Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia ini ada banyak sekali hewan. Hewan-hewan tersebut dibagi
menjadi banyak jenis. Dari semua jenis hewan tersebut mempunyai ciri khas
masing-masing. Sehingga hewan tersebut sangat menarik untuk di pelajari.
Serangga termasuk dari jenis hewan di dunia ini. Serangga terlihat sangat
simpel. Karena kebanyakan serangga bentuknya kecil. Tetapi serangga itu
sendiri mempunyai keunikan tersendiri dari tubuh yang kecil tersebut.
Kecoa merupakan serangga yang biasa terdapat pada rumah ataupun
bangunan lain. Di malam hari mereka mencari makan di dapur, tempat
penyimpanan makanan, saluran air dan tempat pembuangan kotoran. Kecoa
disebut sebagai hama karena kebiasaan hidupnya yang kotor dan baunya yang
tidak enak. Beberapa orang mungkin alergi terhadap kecoa setelah sering
terpapar atau kontak. Kecoa adalah hewan yang aneh dan unik karena setiap
kali ada yang melihat pasti ada saja yang menjerit, lompat dan lain
sebagainya. Orang-orang tersebut kiranya merasa jijik atau takut. Sehingga
makalah ini ditulis untuk mengetahui apa yang disebut kecoa, bagaimana
kehidupan kecoa dan lain sebagainya yang berhubungan dangan kecoa.

1
BAB II

DASAR TEORI

Kecoa merupakan hama permukiman yang seringkali mengganggu


kenyamanan hidup manusia dengan meninggalkan bau yang tidak sedap,
menyebarkan berbagai patogen penyakit, menimbulkan alergi, serta mengotori
dinding, buku, dan perkakas rumah tangga.
Kecoa adalah jenis insekta yang tergolong Orthoptera dan masuk binatang
malam yang suka mengembara ke tempat-tempat kotor dan gelap. Jenis kecoa
yang penting dalam kesehatan yaitu anggota family blattidae. Kecoa merupakan
jenis binatang penganggu yang sebagian orang menganggap sebagai binatang
menjijikkan, disamping itu juga dapat berperan sebagai vector penyebaran
penyakit secara mekanik serta dapat berperan sebagai hospes perantara bagi
cacing parasit.
Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan berbagai cara, sepertisecara
sanitasi, biologis, mekanis, atau kimiawi. Pada umumnya cara kimiawi lebih
banyak dilakukan oleh masyarakat seperti penyemprotan atau pengasapan, karena
dinilai lebih praktis.
Jenis-jenis kecoa yang umum diketahui antara lain : German Cockroach
(Blatella germanica) ; American cockroach (Periplaneta americana) ; Oriental
cockroach (Blatta orientalis); Brown-banded cockroach (Supella longipalpa) ;
Australian cockroach (Periplaneta fuliginosa); dan Brown cockroach
(Periplaneta brunnea). Namun yang paling sering ditemui di Pulau Jawa adalah
jenis Periplaneta Americana.
Seperti serangga lainnya, kecoa juga mengalami daur hidup
(metamorphosis tidak sempurna). Daur hidup kecoa terdiri dari tiga stadium yaitu
telur, nimfa, dan dewasa. Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya, kecoa
memerlukan waktu kurang lebih tujuh bulan. Untuk stadium telur, kecoa
membutuhkan waktu 30–40 hari sampai telur menetas. Telur kecoa diletakkan
secara berkelompok. Kelompok telur kecoa dilindungi oleh selaput keras yang
disebut kapsul telur atau ootheca. Satu kapsul telur biasanya berisi 30 telur. Oleh
induk kecoa, kapsul telur diletakkan di tempat tersembunyi seperti sudut-sudut
dan permukaan sekatan kayu dan dibiarkan sampai menetas. Namun ada beberapa
jenis kecoa yang kapsul telurnya menempel pada ujung abdomen induknya
sampai menetas. Peletakan kapsul kecoa bisa mencapai 30–86 kapsul per kecoa
dengan interval 3–5 hari.
Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan
menghasilkan nimfa. Nimfa hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru
keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih. Dengan bertambahnya umur,
warna ini akan berubah warna menjadi cokelat Seekor nimfa akan mengalami
pergantian kulit beberapa kali sampai nimfa menjadi stadium dewasa. Dengan
adanya sayap pada stadium dewasa, maka dapat menjadikan kecoa lebih bebas
bergerak dan berpindah tempat.

