Host atau penjamu/populasi yang berisiko tinggi terkena diare dipengaruhi oleh
beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare seperti:
a. Faktor Perilaku (tidak memberikan ASI Ekslusif, penggunaan botol susu yang
tidak bersih, proses mengolah dan menyimpan makanan yang tidak benar,
menyimpan makanan masak pada suhu kamar, minum air tercemar, tidak
mencuci tangan pada 3 Waktu, BAB sembarangan).
c. Faktor Status Gizi: Pada penderita kurang gizi serangan diare terjadi lebih
sering terjadi. Semakin buruk keadaan gizi anak, semakin sering dan berat diare
yang diderita. Diduga bahwa mukosa penderita malnutrisi sangat peka
terhadap infeksi karena daya tahan tubuh yang kurang. Status gizi ini sangat
dipengaruhi oleh kemiskinan, ketidak tahuan dan penyakit. Begitu pula
rangkaian antara pendapatan, biaya pemeliharaan kesehatan dan penyakit,
keadaan sosio ekonomi yanmg kurang, hygiene sanitasi yang jelek, kepadatan
penduduk rumah, pendidikan tentang pengertian penyakit, cara penanggulangan
penyakit serta pemeliharaan kesehatan.
AGENT:
a. Infeksi yang disebabkan bakteri (Escherichia coli (20-30%), Shigella sp (1-2%), Vibrio
cholera.), virus (Rotavirus (40-60%), Adenovirus) atau parasite (Entamoeba histolytica
(<1 %), Giardia lamblia, Cryptosporidium (4-11 %))
b. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi (Karbohidrat, lemak dan
protein)
c. Alergi.(makanan, susu sapi atau jenis lain yang mengandung Protein)
d. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
e. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun
f. Penyebab lain (susunan makanan yang berpengaruh terhadap kemampuan usus)