Anda di halaman 1dari 50

LALAT

Pertemuan 3
Jenis-Jenis Lalat

 Lalat rumah (Musca domestica)


 Lalat rumah termasuk family Muscidae
 Tersebar diseluruh dunia, berukuran sedang dan
panjang 6-8 mm, berwarna hitam keabu-abuan
dengan empat garis memanjang gelap pada bagian
dorsal toraks dan satu garis hitam medial pada
abdomen dorsal,
 Mata pd yang betina mempunyai celah yang lebih
lebar ,lalat jantan lebih sempit
 Antena terdiri dari tiga ruas,
 Bagian mulut atau proboscis lalat disesuaikan
khusus dengan fungsinya untuk menyerap dan
menjilat makanan berupa cairan,
 Sayap mempunyai vena 4 yang melengkung tajam
ke arah kosta mendekati vena 3,
 Ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai
sepasang kuku dan sepasang bantalan disebut
pulvilus yang berisi kelenjar rambut
 Lalat hijau (Lucilia seritica)
 Lalat hijau termasuk kedalam family Calliphoridae
serta terdiri atas banyak jenis,
 Berukuran dari sedang sampai besar dengan ciri-
ciri sebagai berikut : Warna hijau, abu-abu, perak
mengkilat atau abdomen gelap,
 Berkembang biak di bahan yang cair atau semi cair
yang berasal dari hewan dan jarang berkembang
biak di tempat kering atau bahan buah-buahan,
 Jantan berukuran panjang 8 mm, mempunyai mata
merah besar,
 Lalat ini dilaporkan juga membawa telur cacing
Ascaris lumbriocoides, Trichuris trichiura dan
parasit lainnya pada bagian tubuh luarnya dan pada
lambung lalat”
 Lalat latirine (Fannia canicularis)/ lalat kecil
 Lalat Fannia canicularis dan Fannia scalaris dikenal
dengan nama Little house flies
 Lalat ini berkembang biak di tempat kotoran basah
hewan piaraan, orang atau unggas, atau buah-buahan
yang sedang membusuk
 Lalat ini lebih menyukai keadaan sejuk dan lebih
lembab dibandingkan jenis-jenis Musca
 Lalat ini juga menghabiskan waktunya lebih banyak di
dalam hunian manusia, dan tempat jantan berkeliling di
sekitar lampu-lampu yang menggantung
 Lalat daging (Sarchopaga)
 Lalat daging termasuk dalam family Sarcophagidae
dengan ciri-ciri sebagai berikut : Berwarna abu-abu
tua, berukuran sedang sampai besar, kira-kira 6-14
mm panjangnya,
 Lalat ini mempunyai tiga garis gelap pada bagian
dorsal toraks, dan perutnya mempunyai corak
seperti papan catur,
 Bersifat viviparous dan mengeluarkan larva hidup
pada tempat perkembangbiakannya seperti daging,
bangkai, kotoran dan sayuran yang sedang
membusuk,
 Siklus hidup lalat ini berlangsung 2-4 hari.
Lambungnya mengandung telur cacing Ascaris
lumbricoides dan Trichuris trichiura”.
 Lalat kandang (Stomoxys calcitrans)
 Lalat ini bentuknya menyerupai lalat rumah tetapi
berbeda pada struktur mulutnya yang berfungsi
menusuk dan menghisap darah,
 Lalat ini merupakan penghisap darah ternak yang

dapat menurunkan produksi susu


 Kadang-kadang menyerang manusia dengan

menggigit pada daerah lutut atau kaki bagian bawah,


 Lalat kandang dewasa berukuran panjang 5-7
mm, mempunyai bagian mulut (proboscis)
meruncing untuk menusuk dan menghisap
darah,

 Bagian thoraksnya terdapat garis gelap yang


diantaranya berwarna terang,
 Sayapnya mempunyai vena 4 yang
melengkung tidak tajam ke arah kosta
mendekati vena 3
 Antenanya terdiri atas tiga ruas, ruas terakhir

paling besar, berbentuk silinder dan dilengkapi


dengan arista yang memiliki bulu hanya pada
bagian atas.
Siklus Hidup Lalat
 Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat)
tahapan yaitu mulai dari telur- larva-pupa-dewasa.
Telur
Larva

