Anda di halaman 1dari 8

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : STRUKTUR KEILMUAN PAI


B. Kegiatan Belajar : KONSEP DAN RUANG LINGKUP KEILMUAN PAI (KB-2)
C. Identitas : Nanik Setyowati – 1M
D. Refleksi
BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
1 Konsep PETA KONSEP
(Beberapa
istilah dan
definisi) di
KB

KONSEP KEILMUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Hakikat Pendidikan Agama Islam

Konsep Keilmuan Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu sistem


pendidikan yang mengarahkan peserta didik dalam pengembangan spiritual
dan fisik mereka berdasarkan ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an dan hadis. Konsep
ini mencakup beberapa dimensi besar dalam bidang ilmu pendidikan agama
Islam.
Aspek dasar ajaran Islam (wahyu dan alam): Konsep ini melibatkan
pemahaman tentang wahyu Allah yang terkandung dalam Al-Qur'an dan
hadis sebagai sumber utama ajaran Islam. Selain itu, juga melibatkan
pemahaman tentang hubungan antara ajaran agama dengan alam semesta
dan penciptaannya.

Aspek pokok-pokok ajaran Islam (Iman, Islam, dan Ihsan): Pendidikan


Agama Islam juga fokus pada pembentukan keyakinan (iman), praktik ibadah
(Islam), dan pencapaian kesempurnaan dalam beribadah (Ihsan). Konsep ini
melibatkan pengajaran tentang keyakinan, praktik ibadah, dan
pengembangan moral dan etika sesuai dengan ajaran Islam.

Aspek pendidikan Islam: Konsep ini mencakup berbagai subbidang


dalam ilmu pendidikan Islam. Ini termasuk sejarah pendidikan Islam, filsafat
pendidikan Islam, ilmu pendidikan Islam, psikologi pendidikan Islam,
sosiologi pendidikan Islam, antropologi pendidikan Islam, dan manajemen
pendidikan Islam. Setiap subbidang ini berkontribusi pada pemahaman dan
pengembangan sistem pendidikan Islam yang holistik.

Dalam keseluruhan, konsep keilmuan PAI bertujuan untuk


menyampaikan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran Islam kepada
peserta didik dan membantu mereka mengembangkan nilai-nilai, moral,
etika, serta sikap yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Sumber ajaran Islam dalam konteks pendidikan Islam adalah Al-Qur'an


dan Sunnah Rasulullah. Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang dianggap
sebagai wahyu langsung dari Allah SWT. Al-Qur'an berisi petunjuk dan ajaran
yang menjadi pedoman bagi umat Islam dalam kehidupan mereka. Sunnah
Rasul, di sisi lain, merujuk pada tindakan, ucapan, dan persetujuan yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sunnah merupakan interpretasi dan
penerapan praktis dari ajaran Al-Qur'an.
Dalam pendidikan Islam, sumber-sumber ini dianggap sebagai otoritas
utama. Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah SWT dan
dianggap sebagai sumber hukum tertinggi dalam agama Islam. Pesan-pesan
dan ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an digunakan untuk membimbing
dan mengarahkan individu dalam kehidupan mereka.

Sunnah Rasul adalah implementasi praktis dari ajaran Al-Qur'an. Melalui


contoh hidup Nabi Muhammad SAW, umat Islam mempelajari cara
menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sunnah meliputi
berbagai aspek kehidupan, termasuk ritual ibadah, etika, moralitas, hubungan
sosial, dan tata cara berinteraksi dengan sesama manusia.

Pokok-pokok (Inti) ajaran Islam, yang juga dikenal sebagai rukun agama
(Islam), terdiri dari Iman, Islam, dan Ihsan. Dalam bidang Ilmu Pendidikan
Agama Islam, intinya adalah menjelaskan konsep-konsep tersebut, dilengkapi
dengan pemahaman tentang sejarah praktiknya yang dikenal sebagai sejarah
peradaban Islam.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi beberapa aspek.
Pendidikan Agama Islam menekankan pentingnya keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,
hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Tujuan utamanya
adalah membentuk individu yang memiliki iman (keyakinan) yang kuat,
menjadi Muslim yang menjalankan ajaran Islam secara praktis, dan mencapai
Ihsan, yaitu kesempurnaan dalam beribadah dan perilaku.

Dalam panduan PAI sekolah, Pendidikan Agama Islam (PAI)


didefinisikan sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan,
keterampilan, serta membentuk sikap dan kepribadian peserta didik agar
mampu mengamalkan ajaran Agama Islam. Pendidikan Agama Islam
didasarkan pada akidah yang menyatakan bahwa Allah SWT adalah sumber
utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta.

