Anda di halaman 1dari 19

KERJA DAN KINERJA GURU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata

kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Dr. Meyniar Albina, MA.

Disusun Oleh: Kelompok 5

Muhammad Syah Bagus 0301202016


Nadya Arifah Malasari Harahap 0301202110
Zakiyah Khairani Pasaribu 0301203206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

A. Pengertian Kerja Dan Kinerja Guru.........................................................3

B. Tugas, Fungsi dan Peran Guru..................................................................5

C. Pentingnya Meningkatkan Kinerja Guru................................................10

D. Standart Kinerja Guru.............................................................................11

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru..................................12

F. Pengembangan Kinerja Guru..................................................................13

BAB III PENUTUP.........................................................................................15

A. Kesimpulan.............................................................................................15

B. Saran.......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam tataran mikro teknis, guru sebagai tenaga pendidik merupakan


pemimpin pendidikan, dia amat menentukan dalam proses pembelajaran di
kelas, dan peran kepemimpinan tersebut akan tercermin dari bagaimana guru
melaksanakan peran kepemimpinan tersebut akan tercermin dari bagaimana
guru melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti bahwa kinerja guru
merupakan faktor yang amat menentukan bagi mutu pembelajaran/pendidikan
yang akan berimplikasi pada kualitas output pendidikan setelah menyelesaikan
sekolah.

Kerja guru merupakan kumpulan dari berbagai tugas untuk mencapai


tujuan pendidikan. Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan aspek
penting bagi kinerja atau produktivitas guru itu sendiri. Hal ini disebabkan
sebagian besar waktu guru digunakan untuk bekerja. Pada umumnya pekerjaan
guru dibagi menjadi dua yaitu pekerjaan berhubungan dengan tugas-tugas
mengajar, mendidik dan tugas-tugas kemasyarakatan(sosial). Sebagai
pengajar, guru memberikan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (efektif),
dan keterampilan (psikomotorik). Kinerja merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan (Lailatussaadah,
2015).

Kinerja guru di sekolah mempunyai peran penting dalam pencapaian


tujuan sekolah. Guru memiliki potensi yang besar pada dirinya masing-
masing, namun potensi tersebut belum dinyatakan pada aktivitas kegiatan
mengajar secara penuh karena belum memperoleh rangsangan dan motivasi
dari pengawas selaku pimpinan sekolah maupun seniornya. Peningkatan kerja
harus diiringi motivasi yang tinggi, bekerja tanpa motivasi tentu sangat
membosankan, karena tidak adanya unsur pendorong. Dan untuk memahami

1
apa dan bagaimana kinerja guru itu, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang
makna kinerja serta bagaimana mengelola kinerja dalam upaya mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efesien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kerja dan kinerja guru ?


2. Apa saja tugas, fungsi dan peran guru ?
3. Bagaimana pentingnya meningkatkan kinerja guru ?
4. Bagaimana Standart Kinerja guru ?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru ?
6. Bagaimana cara mengembangkan kinerja guru ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kerja dan kinerja guru


2. Untuk mengetahui tugas, fungsi dan peran guru dalam kerja guru
3. Untuk mengetahui pentingnya meningkatkan kinerja guru
4. Untuk mengetahui standart kinerja guru
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru
6. Untuk mengetahui cara mengembangkan kinerja guru

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerja Dan Kinerja Guru

Kerja guru merupakan kumpulan dari berbagai tugas untuk mencapai


tujuan pendidikan. Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan aspek
penting bagi kinerja atau produktivitas guru itu sendiri (Zalin, 2014). Hal ini
disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan untuk bekerja. Pada
umumnya pekerjaan guru dibagi menjadi dua yaitu pekerjaan berhubungan
dengan tugas-tugas mengajar, mendidik dan tugas-tugas kemasyarakatan
(sosial). Sebagai pengajar, guru memberikan pengetahuan (kognitif), sikap dan
nilai (efektif), dan keterampilan (psikomotorik). Kemudian dalam Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia pengertian kerja adalah “perbuatan melakukan
sesuatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil, hal pencarian nafkah”.
Dari definisi tersebut dapat pula diartikan bahwa kerja adalah fungsi hidup
manusia untuk mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Manusia bekerja
adalah untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhannya.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai cara,


