0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan1 halaman
Kecoa memiliki siklus hidup yang dimulai dari telur yang diletakkan di ooteka. Dari satu induk kecoa dapat dihasilkan 15-90 ooteka selama hidupnya, dengan masing-masing berisi 14-28 butir telur. Telur akan menetas menjadi nimfa setelah masa inkubasi yang bervariasi tergantung suhu. Kecoa terdiri dari beberapa famili dan telah hidup lebih dari 300 juta tahun.
Kecoa memiliki siklus hidup yang dimulai dari telur yang diletakkan di ooteka. Dari satu induk kecoa dapat dihasilkan 15-90 ooteka selama hidupnya, dengan masing-masing berisi 14-28 butir telur. Telur akan menetas menjadi nimfa setelah masa inkubasi yang bervariasi tergantung suhu. Kecoa terdiri dari beberapa famili dan telah hidup lebih dari 300 juta tahun.
Kecoa memiliki siklus hidup yang dimulai dari telur yang diletakkan di ooteka. Dari satu induk kecoa dapat dihasilkan 15-90 ooteka selama hidupnya, dengan masing-masing berisi 14-28 butir telur. Telur akan menetas menjadi nimfa setelah masa inkubasi yang bervariasi tergantung suhu. Kecoa terdiri dari beberapa famili dan telah hidup lebih dari 300 juta tahun.
- Telur terbungkus di dalam kantong telur yang keras disebut ooteka yang bentuknya seperti dompet. - Dalam satu ooteka terdapat berkisar 14-28 butir telur (tergantung jenisnya). - Dari satu induk kecoa dapat menghasilkan 15-90 ooteka selama hidupnya (yaitu satu ooteka setiap minggunya). - Masa inkubasi tergantung suhu. Suhu 24-25 derajar celcius 57,4 hari
Golongan Blattodea (Blattara) atau kecoa/lipas/coro/cockroach terdiri dari 4
famili : Fam. Blattelidae, Fam. Blaberidae, dan Fam. Nocticolidae. Lipas adalah serangga yang telah hidup lebih dari 300 juta tahun, dimana telah dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil. Lipas juga merupakan serangga yang dapat beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan manusia. Serangga ini berbentuk gepeng pada umumnya bersayap sempurna, tetapi kadang ada sayap yang tidak tumbuh. Lipas merupakan kasus yang berhubungan dengan sanitasi dalam kehidupan manusia dan hewan serta bersifat sinantropik, nocturnal atau diurnal hidup berdampingan dengan semut, rayap, tikus, bahkan kelelawar. Lipas susah mati karena mereka mempunyai saraf raksasa (giant nervous), dan mengeluarkan bau busuk dimana bau ini merupakan sekresi dari beberapa bagian tubuhnya yang dapat menyebabkan efek bau maupun rasa tidak enak bagi makanan. Serangga ini bersungut panjang, mempunyai 3 pasang kaki gegap yang digunakan untuk berjalan seperti merangkak, secara umum lipas mempunyai : Bentuk : oval/lonjong, pipih dorso ventral Ukuran : 10-50 mm Warna : coklat muda, coklat tua (gambir) Sayap : lebar dan kokoh, mempunyai perisai sayap (tegmina) Mulut : terdapat gigi geraham yang kuat Pada jantan terdapat stilus di bagian posterior.