Anda di halaman 1dari 7

Pembuatan Preparat atau Sediaan Nyamuk Permanen

A. Pendahuluan

Pembuatan sediaan merupakan kegiatan media dari spesimen patologi dan

anatomi yang diusapkan pada objek glass baik dengan maupun tanpa pewarnaan yang

siap digunakan untuk penelitian maupun pemeriksaan di bawah mikroskop. Macam

sediaan berdasarkan lama daya tahan dibagi menjadi 3 yaitu sediaan sementara yang

merupakan sediaan tidak tahan lama dikarenakan pembuatannya hanya menggunakan

medium berupa air dan bahan kimia yang mudah menguap. Selanjutnya yaitu sediaan

semipermanen dimana mempunyai daya tahan ± 1 minggu dengan menggunakan

media gliserin. Dan vketiga yaitu sediaan permanen yang dilakukan melalui proses

histologis dan diawetkan menggunakan etelan. Berdasarkan metode pembuatannya,

sediaan dibedakan menjadi 5 jenis yaitu whole mount atau sediaan tuh, semear (ulas)

yaitu dengan dioleskan pada obyek glass, squash yaitu dengan penekanan sediaan

menggunakan cover glass, section atau fiksasi tumbuhan, dan yang terakhir adalah

marserasi yaitu memisahkan serat-serat dari pohon kayu yang keras.

Pembuatan sediaan permanen harus diawetkan dengan zat kimia yang cocok.

Teknik pembuataan sediaan permanen dapat dilakukan dengan teknik fiksasi,

dehidrasi, clearing dan mounting. Sedangkan teknik yang digunakan pada praktikum

ini merupakan teknik dehidrasi dimana spesimen dilakukan perlahan-lahan

menggunakan alkohol bertingkat dimulai dari alkohol dengan konsentrasi rendah ke

tinggi.

B. Metodologi

Langkah langkah dalam pembuatan sediaan permanen atau sediaan awetan

dimuali dari persiapan alat dan bahan. Yang harus tersedia utamanya adalah nyamuk

dewasa yang akan diawetkan sehingga mahasiswa harus memanen nyamuk di


kandang rearing terlebih dahulu sejumlah yang dibutuhkan menggunakan aspirator.

Untuk alat dan bahan yang dibuthkan meliputi beaker glass, killing tube, batang

pengaduk, pipet tetes, objek glass, pinset anatomis, cover glass, mikroskop, jarum

seksi, tissue, larutan kloroform yang digunakan untuk membunuh nyamuk, larutan

KOH (Kalium Hidroksida) 10% yang berguna untuk menipiskan lapisan eksoskeleton

tubuh nyamuk, membuat utuh tubuh nyamuk dan mengeluarkan udara yang ada pada

sel atau jaringan tubuh nyamuk, larutan aquades yaitu zat untuk mencuci atau

washing sebelum/sesudah diberi beberapa macam larutan atau cairan, larutan alkohol

bertingkat (70%, 80%, 90%) fungsinya sebagai zat untuk mendehidrasi atau

menghilangkan kadar air yang terkandung dalam sel atau jaringan pada tubuh

nyamuk. Penggunaan alkohol secara bertingkat bertujuan agar penyerapan kadar air

pada jaringan tubuh nyamuk tidak secara drastis namun secara bertahap, mengingat

jaringan tubuh nyamuk memiliki dinding sel yang sangat kuat selanjutnya yaitu

balsam kanada/ethelan sebagai cairan untuk merekatkan cover glass dengan objek

glass yang suda diberi preparat jadi.

