Anda di halaman 1dari 13

“ Critical Journal Review (CJR) ”

INOVASI PEMBELAJARAN ISLAM PADA PENDIDIKAN DASAR


DAN INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun untuk memenuhi tugas: Inovasi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Dr. Danni Abrianto, S. Th.I.,M.Pd

Disusun Oleh:

VERURI MARDATILA (1910110089)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN HUMANIORA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya lah, tugas ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan tugas Critical Journal Riview ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi
Pendidikan Islam.

Saya sadar bahwa dalam penulisan critical review jurnal ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, supaya penulisan karya ilmiah menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang.

Harapan saya, semoga review jurnal yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi teman-teman pembaca sekalian.

Medan, 25 November 2022

Penulis

VERURI MARDATILA
PENGANTAR

Jurnal ilmiah adalah suatu media publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah)
yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai
dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala.

Tugas me-review jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional memiliki
tujuan untuk mempermudah dalam memahami inti dari hasil penelitian yang telah dilakuakan
dan dapat menggunakan jurnal yang telah direview sebagai sumber penelitian berikutnya.
Agar tujuan tersebut tercapai maka diperlukan suatu panduan yang sistematis untuk me-
review jurnal, sehingga dalam membahas jurnal itu akan lebih mudah dipahami.

Untuk mereview sebuah jurnal ilmiah atau paper ilmiah terlebih dahulu kita membaca
keseluruhan dari isi jurnal/paper tersebut dan tahap selanjutnya kita mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal/paper tersebut.
BAB 1

IDENTITAS JURNAL

Identitas Jurnal 1 dan 2

Judul 1. Inovasi Pembelajaran Islam Pada


Pendidikan Dasar.
2. Inovasi Pendidikan Agama Islam Berbasis
Teknologi Informasi.
Jurnal 1. Jurnal Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
2. Jurnal JOEAI (Journal of Education and Instruction).
Web 1. http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/permata
2. https://doi.org/10.31539/joeai.v2i2.894

Volume dan Halaman 1. VOL, 2 No. 1, Hal. 1-10


2. VOL, 2 No. 2, Hal. 112-126
ISSN 1. E-ISSN : 2746-6760
2. E-ISSN : 2614-8617 P-ISSN : 2620-7346
Tahun 1. 2021
2. 2019
Penulis 1. Agus Dian Alirahman
2. Asmara Yumarni
Reviewer Veruri Mardatila
Tanggal 30-11-2022

BAB II
ISI JURNAL

Ringkasan Isi Jurnal 1 dan 2

1. Isi Jurnal 1 Inovasi Pembelajaran Islam Pada Pendidikan Dasar

Pendidikan agama islam merupakan usaha yang dilakukan berupa bimbingan atau
asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikan dapat memahami dan
mengamalkan ajaran islam dan menjadikannya sebagai pandangan hidup berdasarkan ajaran
islam. Menurut kementerian hukum 2015 menjelaskan bahwa pendidikan agama adalah
pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan
keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya yang dilaksanakan melalui
mata pelajaran, kuliah, pada semua jenjang pendidikan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengambilan sampel


sumber informasi melalui purpose dan snowball, teknik pengumpulan datanya dengan
trianggulasi (gabungan) dan analisis data bersifat induktif atau kualitatif. Dalam pendidikan
agama islam disebut bahwa pengembangan strategi pembelajaran memiliki tiga kata yaitu,
pengembangan, model, strategi pembelajaran. Pengembangan ialah proses, cara, perbuatan
mengembangkan. Sedangkan model strategi berarti siasat pada pola (contoh, acuan, ragam
dll) dari sesuatu yang dibuat dan dihasilkan. Dalam penyusunan jurnal ini kata model yang
digunakan menunjuk pada kerangka konseptual, pengembangan model strategi diartikan
sebagai proses desain konseptual dalam upaya peningkatan fungsi dari model yang telah ada
sebelumya melalui penambahan komponen pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan
kualitas pendidikan islam.

Inovasi dalam pembelajaran pendidikan islam bisa diperhatikan selama ini dalam
penggunaan model, metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran ialah
metode pembelajaran konvesional yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas oleh
guru, dari situasi pembelajaran seperti ini hampir tidak ada kesempatan bagi siswa untuk
menuangkan kreativitasnya guna mengaktualisasikan potensi dirinya untuk berinovasi dan
juga para guru kurang dibekali dengan metodologi yang variatif untuk mengajarkan materi
pelajaran yang inovatif dan kreatif. Model pembelajaran konstruktivisme merupakan salah
satu jawaban atas permasalahan tentang rendahnya mutu kualitas pembelajaran ini lebih
meningkat. Sebab pada pembelajaran ini keaktifan siswa lebih diutamakan. Untuk materi
pendidikan islam yang bersifat ta’aqqul penerapan model konstruktivisme mungkin dapat
diterapkan, misalnya seperti menanamkan kejujuran model konstruktivisme bisa diterapkan.
Proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dapat digunakan dengan penilaian proses dan
hasil. Begitu juga dengan teori konstruktivisme bila diterapkan kedalam pembelajaran
pendidikan islam dibidang fiqih maka proses yang akan terbentuk. Peserta didik akan
mengkonstruksikan pengetahuan tentang fiqih seperti masalah shalat yang mereka dapatkan
dari hasil ketika mereka duduk dibangku madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar.
Pembelajaran tentang ibadah shalat akan lebih menjadi lebih bermakna karena peserta didik
sudah mengerti walaupun masih ada juga yang belum tahu, tetapi dalam hal ini teori
konstruktivisme yang diaplikasikan kedalam pembelajaran bisa menumbuhkan respon yang
positif karena besarnya pengaruh yang diberikan.

Bahwa pembelajaran yang berpedoman pada teori konstruktivisme lebih


memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan
sekedar kepatuhan siswa atas refleksi apa yang telah diberikan oleh guru, dengan kata lain
siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui asimilasi dan
akomodasi. Misi pendidikan islam ialah memperkuat aspek afektif dan psikomotik dalam
pembelajaran disekolah, guru pendidikan agama islam harus saling kerjasama dengan guru
lain, sebab wilayah afektif dan psikomotor membutuhkan pembiasaan serta keteladanan.
Sebagai contoh pembelajaran kejujuran tidak bisa hanya dilakukan oleh guru pendidikan
islam saja tetapi butuh kerjasama dengan guru mata pelajaran lainnya, karena untuk
menanamkan kejujuran dibutuhkan modeling (teladan/ figur) dan teladan itu tidak hanya
dilihat oleh peserta didik pada guru pendidikan agama islam saja.

2. Isi jurnal 2 Inovasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa perubahan besar dalam


berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, berdasarkan pengamatan sederhana
pendidikan dinamika perilaku dan kecenderungan peminat generasi milenial ini saat
berinteraksi dengan dunia internet dalam kaitanya dengan dunia pendidikan, mereka lebih
menyenangi informasi berbasis visual melalui youtube dan lainnya ketimbang melalui narasi
dan teks-teks membaca buku cetak, bahan ajar ataupu mendengarkan guru. Nyatanya sudah
tidak bisa dihindari, tinggal bagaimana pendidik merespon mengantisipasi masalah tersebut,
apalagi dalam memecahkan dampak kemajuan teknologi informasi terhadap sikap,
kepribadiaan dan perilaku anak didik, lebih khususnya terhadap moralitas, karakter dan
keberagaman anak-anak. Hal ini merupakan tanggung jawab pembelajaran pendidikan agama
islam di lembaga perguruan tinggi.

Untuk itu perlu adanya inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam, salah
satu solusinya adalah dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi, seperti cbt, cbi, lcc,
dan lainnya. Hal tersebut dengan memanfaatkan fasilitas seperti e-mail, mobile phone,
wibsete, dll.lebih khusus mahasiswa bisa menggunakan laman-laman internet sebagai sumber
belajar atau literasi, sebagai inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam yang bisa
dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa. Penelitian jurnal ini bersifat kualitatif , data yang
digunakan ialah data sekunder dan primer yang mana datanya diperoleh langsung dari
lapangan atau sumber asli.

Kebijakan mata kuliah pendidikan agama islam, dengan perkembangan zaman dan
perubahan-perubahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang berlangsung secara cepat dan kebutuhan untuk mengantisipasi perkembangan ilmu
pengetahuan yang sangat pesat disertai dengan pola kehidupan mengelobal mengharuskan
derektorat jenderal pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional untuk selalu
mengevaluasi kesahihan isi silabus dan gbpp serta proses pembelajarannya dengan
penyempurnaan untuk pemutahiran, dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan dan
berkelanjutan oleh derektorat pendidikan tinggi.