 Tingkat I : telur yang baru menetes, disebut instar I berukuran


panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan kaki, amat
aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1 - 4 hari melepas
kulit keluar instar II.
 Tingkat II : ukuran besarnya 2 kali instar I, sesudah satu sampai
beberapa hari, kulit mengelupas keluar instar III.
 Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini
memakan waktu 3 sampai 9 hari.
Pupa
Dewasa
 Lalat berkembang biak dengan bertelur, berwarna
putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm
panjangnya.
 Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130
telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam
 Pd suhu rendah telur ini tidak akan menetas
(dibawah 12 –13oC).
 Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna
putih kekuningan, panjang 12-13mm.
 Setelah itu berubah menjadi kepompong yang
berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva
dan tidak bergerak
 Fase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari
pada temperatur 30–35oC,
 Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat
terbang antara 450–900 meter, Siklus hidup dari
telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari
 Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan
mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya.
 Beberapa hari kemudian sudah siap untuk
berproduksi,
 Pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat
bertelur sampai 5 (lima) kali.
 Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu,
tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3
(tiga) bulan
 Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin,
tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai
1 kilometer.
Makanan

 Lalat dewasa sangat aktif sepanjang hari terutama


pada pagi hingga sore hari
 Serangga ini sgt tertarik pada makanan manusia
sehari-hari seperti gula, susu, makanan olahan,
kotoran manusia,hewan, darah serta bangkai
binatang
 Sehubungan dgn bentuk mulutnya, lalat hanya
dalam bentuk cairan, makanan yg kering dibasahi
oleh lidahnya terlebih dahulu baru dihisap
 Air merupakan hal yg penting dalam hidupnya,
tanpa air lalat hanya hidup 48 jam saja.
 Lalat makan paling sedikit 2-3 kali sehari.
3. Tempat perindukan
 Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah
seperti sampah basah, kotoran binatang,tumbuh-
tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara
kumulatif (dikandang).
a) Kotoran Hewan
Tempat perindukan lalat rumah yang paling utama
adalah pada kotoran hewan yang lembab dan masih
baru (normal nya lebih kurang satu minggu).
b) Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan
Disamping lalat suka hinggap juga berkembang
baik pada sampah, sisa makanan, buah-buahan yg
ada didalam rumah maupun dipasar.
c) Kotoran Organik
Kotoran organik seperti kotoran hewan, kotoran
manusia. Sampah dan ikan adalah merupakan
tempat yang cocok untuk berkembang biaknya
lalat.
d) Air Kotor
Lalat Rumah berkembang biak pada pemukaan air
kotor yang terbuka.
Ekologi Lalat Dewasa
 Dengan memahami ekologi lalat kita dapat
menjelaskan peranan lalat sebagai karier penyakit
dan dapat pula membantu kita dalam perencanaan
pengawasan.
 Lalat dewasa aktif pd siang hari dan selalu
berkelompok.
 Pd malam hari biasanya istirahat walaupun mereka
dpt beradaptasi dgn cahaya lampu yang lebih
terang.
a. Tempat peristirahatan

 Pd waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan


tinja yang membentuk titik hitam.
 Tanda-tanda ini merupakan hal yang penting untuk
mengenal tempat lalat istirahat.
 Pada siang hari lalat tidak makan tetapi beristirahat
di lantai dinding, langit-langit, rumput2 dan tempat
yang sejuk.
 Juga menyukai tempat yang berdekatan dgn
makanan dan tempat berbiaknya, serta terlindung
dari angin dan matahari yang terik.
 Didalam rumah, lalat istirahat pada pinggiran
tempat makanan, kabel listik dan tidak aktif pada
malam hari.
 Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian
tidak lebih dari 5 (lima) meter.
b. Fluktuasi Jumlah lalat
 Lalat merupakan serangga yang bersifat fototropik
yaitu menyukai cahaya
 Pd malam hari tidak aktif, namun dapat aktif dengan
adanya sinar buatan
 Efek sinar pd lalat tergantung sepenuhnya pd
temperatur dan kelembaban
 Jml lalat akan meningkat jumlahnya pada temperatur
20oC – 25oC dan akan berkurang jumlahnya pd
temperatur < 10oC atau > 49oC serta kelembaban yang
optimum 90 %
c. Perilaku dan perkembangbiakan

 Pd siang hari lalat bergelombol atau berkumpul dan


berkembang biak di sekitar sumber makanannya
 Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya,
temperatur, kelembaban
 Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35o-
40oC, kelembaban 90%
 Aktifitas terhenti pada temperatur < 15oC
1. Onchocerciasis
 Agent : Onchocerca volvulus (cacing filaria)
 Vektor : Simulium damnosu, (lalat hitam)
 Penyakit ini disebut jg dgn “buta sungai” (river
blindness)
 Merup penyakit kronis yg mempengaruhi sistem
organ berganda, tdk mematikan, tp menyebabkan
kebutaan---penderitaan lama---sosio ekonomik
 Distribusi : Afrika, Amerika Selatan, Timur Tengah
 Gejala penyakit
 Iritasi dan gatal2 pd kulit (reaksi alergi thd parasit)
 Gejala mirip kekurangan vitamin A
 Hilangnya elastisitas kulit dan depigmentasi
 Kebutaan, tjd akibat invasi mikrofilaria ke bagian mata
 Pencegahan
 Blm ada vaksin maupun chemoprophylaxis
 Paling efektif yi menghindari gigitan lalat hitam
dewasa menggunakan zat penolak berbahan aktif
DEET (N.N-diethylmetatoluamide)
2. Leishmanisasis
 Agent : protozoa (Leishmania)
 Vektor : Phlebotomus (lalat pasir) di negara2
berkembang, dan Lutzomya di negara2 maju
 Gejala :
 Demam
 Rasa tdk enak badan
 Kehilangan berat badan, anemia
 Pembengkakan kelenjar getah bening dan hati
 Terdapat 4 bentuk leishmaniasis