2
Sesuai dengan pengelompokkannya kedalam kelas insekta maka kecoa
memiliki kaki berjumlah tiga pasang kaki (hexapoda). Morfologi kecoa meliputi
cephalo (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut). Seperti serangga lainnya
kecoa memiliki eksoskeleton yang melapisi permukaan tubuhnya untuk
membentuk dan menopang tubuhnya. Pada kepala terdapat antenna yang lebih
penting dari mata majemuknya. Antenna berperan sebagai penyeimbang gerak dan
pengenal lingkungan termasuk rasa, bau, dan bahkan mengetahui letak sumber air.
Abdomen sebagai bagian terbesar, terdiri dari beberapa plate yang saling
tumpang tindih sehingga Nampak seperti perisai tubuh. Otak kecoa bukanlah
organ tunggal, melainkan seperti simpul saraf tunggal yang memanjang sepanjang
tubuhnya (sistem sarag tangga tali). kecoa bernafas melalui sepuluh pasang lubang
yang terdapat di bagian atas toraks. Kecoa memiliki sifat scavenger (pemakan
bangkai) dan omnifora (pemakan hewan dan tumbuhan).

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Kecoa
Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat) spesies
diantaranya umum ditemukan di dalam rumah yaitu Periplaneta americana,
Blattela germanica, Blatta orientalis, dan Supella langipalpa (Depkes, 2009).
Periplanetta americana atau yang lebih dikenal dengan kecoa amerika
berwarna merah gelap dengan noda kuning pada dorsum dan panjang tubuh
kira–kira 4 cm, kecoa amerika memiliki dua pasang sayap, tiga pasang kaki,
sepasang sungut dan serci (Budipedia, 2013). Blatta orientalis memiliki
ukuran tubuh 22-27 mm, berwarna coklat tua/kehitaman, dan sayao betina
tidak menutup abdomen/pendek. Blatella germanica memiliki ukuran tubuh
12-16 mm, berwarna coklat muda, dan ada 2 pita longitudinal coklat gelap
pada thorax. Supella supellectillium memiliki ukuran tubuh 13mm, berwarna
coklat muda, dan mirip Blatella germanica tetapi tidak ada garis pada thorax,
serta ada pita kuning/coklat pada sayap.
Kecoa banyak ditemukan pada tempat yang hangat dan lembab, seperti
tempat pengolahan makanan dan industri, saluran air limbah dan di bawah
timbunan kotak (Herdiana, 2012).
Klasifikasi kecoa Amerika menurut Aang (2012) adalah sebabai berikut:
1. Kingdom : Animalia
2. Phylum : Arthropoda
3. Class : Insecta
4. Ordo : Blatodae
5. Family : Blaberidae, Blattellidae, Blattidae, Cryptocercidae,
Polyphagidae, Nocticolidae
6. Genus : Periplaneta, blattella
7. Species :Periplaneta americana, Blattella germanica, Blattella
asahinai, Blatta orientalis

a. Ordo Blattodea Terbagi atas 6 Famili

1. Blaberidae
Kecoa ini terkenal berukuran besar dan berbobot paling berat
dibandingkan kecoa lain. Salah satu spesiesnya, yaitu Blaberus giganteus
yang ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Selatan masih memegang
rekor sebagai kecoa terbesar di dunia dengan ukuran panjang mencapai 90
mm. Sementara itu, spesies Macropanesthia rhinoceros tercatat sebagai kecoa
yang berbobot paling berat (mencapai 35 g). Kecoa ini makan pada bahan
organik yang membusuk.

4
Gambar 1

2. Blattellidae
Famili ini terdiri dari spesies kecoa yang terkenal sebagai hama rumah
tangga, misalnya Blatella germanica atau Kecoa Jerman dan Blatella
asahinai atau Kecoa Asia,

Gambar 2

3. Blattidae
Berasal dari kata Latin blatta yang artinya lipas, kecoa atau coro. Serangga
ini terdapat di seluruh dunia dan merupakan serangga pengganggu dalam
rumah tangga. Dua spesies yang terkenal adalah Periplaneta americana atau
Kecoa Amerika yang banyak dijumpai di Indonesia dan Blatta orientalis atau
Kecoa Oriental.

Gambar 3

5
4. Cryptocercidae
Anggota famili ini dapat ditemukan di pepohonan dan bagian pohon yang
sudah membusuk. Ukuran tubuhnya cukup besar, berwarna coklat kemerah-
merahan, dan tidak bersayap. Salah satu genusnya, yaitu Cryptocercus atau
Kecoa Kayu adalah salah satu serangga yang bersifat subsosial dan hidup dan
makan di dalam batang pohon (xylophagous).

Gambar 4

5. Polyphagidae
Anggota famili ini dikenal dengan nama Kecoa Padang Pasir, karena
kebanyakan spesies yang telah dipelajari ditemukan di padang pasir, misalnya
genus Arenivaga. Kecoa ini mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang
minim air.

Gambar 5

6. Nocticolidae
Nocticolidae adalah sebuah keluarga kecil di urutan Blattodea (kecoa). Ini
terdiri dari hanya 20 spesies dalam 2 genera. Mereka ditemukan di Afrika,
Asia dan Australia. Sebagian besar hidup di habitat gua, meskipun sedikit
yang berhubungan dengan rayap.

6
Gambar 6

b. Beberapa jenis kecoa


1. Kecoa Jerman (Blatella germanica)
 Penampilan
Panjang 12 - 15 mm, Coklat dengan 2 garis hitam pada rongga
dada, Sayap sepanjang tubuh atau sedikit tumpang-tindih di kedua jenis
kelamin, Berlari dan memanjat (telapak menempel pada kaki)
 Siklus Hidup
Betina membawa 35-40 telur dalam ootheca (kantung telur) sampai
telur-telur itu siap menetas, Menetas dalam 1 bulan, Anakan memerlukan 6
minggu hingga 6 bulan untuk berkembang menjadi dewasa.
 Pola Hidup
Bangunan yang panas, seringkali dapur dan kapal. Lebih menyukai
suhu dan kelembaban yang tinggi, Aktif pada malam hari, Omnivora.

Gambar 7

2. Kecoa Amerika (Periplaneta americana)


 Penampilan
Panjang 28 - 44 mm, Warnanya merah-coklat mengkilap, Pada
jantan, sayap lebih panjang daripada tubuhnya. Pada betina, sayap hanya
bertumpang tindih pada perutnya, Berlari (dapat terbang pada suhu yang
sangat panas).
 Siklus Hidup

7
Ootheca (kantung telur) berisi 6 – 28 telur dibawa oleh betina
selama beberapa hari sebelum dikumpulkan. Terkadang saling menempel
dan terkelompok-kelompok, Menetas dalam 1 - 2 bulan, Anakan biasanya
berkembang dalam 5 bulan, tapi dapat pula hingga 15 bulan.
 Pola hidup
Sering berada di bagian dalam bangunan, saluran pipa, ruang
bawah tanah, talang pipa, dan anak tangga, Aktif pada malam hari,
Omnivora.

Gambar 8

3. Kecoa Oriental (Blatta orientalis)


 Penampilan
Panjang 25 - 30 mm, Warna coklat gelap hingga hitam, pada
betina, sayap tidak berkembang dan pada jantan, menutupi ¾ panjang
perutnya. Lebih menyukai berlari daripada terbang.
 Siklus Hidup
Betina menyimpan 16 telur dalam ootheca (kantung telur), menetas
dalam 2 bulan, anakan memerlukan 5 – 9 bulan untuk berkembang
menjadi dewasa.
 Pola Hidup
Terdapat di bangunan. Dapat menerima suhu yang lebih rendah
daripada kecoa lain, sehingga dapat ditemukan juga di luar ruangan,
pada tempat sampah, dll, aktif pada malam hari dan omnivora.

Gambar 8

8
4. Kecoa Asia (Blattella asahinai)
Dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Satu kecoa spesies baru yang
hidup dikegelapan goa di Kalimantan diketahui berukuran 8-10 cm.
Diduga kecoa temuan ahli zoologi LIPI Cahyo Rahmadi ini adalah kecoa
terbesar yang sudah teridentifikasi.

Gambar 9
B. Ciri-Ciri Kecoa
Ciri-ciri kecoa adalah sebagai berikut :
 Berbadan pipih dorsoventral (gepeng) dan bulat, mempunyai warna
hitam atau coklat mengkilat.
 Kepala agak tersembunyi.
 Mempunyai sepasang antena yang panjang berbentuk filiform yang
bersegmen-segmen.
 Bentuk mulut untuk menggigit dan dupe mengunyah (chewing).
 Bagian dada terdapat 3 pasang kaki, 2 pasang sayap yaitu sayap
muka keras (tegmina) dan sayap belakang (membranous), bagian
luar tebal, bagian dalam berbentuk membran.
 Caput melengkung ke vetro caudal di bawah tubuh, sehingga mulut
menonjol ke caudal diantara dasar kaki pertama.
 Binatang malam, biasanya berkelompok.
 Alat kelaminnya sudah sempurna.
 Sayap betina lebih pendek (tidak menutup abdomen) dari jantan.
 Kaki disesuaikan untuk berlari.

C. Daur Hidup Kecoa


Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap, hanya melalui
tiga stadium (tingkatan perkembangan), yaitu stadium telur, stadium nimfa,
dan stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya.
Stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari untuk menetas. Telur
kecoa tidak diletakkan sendiri-sendiri melainkan secara berkelompok.
Kelompok telur ini dilindungi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur
atau ootheca. Kapsul telur dihasilkan oleh kecoa betina dan diletakkan pada
tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan pemukaan sekatan kayu hingga
menetas dalam waktu tertentu yang disebut sebagai masa inkubasi kapsul

9
telur, tetapi pada spesies kecoa lainnya kapsul telur tetap menempel pada
ujung abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa inkubasinya tiap
kapsul telur berbeda menurut spesiesnya (Depkes, 2009).
Dari kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang
hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur
berwarna putih seperti butiran beras, kemudian berangsur-angsur berubah
menjadi berwarna coklat dan tidak bersayap. Nimfa tersebut berkembang
melalui beberapa instar (1-6 instar) sebelum mencapai stadium dewasa,
lamanya stadium nimfa berkisar 5-6 bulan. Periplanetta americana dewasa
dapat diketahui dengan adanya dua pasang sayap baik pada kecoa jantan
maupun kecoa betina (Depkes, 2009).

D. Habitat Kecoa
Habitat kecoa adalah tempat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap.
Tempat-tempat tersebut dapat berupa celah-celah disekitar tempat
pembuangan di dapur, tempat pembuangan sampah, gudang, lemari makanan,
toilet, dan septictank. Kecoa amerika menyukai tempat-tempat yang memiliki
suhu dan kelembaban yang tinggi yaitu di dalam bangunan, basement, saluran
air, dan pipa-pipa (Aang, 2012).
Kecoa ini termasuk binatang malam (nocturnal) yang dapat bergerak cepat
dan bersifat omnivora (pemakan segala) termasuk buku, kotoran, tinja, dahak.
Namun sebenarnya jenis makanan yang disukainya adalah makanan yang
terbuat dari kanji. Kecoa ini menghindari cahaya sehingga sering bersembunyi
dalam celah dan tempat yang gelap seperti ruang bawah tanah, tangga, dan
sejenisnya.

E. Peranan Kecoa dalam Kehidupan


Peranan Kecoa Hubungan kecoa dengan berbagai penyakit belum jelas,
tetapi menimbulkan gangguan yang cukup serius, karena dapat merusak
pakaian, buku-buku dan mencemari makanan. Kemungkinan dapat
menularkan penyakit secara mekanik karena pernah ditemukan telur cacing,
protozoa, virus dan jamur yang patogen pada tubuh kecoa.
Kecoa dapat menularkan patogen-patogen yang merugikan kesehatan
manusia seperti Salmonella sp yaitu pathogen yang menyebabkan penyakit
salmonellosis, Mycobacterium tuberculosis yaitu pathogen yang dapat
menyebabkan penyakit TBC, Entamoeba histolytica yaitu pathogen yang
menyebabkan penyakit disentri, dan Escherichia coli yaitu patogen yang dapat
memyebabkan penyakit gastroenteritis. Kecoa dapat menimbulkan kerugian
secara materi karena kecoa bersifat omniva yaitu menyukai berbagai macam
makanan jadi kecoa dapat memakan dan merusak segala hal yang berada
disekitar tempat hidupnya (Aang, 2012).

