TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kecoa Periplaneta Americana
a. Taksonomi Kecoa Periplaneta Americana (Bell, 2007):
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insekta
Ordo Blattodea
Famili Blattidae
Genus Periplaneta
Spesies Periplaneta americana
a. Fase Telur
Kecoa membutuhkan waktu 30 sampai 40 hari sampai
telur menetas. Telur kecoa dilindungi oleh sejenis kapsul yang
disebut ootheca. Bentuk ootheca seperti kacang merah, bagian
dalam terbelah jadi dua dinding penyekat yang mana terdiri
atas ruang yang berisi sebutir telur. Ootheca selalu dibawa ke
mana-mana oleh kecoa betina yang kelihatan pada
abdomennya, jumlah telur dalam ootheca 16 butir telur. Induk
kecoa meletakkan kapsul telur di tempat yang tersembunyi
seperti sudut-sudut dan pemukaan sekatan kayu dan dibiarkan
sampai menetas. Waktu peletakkan telur yang satu dengan
yang lainnya rata-rata 4 hari dan telur kecoa Periplaneta
americana menetas setelah kurang lebih berumur 2 bulan.
b. Fase Nimfa
Pada fase nimfa bentuknya sudah menyerupai kecoa
dewasa hanya berbeda ukurannya. Nimfa yang baru keluar dari
kapsul telur biasanya berwarna putih, seiring bertambahnya
umur warna ini akan berubah menjadi cokelat dan seekor
nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai
dia menjadi dewasa untuk kecoa Periplaneta americana
dengan 13 pergantian kulit. Lamanya stadium nimfa ini
berkisar 5-6 bulan, pada kecoa Periplaneta.americana stadium
nimfa bisa dikenali dengan jelas yaitu dengan tidak adanya
sayap pada tubuhnya sayap itu akan muncul manakala kecoa
ini sudah mencapai stadium dewasa, dengan adanya sayap
pada stadium dewasa ini menjadikan kecoa lebih bebarapa
bergerak dan berpindah tempat
c. Fase Dewasa
Periplaneta americana dewasa berwarna merah
kecoklatan dengan panjang 35mm dan lebar 13mm. Umur
kecoa dewasa bisa hidup hingga 1-2 tahun. Alat kelaminnya
telah sempurna, baik pada kecoa jantan maupun kecoa betina
sayapnya menutupi seluruh abdomen dan digunakan terbang
dengan jarak pendek sehingga kecoa lebih bebas bergerak dan
berpindah tempat.
a. Klasifikasi Ilmiyah
Menurut sistemetiknya daun pandan digolongkan dalam (Harian,
2011):
Nama latin : Pandanus
Termasuk dalam kelas : Liliopida
Ordo : Pandanales
Family : pandanaceae
Genus : pandanus
b. Deskripsi daun pandan
Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di
halaman atau di kebun. Pandan wangi kadang tumbuh liar di tepi
sungai atau rawa dan di tempat-tempat yang agak lembap, tumbuh
subur di dareah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 meter
dari permukaan laut.
Pandan wangi dapat tumbuh dengan tinggi 1-2 meter. Pandan
wangi memiliki batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang,
memanjar, akar tunjang keluar disekitar pangkal batang dan
cabang. Daun tunggal, dengan pangkal memeluk batang dan
tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita,
tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40-
80 cm, lebar 3-5 cm, daun berwarna hijau. Bunga majemuk,
berbentuk bonggol berwarna putih. Buahnya bulat batu,
menggataung, berbentuk bola dengan diameter 4-7,5 cm, dinding
buahnya berambut dan warnanya jingga (Dalimartha, 2009)
c. Kandungan kimia
1) Saponin adalah suatu sapogenin glikosida, yaitu glikosida yang
tersebar luas pada tumbuhan. Senyawa tersebut rasanya pahit
dan bersifat racun untuk binatang kecil.
2) Flavonoid adalah senyawa yang bersifat racun/aleopati
yang terdapat pada daun pandan wangi (Pandanus
amarylliforus.), selain itu flavonoid mempunyai sifat yang
khas yaitu berbau yang tajam. Senyawa vonoid umumnya
dapat larut dalam air pada temperature tinggi dan pelarut
organik, antara lain yaitu antosianin yang merupakan
pigmen yang berwarna biru, violet, sedangkan antosanin
ungu antara lain terdapat pada bibit.
2. Insektisida Nabati
Insektisida nabati adalah jenis penelitian yang termasuk pestisida alami,
karena bahan dasarnya berasal dari alam bukan buatan pabrik yaitu dari
tanaman atau tumbuhan. Insektisida nabati mempunyai kelompok
metabolik sekunder yang mengandung beribu-ribu senyawa bioaktif
yang dapat digunakan untuk mengendalikan Organisme Penganggu
Tanaman (OPT) dapat juga digunakan untuk mengendalikan serangga
dilingkungan rumah. Beberapa keunggulan dari penggunaan insektisida
hayati, antara lain :
a. Insektisida nabati telah aman dari pada insektisida sintesis karena
tidak atau hanya sedikit meninggalkan residu pada komponen
lingkungan
b. Zat pestisida nabati dalam insektisida nabati lebih cepat terurai di
alam sehingga tidak menimbulkan resistensi pada sasaran.