenai tentang psikologi konseling


maka berikut ini beberapa pendapat dari para ahli dalam mendefinisikan konseling:

a. Rogers (1952) dalam Rosjidan (1994:4), mengemukakan bahwa konseling


merupakan proses dimana sturktur diri (pribadi) dibuat sesantai mungkin
demi menjaga hubungan dengan ahli terapi, dan pengalaman-pengalaman
sebelumnya yang tertolak dirasakan dan selanjutnya diintegrasikan
kedalam suatu diri (self) yang telah dirubah.
b. Gibson dan Mitchell (2003) menyatakan bahwa konseling adalah
hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada

Ag. Krisna Indah Marhaeni, S.Pd., M.A


pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
c. Stefflre (1970) dalam Rosjidan (1994 : 5), menyatakan bahwa konseling
merupakan suatu hubungan professional…dilakukan untuk membantu
pengertian klien dan menjernihkan memperjelas pendapatnya selama
kehidupannya sehingga dia bisa menentukan pilihan yang berguna dan
dinyatakan dengan sifat esensial dan lingkungan yang dimilikinya.
Konseling merupakan suatu proses belajar-mengajar, karena klien belajar
tentang kehidupannya.Apabila dia harus membuat pilihan pilihan yang
berarti, dia harus mengetahui tentang dirinya sendiri fakta-fakta tentang
situasi yang dimilikinya sekarang, dan kemungkinan-kemungkinan…serta
konseksuensi-konsekuensi yang sangat mungkin adanya dari berbagai
pilihan tersebut.
d. Menurut Pietrofesa, Leonarddan Hoose (1978) dalam Mappiare (2002:16)
menyatakan bahwa definisi konseling dapat digambarkan konseling adalah
suatu proses dimana ada seseorang yang dipersiapkan secara profesional
untuk membantu orang lain dalam memahami diri, pembuatan keputusan
dan memecahkan masalah. Selain itu konseling adalah pertemuan “dari
hati ke hati” antarmanusia yang hasilnya sangat bergantung pada kualitas
hubungan.
e. Menurut C. H. Patterson (1959) dalam Abimanyu dan Manrihu (1996:9),
mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan
hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih klien
dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar
pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya
meningkatkan kesehatan mental klien.
f. Menurut Brammer dan Shostrom (1982:8) mengemukakan bahwa
konseling adalah suatu perencanaan yang lebih rasional, pemecahan
masalah, pembuatan keputusan intensionalitas, pencegahan terhadap
munculnya masalah penyesuaian diri, dan memberi dukungan dalam
menghadapi tekanan-tekanan situasional dalam kehidupan sehari-hari.

Dari berbagai rumusan definisi-definisi yang dikemukakan terdapat beberapa


kesamaan. Kesamaaan tersebut menyangkut ciri-ciri pokok konseling yaitu sebagai
berikut :

1) Konseling dilakukan oleh seorang konselor yang mempunyai kemampuan


secara profesional dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan

Ag. Krisna Indah Marhaeni, S.Pd., M.A


dengan keputusan keputusan pribadi, sosial, karier dan pendidikan serta
memahami proses-proses psikis maupun dinamika perilaku pada diri klien.
2) Konseling melibatkan interaksi dan komunikasi antara dua orang yaitu
konselor dan klien baik secara langsung (bahasa verbal) maupun secara
tidak langsung (non verbal).
3) Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri klien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh
klien. Konselor berupaya untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan,
bersama klien membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah demi
perubahan ke arah lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
dalam konseling. Selain itu tujuan lain yang ingin dicapai dalam konseling
terutama pada diri klien adalah: (a) Klien akan memperoleh pemahaman
yang lebih baik terhadap dirinya, (b) Mempunyai wawasan yang lebih
realistis serta penerimaan yang obyektif tentang dirinya, (c) Terhindar dari
gejala-gejala kecemasan dan salah suai.
4) Konseling merupakan proses yang dinamis, di mana individu klien dibantu
untuk dapat mengembangkan dirinya, mengembangkan kemampauan-
kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang
dihadapi.
5) Konseling merupakan suatu proses belajar terutama bagi klien untuk
mengembangkan perilaku baru dan membuat pilihan, keputusan sendiri
(autonomous) kearah perubahan yang dikehendaki.
6) Adanya suatu hubungan yang salaing menghargai dan menghormati
sehingga timbul saling kepercayaan, dengan kata lain konselor menjamin
kerahasiaan klien.

Dengan beberapa rumusan definisi dan ciri-ciri pokok konseling maka dapat
disimpulkan bahwa konseling merupakan suatu proses bantuan secara profesional
antara konselor dan klien yang bertujuan membantu individu (klien) dalam
memecahkan masalahnya agar individu dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya sesuai potensi atau kemampuan yang ada pada dirinya. Cavanagh dan
Levitov (2002) menyimpukan bahwa dari 36 definisi konseling, konseling memiliki 4
komponen utama, yakni hubungan, masalah, tujuan, dan treatment.

1. Hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antar konselor dengan konseli,
pentingnya hubungan dalam konseling telah lama digali oleh para ahli
psikologi seperti Freud, Sullivan, dan Rogers. Dalam hubungan konseling,

Ag. Krisna Indah Marhaeni, S.Pd., M.A


konselor mengembangkan berbagai sikap seperti empati, hangat, terbuka,
unconditional positive regard, sehingga hubungan yang dibuat antara
konselor dan konseli dapat menjadi sebuah instrumen yang dapat membantu
konseli, oleh karena itu hubungan dalam konseling disebut sebagai helping
relationship atau hubungan yang membantu.
2. Masalah
Masalah merupakan komponen penting dalam konseling, berbagai teknik
konseling yang dikemukakan oleh para ahli pada dasarnya bertujuan untuk
mendefinisikan, mengidentifikasi, dan menyelesaikan masalah yang dialami
oleh konseli.
3. Tujuan
Tujuan konseling bervariasi sesuai dengan orientasi teoritis dan masalah
konseli. Beberapa teori menekankan pada perubahan kognisi dan
pemahamna, teori lainnya menekankan pada perubahan emosi dan perilaku,
dan ada juga teori yang bertujuan pengembangan dan pertumbuhan individu.
Terdapat pendekatan konseling fokus secara langsung pada proses belajar
dengan fokus utama mengubah perilaku yang maladaptif dengan perilaku
yang adaptif, tetapi secara umum, berbagai pendekatan tersebut fokus pada
salah satu dibawah ini:
• Meningkatkan kompetensi interpersonal dan intrapersonal
• Perkembangan kepribadian
• Membantu individu yang mengalami hambatan dalam
pertumbuhannya.
4. Treatment
Treatment dalam hubungan konseling dilaksanakan berdasarkan tujuan yang
ingin di capai dalam proses konseling. Pelaksanaan treatment sangat
bergantung pada permasalahan konseli dan pendekatan yang digunakan.

B. KONSELING SEBAGAI HELPING RELATIONSHIP


Konseling pada dasarnya merupakan suatu hubungan membantu (helping
relationship) yang profesional. Beberapa contoh hubungan yang professional antara
lain: dokter dan pasien, pekerja sosial dan masyrakat, pengacara dan klien, guru dan
siswa. Sekalipun sama-sama hubungan profesional, tetapi masing-masing hubungan
ini memiliki karateristik tersendiri. Demikian pula dengan hubungan konseling berbeda
dengan pola hubungan yang lain.

Ag. Krisna Indah Marhaeni, S.Pd., M.A


Pada dasarnya hubungan antara konselor dan klien pada proses konseling
merupakan hubungan pemberian bantuan yang bersifat profesional dan memiliki
keunikan tersendiri. Profesional dalam hal ini dikarenakan didasarkan pada
pengetahuan khas, menerapkan suatu teknik intelektual dalam suatu pertemuan
khusus dengan orang lain (klien) agar klien tersebut dapat lebih efektif menghadapi
dilema, pertentangan pertentangan atau konflik yang terjadi dalam dirinya. Keunikan
ini tercermin pada kekhususan karakteristik yang terjadi antara konselor dan klien.
Kekhususan ini dapat dilihat dari sasaran yang dibantu oleh konselor, metode
hubungannya dan masalah yang dihadapi oleh klien.
Sebelum kita membahas lebih lanjut beberapa karakteristik khusus (akan
dibahas dalam bab III) mengenai hubungan membantu dalam konseling maka perlu
kita pahami terlebih dahulu mengenai pengertian secara umum tentang hubungan
membantu.
Pada suatu hubungan bantuan (Helping relationship) ditandai oleh ciri-ciri
dasar tertentu. Menurut Shertzer dan Stone (dalam Mappiare 2002:2) hubungan
membantu (helping) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Hubungan helping adalah penuh makna dan bermanfaat
• Afeksi sangat mencolok dalam hubungan helping
• Keutuhan pribadi tampil atau terjadi dalam hubungan helping
• Hubungan helping terbentuk melalui kesepakatan bersama individu-
individu yang terlibat
• Saling hubungan terjalin karena individu yang hendak dibantu
membutuhkan informasi, pelajaran, advis, bantuan, pemahaman
dan/atau perawatan dari orang lain.
• Hubungan helping dilangsungkan melalui komunikasi dan interaksi.
• Struktur hubungan helping adalah jelas.
• Upaya-upaya yang bersifat kerja sama (collaborative) menandai
hubungan helping.

Selain itu menurut Cappuzzi dan Gross (1991) mengartikan bahwa hubungan
membantu merupakan beberapa individu bekerja bersama untuk memecahkan apa
yang menjadi perhatiannya atau masalahnya dan/atau membantu perkembangan dan
pertumbuhan salah seorang dari keduanya. Sedangkan George dan Cristiani (1982)
dalam Latipun, (2004) mengemukakan bahwa pemberian bantuan merupakan proses
dinamis dan unik yang dilakukan individu untuk membantu orang lain dengan
menggunakan sumber-sumber dalam (inner resources) agar tumbuh ke dalam arahan

Ag. Krisna Indah Marhaeni, S.Pd., M.A


yang positif dan dapat mengaktualisasikan potensi potensinya untuk sebuah
kehidupan yang bermakna.

Secara lebih mendalam lagi dikemukakan oleh Rogers (1961) dalam Latipun
(2004:35) bahwa hubungan membantu memberikan maksud untuk peningkatan
pertumbuhan, kematangan, fungsi, cara penanganan kehidupannya dengan
memanfaatkan sumber-sumber internal pada pihak yang diberikan bantuan

C. Latihan
1. Jelaskan hakekat dari psikologi konseling
2. Jelaskan mengapa konseling merupakan proses psikologis? (berikanlah contoh
dari penjelasan anda)
3. Menurut Anda apa hakekat dari konseling itu?
4. Berikanlah alasan rasional mengapa konseling juga merupakan suatu proses
belajar?
5. Tidak semua hubungan dengan orang lain bersifat membantu. Dengan demikian
ada beberapa kriteria ataupun karakteristik dari hubungan membantu. Jelaskan
karakteristik hubungan membantu yang sifatnya profesional.

Ag. Krisna Indah Marhaeni, S.Pd., M.A

Anda mungkin juga menyukai