10
F. Penanggulangan Kecoa
a. Pengendalian Lingkungan
 dengan cara menutup lubang-lubang yang dapat dijadikan jalan kecoa
untuk memasuki rumah.
 Suatu tindakan untuk mencegah kecoa bersembunyi di retakan-retakan,
celah-celah yang dapat dijadikan kecoa sebagai tempat bersembunyi
dan tempat beristirahat, sehingga kecoa tersebut tidak memiliki sarang.
Tindakan penutupan celah-celah retakan yang terdapat disuatu area.
 Tindakan sanitasi dapat dilakukan dengan cara membersihkan sisa-sisa
makanan dan bahan makanan yang tercecer.

b. Pengendalian Kimia
1. Gunakan larutan sederhana dari sabun dan air. Ini adalah cara yang mudah
untuk membunuh kecoa dewasa. Buatlah sebuah larutan encer dari sabun
(bisa dengan sabun mandi) dan air, yang cukup encer untuk disemprotkan
menggunakan botol semprot. Anda dapat mencipratkannya,
menyemprotkannya atau menuangkannya pada kecoa. Cukup 2 atau 3 tetes
larutan air sabun untuk membunuh seekor kecoa. Pastikan larutan itu
mengenai kepala dan perut bagian bawah kecoa. Jika kecoanya sudah
terbalik, paling tepat dikenakan pada perutnya. Kecoanya mungkin akan
mencoba untuk lari, tetapi ia akan tiba-tiba berhenti dan mati, atau menjadi
setengah mati dalam satu menit.
 Air sabun membunuh kecoa dengan membentuk lapisan tipis yang
menutupi pori-pori yang kecoa gunakan untuk bernapas. Akibat
tegangan permukaan, lapisan ini akan terus menutupi, sehingga kecoa
tidak dapat napas.
 Segera buang kecoa yang mati, karena mungkin ia dapat pulih
kembali saat airnya mengering atau tidak cukup menutupi sebagian
besar badannya.
2. Gunakan semprotan insektisida. Pilih insektisida yang berlabel "anti
kecoa", dan mengandung Siflutrin atau insektisida lainnya sebagai bahan
aktif. Semprotkan ke tempat-tempat yang digunakan kecoa untuk
bersembunyi atau masuk ke dalam rumah termasuk dinding, retakan dan
ventilasi.
 Jauhkan anak-anak dan hewan peliharaan ketika Anda menyemprot,
dan ikuti seluruh petunjuk keamanan yang tertulis pada label produk
insektisida tersebut.
 Jika Anda juga memasang umpan kecoa, jangan menyemprot di
dekatnya. Semprotan itu dapat mencemari umpan dan membuat
kecoa menghindarinya.
 Menggunakan semprotan untuk melawan kecoa dapat membuat
kecoa langsung menghilang pada saat itu, tetapi di sisi lain dapat
juga membuat mereka bersembunyi lebih jauh ke dalam dinding
rumah dan memperburuk masalah. Penting sekali untuk Anda tetap

11
membasmi sarangnya, tidak hanya membunuh kecoa yang terlihat
saja.
3. Gunakan konsentrat cair. Konsentrat cair, yang semula hanya digunakan
oleh para pembasmi hama profesional, kini tersedia untuk umum.
Konsentrat adalah racun atau bahan kimia penangkal serangga yang harus
diencerkan dengan air untuk kemudian disemprotkan, diusapkan atau
dilapkan pada sembarang permukaan, retakan atau celah untuk membunuh
kecoa yang lewat di sana. Konsentrat sangat efektif memberikan
perlindungan terhadap munculnya kembali kecoa, karena umumnya daya
tangkalnya mencapai 1 sampai 2 minggu atau bahkan lebih.
4. Gunakan pestisida yang biasa digunakan untuk keperluan komersial. Jika
serangan kecoa di rumah Anda sudah sedemikian parah, sebagai pilihan
terakhir mungkin Anda ingin menggunakan pestisida yang paling kuat.
Carilah pestisida yang mengandung Sipermetrin.[6] Umpan profesional,
perangkap lem dengan feromon, dan semprotan profesional jauh lebih
efektif daripada produk yang dibeli bebas di toko-toko terdekat. Cy-Kick
CS adalah sebuah produk enkapsulasi mikro yang sangat efektif terhadap
kecoa. Anda mungkin harus membelinya di internet, karena pestisida ini
tidak dijual di toko perkakas. Pestisida ini dapat membunuh serangga
hidup, sekaligus memberikan efek residu selama tiga bulan. Semprotkan
ke sekitar rumah Anda dan tempat-tempat tersembunyi seperti ruang
bawah tanah.

