T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
apa dan bagaimana kinerja guru itu, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang
makna kinerja serta bagaimana mengelola kinerja dalam upaya mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efesien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka
guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga
siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus
mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa. (Ansori, 2015)
Kinerja dalam arti di atas dimaksudkan sebagai prestasi kerja. Hasil kerja
seseorang dalam periode tertentu jika dibandingkan dengan sasaran, standar
yang telah ditentukan dan telah disepakati bersama. Bila diaplikasikan dalam
lembaga pendidikan kinerja mengandung makna hasil kerja, kemampuan atau
prestasi, dorongan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan,
waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma
dan etika yang telah ditetapkan (Lailatussaadah, 2015).
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah melupakan bahagianmu
(kebahagiaan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu. (QS. Al Qashash ,77)
4
Dan tersebut juga dalam surat al jumu’ah ayat (62) 10:
5
Artinya: Maka apabila salat telah dilaksanakan maka bertebaranlah di
muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar
kamu beruntung. (QS. Al-Jumu’ah, 10).
Dari pendapat dan pengertian ke dua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa
bekerja dengan giat diperintahkan kepada semua manusia untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan.
Jadi, Kinerja guru adalah hasil kerja guru yang telah dicapai oleh
seseorang untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran
dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan
norma dan etika yang telah ditetapkan untuk guru. Sedangkan bagi semua
manusia kinerja merupakan suatu konsep yang universal. Karena islam
merupakan suatu agama yang pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka
kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam menjalankan
perannya dalam suatu kehidupan untuk memenuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan agar menghasilkan tindakan dan buah yang diinginkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.
Guru adalah seorang figur pemimpin. Guru sebagai satu sosok arsitek yang
dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru berperan membentuk dan
membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi
agama, nusa, dan bangsa. Guru mempersiapkan manusia susila yang cakap
yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan
negara. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
6
dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru
sebagai suatu profesi. (Syarifan, 2015)
7
daftar nilai rapor. Bahkan secara administratif guru hendaknya juga
memiliki rencana mengajar, program semester, dan program tahunan.
8
tugas dengan baik, dan ikhlas. Disamping itu Guru harus mendapat haknya
secara proporsional sesuai dengan beban dan tanggungjawabnya, sehingga
keinginan peningkatan kompetensi guru dan kualitas belajar anak didik bukan
hanya slogan di atas kertas. (Syarifan, 2015)
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru
dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.
Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi
profesionalisme guru. Di dalam UU R.I. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen disebutkan bahwa kompetensi meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Selanjutnya di dalam penjelasan undang-undang tersebut dijelaskan bahwa
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa kompetensi profesional guru adalah
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam,
sedangkan kompetensi sosial berarti kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi
tanggung jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak
terpisahkan, yakni antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan
melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan terintegrasi
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Misalnya seorang guru yang
dapat mendidik tetapi tidak memiliki kemampuan membimbing, mengajar,
dan melatih, maka ia tidak dapat dikatakan guru yang paripurna.
9
Pendapat Suparlan perbedaan peran guru dalam mendidik, membimbing, mengajar, dan
melatih. (Syarifan, 2015)
10
Mengacu kepada UU No 14 Tahun 2005 di dalam Bab 1 Pasal 1: Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dan Bab 2 Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 4: Guru
mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dan Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. UUGD tersebut ini sebenarnya adalah landasan atau
acuan mengenai tugas, kedudukan, fungsi dan peran guru.
11
yang bermutu karena perannya dalam mengembangkan intelektual, emosional,
dan spiritual peserta didik. Kualitas guru merupakan komponen penting bagi
pendidikan yang sukses.
UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang guru dan dosen
menyatakan bahwa standart prestasi kerja guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang
diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru.
12
4. Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar
5. Kepemimpinan yang aktif dari guru.
13
untuk mengelola dan memimpin serta mengendalikan tenaga pendidikan. 5)
Hubungan industrial, menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi
kerja, menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis dalam bekerja dan
meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan sehingga mendorong
mewujudkan jiwa yang ber dedikasi dalam upaya peningkatan kinerjanya. 6)
Tingkat penghasilan atau gaji yang memadai, ini dapat menimbulkan
konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerjanya. 7) Kesehatan, akan meningkatkan semangat kerja.
8) Jaminan sosial yang diberikan dinas pendidikan kepada tenaga pendidikan,
dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerjanya. 9)
Lingkungan sosial dan suasana kerja yang baik, ini akan mendorong tenaga
kerja kependidikan dengan senang bekerja dan meningkatkan tanggung
jawabnya untuk melekukan pekerjaan yang lebih baik. 10) Kualitas sarana
pembelajaran, akan berpengaruh pada peningkatan kinerjanya. (Didi Pianda,
2018)
14
1. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran akan
semakin meningkat
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. Dimensi kinerja guru yang memberikan pengaruh cukup signifikan
adalah kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar,
penguasaan materi, penguasaan metode dan strategi mengajar,
pemberian tugas-tugas kepada siswa, kemampuan mengelola kelas,
dan kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi. Kinerja guru yang
diukur oleh mutu pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tinggi rendahnya mutu pembelajaran. Artinya tinggi
rendahnya tingkat mutu pembelajaran dijelaskan oleh kinerja guru.
Besarnya kinerja guru yang secara langsung berkontribusi terhadap
mutu pembelajaran adalah sebesar 47,6%. Dengan demikian jelaslah
bahwa kinerja guru berpengaruh secara signifikan terhadap mutu
pembelajaran.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru profesional:
kepribadian dan dedikasi, kengembangan profesi, kemampuan
mengajar, antara hubungan dan komunikasi, hubungan dengan
masyarakat, kedisiplinan, kesejahteraan dan Iklim kerja.
B. Saran
Demikianlah makalah ini yang berjudul “Kerja dan Kinerja Guru.
Didalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami memohon saran dan kritik dari
semua pihak dan pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah
wawasan kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Media Aksara.
Pianda, Didi. (2018). Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan
Zalin Nova. (2014). Hubungan Antara Kreatifitas dan Produktivitas Kerja Guru di
17