Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 4

TUTOR : dr. Fatimah Siampa


MODUL MENGAMUK
KELOMPOK 4:
DITA HARDIANTI K1A117063
ELVIREN CONSTANTY ADI K1A117064
FEBRISKI OKTA BIMANTARA.S K1A117066
NURHASANAH DAMHAR K1A117021
PUJI LESTARI K1A117022
RESKI VINALIA AGAUS K1A117023
AL AVIEF NUR ACHDIAT M K1A117003
MUSTAUFAN DWI WIBOWO K1A115091
NADHRAH RAZAK K1A115092
NERIL NAZIA K1A115094
NUR JANA K1A115098
MELAHA RAY SAMPEBULU K1A114143
DWISTI MARSYAH K1A115009
AHMAD YARID PUJIANTO K1A114004
ANNISA TRI YUSTIKA.B K1A114008
SKENARIO
Seorang wanita 23 tahun datang ke ruang
gawat darurat dengan keluhan mengamuk,
berteriak-teriak, melompat-lompat, dan
tidak bisa tidur sejak + 2 minggu sebelum
dibawa ke rumah sakit. Hal ini dialami
setelah dia melihat pacarnya berpelukan
dengan wanita lain. Pada pemeriksaan
tampak seorang wanita berkulit putih
memakai daster batik, gelisah, berbicara
terus-menerus dan berteriak-teriak memaki-
maki pacarnya tanpa terkendali. Psikomotor
hiperaktif, perasaan melambung,
pembicaraan cepat. Terdapat halusinasi
visual dan ide-ide kebesaran.
KATA KUNCI
 Wanita 23 tahun
 Keluhan mengamuk, berteriak-teriak, melompat-
lompat
 Tidak bisa tidur sejak 2 minggu sebelumnya
 Dialami setelah melihat pacarnya berpelukan
dengan wanita lain
 Gelisah, berbicara terus-menerus, berteriak,
memaki-maki
 Psikomotor hiperaktif, ekspresi perasaan
melambung, pembicaraan cepat, halusinasi visual
& ide-ide kebesaran
Definisi mengamuk
Menurut KBBI
Mengamuk adalah menyerang dengan
membabi buta karena marah, mata gelap
dan sebagainya.
Menurut medis
Mengamuk adalah peningkatan mental
dan motorik yang sulit dikendalikan karena
stimulus eksperimental pada amigdala
dalam sistem limbik.
Bagian-bagian otak yang terlibat
dalam terjadinya mengamuk
Perangsangan atau kerusakan pada hipotalamus
dapat menyebabkan gangguan emosi dan tingkah
laku.
1. Perangsangan pada bagian lateral hipotalamus:
menyebabkan rasa marah dan tingkah laku agresif.
2. Perangsangan pada daerah nukleus ventromedial
dan daerah sekitarnya: menyebabkan rasa tenang.
3. Perangsangan pada daerah nukleus paraventrikularis
(di sekitar ventrikel tertius): menyebabkan rasa
marah dan rasa bersalah.
4. Perangsangan sebagian besar daerah anterior dan
posterior hipotalamus: menyebabkan rangsangan
seksual.
Faktor-faktor pencetus timbulnya
gejala mengamuk
Faktor somatik Faktor psikologik
 Neuroanatomi  Interaksi ibu/anak
 Neurofisiologi  Peranan Ayah
 Neurokimia  Persaingan antara saudara
 Tingkat kematangan dan kandung
perkembangan organic  Intelegensi
 Faktor-faktor pre dan perinatal  Hubungan dalam keluara,
pekerjaa, permainan, dan
Faktor Sosio-budaya (Sosiogenik) masyarakat
 Kestabilan keluarga  Kehilangan misalnya:
kecemasan, depresi, rasa
 Pola mengasuh anak malu/salah
 Tingkat ekonomi  Konsep diri: Identitas diri
 Perumahan: Kota/desa  Keterampilan, bakat, dan
 Masalah kelompok minoritas kreativitas
 Pengaruh rasial dan  Pola adaptasi dan pembelaan
keagamaan[4]  Tingkat perkembangan emosi
Patofiologi timbulnya
mengamuk
Biologik
Lesi pada korteks prefrontal dan stimulasi
nucleus amigdala dari sistem
Peningkatan hormone androgen dan
norepinefrin didalam cairan serebrospinal
Penurunan kadar serotonin dan gamma
amino butyric acid (GABA) dalam cairan
serebrospinal.
Psikososial
kelompok tertentu memiliki resiko yang lebih
tinggi, yaitu :
 Pria berusia 15 – 25 tahun
 Orang kota
 Kulit hitam
 Pengguna alkohol
 Mengalami kekerasan fisik masa kanak-
kanak[4]
Penyakit yang dapat
mengakibatkan mengamuk
Gangguan mental organik :
• Delirium
Gangguan kepribadian organik
Gangguan psikotik fungsional :
• Skizofrenia paranoid
• Skizofrenia karatonik/furor katatonik
Gangguan afektif bipolar
Gangguan kepribadian
• Gangguan kepribadian Antisosial
• Gangguan kepribadian Emosional tak stabil
• Gangguan kepribadian Paranoid
Masalah situasional
Langkah-langkah diagnostik

Anamnesis Pemeriksaan
Diagnosis
Onset gangguan Confusion Assessment
Hal apa yang Method(CAM)
Menurut PPDGJ-III
memperingan dan Status mentalis dapat
Aksis I = Klinis
memperberat mengamuk menggunakan Mini-mental
Aksis II = Kepribadian
Alasan berobat Status Examination (MMSE),
Aksis III = Kondisi medik
Riwayat gangguan Delirium Rating Scale,
Aksis IV = Psiko-sosial
sekarang Delirium Symptom Interview
Aksis V = Taraf fungsi
Riwayat gangguan dahulu EEG (Electro Encelo Grafi)
Riwayat gangguan pada untuk membedakan skizo,
keluarga delirium dan depresi
Adakah penggunaan obat- PET (Positron Emission
obatan Tomographi)
Farmakoterapi

Pengobatan non spesfik

•Intervensi farmakologis
•Neuroleptik
Pengobatan spesifik •Haloperidol 2-10 mg atau 5-50 mg
intramuskular (distonia, akatisia,)
•Naloxone •Atypical antipsikotik (kurang efek
•Physostigmine sampingnya)
•Flumazenil •Benzodiazepine 1-2 mg
•Pisostigmin salsilat 1-2 mg intravena •Diazepam (Insomnia)
atau intra muskular •Lorazepam (Insomnia)
•Midazolam (Rapid onset)
•Pengekangan fisik
•Tindakan mendukung
DD dan DS
KATA KUNCI Gangguan afektif skizoafektif mania
bipolar episodik
mania
wanita 23 tahun +
Mengamuk +
Berteriak +
Gelisah +
Perasaan +
melambung
psikomotor +
hiperaktif
Halusinasi visual +
Ide-ide kebesaran +
Pembicaraan cepat +
Sejak 2 minggu +
Bipolar
Definisi
Gangguan Bipolar dikenal juga dengan
gangguan manik depresi, yaitu gangguan
pada fungsi otak yang menyebabkan
perubahan yang tidak biasa pada suasana
perasaan, dan proses berfikir
Etiopatofisiologi

1. gangguan Bipolar multifaktor Mencakup aspek


bio-psikososial
2. Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik
3. gangguan neurotransmitter di otak. Secara
psikososial
4. pola asuh masa kana-kanak
5. stres yang menyakitkan
6. stres kehidupan yang berat dan
berkepanjangan
Epidemiologi

• Berkisar antara 0,3-1,5%.


• Penderita bipolar yang tidak diterapi yaitu
5,5 per 1000 pasien
• Yang diterapi ’hanya’ 1,3 per 1000 pasien
Gambaran Klinis

•Episode
•Berulang
•Tingkat aktivitasnya jelas terganggu
•Gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari
•Peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi
• Aktivitas (mania atau hipomania), gangguan ini bersifat episode berulang
yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat aktivitasnya jelas
terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian
suasana perasaan serta peningkatan energi dan aktivitas (mania atau
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta
pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah terdapat
penyembuhan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta
pengurangan energi dan aktivitas (depresi).
•Yang khas adalah terdapat penyembuhan
Farmakoterapi
Litium 600-900 mg/hari , 500-1000 mg/hari.
divalproex
Karbamazepin
Lamotrigin

asam valproatee
lamotrigine
anti konvulsan lain sebagai mood stabilizer perlu
diperhatikan sebab pengunaannya dapat
meningkatkan risiko bunuh diri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai