Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN SOCIAL GROUP WORK

1. Menurut National Association of Social Work (NASW).


Social Group Work adalah suatu pelayanan kepada kelompok dimana tujuan utamanya adalah
membantu anggota-anggota kelompok memperbaiki penyesuaian sosial mereka, dan tujuan klien
untuk membantu kelompok mencapai tujuan-tujuan yang disepakati oleh masyarakat.

2. Menurut Robert W. Klenk & Robert M. Ryan.


Social Group Work merupakan salah satu metode pekerjaan sosial untuk memperbaiki dan
meningkatkan fungsi sosial individu melalui pengalaman-pengalaman kelompok yang disusun
secara sadar dan bertujuan.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Social Group Work adalah salah satu metode yang
biasa digunakan Pekerja Sosial dalam proses pertolongan kesejahteraan sosial kepada klien,
dimana menggunakan media dan pengalaman dalam kelompok untuk membantu klien dalam
menemukan dan mencari solusi permasalahan yang dialaminya, agar dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar.

TUJUAN SOCIAL GROUP WORK


Menurut Albert S. Alissi, tujuan dari dilakukannya metode Social Group Work dalam proses
pertolongan pekerjaan sosial adalah :

1. Tujuan yang bersifat korektif.


Melalui Social Group Work, Pekerja Sosial memberikan pengalaman-pengalaman restoratif
(perbaikan) dan remedial (pengembangan) terhadap disfungsi personal dan sosial, atau
perpecahan individu-individu di dalam situasi sosial.
2. Tujuan yang bersifat preventif.
Dengan menggunakan Social Group Work, Pekerja Sosial berupaya untuk mencegah perpecahan
pribadi dan sosial dimana terjadi kemunduran yang dapat membahayakan bagi keberfungsian
sosial klien.
3. Pertumbuhan &Perkembangan yang Normal.
Tujuan ini lebih menitikberatkan pada suatu situasi dan kondisi dimana terjadi masa-masa
tertentu dalam siklus kehidupan klien yang menekan kondisi klien.

4. Peningkatan Pribadi.
Tujuan ini dapat dilakukan melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang berarti dan bermakna
serta yang dapat menstimulasi munculnya perilaku yang adaptif.
5. Tanggung Jawab dan Partisipasi Anggota.
Melalui Social Group Work, dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai domokratis,
berlatih untuk bertanggung jawab baik secara individu, anggota kelompok, maupun anggota
masyarakat.

KAPASITAS MANUSIA YANG DPT DIKEMBANGKAN MELALUI SOCIAL GROUP


WORK
Dengan menggunakan Social Group Work, ada beberapa kapasitas manusia (termasuk klien di
dalamnya), yang dapat dikembangkan, diantaranya :
1. Mengatasi frustrasi melalui cara yang sehat dan konstruktif.
Kapasitas ini dapat dikembangkan dengan alasan :
a.

Melalui Social Group Work, memungkinkan orang untuk menyatakan perasaannya yang

negatif.
b.

Melalui Social Group Work, orang mempunyai kemampuan untuk menerima

penderitaan/perasaan tidak enak.


c. Melalui Social Group Work, orang dapat menerima dan memberi kepada orang lain.
d. Melalui Social Group Work, orang dibantu untuk berpikir dan bekerja dalam keadaan frustrasi,
karena frustrasi tidak mungkin dihindarkan dalam kehidupan.
2. Bekerja sama melalui tindakan-tindakan berpartisipasi di dalam kelompok.
Hal ini dapat dilakukan dengan alasan :
a. Pada dasarnya, manusia itu saling tergantung dan membutuhkan manusia lain.
b. Melalui Social Group Work, oang akan menyadari bahwa setiap orang adalah berbeda dan
harus tetap menjadi dirinya sendiri.

c. Melalui Social Group Work, orang dapat menerima orang lain yang berbeda dengan dirinya,
misalnya berbeda latar belakang budaya, kebiasaan, pendapat,dll.
3. Membuat keputusan.
Kapasitas ini bisa dikembangkan dengan alasan :
a. Melalui Social Group Work, anggota dapat membicarakan berbagai ide atau gagasan yang
didukung oleh fakta.
b. Melalui Social Group Work, orang dapat menerima perbedaan pendapat tanpa membenci
orang lain.
c. Melalui Social Group Work, dapat ditentukan cara melaksanakan tindakan hasil keputusan
kelompok, tanpa perasaan tidak enak dengan anggota yang lain.
d. Melalui Social Group Work, dapat membantu mengungkapkan pikiran atau gagasan dan
belajar untuk membuat keputusan yang baik.
4. Perkembangan Pribadi.
Di dalam kelompok, seseorang akan mendapat kesempatan dan pengalaman untuk bertindak,
mencapai sesuatu, dan mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya.
PERBAIKAN KONDISI KELOMPOK
Seorang Pekerja Sosial yang bekerja dengan menggunakan metode Social Group Work, dapat
mempengaruhi kondisi kelompok agar lebih baik, yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan interaksi dengan anggota kelompok secara individual.

Pekerja sosial memotivasi anggota kelompok tersebut untuk dapat menjadi model atau contoh
dalam kelompok, juga agar memiliki kekuatan dan fungsi kritis di dalam kelompoknya.
2. Melakukan interaksi dengan beberapa anggota kelompok (sub kelompok).
Pekerja Sosial mengajak beberapa anggota kelompok dan melibatkan mereka dalam perencanaan
aktivitas kelompok dan mengumpulkan informasi.
3. Melakukan interaksi dengan keseluruhan anggota kelompok.
Di sini, Pekerja Sosial berupaya untuk mengubah sifat dan tingkah laku anggota kelompok
menjadi lebih baik melalui pengalaman di dalam kelompok. Juga untuk melaksanakan tugas dan
kegiatan kelompok agar lancar dan teratur. Pekerja Sosial juga membantu kelompok dalam
penentuan norma yang berlaku dalam kelompok, membantu menyelesaikan masalah yang
muncul di dalam kelompok, serta membantumengubah kadar emosional anggota kelompok
menjadi lebih terkendali.
4. Melalui pengaruh dari lingkungan di sekitar kelompok.
Tindakan ini dilakukan Pekerja Sosial pada saat anggota kelompok tidak memiliki kemampuan
untuk melaksanakan tujuan kelompok. Lingkungan di sini dapat diartikan sebagai sistem sumber
yang terdapat di sekitar kelompok, baik yang bersifat informal, formal maupun kemasyarakatan.

BEBERAPA TEKNIK DALAM SOCIAL GROUP WORK

Ada beberapa teknik yang dapat dipergunakan dalam metode Social Group Work, diantaranya :
1. Konfrontasi.
Teknik ini dapat membantu anggota kelompok untuk mengungkapkan kecemasan-kecemasan
dan kemarahan-kemarahan yang dirasakan anggota kelompok, untuk disampaikan kepada
Pekerja Sosial. Pekerja Sosial harus mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk
memberikan respon (tanggapan) terhadap perasaan-perasaan tersebut.
2. Interpretasi.
Dengan teknik ini, diberikan kesadaran pada anggota kelompok akan adanya hubungan antara
dua rangkaian peristiwa yang saling berkaitan. Perilaku salah seorang anggota kelompok
merupakan reaksi dari perilaku anggota kelompok yang lain (satu rangkaian peristiwa).
3. Atribusi.
Merupakan suatu teknik untuk menumbuhkan kesadaran yang dimiliki oleh anggota kelompok
yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungannya, mengenai hakikat dan
penyebab munculnya suatu peristiwa atau kejadian.
4. Reinforcement (Memberikan Penguatan).
Pekerja Sosial membantu anggota kelompok untuk bertingkah laku tertentu yang diharapkan,
dengan cara memberi reward (hadiah) jika dia mampu melakukannya.Reward dapat berbentuk
verbal (pujian), fisik (sentuhan hangat), dan material (uang, barang).
5. Pemberian Model.

Melalui model atau contoh, Pekerja Sosial membantu anggota kelompok untuk mempelajari
tingkah laku, baik secara implisit (berbicara pelan, sanan eksplisit (observasi terhadap tingkah
laku Pekerja Sosial atau anggota kelompok lain pada saat bermain peran).

PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM SOCIAL GROUP WORK


Terdapat beberapa peran yang dapat dilakukan oleh Pekerja Sosial dalam metode Social Group
Work ini, diantaranya :
1. Advokasi.
Pekerja Sosial berperan sebagai partisipan dalam konflik anggota kelompok dalam situasi
konflik yang ada dalam kelompok, dengan cara mengajukan pendapat, debat, tawar menawar dan
negosiasi.

2. Mediator.
Pekerja Sosial dapat menjadi penengah perselisihan antaranggota kelompok. Pekerja Sosial harus
mampu mendengar dan melakukan komunikasi.
3. Broker.
Pekerja Sosial memusatkan bantuan pada anggota kelompok untuk menyeleksi sumber-sumber
yang diperlukan dan penggunaan sumber-sumber tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberi informasi, penjelasan dan dorongan lembaga beserta manfaatnya kepada anggota
kelompok.

4. Konferensi.
Dalam konferensi, terjadi pemenuhan konsultasi baik dua orang atau lebih oang atau bersamasama dan merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan serta membandingkan pendapat
setelah konferensi.

EVALUASI PERUBAHAN INDIVIDUAL ANGGOTA KELOMPOK


Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi atau pengukuran terhadap
hasil dari perubahan individual dari anggota kelompok, yaitu :
1. Behavioral Counts.
Pekerja Sosial melihat berapa kali anggota kelompok tersebut terlibat dalam suatu kegiatan yang
direncanakan,

misalnya

mengerjakan

pekerjaan

rumah,

mengekspresikan

perasaan,

mengemukakan pendapat,dll.
2. Goal Attainment Scaling.
Merupakan suatu prosedur untuk menghitung kemajuan anggota kelompok dalam mencapai
tujuan. Hal ini dapat diukur dengan menggunakan skala, misalnya : sangat tidak memuaskan,
tidak memuaskan, kurang memuaskan, cukup memuaskan, memuaskan, dan sangat memuaskan.
3. Self Rating Emotional States.
Cara ini dilakukan dengan menghitung keadaan tingkat emosional dalam diri anggota kelompok.
Cara ini digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan, kejengkelan, kemarahan dan

kesenangan.Skala ynag digunakan misalnya : sangat tenang (0-24), Agak tenang (25-49), Tidak
tenang (50-74), tidak cemas (75-99), dan sangat cemas (100).

Ditulis By : Budi Prayitno, S.ST


Dipublikasi pada Senin, 21 Desember 2009 by psbrrumbai
http://rumbai.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=9
Jumat tanggal 12 Desember 2014

diakses pada hari

Anda mungkin juga menyukai