Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI

Veby Yolla Amanda

Ujian Akhir Semester


Penulisan Karya Ilmiah

Dosen : Dianto, S.Pd.I, M.Pd

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

E-mail : Vebyyollaamanda@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini menyajikan tentang bagaimana penerapan Pendidikan Agama Islam pada anak usia dini.
Pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan Pendidikan Agama Islam, karena jika pendidikan
tidak didasari dengan akidah atau akhlak dalam diri maka sia-sia lah ilmu yang didapat anak didik di
masa sekolahnya, maka dari itu Pendidikan yang menanamkan moral baik dari segi akidah, akhlak
dan ibadah adalah Pendidikan Agama Islam. Dari situ lah kita dapat mengerti bahwa Pendidikan
Agama Islam sangatlah berperan dalam pendidikan di sekolah/madarasah sekaligus, apalagi jika
Pendidikan Agama Islam diterapkan sejak usia dini, seperti sekarang dikatakan sekolah PIAUD.
Pendidikan agama lebih condong kepada kepenerapan dalam mendidik dalam konteks islam.
Sementara pendidikan agama islam berbicara ditingkat sumber, secara teori prinsip yang dicatat
menjadi cikal bakal materi pendidikan Agama islam itu sendiri. Pendidikan Islam meliputi akidah,
akhlak, dan ibadah yang dijelaskan dalam hal pengantar kepada Allah subhanahu wata’ala., potensi,
fungsi manusia, dan moral. Dalam pendidikan Islam, pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik,
baik potensi afektif, kognitif, maupum psikomotorik. Aspek pendidikan di PAUD mencakup
pengasuhan, pembiasaan, dan pengenalan belajar. Pengasuhan bertujuan untuk menjaga anak dari
dampak negatif perbuatan anak, seperti tindakan berbahaya, maupun pelecehan dari orang yang lebih
dewasa; baik fisik, oral, maupun psikologis. Pembiasaan merupakan perangkat adaptasi anak terhadap
lingkungan sosialnya, lebih luas dengan hidup dan kehidupan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
menurut perspektif Islam mencakp prinsip mendahulukan penanaman Aqidah, menuntun dan
menuntut aktualisasi ibadah, pembinaan akhlak mulia dan melatih kemandirian serta prinsip
keseimbangan antara dunia dan akhirat serta prinsip keseimbangan antara ilmu dan amal.
Kata Kunci : Pendidikan, Pendidikan Islam, Konsep Pendidikan Islam Anak Usia Dini

PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi
dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukanan
antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3:2002).
Pendidikan agama islam merupakan suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup. Menurut Dr. Armai
arief, M.A pendidikan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia
yang seutuhnya; beriman dan bertaqwa kepada tuhan ajaran Al-Qur’an dan sunnah, maka tujuan
dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses berakhir.
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumnuhkan dan meningkatkan
keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta
pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dlam hal keimanan, ketakwaanya, berbangsa dan bernegrasa, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang
beriman dan bertakwa, patriotic menjadikan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan
bermasyarakat. Sepakat bahwa pendidikan agama islam harus disukseskan dalam pelaksanaan pada
semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa seperti telah digariskan
dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut yang telah disetujui oleh
DPR dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis nasional kita mengikat seluruh
warga negara indonesia ke dalam satu system pendidikan nasional.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu menggunakan metode studi pustaka. Penelitian ini ditulis dengan
berdasarkan hasil kajian terhadap berbagai bahan pustaka yang relevan yang berupa jurnal, artikel dan
lain sebagainya yang terkait dengan judul jurnal saya.
Data yang terkait dengan penulisan ini yaitu menggunakan data kualitatif yang
mengumpulkan berupa pendapat atau pandangan dari berbagai tokoh yang berada dalam studi pustaka
atau artikel-artikel yang terkait dengan judul jurnal ini.
Selanjutnya, data-data yang terkumpul dari berbagai artikel di analisis lalu menjadi satu yang
berbentuk akhirnya berbentuk jurnal.

PEMBAHASAN
a. Pengertian Pendidikan
Menurut wikipedia, pendidikan ialah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian serta
pelatihan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusi
melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.
Berikut pengertian pendidikan menurut para ahli pendidikan:
Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa pengertian pendidikan ialah tuntunan tumbuh dan
berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada
diri setiap anak agar mererka mampu tumbuh dan berkembang segai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.
1. H. H. Horne, pendidikan ialah sebuah alat di mana komunitas sosial mampu melanjutkan
keberadaan dalam mempengaruhi diri sendiri dan mempertahnkan idealisme.
2. Stella Van Petter Henderson, pendidikan ialah sebuah kombinasi antara pertumbuhan dan
pengembangan diri serta warisan sosial.
3. Ahmad D. Rimba, pendidikan ialah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik
kepada peserta didik dengan tujuan membentuk kepribadian yang utama secara jasmani dan
rohani.
Pendidikan juga bisa dijalankan melalui 2 hak yakni pendidikan formal dan pendidikan non-formal:
1. Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau
program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya
melalui sekolah ataupun universitas.
2. Pendidikan Non-formal ialah pendidikan yang bisa didapatkan melalui aktivitas kehidupan
sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar melalui
pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan serta belajar melalui pengalaman orang lain.

b. Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan merupakan proses terus menerus dalam kehidupan manusia dari masa umur 0 (nol)
menuju manusia sempurna (dewasa). Bahkan Muhammad Abd. Alim mengatakan bahwa pendidikan
itu dimulai dari ketika memilih perempuan sebagai istri. Pendapat ini didasarkan dari hadis Nabi
shalallahu ‘Alaihi Wasalam., yaitu “Takhayyaru li nutfikum fa innal ‘iqra dassas”. Artinya: “ pilihlah
olehmu tempat benih kamu, sebab akhlak ayah itu menurun pada anak”. Oleh karena islam menaruh
perhatian terhadap pendidikan, khususnya proses pertumbuhan anak dari awal pemilihan temoat benih
sampai membentuk pribadi individu dalam kehidupan. Dan yang turut berperan dalam pembinaan
kepribadian dan pendidikan anak adalah oran tua, masyarakat dan sekolah.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia; aspek rohaniah, dan
jasmaniah, juga harus berlangsung secara bertahap. Sebab tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah
yang secara langsung tercipta dengan sempurna tanpa melalui suatu proses.
Ahmad. D. Marimba mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil). Juga Ahmad tafsir, mendefinisikan
pendidikan islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam.

c. Konsep Pendidikan Islam Anak Usia Dini


Dalam Pendidikan Islam, pendidikan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik
potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa). Bukhori Umar, 2010;83, dalam
melaksanakan pendidikan islam, peranan pendidik sangat penting artinya dalam proses pendidkan.
Itulah sebabnya islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan
yang bertugas sebagai pendidik, karena memiliki ilmu pengetahuan untuk melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik. Pendidik mempunyai tugas yang mulia, sehingga Islam memandang pendidik
mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak berilmu dan orang-orang yang
bukan sebagai pendidik. Tetapi di samping itu orang-orang yang berilmu tidak boleh
menyembunyikan atau menyimpan ilmu-ilmu yang dimilikinya itu untuk dirinya sendiri, melainkan
memberikan dan menolong orang lain yang tidak berilmu sehingga menjadi berilmu (pandai).
(Zuhairini, 2009:167)
Dengan pendapat diatas, menunjukan betapa beratnya tugas pendidik itu menurut pandangan
islam. Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar pendidik dalam memberikan pendidikan kepada
anak didiknya tidak merugikan pertumbuhan jiwa anak didik dan merugikan agama.
Untuk merealisasikan pelaksanaa kegiatan pendidikan pada anak usia dini para pendidik
hendaklah senantiasa mencari berbagai metode yang efektif dalam mempersiapkan dan membantu
pertumbuhan anak usia dini, ada beberapa metode pendidikan Islam yang dapat dan layak diterapkan
pada kegiatan pendidikan anak usia dini. Metode yang dimaksud ialah:
1. Metode Keteladanan
Keteladanan dalam pendidikan Islam, merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti berhasil
dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak sejak usia dini. Hal
ini karena pendidik adalah figur terbaik dalam pandangan anak didik yang tindak tanduknya dan
sopan santunnya, disadari atau tidak akan menjadi perhataian anak-anak sekaligus ditirunya.
Keteladanan menjadi faktor penting dalam menentukan baik buruknya pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Jika pendidik dan orang tua jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia,
berani, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama. (Abdullah
Nasih Ulwan, 1981:2).
Dalam memberikan pendidikan kepada anak usia dini, pendidikan dengan memberi teladan
secara baik dari kedua orang tua, teman bermain, pengajar, atau kakak, akan merupakan faktir yang
sangat memberikan bekas dalam memperbaiki anak, memberi petunjuk, dan mempersiapkannya untuk
menjadi anggota masyarakat yang secara bersama-sama membangun kehidupan. (Abdullah Nasih
Ulwan).
2. Pendidikan dengan latihan dan Pengalaman
Dalam hal pendidikan melalui pengalaman, Rasulullah shalallahu Alaihi Wasalam, sebagai
pendidik islam yang pertama dan utama sesungguhnya telah menerapkan metode ini dan
sesungguhnya telah memberikan hasil yang menggembirakan bagi perkembangan islam dikalangan
para sahabat. Dalam banyak hal, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasalam senantiasa mengajarkannya
dengan disertai latihan pengalamannya, di antaranya; tatacara, bersuci, berwudhu, melaksanakan
shalat, puasa dan berhaji.
Atas dasar ini, maka jika para pendidik dengan segala bentuk dan keadaanya mau mengambil
metode islam dalam mendidik kebiasaan anak, dan mau mengambik sistem pendidikan islam dalam
bentuk Aqidah dan budi pekerti anak, maka kemungkinan besar anak-anak akan tumbuh dalam aqidah
islam yang kokoh serta akhlak yang luhur, sesuai dengan ajaran Al-qur’an, bahkan ia akan mampu
memberikan teladan kepada orang lain dengan perilaku mulia dan sifat-sifat terpuji, (Abdullah Nasih
Ulwan, 1999;207)

SIMPULAN
Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan
tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukanan antar
ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3:2002).
Berikut pengertian pendidikan menurut para ahli pendidikan:
Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa pengertian pendidikan ialah tuntunan tumbuh dan
berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada
diri setiap anak agar mererka mampu tumbuh dan berkembang segai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.
1. H. H. Horne, pendidikan ialah sebuah alat di mana komunitas sosial mampu melanjutkan
keberadaan dalam mempengaruhi diri sendiri dan mempertahnkan idealisme.
2. Stella Van Petter Henderson, pendidikan ialah sebuah kombinasi antara pertumbuhan dan
pengembangan diri serta warisan sosial.
3. Ahmad D. Rimba, pendidikan ialah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik
kepada peserta didik dengan tujuan membentuk kepribadian yang utama secara jasmani dan
rohani.
Dalam Pendidikan Islam, pendidikan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik
potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa). Bukhori Umar, 2010;83, dalam
melaksanakan pendidikan islam, peranan pendidik sangat penting artinya dalam proses pendidkan.
Itulah sebabnya islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan
yang bertugas sebagai pendidik, karena memiliki ilmu pengetahuan untuk melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik. Pendidik mempunyai tugas yang mulia, sehingga Islam memandang pendidik
mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak berilmu dan orang-orang yang
bukan sebagai pendidik.

REFERENSI
Zuhairini, 2009 Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta; PT. Bumi Aksara
Ulwan, Abdullah Nashih, 1981 Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Semarang; Asy-Syifa’.

Anda mungkin juga menyukai