Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Kecoa Periplaneta Americana
a. Taksonomi Kecoa Periplaneta Americana (Bell, 2007):
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Blattodea
Famili Blattidae
Genus Periplaneta
Spesies Periplaneta americana

b. Morfologi Kecoa Periplaneta Americana


Kecoa Periplaneta americana dewasa memiliki panjang sekitar 4
cm dengan tinggi sekitar 7 mm. Warna tubuhnya merah kecoklatan
dengan garis batas kekuningan pada bagian kepala. Badan kecoa
dibagi ke dalam tiga bagian, bagian badan berbentuk oval dan tipis
dengan pronotum yang melapisi bagian kepala. Pronotum
merupakan struktue seperti plat yang menutupi seluruh permukaan
dorsal thoraks. Kecoa juga memiliki mulut pengunyah, antena
panjang dan bersegmen serta sayap depan berkulit dan sayap
belakang yang rapuh. Bagian ketiga adalah abdomen dari kecoa
(Bell, 2007)
a. Caput (Kepala)

Pada bagian kepala terdapat mulut yang digunakan untuk


mengunyah, terdapat sepasang mata majemuk yang dapat
membedakan gelap dan terang. Di kepala terdapat sepasang
antena yang panjang alat indra yang dapat mendeteksi bau-
bauan dan vibrasi di udara. Dalam keadaan istirahat
kepalanya ditundukkan kebawah pronotum yang berbentuk
seperti perisai.
b. Thorax (Dada)
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan sepasang
sayap yang dapat menyebabkan kecoa bisa terbang dan
berlari dengan cepat. Terdapat struktur seperti lempengan
besar yang berfungsi menutupi dasar kepala dan sayap,
dibelakang kepala disebut pronotum.
c. Abdomen (Perut)
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistem
reproduksi, kecoa akan mengandung telur-telurnya sampai
telur-telurnya siap untuk menetas. Dari ujung abdomen
terdapat sepasang cerci yang berperan sebagai alat indra.
Cerci berhubungan langsung dengan kaki melalui ganglia
saraf abdomen (otak sekunder) yang paling penting dalam
adaptasi pertahanan. Apabila kecoa merasakan adanya
gangguan pada cerci maka kakinya akan bergerak lari
sebelum otak menerima tanda atau sinyal (Rokhmah, 2016).
c. Siklus Hidup Kecoa Periplaneta Americana
Periplaneta Americana mengalami metamorfosis yang tidak
sempurna atau tidak lengkap yang terdiri dari 3 tahap yaitu fase
telur, fase nimfa dan terakhir fase dewasa. Untuk menyelesaikan
siklus hidupnya, setiap fase berbeda-beda (Rokhmah, 2016)

a. Fase Telur
Kecoa membutuhkan waktu 30 sampai 40 hari sampai
telur menetas. Telur kecoa dilindungi oleh sejenis kapsul yang
disebut ootheca. Bentuk ootheca seperti kacang merah, bagian
dalam terbelah jadi dua dinding penyekat yang mana terdiri
atas ruang yang berisi sebutir telur. Ootheca selalu dibawa ke
mana-mana oleh kecoa betina yang kelihatan pada
abdomennya, jumlah telur dalam ootheca 16 butir telur. Induk
kecoa meletakkan kapsul telur di tempat yang tersembunyi
seperti sudut-sudut dan pemukaan sekatan kayu dan dibiarkan
sampai menetas. Waktu peletakkan telur yang satu dengan
yang lainnya rata-rata 4 hari dan telur kecoa Periplaneta
americana menetas setelah kurang lebih berumur 2 bulan.
b. Fase Nimfa
Pada fase nimfa bentuknya sudah menyerupai kecoa
dewasa hanya berbeda ukurannya. Nimfa yang baru keluar dari
kapsul telur biasanya berwarna putih, seiring bertambahnya
umur warna ini akan berubah menjadi cokelat dan seekor
nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai
dia menjadi dewasa untuk kecoa Periplaneta americana
dengan 13 pergantian kulit. Lamanya stadium nimfa ini
berkisar 5-6 bulan, pada kecoa Periplaneta.americana stadium
nimfa bisa dikenali dengan jelas yaitu dengan tidak adanya
sayap pada tubuhnya sayap itu akan muncul manakala kecoa
ini sudah mencapai stadium dewasa, dengan adanya sayap
pada stadium dewasa ini menjadikan kecoa lebih bebarapa
bergerak dan berpindah tempat
c. Fase Dewasa
Periplaneta americana dewasa berwarna merah
kecoklatan dengan panjang 35mm dan lebar 13mm. Umur
kecoa dewasa bisa hidup hingga 1-2 tahun. Alat kelaminnya
telah sempurna, baik pada kecoa jantan maupun kecoa betina
sayapnya menutupi seluruh abdomen dan digunakan terbang
dengan jarak pendek sehingga kecoa lebih bebas bergerak dan
berpindah tempat.