perilaku, dan kemampuan seseorang. Kinerja juga merupakan terjemahan dari
kata performance (bahasa Inggris) yang berarti pekerjaan, perbuatan. Kinerja
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan,
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan
yang telah ditetapkan (Supardi, 2014). Jadi, kinerja adalah kemampuan yang
dimiliki oleh individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga terlihat
prestasi pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Sedangkan guru adalah
seseorang yang professional dan memiliki ilmu pengetahuan, serta
mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut mempunyai
peningkatan dalam kualitas sumber daya manusianya. Maka kinerja guru yaitu
berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolalan pembelajaran dan penilaian

3
hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka
guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga
siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus
mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa. (Ansori, 2015)

Kinerja dalam arti di atas dimaksudkan sebagai prestasi kerja. Hasil kerja
seseorang dalam periode tertentu jika dibandingkan dengan sasaran, standar
yang telah ditentukan dan telah disepakati bersama. Bila diaplikasikan dalam
lembaga pendidikan kinerja mengandung makna hasil kerja, kemampuan atau
prestasi, dorongan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan,
waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma
dan etika yang telah ditetapkan (Lailatussaadah, 2015).

Kinerja dan kerja dalam Islam melalui Al Qur’an memberikan konsep


kepada umatnya untuk bekerja dengan giat guna memperoleh prestasi serta
memperoleh keseimbangan dalam kehidupannya di dunia dan akhirat
sebagaimana disebutkan dalam surat al Qashash (28) 77 sebagai berikut:

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah melupakan bahagianmu
(kebahagiaan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu. (QS. Al Qashash ,77)

4
Dan tersebut juga dalam surat al jumu’ah ayat (62) 10:

5
Artinya: Maka apabila salat telah dilaksanakan maka bertebaranlah di
muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar
kamu beruntung. (QS. Al-Jumu’ah, 10).

Dari pendapat dan pengertian ke dua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa
bekerja dengan giat diperintahkan kepada semua manusia untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan.

Jadi, Kinerja guru adalah hasil kerja guru yang telah dicapai oleh
seseorang untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran
dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan
norma dan etika yang telah ditetapkan untuk guru. Sedangkan bagi semua
manusia kinerja merupakan suatu konsep yang universal. Karena islam
merupakan suatu agama yang pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka
kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam menjalankan
perannya dalam suatu kehidupan untuk memenuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan agar menghasilkan tindakan dan buah yang diinginkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

B. Tugas, Fungsi dan Peran Guru

Guru adalah seorang figur pemimpin. Guru sebagai satu sosok arsitek yang
dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru berperan membentuk dan
membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi
agama, nusa, dan bangsa. Guru mempersiapkan manusia susila yang cakap
yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan
negara. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan

6
dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru
sebagai suatu profesi. (Syarifan, 2015)

Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan


nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan
dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.

Menurut Mulyasa guru dalam mendidik murid bertugas sebagai berikut:

1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian,


kecakapan dan pengalaman-pengalaman.
2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai citacita dan dasar
pancasila.
3. Sebagai perantara/fasilitator dalam belajar. Yaitu sebagai
perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu
pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan,
tingkah laku dan sikap.
4. Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik ke
arah kedewasaan, tetapi pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat
membentuk anak sesuai dengan kehendaknya.
5. Guru adalah sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
6. Sebagai penegak disiplin, menjadi contoh dalam segala hal. Tata-tata
tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalani lebih dahulu.
7. Guru sebagai manajer dan administrator.
8. Sebagai manajer berarti pendidik bertugas menegakkan ketentuan dan
tata tertib yang telah disepakati bersama di sekolah, memberikan
arahan atau rambu-rambu ketentuan agar tata tertib di sekolah dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh warga sekolah.
9. Sebagai Administrator berarti, guru bertugas melaksanakan
administrasi sekolah, seperti mengisi buku presensi siswa, mengisi

7
daftar nilai rapor. Bahkan secara administratif guru hendaknya juga
memiliki rencana mengajar, program semester, dan program tahunan.