Secara konstitusional PAI, merupakan bagian integral dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang bersifat sistemik dan berkelanjutan agar peserta didik menjadi
orang yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, yang dimana disebutkan dalam undang-
undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal 3 bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa. Bahwa tujuan pendidikan nasional memiliki empat aspek
pembentukan yaitu aspek religius, aspek moral, aspek intelektual dan aspek kebangsaan.
Kesemua aspek itu diwujudkan dalam rangka membentuk manusia yang utuh dan paripurna
(Insan Kamil) pendidikan agama mengambil peran utama dalam membina aspek religius dan
aspek moralitas. Inovasi pembelajaran pendidikan agama islam berbasis teknologi informasi,
kepribadian yang utuh pada pasal 52 undang-undang no 12 tahun 2012, yang dapat terwujud
apabila pada diri mahasiswa tertanam iman dan taqwa kepada allah SWT.
Bahwa keimanan dan ketakwaan hanya akan terwujud apabila ditopang dengan
elemen-elemennya yaitu wawasan pengetahuan tentang islam (Islamic Knowledge), sikap
keberagaman (Religion dispositions), keterampilan menjalankan ajaran islam (Islamic Skills),
kepercayaan diri sebagai muslim (Moslem Confidence), kometmen terhadap islam (Islamic
commitment), dan kecakapan dalam melaksanakan ajaran agama (Islamic competence).
Untuk mewujudkannya sangat ditentukan dengan pembelajaran pendidikan agama islam di
perguruan tinggi itu sendiri, dosen sangat berperan penting dalam hal ini, supaya
pembelajaran tidak bosan dan menjenuhkan inovasi dosen dalam pembelajaran sangat
menentukan baik dalam metode, literasi maupun lainnya. Menurut pendapat para salah satu
dosen pendidikan agama islam di salah satu universitas bahwa inovasi pembelajaran Pai
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi sebagai sumber pembelajaran
bahwa menginstruksikan untuk menggunakan jurnal online atau media internet sebagai
sumber dalam mencari tugas yang update sesuai dengan referensinnya.Inovasi pembelajaran
pendidikan agama islam dilihat dari kajian tentang inovasi pendidikan islam, bahwa inovasi
merupakan suatu ide hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang
diamati dan dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang. Hal
yang sudah dilakukan dalam pembelajaran pendidikan agama islam di unihaz adalah
mencoba sesuatu yang baru dalam mempermudah proses pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi sebagai literasi, pembagian dan pengumpulan tugas.

Dilihat dari inovasi pendidikan, inovasi yang dilakukan di Unihaz, termasuk kedalam
inovasi pendidikan. Pertama kurikulum update mengacu kepada kurikulum nasional, kedua
pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran baik menggunakan jurnal-jurnal
oneline atau media internet sebagai referensi atau literasi. Hal tersebut dapat dilihat dari
pengertian inovasi pendidikan adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan dari
berbagai sumber komponen pendidikan seperti tenaga kependidikan, sarana dan prasaranan
pendidikan, sistem dan konsep dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan menurut naif.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai oleh barat telah mengeser
pandangan hidup manusia serta melahirkan tema-tema baru seperti nasionalisme dan
pendidikan. Pendidikan sebagai sarana yang paling penting bukan hanya sebagai wahana
koservasi dalam arti tempat pemeliharaan, pelestarian, penanaman, dan pewarisan nilai dari
tradisi suatu masyarakat, tetapi juga sarana pembaharuan atau inovasi yang dapat
menciptakan, mengembangkan dan menstraformasikan umat arah pembentukan budaya
baru.
Oleh karena itu inovasi pendidikan sebagai arah baru dalam dunia kependidikan yang
berfungsi sebagai alternatif memecahkan masalah yang belum dapat diatasi secara
konvesional secara tuntas. Dilihat dari model inovasi pendidikan, model inovasi pendidikan
dapat dilihat dari beberapa tahap yaitu invetion (penemuan), meliputi penemuan atau
penciptaan suatu hal yang baru yang menggambarkan suatu hal yang berbeda dengan
sebelumnya, devolopment (pengembangan), pengembangan berkaitan dengan riset sehingga
prosedur resarch dan devolopment meliputi berbagai aktivitas riset, Diffussion (penyebaran)
persebaran suatu ide keseseorang atau kelompok lain.

Penggunaan teknologi dalam inovasi pembelajaran pai diptu harus dikembangkan dan
ditempatkan menjadi sumber bahan ajar, referensi belajar dan informasi, model pembelajaran
dikembangkan dalam bentuk pembelajaran elektronik (e-learning), buku ebook. Penggunaan
media sosial dalam pembelajaran juga harus menjadi alternatif, termasuk digunakan dan
dimanfaatkannya media sosial untuk pengembangan atau inovasi pengembangan PAI di PTU.
BAB III

PERBANDINGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

1. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 1 Inovasi Pembelajaran Islam Pada Pendidikan


Dasar

Kelebihan pada jurnal ini dapat kita lihat bahwa jurnal ini memiliki tujuan yang jelas
dapat kita lihat di abstrak, adapun tujuan yang ingin diteliti diantara jurnal tersebut dia
bertujuan untuk mengetahui inovasi yang tepat dilakukan pendidikan agama islam pada
pendidikan dasar, dapat kita lihat tujuan utamanya ialah untuk melihat model pembelajaran
yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam pendidikan yaitu dengan menggunakan
model konstruktif model ini sebagai inovasi yang mampu menjadi strategi dalam peningkatan
pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah dasar.

Pada bagian pendahuluan peneliti sudah menjelaskan mengenai pendidikan islam


secara jelas dan perinci. Pada bagian metode penelitian jurnal ini menggunakan sistematika
yang baik dengan cara menjelaskan bagaimana cara pengolahan data yang dilakukan oleh
jurnal ini. pada hasil penelitian dijelaskan tentang pengembangan model strategi
pembelajaran serta pengaplikasi model konstruktivisme dalam pembelajaran pendidikan
agama islam sebagai inovasi dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan bahasa yang
baik dan mudah dipahami oleh pembaca.

Kelemahan pada jurnal inovasi pembelajaran islam pada pendidikan dasar diantaranya
adalah: dijurnal ini bagian pendahuluan hanya menjelaskan tentang pengertian pendidikan
islam tanpa adanya penjelasan tentang pengertian inovasi dan dibagian pembahasan
menjelaskan tentang inovasi yang bisa diatasi guru dalam penggunaan metode pembelajaran
yaitu hanya model pembelajaran dan strategi saja tanpa adanya saranan dan prasarana,
metode dan teknik yang dijelaskan dalam jurnal ini.

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


(PAI) Berbasis Teknologi Informasi
Kelebihan yang dapat kita uraikan dijurnal ini ialah jurnal ini menjelaskan atau
melihat secara langsung inovasi pendidikan agama islam berbasis teknologi informasi di
universitas hazirin bengkulu dalam mempermudah proses pembelajaran. Bagian pendahuluan
menjelaskan tentang perkembangan teknologi informasi yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
dan pengertian inovasi menurut beberapa pendapat para ahli secara rinci.

Metode penelitian yang digunakan didalam jurnal ini dijelaskan secara rinci mulai
dari cara pengambilan data, teknik dan penggunaan metode yang tepat terhadap jurnal ini.
Dari hasil penelitian jurnal ini dijelaskan secara di detail tentang kebijakan mata kuliah
pendidikan agama islam, inovasi pembelajaran pendidikan agama islam berbasis teknologi
informasi, inovasi pembelajaran pendidikan agama islam di lihat dari kajian tentang inovasi
pendidika, dijelaskan dari inovasi pendidikan, model inovasi pendidikan dan tantangan dan
inovasi Pembelajaran Pai di PTU berbasis teknologi informasi yang dijelaskan secara detail.

Dalam jurnal ini terdapat juga kekurangan yang dimana dijurnal ini hanya
menjelaskan inovasi yang digunakan dalam perguruan tinggi saja seharusnya semua lembaga
pendidikan harus ada inovasi dari segi teknologi apalagi dilihat dari perkembangan zaman
yang sudah maju semua memerlukan teknologi.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Model pembelajaran konstruktivisme merupakan model pembelajaran yang berbasis teori


konstruktivistik yaitu teori yang berasumsi bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang
sudah jadi dan belajar bukanlah hanya sebuah kegiatan memberikan pengetahuan dari guru
ke peserta didik. Menurut konstruktivistik pengetahuan suatu bentukan terus-menerus dari
orang-orang yang belajar setiap kali reorganisasi karena adanya pemahaman baru.
Pembelajaran pendidikan agama islam sejatinya memiliki kekuatan pada aspek afektif dan
psikomotorik, sehingga target pembelajaran pendidikan islam di sekolah adalah
bagaimana agama dalam diri anak dapat terjalankan dengan baik. Dalam rangka
mewujudkan target tersebut maka pembelajaran pendidikan agama islam perlu disusun
sedemikian rupa, salah satunya menggunakan pendekatan saintific, seperti yang mendasari
model konstruktivisme.

2. Mata kuliah pendidikan agama islam, mata kuliah wajib nasional yang mengacu pada
undang-undang no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yang tujuan akhir atau capaian
pembelajaran pendidikan agama islam adalah terbentuknya kepribadian mahasiswa secara
utuh (kaffah) dengan menjadikan ajaran sebagai landasan berfikir, bersikap dan berprilaku
dalam pengembangan keilmuan dan profesinya, inovasi pendidikan yang dilakukan adalah
termasuk kedalam tiga model inovasi yaitu penemuan, pengembangan dan penyebaran,
inovasi yang dilakukan untuk dapat, memecahkan masalah-masalah kependidikan, adanya
perubahan orientasi pembelajaran.

B. Saran

Dengan adanya review jurnal yang berhubungan dengan inovasi pendidikan bisa
memudahkan para pembaca untuk memahami isi dari jurnal aslinya dengan jelas dan untuk
pendidik dan para calon didik diharapkan mampu untuk mengadakan inovasi dalam
meningkatkan proses pembelajaran di dunia pendidikan dan mampu menerapkan model
pembelajaran yang dapat memecahkan masalah-masalah dalam menghadapi proses
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai