Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PEMBAHASAN

KONSELING & PSIKOTERAPI

1. PENGERTIAN KONSELING & PSIKOTERAPI


1.1 PENGERTIAN KONSELING
Kata konseling berasal dari kata “counsel” yang berasal dari bahasa
Latin yaitu “counselium”, artinya “bersama” atau “bicara bersama”,
dengan demikian counselium berarti “people coming together to gain a
understanding of problem that beset them were evident”, demikian
ditulis Baruth dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An Introduction
to The Counseling Profession menjelaskan secara singkat.
Menurut Pepinsky & Pepinsky (1954): Konseling merupakan
interaksi yang:
a. Terjadi antara dua orang, yang satu disebut sebagai konselor dan
yang lain disebut klien.
b. Berlangsung dalam kerangka professional, dan
c. Diarahkan agar memungkinkan terjadinya perubahan perilaku
pada klien.

Menurut Smith (1955) konseling adalah suatu proses yang terjadi


dalam hubungan pribadi antara seseorang yang mengalami kesulitan
dengan seorang yang profesional yang latihan dan pengalamannya
mungkin dapat dipergunakan untuk membantu orang lain mampu
memecahkan persoalan pribadinya.

Menurut Pietrofesa (1978) dalam bukunya The Authentic


Counselor mengemukakan secara singkat bahwa konseling adalah
proses yang melibatkan seseorang profesional berusaha membantu
orang lain dalam mencapai pemahaman dirinya, membuat keputusan
dan pemecahan masalah.

1
Berdasarkan referensi diatas dapat disimpulkan, bahwa konseling
merupakan suatu proses bantuan professional yang terjadi antara
konselor dan klien yang bertujuan untuk membantu klien dalam
mencapai pemahaman dirinya, membuat keputusan dan pemecahan
masalah agar terjadinya perubahan perilaku positif pada klien.
1.2 PENGERTIAN PSIKOTERAPI
Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche”
yang artinya jiwa, pikiran, mental dan “Therapy” yang artinya
penyembuhan, pengobatan, perawatan. Oleh karena itu psikoterapi
disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi metal atau terapi
pikiran.
Secara umum psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan
ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan
atau mental seseorang terjadi interaksi antara terapis dan pasien untuk
membantu pasien mengatasi tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien
agar membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan
memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai
seorang individu.
Adapun beberapa pengertian psikoterapi menurut para ahli sebagai
berikut :
Menurut Wolberg (1954), psikoterapi sebagai suatu bentuk
perawatan (atau perlakuan, treatment) terhadap masalah yang timbul
yang asalnya dari faktor emosi pada mana seorang yang terlatih dengan
terencana mengadakan hubungan professional dengan pasien dengan
tujuan memindahkan, mengubah sesuatu simtom dan mencegah agar
simtom tidak muncul pada seseorang yang terganggu pola perilakunya,
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara
lebih positif.
Menurut Ivey & Simek-Downing (1980) yang megemukakan
bahwa psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan dengan
upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada
struktur kepribadian.

2
Menurut Haroyanto (2010), psikoterapi adalah proses difokuskan
untuk membantu anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih
banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam
kehidupan anda.
Dari referensi diatas dapat disimpulkan, bahwa psikoterapi adalah
sebuah perawatan atau treatment dalam jangka panjang yang dilakukan
oleh seorang terapis dengan pasien untuk mengatasi gangguan kejiwaan
atau mental seseorang untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pribadi secara lebih positif.
2. CIRI-CIRI KONSELING & PSIKOTERAPI
2.1 CIRI-CIRI KONSELING
Mengenai ciri-ciri konseling Patterson (1973) memperinci sebagai
berikut:
a. Konseling berkaitan dengan memengaruhi secara sengaja perubahan
perilaku pada sebagian dari kepribadian klien.
b. Tujuan dari konseling adalah untuk membuat kondisi yang
memudahkan terjadinya perubahan yang disengaja pada sebagian
dari diri klien.
c. Seperti halnya pada semua hubungan, pada klien harus ada
pembatasan-pembatasan.
d. Kondisi yang mempermudah terjadinya perubahan perilaku
diperoleh memulai wawancara.
e. Mendengarkan harus ada pada konseling, tetapi tidak semua
konseling adalah mendengarkan.
f. Konselor harus memahami kliennya.
g. Konseling dilakukan dengan tertutup (privacy) dan diskusi bersifat
rahasia (confidential).
2.2 CIRI-CIRI PSIKOTERAPI
a. Proses : Interaksi sistematis antara dua pihak; formal, professsional,
legal, dan menganut kde etik psikoterapi.

3
b. Tujuan : Untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi
pemasalahan psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang
sudah ada (rfrktif, kognitif, prilaku).
c. Tindakan : Seorang psikoterapis melakukan tindakan sesuai dengan
ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya (data yang
diperoleh melalui assesment, interview, observasi, dsb.).
menggunakan prinsip-prinsip penelitian serta menyusun interaksi
teraupetik.
d. Tingkah laku, pikiran dan perasaan : Diarahkan pada salah satu atau
semua ciri dari fungsi psikologis ini.
e. Tingkah laku abnormal, memecahkan masalah, dan perkembangan
pribadi : ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh psikoterapi :
- Orang-orang yang mengalami masalah tingkah laku abnormal
seperti : schizophrenia, anxeity, mal-adjustment, dsb.
- Orang-orang yang meminta bantua untuk menaangani hubungan
yang berasalah atau masalah pribadi yang tidak cukup berat
tetapi dianggap abnormal.
- Orang-orang yang mencari psikoterapi karena dianggap sebagai
sarana perkembangan kepribadian.
f. Membutuhkan interaksi verbal : Tidak seperti konseling,
bagaimanapun juga psikoterapi membutuhkan pembicaraan antara
psikoterapis dan klien. Akan tetapi terapis juga harus peka akan
komuniksi non verbal yang disampaikan oleh klien.
3. PERSAMAAN & PERBEDAAN KONSELING DENGAN
PSIKOTERAPI
3.1 PERSAMAAN KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI
Nelson-Jones (1982) menjelaskan bahwa psikoterapi maupun
konseling memiliki persamaan, yaitu:
a. Dilakukan berdasarkan pada aplikasi dan prinsip psikologi
b. Menggunakan model teoretik dan menekankan paada kebutuhan
untuk menilai klien sebagai “pribadi”, mendengarkan secara

4
empatik, meningkatkan kapasitas untuk membantu diri sendiri dan
bertanggung jawab atas dirinya.

Atas dasar argumentasi diatas, sebagian ahli memendang bahwa


konseling dan psikoterapi adalah suatu hal yang sama dan tidak perlu
dibedakan.

3.2 PERBEDAAN KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI


Schneiders (1964) menyatakan bahwa menurutnya psikoterapi
bukanlah konseling dan konseling bukan psikoterapi. Keduanya adalah
dua hal yang memang berbeda. Kebanyakan ahli berpandangan
perbedaan konseling dan psikoterapi terletak pada:
a. Pendekatan Pemberian Bantuan
Menurut Hansen dkk. (1982) suatu pemberian bantuan dapat
diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu:
- Pemberian dorongan (supportive)
- Pemberian pemahaman secara reeduaktif (insight-reeducative)
- Pemberian pemahaman secara rekonstruktif (insight-recontructive)
b. Intensitas Masalah

Konseling Psikoterapi
Menangani problem Menangani gangguan mental dan
psikologis problem berat
Dilakukan terhadap individu Dilakukan terhadap individu yang
yang mengalami masalah- mengalami konflik interpersonal
masalah berhubungan dengan yang sangat mendalam
peran dalam kehidupan
sehari-hari

c. Cara Penanganan

Konseling Psikoterapi
Berorientasi pada klien, Dilaksanakan dengan lebih
mementingkan hubungan, berorientasi pada terapi,

5
diselenggarakan dengan menggunakan teknik spesifik,
pendekatan humanistik, dan kecenderungan menggunakan
kurang berkaitan dengan pendekatan psikoanalisis atau
kegiatan medis behavioristik dan banyak
menggunakan penanganan secara
medis
Konseling digunakan untuk Psikoterapi biasanya digunakan
menjelaskan pekerjaan untuk menunjuk pekerjaan
psikolog psikiater

4. TUJUAN KONSELING & PSIKOTERAPI


4.1 TUJUAN KONSELING
Tujuan konseling yang dikemukakan oleh George & Cristiani (1981),
sebagai berikut :
a. Menyediakan fasilitas untuk perubahan perilaku
b. Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu
c. Menigkatkan kemampuan dalam keputusan
d. Meningkatkan dalam hubungan antar perorangan
e. Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan klien
4.2 TUJUAN PSIKOTERAPI
a. Memperkuat motivasi untuk meukakn hal yang benar. Terapi
bersifat direktif (mengarahkan) dan suportif (memberikan
dukungan). Persuasi dengan cara diberi nasihat sederhana sampai
dengan hypnosis.
b. Mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan utnuk
mengekspresikan secara mendalam.
c. Membantu klien untuk mengembangkan potensinya.
d. Mengubah kebiasaan. Terapis menyiapkan situasi belajar baru untuk
mengganti kebiasaan-kebiasaan yang kurang adaptif.
e. Mengubah struktur kognitif individu. Struktur kognisi perlu diubah
untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada.

6
f. Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil
keputusan dengan tepat.
g. Meningkatkan pengetahuan diri atau insight (pencerahan)
h. Meningkatkan hubungan antar pribadi dengan menggunakan terapi
kelompok.
i. Mengubah proses somatic (fisik) supaya mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan kesadaran tubuh.
j. Mengubah status kesadaran untuk mengembangkan kesadaran,
control dan kreativitas diri.
5. MANFAAT KONSELING & PSIKOTERAPI
5.1 MANFAAT KONSELING
a. Konseling akan membuat diri klien menjadi lebih baik, karena
merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena konseling tersebut
membantu klien untuk menerima setiap sisi yang ada pada dirinya.
b. Konseling membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat
stress dan depresi.
c. Konseling membantu klien untuk dapat memahami dan menerima
diri sendiri dan orang lain.
d. Perkembangan personal akan menningkat secara positif karena
adanya konseling.
5.2 MANFAAT PSIKOTERAPI
a. Membantu pasien untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai
dan tujuan hidup.
b. Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang
sangat penting.
c. Menolong pasien untuk menemukan solusi yang dapat menangani
masalah mereka.
d. Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan
memahaminya dari sudut pandang lain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Latipun. 2015. Psikologi Konseling. Edisi Keempat. Malang :


Penerbitan Universitas Muhammadiyah.
Gunarsa, Singgih D. 2011. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta :
Penerbit Libri.
http://www.academia.edu/30039379/MAKALAH_PENGANTAR_
KONSELING_DAN_PSIKOTERAPI.docx

Anda mungkin juga menyukai