Menurut Djamaroh guru berfungsi sebagai berikut:

1. Guru sebagai perencana kurikulum.


2. Guru menghadapi anak-anak setiap hari sehingga gurulah yang paling
tahu kebutuhan anak-anak dan masyarakat sekitar, maka dalam
penyusunan kurikulum, kebutuhan ini tidak boleh ditinggalkan. Guru
sebagai perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum.
3. Guru sebagai pemimpin (guidance worker).
4. Guru mempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak
situasi untuk membimbing anak ke arah pemecahan masalah,
membentuk keputusan, dan menghadapkan anakanak pada problem.
5. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak.
6. Guru harus selalu aktif dalam segala aktifitas anak, misalnya dalam
ekstrakurikuler membentuk kelompok belajar dan sebagainya.

Dalam pasal 40 ayat 2 UU Nomor 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa guru


sebagai pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai
berikut:

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,


kreatif, dinamis, dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan, dan
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Dengan meneliti butir-butir tersebut, nyatalah bahwa tugas guru tidaklah


ringan. Guru disamping mengajar (transfer of knowledge) tetapi juga
mendidik (transfer of value). Dengan memikul dua beban tersebut, maka
profesi guru harus berdasarkan panggilan jiwa, sehingga dapat menunaikan

8
tugas dengan baik, dan ikhlas. Disamping itu Guru harus mendapat haknya
secara proporsional sesuai dengan beban dan tanggungjawabnya, sehingga
keinginan peningkatan kompetensi guru dan kualitas belajar anak didik bukan
hanya slogan di atas kertas. (Syarifan, 2015)

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru
dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.
Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi
profesionalisme guru. Di dalam UU R.I. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen disebutkan bahwa kompetensi meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Selanjutnya di dalam penjelasan undang-undang tersebut dijelaskan bahwa
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa kompetensi profesional guru adalah
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam,
sedangkan kompetensi sosial berarti kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi
tanggung jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak
terpisahkan, yakni antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan
melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan terintegrasi
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Misalnya seorang guru yang
dapat mendidik tetapi tidak memiliki kemampuan membimbing, mengajar,
dan melatih, maka ia tidak dapat dikatakan guru yang paripurna.

9
Pendapat Suparlan perbedaan peran guru dalam mendidik, membimbing, mengajar, dan
melatih. (Syarifan, 2015)

No Aspek Mendidik Membimbing Mengajar Melatih


1 Isi Moral dan Norma dan tata Bahan ajar Keterampilan
Kepribadian tertib berupa ilmu dan
pengetahuan kecakapan
dan hidup (life
teknolog skill)
2 Proses Memberikan Menyampaikan Memberikan Menjadi
motivasi atau mentransfer contoh contoh dan
untuk bahan ajar yang kepada teladan dalam
belajar dan berupa ilmu siswa atau hal moral dan
mengikuti pengetahuan, mempraktik kebaikan
ketentuan teknologi dan kan
atau tata seni dengan keterampila
tertib yang menggunakan n atau
telah strategi dan menerapkan
menjadi metode mengajar konsep yang
kesepakatan yang sesuai telah
Bersama dengan diberikan
perbedaan kepada
individual siswa siswa
menjadi
kecakapan
yang dapat
digunakan
dalam
kehidupan
sehari-hari
3 Strategi Keteladanan Motivasi dan Ekspositori Praktik kerja,
dan dan pembinaan dan enkuiri simulasi, dan
Metode pembiasaan magang

10
Mengacu kepada UU No 14 Tahun 2005 di dalam Bab 1 Pasal 1: Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dan Bab 2 Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 4: Guru
mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dan Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. UUGD tersebut ini sebenarnya adalah landasan atau
acuan mengenai tugas, kedudukan, fungsi dan peran guru.

C. Pentingnya Meningkatkan Kinerja Guru

Mutu pendidikan hanya menjadi slogan muluk karena segala bentuk


kebijakan dan program pada akhirnya akan ditentukan oleh kinerja yang
berada di garis terdepan yaitu guru (Masrum, 2021). Guru merupakan
komponen paling menentukan, karena di tangan gurulah kurikulum, sarana
dan prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi suatu yang berarti bagi
kehidupan peserta didik. UU R.I. Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen pada bab I pasal 1 dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan
khususnya ditingkat institusional.