Leishmaniasias
is

Diffuse
Visceral Mucotaneous Cutaneous
cutaneous
leismaniasis leishmaniasis leishmaniasis
leishmaniasis
Visceral leismaniasis (VL)

 Disebut jg leishmaniasis perut / kala azar


 Merupakan bentuk yg paling serius (tingkat
kematian 100% bila tdk diobati)
 Ciri : demam tdk menentu (irregular), kehilangan
BB dgn cepat, pembengkakan kelenjar getah
bening dan hati, kulit mjd berwarna abu-abu
Mucotaneous leishmaniasis (MCL)
 Adl leishmaniasis pd membran kulit yg disebut jg
esoundia
 Ciri : bintik2 yg dpt mengakibatkan perubahan
bentuk dan kerusakan mucus membran ps rongga2
hidung, mulut, dan tenggorokan
Cutaneous leishmaniasis (CL)
 Atau leishmaniasis kulit yg menghasilkan luka atau
bisul pd bagian kulit dlm jml yg besar pd bagian
tubuh yg terbuka (wajah, tangan, dll)
 Luka tsb meninggalkan tanda luka permanen (scar)
Diffuse cutaneous leishmaniasis (DCL)

 Menghasilkan bintik2 kronis pd kulit menyerupai


lepra
 Sangat sulit diobati
 DCL tdk pernah mjd sembuh scr spontan dan
cenderung kambuh lagi sesudah pengobatan
3.Trypanosomiasis (penyakit tidur afrika)

 Agent : Parasit Trypanosoma gambiense, T.


rhodesiense
 Vektor : Glossina palpalis, G. Fuscipes, G.
Tachinoides (Lalat tsetse)
 Gejala penyakit :
 Hemolymphatic stage : demam, pembengkakan kelenjar
getah bening (lymphadenopathy), menggaruk(pruritus)
 Meningophalitic stage : invasi sistem pusat persyarafan
(sakit kepala, terkantuk2/somnolence, tingkah laku
abnormal, kehilangan kesadaran , koma)
4. Yaws (patek)
 Agent : Bakteri Treponema pertunae, Treponema
pallidum
 Vektor : Musca domestica (lalat rumah)
 Gejala :
 Tingkat primer : luka kecil berkembang pd t4 tjdnya
inokulasi
 Tingkat sekunder : penyevbaran scr luas (treponemes
seed) sbg hasil dr luka2 kulit yg sama pd tingkat
primer
 Tingkat laten: tanpa gejala (lesion) pd kulit dpt
kembali
 Tingkat tertier : tjd deformasi atau perubahan bentuk
tulang, sendi, dan jaringan lunak
 Pengobatan
 Antibiotik turunan penicillin
 Erythromycin (bg penderita alergi penicilin)
 Tetracycline
5. Anthrax
 Agent : Bakteri Bacillus anthracis
 Vektor : Tabanidae
 Gejala : akan muncul setelah 7 hari kontak, gejala
akan muncul sesuai dgn cara bagaiman penyakit ini
menginfeksi manusia, dibagi mjd :
Cuteneous anthrax (antrax kulit)
 Bakteri msk mll abrasi pd kulit tangan, wajah,
leher, pd saat menangani wol, rambut, dan bagian2
hewan lainnya
 Timbul papul, pustul jahat, luka nekrotik,
septisemia, pembengkakan kelenjar getah bening
Inhalation anthrax (antrax hirupan)
 Tjd bila sso menghirup spora yg berasal dr rambut
hewan yg terinfeksi
 Gejala : demam tinggi, sakit pd dada, hemorhagik
sistemik, kematian
Gastrointestinal anthrax (antrax perut)

 Hampir sama dgn antrax kulit, tetapi tjd pd bagian


mukosa perut
 Bakteri msk ke dlm perut & menginvasi luka yg
sdh ada dlm dinding perut
 Bakteri menyebar dr luka tsb ke sistem kelenjar
getah bening
 Antrax ini jg tjd krn makan daging hewan yg sdh
terinfeksi
Selesai

Anda mungkin juga menyukai