BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecoa
1. Taksonomi Kecoa
a. Kingdom : Animalia
b. Filum : Arthropoda
c. Kelas : Insecta
d. Upakelas : Pterygota
e. Infrakelas : Neoptera
f. Superordo : Dictyoptera
g. Ordo : Blattodea
Polyphagiadae
a. Kecoa terberat
Kecoa rhinoceros Australia, dengan berat 1 ounce (30 gram) atau sama
dengan 3 ekor burung berkicau dewasa yang biasa disebut blue titst
b. Kecoa terkecil
Kecoa Madagascar.
3. Morfologi Kecoa
dilengkapi dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga
pasang kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak berambut dan tidak bersisik,
a. Caput (kepala)
panjang, alat indera yang dapat mendeteksi bau-bauan dan vibrasi di udara.
b. Toraks (dada)
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan sepasang sayap yang
menyebabkan kecoa dapat terbang dan berlari dengan cepat. Terdapat struktur
seperti lempengan besar yang berfungsi menutupi dasar kepala dan sayap
c. Abdomen (perut)
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistim reproduksi. Kecoa
ujung abdomen terdapat sepasang cerci yang berperan sebagai alat indera.
Cerci berhubungan langsung dengan kaki melalui ganglia saraf abdomen (otak
adanya gangguan pada cerci maka kakinya akan bergerak lari sebelum otak
menerima tanda tanda atau sinyal. Kecoa seringkali dijumpai di sudut sudut
sekalipun. Bila kita amati, biasanya sudut sudut rumah maupun komplek
perumahan merupakan bagian yang disenangi oleh binatang ini karena banyak
bersarang .
3) Bagian dada terdapat 3 kaki, 2 pasang sayap, bagian luar tebal, bagian
ooteca 6-30 butir telur dan menetas 26-69 hari sedangkan nimpha menjadi
keseluruhan 2-21 bulan dan kecoa dewasa dapat hidup selama 3 tahun.
memakan buku, kotoran, tinja dan dahak atau makanan dari kanji.
4. Siklus Hidup
tiga stadia (tingkatan), yaitu stadium telur, stadium nimfa dan stadium dewasa
yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya. Nimfa biasanya menyerupai
yang dewasa, kecuali ukurannya, sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam
taraf perkembangan.
Gambar 2.1
30–86 Kapsul Per Kecoa Dengan Interval Peletakan Tiap 3–5 hari
Telur kecoa berada dalam kelompok yang diliputi oleh selaput keras yang
atau“Ootheca”. Kapsul telur dihasilkan oleh kecoa betina dan diletakkan pada
tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan pemukaan sekatan kayu hingga
menetas dalam waktu tertentu yang dikenal sebagai masa inkubasi kapsul telur,
11
tetapi pada spesies kecoa lainnya kapsul telur tetap menempel pada ujung
abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa inkubasinya tiap kapsul
Dari kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang
hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur
perubahan dari tidak bersayap pada stadium nimfa menjadi bersayap pada
stadium dewasanya pada P. Americana yang dewasa terdapat dua pasang sayap
atas masa inkubasi kapsul telur rata-rata 40 hari, perkembangan stadium nimfa 5
sampai 6 bulan.
dan satu minggu kemudian menghasilkan kapsul telur yang pertama sehingga
masa inkubasi kapsul telur rata-rata 30 hari, perkembangan nimfa antara 4 bulan
dan 5 bulan. Serangga dewasa kemudian berkopulasi dan 15 hari kemudian yang
berkopulasi dan 10 hari kemudian yang betina menghasilkan kapsul telur yang
pertama.
a. Habitat
dalam rumah dan sering didapatkan di restoran, hotel, rumah sakit, gudang,
b. Morfologi Kecoa
mata majemuk dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua pasang,dan
tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak berambut dan tidak
5. Jenis-Jenis Kecoa
Cockroach) keempat species kecoa tersebut dari kapsul telur, nymfa dan
dewasanya.