Guru memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan sikap


peserta didik. Peserta didik membutuhkan contoh disamping pengetahuan
tentang nilai baik-buruk, benar-salah, dan indah-tidak indah. Dibutuhkan guru

11
yang bermutu karena perannya dalam mengembangkan intelektual, emosional,
dan spiritual peserta didik. Kualitas guru merupakan komponen penting bagi
pendidikan yang sukses.

D. Standart Kinerja Guru

Guru memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan sikap


peserta didik. Peserta didik membutuhkan contoh disamping pengetahuan
tentang nilai baik-buruk, benar-salah, dan indah-tidak indah. Dibutuhkan guru
yang bermutu karena perannya dalam mengembangkan intelektual, emosional,
dan spiritual peserta didik. Kualitas guru merupakan komponen penting bagi
pendidikan yang sukses.

UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang guru dan dosen
menyatakan bahwa standart prestasi kerja guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang
diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru.

Berdasarkan Depdiknas, alat penilaian kemampuan guru meliputi:


1. Rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut
dengan RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran)
2. Prosedur pembelajaran (classroom procedure)
3. Hubungan antar pribadi (Interpersonal skill)

Selanjutnya, Piet A. Sahertian dalam Rusman (Rusman, 2012)


menjelaskan bahwa standar kinerja guru berhubungan dengan kualitas kinerja
guru dalam menjalankan tugasnya seperti:

1. Bekerja dengan siswa secara individu


2. Persiapan dan perencanaan pembelajaran
3. Pendayagunaan media pembelajaran

12
4. Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar
5. Kepemimpinan yang aktif dari guru.

Selanjutnya, Rusman mengatakan ada sepuluh kompetensi dasar yang


harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu:

1. Menguasai bahan/materi pelajaran


2. Mengelola program pembelajaran
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media dan sumber belajar
5. Menguasai landasan pendidikan
6. Mengelola interaksi pembelajaran
7. Menilai prestasi belajar siswa
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggaraka administrasi sekolah
10. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan
pembelajaran. (Pahrudin, 2015)

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Dalam sebuah organisasi sekolah/madrasah setiap guru memiliki karakter


dan kinerja yang berbeda-beda, untuk itu kepala sekolah harus dapat
memahami setiap perbedaanperbedaan tersebut dan mengupayakan agar
kinerja guru dapat maksimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru antara lain: 1)


Sikap mental berupa motivasi, disiplin dan etika kerja. 2) Tingkat pendidikan,
pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai wawasan yang lebih luas. 3) Keterampilan, makin terampil tenaga
kependidikan akan lebih mampu bekerja sama serta mengguinakan fasilitas
dengan baik. 4) Manajemen atau gaya kepemimpinan kepala sekolah, artikan
dengan hal yang berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan

13
untuk mengelola dan memimpin serta mengendalikan tenaga pendidikan. 5)
Hubungan industrial, menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi
kerja, menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis dalam bekerja dan
meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan sehingga mendorong
mewujudkan jiwa yang ber dedikasi dalam upaya peningkatan kinerjanya. 6)
Tingkat penghasilan atau gaji yang memadai, ini dapat menimbulkan
konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerjanya. 7) Kesehatan, akan meningkatkan semangat kerja.
8) Jaminan sosial yang diberikan dinas pendidikan kepada tenaga pendidikan,
dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerjanya. 9)
Lingkungan sosial dan suasana kerja yang baik, ini akan mendorong tenaga
kerja kependidikan dengan senang bekerja dan meningkatkan tanggung
jawabnya untuk melekukan pekerjaan yang lebih baik. 10) Kualitas sarana
pembelajaran, akan berpengaruh pada peningkatan kinerjanya. (Didi Pianda,
2018)

