Anda di halaman 1dari 3

Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard

pada Tahap Pengkajian Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang


memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan
keperawatan ini tercantum dalam standar praktik klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase
asuhan keperawatan. Lima (5) fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi. Asuhan keperawatan memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan.

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Dalam
proses pengkajian, seorang perawat bertugas untuk mengumpulkan informasi berkenaan dengan
kondisi pasien, baik melalui pasien pribadi atau melalui keluarga, rekam medis, tenaga
kesehatan, dan lainnya. Informasi yang dikumpulkan oleh seorang perawat haruslah berupa fakta
dan aktual. Keselamatan awal seorang pasien ditentukan dari cara seorang perawat melakukan
proses pengkajian. Seorang perawat mampu mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien
secara akurat, tepat, dan aktual. Jika seorang perawat melakukan kesalahan pada tahap awal ini,
maka akan terjadi pula kesalahan pada tahap selanjutnya yang dapat mengancam keselamatan
nyawa pasien. Oleh karena itu, pada tahap inl perawat harus mampu mengidentifikasi secara
benar dan meningkatkan komunikasi secara efektif agar tidak terdapat informası yang salah
dimengerti oleh perawat atau informast yang tidak tepat dan tidak cukup.

Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada pengkajian asuhan keperawatan :
Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap pengkajian tersebut yaitu:
a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada keluarganya

b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan, Misalnya
menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu dipakai
c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
d) Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama
e) Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi pendengar yang baik,
perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin dan
diharapkan menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan

f) Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati, maka perawat
dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu

g) Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari klien terlebih
dahulu

h) Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien

i) Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada
pihak rumah sakit
j) Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah terkontaminasi
k) Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.

DAPUS :

Ernawati,Novi.,Hj.Ella Nurlelawati.2017.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan


Penerapan K3 pada Tenaga Kesehatan di RSIA Permata Sarana Husada Periode Februari
2015.Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Vol 3(1)

Putri, Oktaviana Zahratul.,dkk.2017. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada
petugas kesehatan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit akademik UGM.Jurnal Kesehatan Vol
10 (1)

Ramdan,Iwan M.,dkk.2017. Analisi Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada
Perawat.Jurnal Kesehatan Vol 5 (3)

Anda mungkin juga menyukai