6. Kebiasaan Hidup
kedaerah sub tropika atau sampai kedaerah dingin. Pada umumnya tinggal
manusia, berbau tidak sedap. Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka
tergolong pelari cepat (“ cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada malam
relative sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah
secara mekanik karena pernah ditemukan telur cacing, protozoa, virus dan jamur
telur atau lebih dengan selang waktu peletakkan kapsul telur yang satu dengan
14
peletakkan kapsul telur berikutnya berkisar antara 3 sampai 5 hari tiap kapsul
telur P. brunnea rata-rata berisi 24 telur, yang menetes rata-rata 20 nimfa dan
Americana betina ada yang dapat menghasilkan 86 kapsul telur, dengan selang
waktu peletakkan kapsul telur yang satu dengan kapsul telur berikutnya rata-rata
4 hari. Dari seekor N. rhombifolia betina selama hidupnya ada yang dapat
2. Baits, bahan kimia yang dipakai antara lain, diazinon, malathion, dan
dichlorvos.
dimethoate.
pyrethrine, BHC.
15
5. Larvacid, bahan kimia yang dapat dipakai antara lain diazinon 0,5%,
Ahyanti (2018) menyebutkan, salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan
srai wangi, cengkeh, kayu putih, geranium, zodia, dan lain-lain. Selain berfungsi
sebagai pengusir kecoa, aroma dari tanaman ini merupakan aromatherapy bagi
manusia yang memberikan rasa nyaman bernuansa alami. Salah satu jenis bahan
alami yang dapat digunakan sebagai repellent adalah serbuk biji lada (Piper
nigrum).
Strategi pengendalian kecoa ada 4 cara (Depkes RI, 2002) dalam Buku Ajar,
a. Pencegahan
bahan makanan yang akan dinaikkan ke atas kapal, serta menutup semua
tempat hidup kecoa dalam dapur, kamar mandi, pintu dan jendela, serta
b. Sanitasi
16
Cara yang kedua ini termasuk memusnahkan makanan dan tempat tinggal
kecoa seperti tempat sampah, di bawah kulkas, kompor, furniture, dan tempat
tersembunyi lainnya. Jalan masuk dan tempat hidup kecoa harus ditutup, dengan
cara memperbaiki pipa yang bocor, membersihkan saluran air (drainase), bak cuci
piring dan washtafel. Pemusnahan tempat hidup kecoa dapat dilakukan juga
menggantung atau segera mencuci pakaian kotor dan kain lap kotor
c. Trapping
Perangkap kecoa yang sudah dijual secara komersil dapat membantu untuk
washtafel dan bak cuci piring, di dalam lemari, di dalam basement dan pada
dilakukan dengan cara yang salah atau tidak pernah melakukan sama sekali.
C. Tanaman Lada
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
dan utara Burma. Tanaman ini kemudian mulai dibudidayakan dan menjadi
barang berharga ketika mulai diintroduksi ke Eropa dan dikenal oleh bangsa
(372-278 B.C) yang dikenal sebagai Bapak Botani menyebutkan dua tipe lada
yang digunakan di Yunani dan Romawi yaitu black pepper (lada hitam),
Piper nigrum dan long pepper (lada panjang), Piper longum. Lada kemudian
Hindu ke daerah Jawa antara 100 B.C dan 600 A.D. Sentra produksi lada di
Belitung. Kedua daerah ini memproduksi kurang lebih 90% dari produksi
3. Biologi Lada
Piperaceae. Tanaman lada memiliki akar tunggang dengan akar utama dapat
buku dan berbentuk sulur yang dapat dikelompokkan menjadi empat macam
sulur, yaitu sulur gantung, sulur panjat, sulur buah, dan sulur tanah. Daun
lada merupakan daun tunggal dengan duduk daun berseling dan tumbuh pada
19
