sifat batuan, dan proses pelarutan yang terjadi, topografi karst dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) tipologi utama, yaitu holokars dan merokars. Holokarst
merupakan tipe karst yang mempunyai bentang lahan lengkap, terbentuk pada
batuan karbonat yang sangat mudah larut. Pada tipe ini terbentuk rekahan-rekahan
pada batu gamping murni dengan proses kartstifikasi dibawah muka air tanah.
Lapisan batu gamping sangat tebal, dengan bentukan yang telah berkembang baik,
seperti ponor, dolinee, uvala, polje, dan sistem gua dengan sedikit atau tampa
drainase permukaan. Vegetasi pada tipe ini jarang dijumpai, area nya cukup luas,
tetapi banyak dijumpai gua-gua cukup besar, depresi tertutup dengan sedikit
lembah sungai. Merokarst merupakan tipe karst tidak sempurna. Lapisan batu
gamping sangat tipis dan tidak semuanya berbatuan batu gamping atau campuran.
Proses karstifikasi belum sempurna dan sedikit sekali terdapat kenampakan karst
yang unik. Batuan yang tertutup oleh tanah yang subur dengan vegetasi yang
sangat rapat. Gua yang terbentuk umum nya mempunyai pola draenase yang
belum kompleks dan sistem goa masih sangat jarang. Kedua tipe karst tersebut
mempunyai pebedaan yang mendasar, yang ditinjau dari sumber CO 2 yang
membentuknya. Pada merokarst kandungan CO2 berasal dari vegetasi yang
menutupinya. Sedangkan pada holokarst CO2 diperoleh dari udara yang larut
dalam air hujan sehingga bentukkan karst yang dihasilkan berbeda. Selain dua tipe
karst tersebut, terdapat tipe karst yang mempunyai ciri gabungan antara holokarst
dan merokarst, yang disebut dengan transisinalkarst.
Karst Polygonal
Karst Labirin
Terdapat dua pengertian Karst Tower dalam buku-buku teks karst, yaitu
pertama, mengganggap bahwa karst tower merupakan bentukan positif yang
mempunyai dinding terjal hingga vertikal (Wite, 1988;Trutgill,1985), tanpa
memperhatikan genetik; dan pendapat kedua mendefinisikan bahwa karst tower
tidak harus mempunyai dinding yang terjal tetapi yang lebih penting ialah
keberadaan bukit-bukit sisa ditengah corosion plain (Ford dan Williams 1996).
Karst tower mempunyai ciri dari perkembangan karst lanjutan setelah karst
polygonal. Uraian berikut mendasarkan pada pengertian yang digukan oleh Ford
dan Williams (1996).
Selain kerucut-kerucut karst dan karren, lembah antar bukit karst (dolinee)
merupakan fenomena khas yang di jumpai pada bentang lahan perbukitan karst.
Lembah karst adalah lembah-lembah sempit dan datar yang terdapat diantara
bukit-bukit karst. Bentuk lahan ini mempunyai sumber daya lahan yang potensial
pada bentang lahan perbukitan karst karena didukung oleh faktor-faktor: