Kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran, hotel, rumah
sakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain-lain. Seranga ini sangat dekat
kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat, lembab dan banyak
terdapat makanan, Hidupnya berkelompok, dapat terbang, aktif pada malam hari seperti
di dapur, di tempat penyimpanan makanan, sampah, saluran-saluran air kotor,
umumnya menghindari cahaya, siang hari bersembunyi di tempat gelap dan sering
bersemnbunyi dicela-cela. Serangga ini dikatakan pengganggu karena mereka biasa
hidup ditempat kotor dan dalam keadaan terganggu mengeluarkan cairan yang berbau
tidak sedap.
2. Blattella germanica
Lipas ini dikenal dengan nama German cockroach, termasuk ke dalam
famili Blattellidae, Ordo Dictyoptera atau Blattodea. Ia merupakan lipas paling
umum di jumpai di Indonesia seperti halnya lipas amerika. Ia banyak dijumpai
di terutama di alat transportasi seperti bus malam, kereta api, atau di dapur
restoran-restoran, rumah sakit, supermarket atau gedung-gedung tempat bahan
makanan disimpan, diolah atau didistribusikan (dijual).
Lipas kecil ini berukuran panjang 10-15 mm, lebar 4-5 mm, warnanya
coklat muda kekuningan, yang betina berwarna sedikit lebih tua daripada jantan.
Pronotumnya berwarna coklat dengan dua garis hitam memanjang.
Yang khas dari lipas ini adalah betina selalu membawa ooteka di bagian
belakang abdomennya sampai telur siap untuk menetas. Kantong ooteka ini
kemudian dijatuhkan di suatu tempat yang terlindung dan nimfa akan muncul
dalam waktu satu sampai dua hari kemudian. Ooteka berwarna coklat terang,
dan panjangnya 7-9 mm. Lipas ini tergolong lipas yang paling cepat
perkembangbiakannya. Seekor betina dan keturunannya dilaporkan dapat
menghasilkan lebih dari 30.000 individu lipas pertahun, meskipun dalam
kondisi populasi dapat terjadi kanibalisme di antara mereka.
Lipas muda atau nimfa berwarna lebih gelap dari pada yang dewasa.
Karakter yang paling menonjol dari nimfa adalah adanya sebuah bercak lurus
coklat pucat yang berada di tengah dua garis coklat gelap pada daerah dorsal
dada sampai abdomen bagian atas. Stadium nimfa mengalami ganti kulit
sebanyak 6-7 kali (instar), bisa diselesaikannya dalam waktu 1,5-4 bulan.
Perkembangan dari telur sampai dewasa berkisar antara 54-215 hari dengan
rata-rata 103 hari, tergantung suhu, makanan dan lainnya. Seekor betina dapat
menghasilkan 4-5 ooteka dan setiap ooteka terdiri atas 30-40 butir telur.
Lipas jerman menghasilkan lebih banyak telur dan menghasilkan
generasi lebih banyak dalam setiap tahun (3-4) daripada lipas lainnya. Oleh
karena itu infestasi lipas ini berkembang sangat cepat meskipun hanya berasal
dari beberapa ekor saja. Lipas ini seringkali masuk hunian manusia secara tidak
sengaja melalui kardus berisi bahan makanan, sayuran, minuman, atau masuk
bersama bahan-bahan furnitur atau alat-alat lainnya. Lipas dewasa juga bisa
bermigrasi dari satu tempat ke tempat terdekat lainnya. Lipas jerman umumnya
mendiami dapur tetapi bisa menjalar ke kamar mandi, terutama biala lokasinya
berdampingan dengan dapur. Pada siang hari dewasa dan nimfa lipas ini bisa
ditemukan di tempat-tempat tersembunyi secara berkelompok di bawah, di
sekitar atau bahkan di dalam dinding alat-alat seperti pemanas, kulkas, tempat
cuci piring, sekitar tempat pembuangan, terutama di tempat mematikan antara
saluran dan dinding, di bawah atau sekitar alat pemanas air; di bawah, di dalam,
atau di celah kabinet, kloset, dan pantri; dan di bagian belakang di dinding
papan.
3. Blatta orientalis
Lipas Blatta orientalis atau oriental cockroach tergolong famili
Blattidae, Ordo Dictyoptera. Pada dasarnya merupakan lipas daerah oriental,
tetapi dalam era global ini kemungkinan juga telah masuk ke Indonesia. Lipas
ini warna tubuhnya coklat tua mengkilat atau coklat kemerahan (gambir) sampai
kehitaman.
Lipas betina berukuran panjang 22-27 mm dengan abdomen lebar dan
stubby wings atau kurang berkembang, sehingga nampak seperti lipas
pradewasa (nimfa). Lipas jantan berukuran panjang 25 mm, langsing, dan
sayapnya hanya menutupi dua pertiga bagian abdomen atas.
Baik yang jantan maupun yang betina dari lipas ini tidak mampu
terbang ataupun lari cepat ketika diganggu. Mereka cenderung berjalan agak
lebih lambat dibandingkan spesies lainnya. Mereka sering disebut "waterbugs"
karena mereka lebih menyukai tempat-tempat gelap dan lembab. Masa hidup
lipas ini berkisar dari satu sampai enam bulan.
Oteka lipas ini berwarna coklat merah gelap, panjangnya 10-12 mm, dan
tampak sedikit menggembung. Lipas betina meletakkan ootekanya di tempat
yang terlindung dekat persediaan makanan.
Seekor lipas betina mampu menghasilkan 8-15 ooteka yang masing-
masing mengandung 16-18 butir telur. Seekor betina dan keturunannya dapat
menghasilkan sekitar 200 ekor lipas dalam satu tahun. Nimfa lipas ini berwarna
sama seperti lipas dewasa dan stadium nimfa memerlukan waktu sekitar satu
tahun.
Lipas oriental memakan bahan-bahan organik yang membusuk dan
mempunyai reputasi yang menjijikkan di antara spesies yang menyerang hunian
manusia. Di luar rumah, serangga ini ditemukan ditempat yang lembab dan
dingin seperti di bawah dedaunan yang membusuk atau batu, bunga dan
berbagai tanaman kebun, ditempat sampah dan kotoran lainnya, serta sistem
pembuangan air.
Terkadang, selama periode dingin yang tak menentu atau saat mulai
musim gugur, pasti banyak kelompok lipas yang berpindah ke bangunan hunian
manusia. Lipas ini menyerang bangunan buatan manusia melalui pipa aliran
pembuangan, retakan fondasi, ventilasi dan pintu rumah yang tidak tertutup
dengan baik. Secara umum, spesies ini tidak menjadi melimpah di dalam
gedung, tetapi populasi bisa menjadi besar pada suatu saat terutama di saluran
pembuangan, got, lembab ruang bawah tanah, beranda, dan lokasi basah
lainnya.
4. Supella longipalpa
Biasa disebut brown banded cockroach, tergolong famili Blattellidae, Ordo
Dyctioptera atau Blattodea. Salah satu famili dengan lipas jerman dan termasuk
lipas berukuran kecil, dengan panjang tubuh 10-14 mm. Habitat lipas ini serupa
dengan lipas jerman yaitu tempat-tempat yang lembab, kotor, dan gelap di
sekitar permukiman. Aktifitasnya nokturnal atau di malam hari.
Ciri morfologi yang khas adalah pada sayapnya. Sayap lipas betina
berwarna sama yaitu dari coklat kemerahan sampai coklat gelap, sedang yang
jantan berwarna coklat gelap pada bagian dasar, secara bertahap menjadi coklat
terang ke arah ujung. Baik jantan maupun betina terdapat bagian sayap yang
terlihat terang tembus seakan akan mempunyai pita coklat pucat atau kuning
terang yang menyilang dari dasar sayap dan pita lainnya pada sepertiga bagian
atas sayap. Sayap jantan menutupi abdomen secara sempurna, sedangkan sayap
betina lebih pendek, tidak menutupi seluruh bagian abdomen. Abdomen atau
perut lipas betina lebih lebar dan lebih membulat dari pada yang jantan. Nimfa
lipas ini mudah dikenali dengan adanya dua buah pita kuning yang menyilang
di bagian atas abdomen.
Lipas ini sangat aktif dan yang dewasa akan loncat apabila terganggu.
Hanya lipas jantan yang dapat terbang. Lipas dewasa bisa hidup selama 90 hari
untuk yang betina, sedang yang jantan 115 hari. Seekor betina dapat
menghasilkan 14 ooteka, yang masing-masing berisi 14-18 telur. Ooteka lipas
ini berwarna coklat merah terang, panjangnya 4-5 mm dan biasanya ditemukan
menempel pada alat perabot rumah tangga (furnitur), dekorasi dinding, celah
dan retakan, dan atap.
Masa inkubasi telur lipas ini rata-rata 70 hari. Telur menetas menjadi
lipas muda atau nimfa yang kemudian menyilih atau molting sebanyak 6-8 kali
(instar). Perkembangan dari telur hingga dewasa adalah 90-276 hari dengan
rata-rata 161 hari. Dalam setahun seekor betina dan keturunannya dapat
menghasilkan lebih dari 600 ekor lipas.
Lipas dewasa lebih sering ditemukan di tempat hunian manusia daripada
gedung-gedung komersil. Lipas dewasa dan muda lebih menyukai bersembunyi
di tempat yang hangat, daerah yang tinggi nekat atap, di belakang dekorasi
dinding dan wallpaper yang longgar, di kloset, di bawah atau bagian dalam
perabot rumah tangga, dan peralatan listrik seperti televisi, stereo dan alat
pemanggang roti. Lipas ini bisa memasuki ruangan-ruangan sempit di dalam
rumah. Akibatnya lipas ini seringkali lebih sulit dikendalikan daripada lipas
lainnya.
Gambar 3. Supella longipalpa
Kecoa dapat menimbulkan kerugian secara materi karena kecoa bersifat omnivore
yaitu menyukai berbagai macam makanan jadi kecoa dapat memakan dan merusak
segala hal yang berada disekitar tempat hidupnya (Aang, 2012).
PENGGUNAAN INSEKTISIDA
Menurut Djojosumarto (2008) Insektisida di golongkan menjadi beberapa macam
berdasarkan cara kerjanya yaitu:
1. Racun perut (stomach poison)
Insektisida ini bisa menimbulkan kematian karena bahan aktif atau racun akan
bekerja di dalam perut serangga. Insektisida diberikan melalui cara
mencampurkannya dengan umpan (dicampur dengan bahan-bahan lain sebagai
penarik serangga).
2. Racun kontak (contact poison)
Insektisida bekerja apabila serangga menyentuh insektisida atau tanaman yang
telah disemprot dengan insektisida, serangga akan mengalami keracunan dan
akhirnya mati. Racun akan meresap ke dalam tubuh melalui kulit luar,
menembus pembuluh darah atau dengan melalui pernafasan kemudian toksik di
dalam tubuh sehingga serangga akan mati.
3. Racun pernafasan
Insektisida yang masuk melalui trachea serangga dalam bentuk partikel mikro
yang melayang di udara. Serangga akan mati bila menghirup partikel mikro
insektisida dalam jumlah yang cukup banyak. Kebanyakan racun pernafasan
berupa gas, asap, maupun uap dari insektisida cair.
4. Racun sistemik (systemic poison)
Insektisida ini dapat diserap oleh tanaman akan tetapi tidak mengganggu atau
merugikan tanaman lainnya serta tanaman itu sendiri. Racun yang terserap ke
dalam tanaman akan menimbulkan daya tolak bahkan daya mematikan bila ada
serangga yang memakannya. Kandungan racun pada tanaman hanya sampai
pada batas waktu tertentu.