F. Pengembangan Kinerja Guru

Pengembangan yang dimaksud adalah Pengembangan kemampuan kinerja


yang berkontribusi pada peningkatan kemampuan / kompetensi guru yang
pada akhirnya akan berdampak pada makin meningkatnya kualitas
pembelajaran (Pahrudin, 2015). Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh
guru dalam pengembangan profesionalnya sebagai pendidik merupakan faktor
yang amat penting, karena hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan
kompetensi pendidik/guru, yang nantinya akan dapat memperbaiki secara
terus menerus proses pembelajaran. Pengembangan profesional pendidik
memerlukan peningkatan kompetensi khususnya dalam menghadapi masalah
pembelajaran di kelas, dan inovasi pembelajaran merupakan hal yang penting
dalam kompetensi tersebut. Inovasi pembelajaran apabila dilaksanakan secara
berkesinambungan akan berdampak sebagai berikut:

14
1. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran akan
semakin meningkat

2. Penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah pengembangan


inovasi akan meningkatkan isi, masukan, proses, sarana/prasarana,
dan hasil belajar peserta didik

3. Peningkatan kemampuan dalam pembelajaran tersebut akhirnya akan


berdampak pada peningkatan kepribadian dan keprofesionalan dosen
dan guru untuk selalu berimprovisasi baik melalui adopsi, adaptasi,
atau kreasi dalam pembelajaran, dan bermuara pada peningkatan
kualitas lulusan.

Dengan demikian peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan


memerlukan sikap inovatif, karena inovasi pendidikan sangat besar dan
menentukan bagi keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan melalui
pengembangan inovasi pembelajaran atau inovasi lainnya yang dapat
menunjang pembelajaran, dan dengan semakin meningkatnya kualitas
pembelajaran harapan dan tujuan untuk dapat menghasilkan lulusan yang
makin berkualitas dan siap serta mampu dalam menghadapi persaingan akan
dapat terwujud. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, dituntut pula adanya
usaha-usaha peningkatan profesionalisme guru agar dapat memberikan
pelayanan yang lebih berkualitas dan untuk tercapainya hasil belajar yang
lebih optimal.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. Dimensi kinerja guru yang memberikan pengaruh cukup signifikan
adalah kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar,
penguasaan materi, penguasaan metode dan strategi mengajar,
pemberian tugas-tugas kepada siswa, kemampuan mengelola kelas,
dan kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi. Kinerja guru yang
diukur oleh mutu pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tinggi rendahnya mutu pembelajaran. Artinya tinggi
rendahnya tingkat mutu pembelajaran dijelaskan oleh kinerja guru.
Besarnya kinerja guru yang secara langsung berkontribusi terhadap
mutu pembelajaran adalah sebesar 47,6%. Dengan demikian jelaslah
bahwa kinerja guru berpengaruh secara signifikan terhadap mutu
pembelajaran.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru profesional:
kepribadian dan dedikasi, kengembangan profesi, kemampuan
mengajar, antara hubungan dan komunikasi, hubungan dengan
masyarakat, kedisiplinan, kesejahteraan dan Iklim kerja.

B. Saran
Demikianlah makalah ini yang berjudul “Kerja dan Kinerja Guru.
Didalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami memohon saran dan kritik dari
semua pihak dan pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah
wawasan kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, H. A. (2015). Analisis Pengaruh Kompetensi Dan Promosi Terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo.

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol. 15, No.1,

Dr. Masrum, M. (2021). Kinerja Guru Profesional. Purbalingga: CV. Eureka

Media Aksara.

Lailatussaadah (2015), Upaya Peningkatan Kinerja Guru, Jurnal Intelektualita

Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar – Raniry. Vol 3. No 1

Nurjan, Syarifan (2015) PROFESI KEGURUAN (Konsep dan Aplikasi).

Yogyakarta: PENERBIT SAMUDRA BIRU (Anggota IKAPI).

Pahrudin. (2015). Peningkatan Kinerja dan Pengembangan Profesionalitas Guru

Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia. Surakarta:

Tesis Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Pianda, Didi. (2018). Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan

kepemimpinan kepala sekolah. Jawa Barat: CV Jejak (Jejak Publisher)

Rusman, (2012). Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. Supardi, (2014). Kinerja Guru. Jakarta: Grafindo.

Zalin Nova. (2014). Hubungan Antara Kreatifitas dan Produktivitas Kerja Guru di

SMPN Cakung Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah untuk Peningkatan Mutu

Manajemen Pendidikan. Vol 3. No 2.

17

Anda mungkin juga menyukai