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang ditujukan untuk dapat


menyerasikan, menyelaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan
ihsan yang diwujudkan dalam:

Tujuan akhir dari bidang ilmu PAI adalah terbentuknya peserta didik yang
memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur), yang merupakan misi
utama diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Pendidikan Islam
Pendidikan Islam memiliki fondasi yang dibangun oleh empat bidang ilmu yang
berbeda, yaitu Sejarah Pendidikan Islam, Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu
Pendidikan Islam, dan Manajemen Pendidikan Islam. Berikut adalah
penjabaran singkat mengenai keempat bidang tersebut:

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah menjadikan peserta didik untuk


menjadi muslim, mukmin, dan muhsin.
Ibnu Khaldun merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam ke dalam
dua bagian, sebagaimana yang dikutip oleh Al-Athiyyah al-Abrasi.

Al-Ghazali menyatakan bahwa terdapat dua tujuan yang ingin dicapai


melalui Pendidikan Agama Islam. Pertama, tujuan tersebut adalah mencapai
kesempurnaan manusia yang mengarah pada kedekatan dengan Allah. Dalam
hal ini, pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk individu yang
mencapai tingkat kesempurnaan spiritual dan moral, yang membuatnya
semakin dekat dengan Allah SWT.

Kedua, tujuan lainnya adalah memberikan kesempatan kepada manusia


untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Pendidikan
Agama Islam tidak hanya fokus pada kehidupan dunia, tetapi juga
memberikan panduan dan prinsip-prinsip untuk mencapai kebahagiaan
abadi di akhirat. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam, individu
diharapkan dapat menjalani kehidupan yang bermanfaat, berbahagia, dan
mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

Dalam pandangan Al-Ghazali, tujuan Pendidikan Agama Islam


bukan hanya sebatas pencapaian dunia materi, tetapi juga mencakup
dimensi spiritual dan akhirat. Dengan memperoleh pengetahuan agama
dan mengamalkannya, individu diharapkan dapat mencapai
kesempurnaan dan kebahagiaan sejati, baik dalam hubungan dengan
Allah maupun dalam kehidupan manusia di dunia ini.
Materi pendidikan agama Islam pada jenjang sekolah SD, SMP, SMA, dan
SMK dikembangkan berdasarkan konsep Arkan al-Din dengan tujuan
menjadikan manusia yang berislam (muslim), beriman (mukmin), dan
berihsan (muhsin). Disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengembangan materi
Islam adalah ilmu syari'ah (hukum syara').
Tujuan utama mempelajari materi akidah adalah mencapai keimanan
yang sempurna. Ilmu akidah membahas materi-materi yang berkaitan dengan
keyakinan agama. Tujuannya adalah untuk memperkuat dan memperdalam
iman. Materi akhlak membahas tentang perilaku dan etika dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan utama mempelajari materi akhlak adalah mencapai derajat
ihsan, yaitu kesadaran bahwa semua perilaku diawasi oleh Allah SWT.

Ruang lingkup keilmuan Pendidikan Agama Islam yang umum


dilaksanakan di sekolah adalah:
Materi yang sulit dipahami adalah Kompetensi kelulusan ada pada setiap
Daftar materi jenjang pendidikan yang berbeda antara satu dengan yang lain.
pada KB Apakah setiap Kompetensi Lulusan harus terpenuhi seluruhnya ataukah hanya
2
yang sulit Sebagian aspek saja, melihat kurikulum yang dilaksanakan saat ini tahun
dipahami pelajaran 2022/2023 khususnya kelas 7 sudah menggunakan Kurikulum
Merdeka ?
Kementerian Agama dibantu oleh Kemitraan Pengembangan Kapasitas dan
Analisis Sektor Pendidikan (ACDP) Indonesia memperbaiki pelajaran agama
terutama agama Islam dengan memasukkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi
antarumat beragama guna menangkal radikalisme.
https://www.suara.com/news/2016/09/14/211920/tangkal-radikalisme-
pemerintah-perbaiki-pelajaran-agama
Berita yang beredar tersebut tentunya menjawab miskonsepsi yang terjadi di
Daftar materi
kalangan masyarakat awam yakni menganggap PAI hanya sebagai
yang sering
pembelajaran hafalan semata, mempersempit pemahaman PAI sebagai sekadar
mengalami
3 menghafal ayat-ayat Al-Qur'an atau doa-doa tanpa memahami maknanya
miskonsepsi
secara mendalam. PAI sebenarnya mencakup lebih dari itu, termasuk
dalam
pemahaman konsep-konsep agama, etika, akhlak, sejarah, dan aplikasi praktis
pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
Penting bagi kita sebagai guru PAI untuk mengatasi miskonsepsi ini dengan
memperluas pemahaman tentang konsep dan ruang lingkup keilmuan PAI
kepada para siswa. Pembelajaran PAI harus mencakup pemahaman yang
komprehensif tentang agama Islam, pengintegrasian nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari, penerapan praktis, dan pemahaman sosial dan
kemanusiaan yang mendalam.

Anda mungkin juga menyukai