setiap buku. Warna daun hijau muda pada waktu muda dan daun tua
pada cabang plagiotrophic (horizontal) yang tersusun dalam bulir (spica) atau
untai (amentum). Buah lada temasuk buah buni berbentuk bulat berwarna
hijau dan pada waktu masak berwarna merah. Biji lada berwarna putih
dengan baik. Sulur panjat tumbuh lebih baik dalam lingkungan kurang cahaya
sampai 75%. Lada dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 0-
500 m dpl. Curah hujan yang paling baik untuk tanaman lada adalah 2000 –
3000 mm/tahun dengan hari hujan 110-170 hari, dan musim kemarau 2-3
bulan/tahun. Kelembaban udara yang sesuai adalah sekitar 70% sampai 90%
dengan kisaran suhu 25-35. Tanaman lada dapat tumbuh pada semua jenis
tanah, terutama tanah berpasir dan gembur dengan unsur hara yang cukup
Buah lada hitam mengandung bahan aktif seperti amida fenolat, asam
kandungan utama serta kavisin yang merupakan isomer dari piperin. Piperin
adalah senyawa alkaloid yang paling banyak terkandung dalam lada hitam
dan semua tanaman yang termasuk dalam famili Piperaceae. Senyawa amida
(piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak
berasa, lama-kelamaan pedas, larut dalam etanol, asam cuka, benzena, dan
yang terkandung mengakibatkan lada hitam memiliki rasa pedas, berbau khas
dan aromatik. Kandungan zat yang memberikan warna, bau dan aroma dalam
21
amida.
benzena yang dihubungkan menjadi satu oleh rantai yang terdiri dari 3 atom
antioksidan sintetik butil hidroksi anisol (BHA) dan butil hidroksi toluena
banyak terdapat pada tumbuhan. Contoh senyawa asam fenolat adalah asam
minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperilin, piperolein,
sekitar kepala. Lada hitam termasuk bahan alami yang berpotensi sebagai
afrodisiak.
Berkaitan dengan bahan aktif yang ditemukan dalam lada, didasarkan atas
1. Alkaloid
2. Saponin
3. Minyak Atsiri
tinggi.
4. Flavonoid
berupa bau yang tajam. Flavonoid sebagai bahan antimikrob, antivirus dan
(Nurhadiman, 2017:15-16)
Tabel 2.1
Hasil jumlah (Periplaneta Americana) yang menolak
pada penelitian Rini Oktarina
Nomor ulangan Kontrol Dosis Serbuk Biji Lada
1 gram 2 gram 3 gram 4 gram
1 2 6 7 9 10
2 1 5 8 8 9
3 1 4 8 9 10
4 2 5 6 8 9
Jumlah 6 20 29 34 38
Rata-Rata 1,5 5 7,25 8,5 9,5
Persen 15 50 72,5 85 95
Penolakan (%)
penolakan yang berbeda yaitu pada perlakuan dosis serbuk biji lada seberat 1
penolakan 50 %, pada dosis serbuk biji lada seberat 2 gram jumlah Periplaneta
pada dosis serbuk biji lada seberat 3 gram jumlah Periplaneta Americana yang
menolak 32 ekor dengan persen penolakan 85 %, dan pada dosis serbuk biji
dengan persen penolakan 95 %. Kemudian hasil uji Duncan’s dosis yang paling
efektif sebagai penolak kecoa adalah pada dosis serbuk biji lada seberat 3
F. Perhitungan Pengenceran
V1 . N1= V2 . N2
Keterangan:
G. Kerangka Teori
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan maka dapat disusun kerangka teori
sebagai berikut:
Pencegahan
Sanitasi
Pengendalian
Kecoa Rumah
Kimia (Natrium
Trapping Fluoride, Serbuk
Pyrethrum Dan
Rotenone)
Insektisida Kecoa
(Periplaneta
Americana)
Nabati
Berasal Dari
Tanaman
Sumber : Depkes RI, 2002 dalam Buku Ajar, Sang Gede Purnama (2015)
27
H. Kerangka Konsep
Pengendalian
Kecoa Rumah
Insektisida
Nabati Berasal
Dari Tanaman
- SUHU
- KELEMBABAN
JUMLAH KECOA
(Periplaneta
Americana)
YANG MATI
28