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membunuh nyamuk yang sudah

diletakkan dalam beaker glass dengan ditutupi kain kasa dan kapas dengan

menggunakan kloroform, setelah nyamuk mati dimasukkan ke dalam killing tube lalu

direndam dengan larutan KOH 10% sampai tubuh nyamuk benar-benar tenggelam

(tidak terlalu penuh) selama 24 jam dan diberi label nama pembuat. Keesokan

harinya, nyamuk dalam killing tube dicuci dengan aquades dengan cara menyedot

larutan KOH dan membilas nyamuk dengan aquades dengan tetap berada di dalam

killing tube. Setelah sekiranya nyauk telah terbilas dengan baik dikeringkan

menggunakan tissue dan direndam dengan alkohol 70% selama 2 jam. Kemudian

setelah 2 jam dibilas kembali dengan aquades dan direndam lagi menggunakan
alkohol 80% selama 1 jam. Selang 1 jam preparat dalam killing tube dibilas dengan

aquades dan direndam yang terakhir menggunakan alkohol 90% juga selama 1 jam.

Setelah rangkaian perendaman spesimen selesai, spesimen nyauk dibilas kembali

dengan aquas dan di letakkan diatas objek glass yang sebelumnya telah dibersihkan

terlebih dahulu. Diposisikan sekiranya dapat terlihat semua bagian tubuh nyamuk, lalu

dikeringkan menggunakan tissue dan yang terakhir ditutup dengan cover glass yang

keempat ujungnya telah di oles dengan ethelan agar menempel pada objek glass.

Cover glass ditekan perlahan di bagian tengah agar tidak sapai pecah dan tidak

merusak struktur tubuh nyamuk yang sudah rapuh. Penekanan dilakukan sampai

cover glass benar-benar menutup diseluruh sisinya. Langkah terakhir yaitu

pengecekan preparat permanen yang telah dibuat dibawah mikroskop guna diketahui

jenis kelamin nyamuk yaitu betina dikarenakan antena atau kumisnya tipis. Lalu

diberi label spesies nyamuk yaitu nyauk culex sp, jenis kelamin serta nama pembuat.

C. Kesimpulan

Pada praktikum pembuatan preparat permanen ini mahasiswa mendapatkan

banyak pengetahuan seputar penangkapan nyamuk menggunakan aspirator,

pengoperasian mikroskop, pengamatan preparat yang dibuat terutama jenis kelamin

dan fungsi dari larutan yang digunakan. Preparat ini apabila hasilnya menunjukkan

gambar yang bagus dan jelas akan dijadikan referensi atau bahan pengamatan preparat

bagi kelas entomologi selanjutnya. Sebagai saran sebaiknya mikroskop ditambah agar

tidak terlalu lama dalam melakukan pengamatan.


DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC.
Gaffigan, Thomas dan James Pecor. 1997. Collecting, Rearing, Mounting and Shipping
Mosquitoes. The Walter Reed Biosystematics Unit, Division of Entomology, Walter
Reed Army Institute of Research.
Hariastuti, Nur Ika. 2006. Pengawetan Jentik Nyamuk. Staf Loka Litbang P2B2
Banjarnegara. BALABA, Ed.003, no. 02, Des 2006 : 20
McManus, J.F.A. and R.W. Mowry. 1960. Staining Methods: Histological and
Histochemical. Paul H. Houber Inc. New York
Nelson, C.Riley dan Karin Gestreich . 2001. Permanently mounting Insects and other small
Arthropods on microscope slides. Department of Integrative Biology, Brigham Young
University, Provo, Utah 84602 USA.
Widiyanti, Ni Luh Putu Manik. 2012. Pola Perindukan Nyamuk yang Ditangkap di
Perindukan di Kabupaten Buleleng dan Manfaatnya sebagai Bahan Praktikum
dalamPerkuliahan Zoologi Invertebrata. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Pendidikan Ganesha.
Lampiran

Preparat nyamuk yang sudah direndam Preparat yang sudah direndam dengan
larutan KOH 10% selama 24 jam dan alkohol 90% dan akan ditempel di objek
larutan alkohol 70% selama 2 jam glass

Perendaman dengan Alkohol 80% selama Penempelan cover glass dengan nail polish
1 jam dan diberi label nama spesies dan pembuat
Hasil pembuatan preparat
permanen spesies Culex sp

Anda mungkin juga menyukai