 Sisi negatifnya adalah bahwa produk-produk ini akan membunuh


semua serangga, termasuk pemangsa kecoa seperti laba-laba dan
kaki seribu.
 Gunakan cara ini hanya sebagai pilihan terakhir, dan jangan pakai
saat ada anak-anak dan hewan peliharaan di sekitarnya.

c. Pengendalian Biologi
 jika anda memilih menggunakan mentimun, caranya sangat mudah
yaitu cukup menyiapkan buah mentimun satu buah lalu kupas. Ambil
kulitnya dan taruhlah di sebuah wadah alumunium.

 ternyata daun salam merupakan cara ampuh mengusir kecoa selamanya.


Caranya mudah saja, cukup haluskan daun salam lalu taburkanlah di
area-area yang sering disinggahi kecoa. Maka bisa dipastikan rumah
anda akan segera terbebas dari gangguan binatang satu ini karena tidak
tahan dengan baunya.

12
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat) spesies
diantaranya umum ditemukan di dalam rumah yaitu Periplaneta
americana, Blattela germanica, Blatta orientalis, dan Supella
langipalpa.
2. Ciri-ciri kecoa adalah sebagai berikut :
 Berbadan pipih dorsoventral (gepeng) dan bulat, mempunyai warna
hitam atau coklat mengkilat.
 Kepala agak tersembunyi. Dan mempunyai sepasang antena yang
panjang berbentuk filiform yang bersegmen-segmen.
 Bentuk mulut untuk menggigit dan dupe mengunyah (chewing).
 Bagian dada terdapat 3 pasang kaki, 2 pasang sayap yaitu sayap
muka keras (tegmina) dan sayap belakang (membranous), bagian
luar tebal, bagian dalam berbentuk membran.
 Caput melengkung ke vetro caudal di bawah tubuh, sehingga mulut
menonjol ke caudal diantara dasar kaki pertama.
 Binatang malam, biasanya berkelompok. Dan alat kelaminnya
sudah sempurna.
 Sayap betina lebih pendek (tidak menutup abdomen) dari jantan.
 Kaki disesuaikan untuk berlari.
3. Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap, hanya
melalui tiga stadium (tingkatan perkembangan), yaitu stadium telur,
stadium nimfa, dan stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan
dan betinanya.
4. Habitat kecoa adalah tempat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap.
Tempat-tempat tersebut dapat berupa celah-celah disekitar tempat
pembuangan di dapur, tempat pembuangan sampah, gudang, lemari
makanan, toilet, dan septictank.
5. Peranan Kecoa Hubungan kecoa dengan berbagai penyakit belum jelas,
tetapi menimbulkan gangguan yang cukup serius, karena dapat merusak
pakaian, buku-buku dan mencemari makanan. Kemungkinan dapat
menularkan penyakit secara mekanik karena pernah ditemukan telur
cacing, protozoa, virus dan jamur yang patogen pada tubuh kecoa.
Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu, lingkungan,
kimia, biologi dan genetic.

B. Saran
Agar tidak menyebarnya kecoa di dalam rumah maka kita dapat
melakukan berbagai cara misalnya dengan membiasakan hidup bersih, hindari
kotoran piring yang bertumpuk karena hal tersebut dapat mengundang kecoa
masuk kedalam rumah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Pracaya. 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Salatiga : Penebar Swadaya Dantje,
T. 2008. Entomologi Kedokteran . Yogyakarta (http://kumpulan-
segalailmu.blogspot.co.id/2013/
06/kecoa-periplaneta-americana.html diakses tanggal 27 Januari 2016)

http://fp.uns.ac.id/~hamasains/Metamorfose%20Serangga.htm/08/10/2011/10:41

PDF Bioekologi Kecoa (www.digilib.unila.ac.id diakses tanggal 27 Januari 2016).

14

Anda mungkin juga menyukai