Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DAN TREND SERTA ISSUE DENGAN

KASUS HALUSINASI

KELOMPOK 5
SEJARAH KEPERAWATAN JIWA

 Seperti pada disiplin ilmu lainnya, keperawatan jiwa


juga telah mengalami berbagai perkembangan dari
masa ke masa. Keperawatan jiwa yang kita kenal
pada masa sekarang ini merupakan hasil dari
perkembangan atau evolusi yang terjadi pada masa
lalu. Perkembangan keperawatan jiwa itu sendiri
dapat dilihat berdasarkan perkembangannya di
dunia dan berdasarkan perkembangannya di
Indonesia. Berikut ini adalah runtutan sejarah
perkembangan keperawatan jiwa di dunia :
ZAMAN MESIR KUNO

 Pada zaman ini, gangguan jiwa dianggap


disebabkan karena adanya roh jahat yang
bersarang di otak. Oleh karena itu, cara
menyembuhkannya dengan membuat lubang
pada tengkorak kepala untuk mengeluarkan
roh jahat yang bersarang di otak tersebut.Hal
ini terbukti dengan ditemukannya lubang di
kepala pada orang yang pernah mengalami
gangguan jiwa.
ZAMAN YUNANI (HYPOCRATES)

 Pada zaman ini, gangguan jiwa sudah dianggap


suatu penyakit. Upaya pengobatannya dilakukan
oleh dokter dan orang yang berdoa untuk
mengeluarkan roh jahat. Pada waktu itu, orang
sakit jiwa yang miskin dikumpulkan dan
dimasukkan dalam rumah sakit jiwa. Jadi, rumah
sakit jiwa lebih banyak digunakan sebagai tempat
penampungan orang gangguan jiwa yang miskin,
sehingga keadaannya sangat kotor dan jorok.
Sementara orang kaya yang mangalami gangguan
jiwa dirawat di rumah sendiri
ZAMAN VESALIUS

 Vesalius tidak yakin hanya dengan mempelajari anatomi


hewan saja, sehingga ia ingin mempelajari otak dan sistem
tubuh manusia. Namun, membelah kepala manusia untuk
dipelajari merupakan hal yang mustahil, apalagi mempelajari
seluruh sistem tubuh manusia. Akhirnya, ia berusaha mencuri
mayat manusia untuk dipelajari. Sayangnya kegiatannya
tersebut diketahui masyarakat, sehingga ia ditangkap, diadili,
dan diancam hukuman mati (pancung). Namun, ia bisa
membuktikan bahwa kegiatannya itu untuk kepentingan
keilmuan, maka akhirnya ia dibebaskan. Versailus bahkan
mendapat penghargaan karena bisa menunjukkan adanya
perbedaan antara manusia dan binatang. Sejak saat itu dapat
diterima bahwa gangguan jiwa adalah suatu penyakit.
SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DI
INDONESIA
 ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA
 ZAMAN PENJAJAHAN INGGRIS
 ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
 ZAMAN KEMERDEKAAN
TREND DAN ISSU KEPERAWATAN
JIWA
 Kesehatan Jiwa Dimulai Sejak Masa Konsepsi
Kesehatan jiwa mulai digencarkan dan menjadi tren
terkait dengan intervensinya yang dimulai sejak masa
konsepsi. Kesehatan jiwa dianggap sebagai masalah
yang harus diitervensi sedini mungkin. Mulai dari
masa konsepsi, kesehatan jiwa seseorang harus
dipantau dan dipertahankan kenormalannya. Hal ini
dilakukan juga karena masa-masa awal kehidupan
adalah masa emas atau golden age yang harus benar-
benar diperhatikan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang dengan kejiwaan yang bagus.
 Peningkatan Masalah Kesehatan Jiwa
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, dimana
perkembangan IPTEK telah terjadi begitu pesatnya membuat
berbagai masalah kesehatan jiwa juga mengalami
peningkatan. Masalah-masalah kesehatan jiwa tersebut
diantaranya yaitu meningkatnya berbagai kasus seperti kasus
kekerasan fisik maupun kekerasan seksual, beban hidup yang
menjadi semakin berat, tidak mengenal status sosial, kasus
neurosis pada anak dan remaja yang mengakibatkan trauma
baik fisik maupun non fisik, serta meningkatnya post
traumatic syndrome disorder yang diantaranya dapt
diakibatkan oleh adanya bencana alam, peperangan, maupun
pelecehan seksual
 Masalah Ekonomi Dan Kemiskinan
Berbagai masalah ekonomi dan
kemiskinan telah membuat sesorang
mengalami kesulitan dalam perawatan
kesehatan jiwa. Akibatnya, pada beberapa
daerah di Indonesia lebih memilih untuk
mengurung atau bahkan melakukan
pemasung pada orang yang mengalami
gangguan jiwa
Tren dan Isu Keperawatan Jiwa dalam
Perkembangan Pelayanan Jiwa Secara Global

 Masih Banyaknya Perawat vokasional


 Program Pendidikan Kesehatan Jiwa Belum
Adekuat
KEPERATAN JIWA “HALUSINASI”

 Halusinasi merupakan salah satu gejala yang


sering ditemukan pada klien dengan
gangguan jiwa, Halusinasi sering diidentikkan
dengan Schizofrenia. Dari seluruh klien
Schizofrenia 70% diantaranya mengalami
halusinasi. Gangguan jiwa lain juga disertai
dengan gejala halusinasi adalah gangguan
mekanik depresif dan delerium.
JENIS JENIS HALUSINASI

 PENDENGARAN
 PENGHIDU
 PENGECAPAN
 PERABAAN
 CENESTHETIC
 KINISTHETIC
FASE HALUSINASI

 FASE PERTAMA
 FASE KEDUA
 FASE KETIGA
 FASE KEEMPAT
PENGKAJIAN KLIEN DGN
HALUSINASI
 FAKTOR PREDISPOSISI
 FAKTOR PRESIPITASI
 MEKANISME KOPING
 PERILAKU
DIAGNOSA KEPERAWATA
 EFEK Resikomencedrai diri sendiri, Orang lain, dan lingkungan
 C.P Perubahan persepsi sensori : Defisit perawatan diri : Halusinasi
pendengaran Mandi/Kebersihan diri,berpakaian/berhias
 ETIOLOGI Kerusakan interaksi sosial : Intoleransiaktifitas
Menarik diri
 EFEK Resiko mencedrai diri sendiri, Orang lain, dan lingkungan
 C.P Perubahan persepsi sensori : Defisit perawatan diri : Halusinasi
pendengaran Mandi/Kebersihan diri,berpakaian/berhias
 ETIOLOGI Kerusakan interaksi sosial : Intoleransiaktifitas
Menarik diri
 Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Tujuan Asuhan Keperawatan

Klien dapat mengenal, dan mengontrol halusinasi.


Tujuan itu dapat dirinci sebagai berikut:
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat mengenal halusinasinya
 Klien dapat mengontrol halusinasinya.
 Klien mendapat dukungan keluarga dalam
mengontrol halusinasinya.
 Klien dapat memanfaatkan obat untuk
mengatasi halusinasinya
Evaluasi

Asuhan keperawatan klien dengan halusinasi


berhasil jika:
 Klien menunjukkan kemampuan mandiri
untuk mengontro halusinasi
 Mampu melaksanakan program pengobatan
berkelanjutan.
 Keluarga mampu menjadi sebuah sistem
pendukung yang efektif dalam membantu
klien mengatasi masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai