Nama : Rabiatul Adawiyah

NIM : 0301202080

Kelas : PAI-7/Semester III

KESIMPULAN

“WAKAF”

Wakaf dari kata waqaf yang menurut bahasa berarti menahan,atau berhenti,mengekang.

Sedangkan menurut istilah menghentikan (menahan) perpindahan milik suatu harta yang
bermanfaat dan tahan lama, sehingga manfaat harta itu dapat digunakan untuk mencari ridho Allah.

Dasar hukum wakaf ada di dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 92. Dalam hal wakaf, benda yang
diwakafkan bukan lagi hak milik tempat.

Menyerahkan tetapi ia menjadi hak Allah (hak umum).

Ada dua macam wakaf yang dikenal dalam islam yaitu wakaf zurru dan wakaf khairi.Waakaf Zurrui
atau disebut juga wakaf ahli ialah wakaf yang dikhususkan untuk keluarganya, seperti anak, cucu,
saudara, atau ibu bapaknya yang bertujan untuk membela nasib mereka.

Rukun Wakaf :

1. Wakif (orang yang berwakaf ).Seseorang yang akan mewakafkan hartanya harus

Mempunyai syarat syarat berikut :

a. Wakif adalah pemilik sah dari harta yang diwakafkan

b. Wakif memiliki kecakapan melakukan tabarru’, yaitu kecakapan melepaskan hak
miliknya kepada orang lain.
c. Jika wakif memilki hutang maka ia harus melunasi hutangnya terlebih dahulu.
2. Mauquf (harta yang diwakafkan) ialah harta yang tahan lama dan bermanfaat.
3. Tujuan wakaf yaitu :
a. Untuk mencari keridhoan Allah
b. Untuk kepentingan masyarakat
4. Sighat wakaf, yaitu kata kata yang diucapkan oleh orang yang berwakaf

Syarat syarat wakaf :

1. Untuk selama lamanya, tidak boleh dibatasi pada waktu tertentu.

2. Tidak boelh dicabut. Bila terjadi suatu wakaf dan wakaf itu telah sah, maka wakaf itu tidak
boleh dicabut.
3. Kepemilikan wakaf tidak boleh pindah tangan.Negara selain mengawasi pemanfaatan
Wakaf, juga berkewajiban melindungi harta wakaf.
 4. Setiap wakaf harus sesuai dengan tujuan wakaf. Tidak sah apabila tujuan wakaf tidak sesuai
dan bertentangan dengan ajaran islam.

Ada 3 hal yang tidak boleh dilakukan terhadap barang wakaf yaitu:

1. Tidak boleh dijual.

2. Tidak boleh dihibahkan.
3. Tidak boleh diwariskan.