PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
menciptakan manusia agar kedepannya memiliki tingkatan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan yaitu usaha sadar yang dijalankan oleh seseorang atau
sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkatan hidup yang lebih tinggi
Islam merupakan proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang lebih baik
dan mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan
seseorang membutuhkan guru.Untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah, karena ketika
memilih untuk menjadi guru maka harus terbiasa dengan kepribadian yang baik. Dalam
arti ketika menjadi guru harus memiliki kepribadian dan keseharian yang baik dan santun
karena guru adalah contoh bagi para peserta didiknya. Ketika guru mempunyai
kepribadian yang baik maka siswa akan mengikutinya dan begitupun ketika guru
melakukan hal buruk siswa akan mengikutinya karena guru adalah titik acuan para siswa
untuk berkembang sehingga guru adalah cermin pertama para peserta didik. Tugas guru
Pendidikan Agama Islam tidak hanya menjadikan anak pandai, cerdas dan berwawasan,
melainkan membekali peserta didik dengan nilai-nilai dan norma yang mempersiapkan
mereka menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain dan
masyarakat.
Akhlak menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
sehingga suatu amal perbuatan tidak dianggap sempurna apabila tidak dilandasi dengan
akhlak yang baik dalam pandangan Islam. Akhlak yang baik akan membedakan manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan
akhlak lah manusia menjadi mulia, sebagaimana akhlaklah manusia juga bisa menjadi
hina. Dengan akhlak yang baik inilah yang akan mengontrol tingkah laku maupun
tindakan manusia agar bertindak ke arah yang mulia.1 Manusia yang berakhlak akan
penting, baik secara individu maupun kelompok seperti masyarakat dan bangsa. Sebab
jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera rusaknya suatu bangsa, masyarakat dan
negara tergantung bagaimana keadaan akhlaknya. Dalam hal ini pula, kita melihat bahwa
tidak pernah suatu bangsa jatuh karena krisis intelektual, tetapi suatu bangsa jatuh karena
krisis akhlak.
Oleh karena itu, tanggung jawab membentuk akhlak yang baik merupakan salah
satu agenda besar sehingga Allah Swt. telah mengutuskan seorang nabi untuk memenuhi
seorang muslim, maka hal tersebut tidak mungkin dijadikan sebagai salah satu tujuan
diutusnya Rasulullah saw sudah jelas bahwa ilmu akhlak itu sangat penting karena dapat
menuntun para anak didik untuk menemukan dunianya sehingga dapat menyalurkan
bakatnya dengan baik. Pendidikan akhlak perlu ditanamkan sejak dini karena seiring
dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang dari kalangan remaja. Seperti krisis moral
yang banyak terjadi seperti, tawuran antar siswa, kekerasan, pelecehan seksual, pergaulan
Sepanjang sejarah hidup manusia, masalah akhlak selalu menjadi perhatian terutama dari
pendidik, ulama, orang tua hingga masyarakat. Pada era sekarang ini, ditandai dengan
munculnya zaman modern yang diikuti adanya gejala dekadensi moral yang benar-benar
dalam kondisi yang memprihatinkan. Kemerosotan moral sangat marak yang terjadi di
kalangan generasi muda. Akhlak mulia seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong
menolong, dan toleransi sudah mulai terkikis oleh perbuatan tercela. Kemerosotan moral
atau yang sering disebut dengan dekadensi moral, sekarang ini tidak hanya menimpa
kalangan
orang dewasa, melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar yang menjadi generasi
penerus bangsa.
Faktor kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi serta budaya lokal yang telah
perilaku-perilaku amoral lainnya yang dapat mengkhawatirkan para orang tua, pendidik,
serta masyarakat.
Banyak pula siswa yang berperilaku kurang baik serta melakukan pelanggaran
terhadap peraturan sekolah yang telah ditetapkan. Bentuk-bentuk perilaku tidak baik
5. Menyontek
8. Merokok
Pendidikan agama Islam juga mengajarkan moral dan sikap yang sesuai dengan
tuntunan agama Islam yang seutuhnya. Pendidikan agama akan mengajarkan tentang
moral yang baik karena moral yang baik itu yang akan menjadi pijakan tanpa adanya
Peserta didik sendiri memang menjadi subjek utama dalam pendidikan, namun
guru juga punya peranan penting dalam keberhasilan mereka. Guru adalah orang yang
bertugas merawat atau membimbing peserta didik agar bisa mengembangkan potensi-
potensi kebaikan dan karakter-karakter positif dalam diri mereka sehingga bermanfaat
bagi dirinya sendiri dan mampu memuliakan kehidupan bersama. Di sini jelas bahwa
guru adalah salah satu unsur penting dari proses pendidikan. Di pundak mereka terletak
tanggung jawab yang besar dalam mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan
yang dicita-citakan. Guru dalam proses pendidikan haruslah benar-benar menjadi salah
satu sumber bagi peserta didik untuk mengembangkan potensialitas, watak, moralitas,
dan intelektualitasnya.
Guru memiliki peran penting dalam pembelajaran karena guru juga harus memiliki
dedikasi yang tinggi untuk mendapatkan siswa-siswa yang berkualitas. Selain itu guru
harus mampu memotivasi para siswa agar siswa tidak malas dalam belajar ataupun lalai
dalam mengerjakan tugas.Oleh sebab itu, dibutuhkan keterampilan- keterampilan tertentu
yang menyiapkan peserta didik untuk dapat bersaing pada tingkat nasional dan
internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru menjadi salah
satu faktor penting dan juga penentu dalam pendidikan, karena seorang guru mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam membentuk watak, perangai, tingkah laku, dan
kepribadian peserta didik. Hal tersebut menandakan bahwa guru memberikan pengaruh
yang cukup beramakna bagi terwujudnya manusia yang berakhlak mulia. Guru dengan
kepribadian yang baik akan menjadi panutan dan teladan untuk siswa-siswinya. Peranan
guru pendidikan agama Islam telah diisyaratkan dalam firman-Nya sebagai berikut:
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan hendaknya ada sebagian
umat Islam yang melaksanakan misi keagamaan dan fungsi dakwah yakni mengajak
kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang buruk. Orang yang secara khusus
bertugas dalam bidang keagamaan di lingkungan sekolah adalah guru pendidikan agama
Islam. Dengan adanya guru pendidikan agama Islam di sekolah, diharapkan dapat
menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada peserta didik, serta membentuk dan mendidik
Dewasa ini, pendidikan agama Islam tengah dihadapkan pada persoalan rumit, dimana
mampu menggantikan corak manusia yang seharusnya saling bergotong royong dengan
semangat kekeluargaan menjadi semakin asing untuk berinteraksi di dunia nyata karena
dunia maya dianggap lebih menarik dan menjadi ketergantungan. Dampak dari fenomena
ini dapat dirasakan dengan jelas dari berbagai aspek kehidupan masyarakat yakni
kemerosotan moral atau degradasi moral secara drastis dan terus meningkat.
Banyak dijumpai contoh dari degradasi moral pada sosial media, khususnya terjadi di
kalangan remaja, seperti semakin ramai remaja yang memposting foto atau video tidak
senonoh tanpa memperhatikan nilai-nilai agama, mengumbar aib sendiri dan orang lain
dengan gamblangnya, para remaja semakin mengabaikan makna dari saling menghargai
terhadap sesama. Mereka juga sering membuat status yang mana hal itu dapat memicu
melanggar norma-norma agama maupun negara. Dampak negatif dari sosial media itu
pun yang kemudian diterapkan pada dunia nyata sehingga banyak terjadi kasus narkoba,
pergaulan bebas, ujaran kebencian, lebih memilih berpakaian terbuka karena dianggap
dianggap lagi maka akan menimbulkan kekacauan yang dapat mengaki batkan
kehancuran bangsa, seperti halnya Indonesia telah di pandang dunia dengan turunnya
moral akibat bersosisal media. Maka dari itu, peran pendidikan agama islam dianggap
penting untuk menanggulangi fenomena tersebut. fenomena ini adalah tantangan yang
harus segera dijawab oleh lembaga pendidikan Islam. Yang mana pendidikan islam harus
tetap memiliki peran aktif sebagaimana mestinya. Semua itu dapat dimulai dari
Untuk itu dunia Pendidikan yang semakin maju memberikan nuasa yang baik untuk
kemajuan akhlak umat Islam yang seharusnya menjadi panutan bagi umat manusia
karena bisa mempunyai jiwa yang cerdas dan makhluk yang paling sempurna. Sehingga
sekitar dengan baik, namun saat ini anak yang terlihat kurang memiliki sikap yang baik
terhadap lingkungannya dan hal tersebut diperlukan Kerjasama antara guru dan orangtua
hingga lingkungan sekitar yang dapat menumbuhkan akhlak yang baik pada anak.
Sebagai makhluk sosial anak pasti menemui banyak hal di luar dan berinteraksi satu sama
lain yang tentunya membutuhkan pemahaman dan pembinaan untuk seorang anak dalam
memahami sikap dan sifat yang baik untuk berinteraksi pada lingkungan sekitar.
SMAN 1 Bangkinang Kota adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang
menghasilkan penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlakul karimah. Penulis meneliti
di SMAN 1 Bangkinang Kota dengan mendapatkan informasi masih banyak siswa yang
mengalami kemerosotan moral di sekolah tersebut. Hal tersebut didukung pula pada
observasi yang penulis lakukan di SMAN 1 Bangkinang Kota, masih terdapat murid yang
tidak sopan terhadap gurunya, bercanda ketika guru menyampaikan materi, tidak
sekolah yang tidak sesuai, siswa masih suka ada yang merokok di lingkungan sekitar
sekolah, berbicara kotor, membolos serta ada yang berpakaian tidak sesuai dengan
peraturan sekolah.
Mengingat peran dan upaya guru sangat dalam dan luas dalam pendidikan akhlak
bagi para siswanya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi
yang berjudul: “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Mengatasi
B. FOKUS MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan penelitian dan deskripsi masalah yang telah
diuraikan, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada “Upaya Guru Pendidikan
Agama Islam (PAI) Dalam Mengatasi Dekadensi Moral Siswa di SMAN 1 Bangkinang
Kota”
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan
1. Bagaimana upaya guru PAI dalam mengatasi dekadensi moral siswa di SMAN1
Bangkinang Kota?
b. Apa hambatan dan pendukung yang dialami guru PAI dalam mengatasi dekadensi
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam mengatasi dekadensi moral siswa di
2. Untuk mengetahui hambatan dan pendukung yang dialami guru PAI dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah ilmiah, serta menjadi bahan kajian
lebih lanjut, khususnya yang berkaitan dengan upaya guru PAI dalam mengatasi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan, serta menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan, serta memenuhi salah satu tugas
Metodologi Penelitian Jurusan Ilmu agama Islam Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri
Padang
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh pada siswa dalam berperilaku yang
c. Bagi pendidik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru dalam mengatasi sikap
siswa yang berbeda- beda, serta menambah wawasan bagi guru untuk membina akhlak
d. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan masukan bagi sekolah dalam