d. Pola Hidup Periplaneta americana


1. Tempat Perindukan
Periplaneta americana biasanya menyukai tempat yang
gelap dan lembab seperti kamar mandi/wc, gudang, tempat
sampah, selokan, kandang binatang dll. Sebagian besar
bekembang biak pada iklim yang dingin, Periplaneta americana
ketika tropis dan keadaan temperatur yang hangat mereka
berpindah tempat melalui saluran-saluran air kotor, tangki septik,
kakus umum dan tempat sampah.
2. Kebiasaan Makan
Kecoa memakan hampir segala macam makanan yang
mengandung zat tepung dan gula. Selain makanan yang
mengandung zat tepung dan gula Kecoa Periplaneta americana
juga menyukai makanan yang bukan merupakan bahan makanan
bagi manusia seperti pinggiran buku, bagian dalam tapak sepatu,
serangga mati, kulit mereka sendiri yang sudah mati dan usang,
darah kering, kotoran badan dll (Syarief Nurhakim, 2014)

a. Klasifikasi Ilmiyah
Menurut sistemetiknya daun pandan digolongkan dalam (Harian,
2011):
Nama latin : Pandanus
Termasuk dalam kelas : Liliopida
Ordo : Pandanales
Family : pandanaceae
Genus : pandanus
b. Deskripsi daun pandan
Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di
halaman atau di kebun. Pandan wangi kadang tumbuh liar di tepi
sungai atau rawa dan di tempat-tempat yang agak lembap, tumbuh
subur di dareah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 meter
dari permukaan laut.
Pandan wangi dapat tumbuh dengan tinggi 1-2 meter. Pandan
wangi memiliki batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang,
memanjar, akar tunjang keluar disekitar pangkal batang dan
cabang. Daun tunggal, dengan pangkal memeluk batang dan
tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita,
tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40-
80 cm, lebar 3-5 cm, daun berwarna hijau. Bunga majemuk,
berbentuk bonggol berwarna putih. Buahnya bulat batu,
menggataung, berbentuk bola dengan diameter 4-7,5 cm, dinding
buahnya berambut dan warnanya jingga (Dalimartha, 2009)
c. Kandungan kimia
1) Saponin adalah suatu sapogenin glikosida, yaitu glikosida yang
tersebar luas pada tumbuhan. Senyawa tersebut rasanya pahit
dan bersifat racun untuk binatang kecil.
2) Flavonoid adalah senyawa yang bersifat racun/aleopati
yang terdapat pada daun pandan wangi (Pandanus
amarylliforus.), selain itu flavonoid mempunyai sifat yang
khas yaitu berbau yang tajam. Senyawa vonoid umumnya
dapat larut dalam air pada temperature tinggi dan pelarut
organik, antara lain yaitu antosianin yang merupakan
pigmen yang berwarna biru, violet, sedangkan antosanin
ungu antara lain terdapat pada bibit.

3) Alkaloida, merupakan senyawa kimia yang tidak berbau


namun memberikan rangsangan yang keras bagi
pemakainya, yang dapat mepengaruhi secara langsung
kerja dari otot-otot, menghambat konveksi yang kemudian
menyebabkan kelumpuhan. Pada serangga menyebabkan
kebutuhan oksigen meningkat, yang kenudian akan diikuti
kelumpuhan sehingga akan menyebabkan kematian.

4) Bahan tumbuhan yang digunakan, bagian tumbuahan yang


digunakan adalah daun yang sudah dan dalam keadaan
masih segar dengan cara mencuci sampai bersih kemudian
dipotong kecil-kecil.

2. Insektisida Nabati
Insektisida nabati adalah jenis penelitian yang termasuk pestisida alami,
karena bahan dasarnya berasal dari alam bukan buatan pabrik yaitu dari
tanaman atau tumbuhan. Insektisida nabati mempunyai kelompok
metabolik sekunder yang mengandung beribu-ribu senyawa bioaktif
yang dapat digunakan untuk mengendalikan Organisme Penganggu
Tanaman (OPT) dapat juga digunakan untuk mengendalikan serangga
dilingkungan rumah. Beberapa keunggulan dari penggunaan insektisida
hayati, antara lain :
a. Insektisida nabati telah aman dari pada insektisida sintesis karena
tidak atau hanya sedikit meninggalkan residu pada komponen
lingkungan
b. Zat pestisida nabati dalam insektisida nabati lebih cepat terurai di
alam sehingga tidak menimbulkan resistensi pada sasaran.

Anda mungkin juga menyukai