Anda di halaman 1dari 3

PENUNTUN SKILL LAB-1

ANAMNESIS ANEMIA KEGANASAN HEMATOLOGI


BLOK IMMUNOLOGY HEMATOLOGY
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN
Disusun Oleh :
dr. Joseph P. Sibarani, dr. Yudi Andre Marpaung, M.KedPD, SpPD,
dr. Leonaro Basa Dairi, SpPD-KGEH
I.

Pendahuluan
Penyakit keganasan hematologi cukup sering didapati di masyarakat dengan berbagai tanda
dan gejala yang terutama disebabkan oleh anemia, leukopenia dan trombositopenia. Penyakit
keganasan hematologi termasuk myeloproliferative disease (MPD), leukemia, lymphoma
maligna dan multiple myeloma. Myeloproliferative disease terdiri dari Polisitemia Vera,
Essential Thrombocythemia, Myelofibrosis dan Chronic Myelocytic Leukemia. Lekemia dapat
berupa Acute Myeloblastic Leukemia, Acute Lymphoblastic Leukemia dan Chronic
Lymphocytic Leukemia. Lymphoma maligna bisa berupa Lymphoma Non Hodgkin atau

II.

Lymphoma Hodgkin.
Tanda dan gejala penyakit keganasan hematologi
A. Anemia
Anemia pada penyakit keganasan hematologi terutama adalah karena penekanan
erythropoesis di sumsum tulang, sehingga sumsum tulang tidak dapat menghasilkan
eritrosit dalam jumlah yang memadai. Polisitemia Vera (PV) merupakan pengecualian
karena pada kondisi ini terjadi kelainan proliferatif pada seri eritrosit, sehingga penderita
PV malah menunjukkan tanda dan gejala seperti plethorea, wajah kemerahan dengan Hb
dan jumlah eritrosit yang sangat tinggi.
B. Leukopenia
Penyakit keganasan hematologi juga akan menekan produksi granulopoeisis sehingga akan
dijumpai leukopenia. Neutropenia yang merupakan bagian dari leukopenia bila disertai
dengan demam merupakan suatu kegawatdaruratan hematologi. Hitung leukosit pada
penderita leukemia mungkin malah dijumpai sangat tinggi, namun sebagian besar dari
leukosit yang dijumpai adalah leukosit yang immatur.
C. Trombositopenia
Trombositopenia merupakan akibat dari penekanan trombopoeisis oleh keganasan
hematologi, sering dijumpai pada penderita leukemia akut. Essential Thrombocythemia
merupakan pengecualian di mana pada penderita ET didapati hitung trombosit yang sangat
tinggi.
D. Pembesaran kelenjar getah bening
Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) sering didapati pada penderita acute
lymphoblastic leukemia dan lymphoma maligna. Pembesaran KGB yang terjadi biasanya
tidak nyeri dan sering dapat teraba di leher, ketiak dan sela paha.
E. Pembesaran hati dan limpa
Hepatomegali dan splenomegali sering didapati pada penderita keganasan hematologi
karena peningkatan aktivitas organ reticuloendothelial system tersebut.

F. Demam, keringat banyak pada malam hari dan penurunan berat badan
Penderita keganasan hematologi terutama lymphoma maligna yang diserta dengan adanya
gejala demam, berkeringat yang banyak terutama saat malam hari dan penurunan berat
badan yang drastis memiliki prognosis yang lebih buruk.
G. Tanda-tanda thrombosis hemostasis
Penderita MPD sering menunjukkan tanda dan gejala penyakityang berhubungan dengan
thrombosis dan hemostasis, seperti stroke, ujung-ujung jari tangan dan kaki nyeri dan
menghitam karena penyumbatan aliran darah. Pada pria juga dapat dijumpai priapismus

berupa penyumbatan aliran darah pada penis sehingga penis seperti ereksi terus menerus
namun nyeri.
H. Nyeri tulang

Nyeri tulang bisa dikeluhkan penderita leukemia karena peningkatan aktivitas


hematopoeisis pada sumsum tulang. Penderita multiple myeloma juga sering
mengeluhkan nyeri tulang yang hebat, dan seringkali penderita multiple myeloma
datang dengan keluhan utama berupa fraktur patologis.
I.

Atrofi otot

IV. Tujuan skill lab.


1. Mampu menggali tanda dan gejala anemia dengan anamnese yang baik.
2. Mampu menggali tanda dan gejala leukopenia / neutropenia dengan anamnese yang baik.
3. Mampu menggali tanda dan gejala trombositopenia dengan anamnese yang baik.
4. Mampu menggali dengan anamnese mengenai pembesaran kelenjar getah bening.
5. Mampu menggali dengan anamnese mengenai pembesaran liver dan spleen.
6. Mampu menggali dengan anamnese mengenai gejala berkeringat yang banyak terutama
saat malam hari, penurunan berat badan dan demam.
7. Mampu menggali dengan anamnese mengenai tanda dan gejala penyakit yang
berhubungan dengan thrombosis hemostasis yang berhubungan dengan penyakit
keganasan hematologi.
8. Mampu mengintegrasikan data anamnese yang didapat untuk membantu mengarahkan
pemeriksaan fisik diagnostik yang akhirnya berujung pada penegakan diagnosa.

V. Rancangan Acara Pembelajaran


Waktu dalam
menit

Aktifitas Belajar Mengajar

30 Menit

Introduksi pada kelas besar dan


demonstrasi.

10 Menit

Mahasiswa dibagi dalam 5 kelompok


kecil (1 kelompok terdiri dari 10 org)

Keterangan

Narasumber
Instruktor

Coaching:
Mahasiswa dibimbing oleh Instruktur

90 Menit

Mahasiswa melakukan sendiri


secara bergantian.

Instruktor

IV Lembar Pengamatan
N
o

Langkah

Memperkenalkan diri dan mempersilakan


pasien duduk. Menanyakan identitas
pasien.
Menanyakan keluhan utama:

2.

Pucat

Lemas

P e n g a m a Keterang
tan
an
0
1
2

3.

4.

5.

Pembesaran organ/ kelenjar di leher dan


daerah abdomen

Tidak selera makan

Menanyakan tanda-tanda perdarahan:

Perdarahan gusi,

mimisan,

BAB dan BAK berdarah,

Lebam-lebam di kulit.

Menanyakan gejala-gejala pada sum-sum tulang:

Nyeri pada persendian

Nyeri pada tulang-tulang

Menanyakan
darah:

6.

7.

8.

tanda-tanda

gangguan

pembekuan

Jari tangan atau kaki yang menghitam


disertai nyeri

Menanyakan gejala-gejala konstitusional:

Penurunan berat badan

Demam

Berkeringat banyak terutama malam hari

Menanyakan riwayat pekerjaan sebagai faktor resiko:

Riwayat kontak dengan zat-zat kimia

Riwayat bekerja tanpa menggunakan alas


kaki

Riwayat kontak
semen, dsb

dengan

debu

kapur,

Menanyakan riwayat penyakit terdahulu


dan riwayat penggunaan obat.

Note : 0 = mahasiswa tidak melakukan


1 = mahasiswa melakukan tidak sempurna
2 = mahasiswa melakukan sempurna
Medan, ..................2014
Instruktur,
(........................................)

Anda mungkin juga menyukai